TEORI KESADARAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku dan proses mental
DISUSUN OLEH :
Fakultas Psikologi
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari kejiwaan(kesadaran) manusia dalam
melakukan aktivitas-aktivitasnya, baik aktivitas motoric, kognitif, maupun
emosionalnya. Seperti yang sudah dikemukakan mengenai pengertian psikologi
merupakan ilmu yang membicarakan tentang jiwa itu sendiri tak Nampak, maka yang
dapat dilihat atau diobservasi ialah perilaku atau aktivitas-aktivitas yang merupakan
manifestasi atau penjelmaan kehidupan jiwa. Perilaku dalam hal ini meliputi perilaku
yang Nampak(overt behavior) dan juga perilaku yang tidak Nampak (innert behavior).
Psikologi muncul mulai abad ke 19 terdiri dari psikologi perkembangan,
psikologi olahraga, psikologi sosial, psikologi faal, dan psikologi lain. Kemudian
berkembang mengalami pengalaman-pengalaman sadar menjelang awal abad 20,
kesadaran makin tidak bisa dipisahkan dari ruang disiplin ilmu kesadaran berada dalam
lingkup ilmu psikologi yang mendominasi saat itu yaitu teori behaviorisme oleh John
Watson dan BF. Skinner. Kesadaran adalah bentuk kesiapan seseorang mengahadapi
segala bentuk peristiwa sekitar maupun peristiwa kognitif meliputi memori, pemikiran,
perasaan serta fisik. Kesadaran memiliki dua definisi antara lain memahami pengaruh
lingkungan sekitar kemudian mengenal seseorang memahami masalah mentalnya
sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi kesadaran
2. Teori Kesadaran
3. Faktor yang mempengaruhi kesadaran
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian kesadaran
2. Mahasiswa dapat mengetahui tokoh serta teori kesadaran
3. Mahasiswa dapat mengetahui factor yang mempengaruhi kesadara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kesadaran
Kesadaran dalam kamus Bahasa inggris diartikan consiusness dan awereness.
Istilah consiusness digunakan untuk pengertian kesadaran diri secara lebih luas. Istilah
awereness saat ini digunakan untuk pengertian keadaan sadar terjaga terkait keadaan
internal dan eksternal individu.
Secara harfiah kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awereness). Kesadaran
adalah kondisi dimana individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal
maupun stimulus eksternal. Namun kesadaran juga mencakup persepsi dan pemikiran
yang secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya
terpusat.
Dalam dictionary of psychology tahun 1989 Stuart Sutherland (psikolgi inggris)
memberikan penilaian mengenai kesadaran, yaitu kesadaran merupakan gejala yang
menakjubkan namun sukar dipahami, sulit untuk menspesifikasikan apa itu kesadaran,
apa yang dilakukan kesadaran dan mengapa kesadaran berevolusi. Sedangkan William
James tahun(1890-1950) menggambarkan pikiran sebagai arus kesadaran (steam of
consciousness), Aliran yang terus menerus dari sensasi, citra, pikiran, dan perasaan
yang terus berubah. Pikiran kita berpacu dari topik satu ke topik berikutnya, yaitu dari
cara berpikir tentang seseorang yang ingin mendekati kita, keadaan fisik kita hari ini,
strategi untuk ujian besok, bahkan hingga café yang akan kita kunjungi untuk makan
siang.
Secara garis besar kesadaran itu dibagi menjadi 2 bagian:
1. Kesadaran Pasif
Kesadaran pasif yaitu keadaan dimana seorang individu itu bersikap menerima segala
stimulus yang diberikan pada saat itu, baik stimulus eksternal dan stimulus internal.
2. Kesadaran Aktif
Kesadaran aktif yaitu keadaan dimana seseorang menitiberatkan pada inisiatif dan
mencari dan dapat menyeleksi stimulus-stimulus yang diberikan.
Konsep struktur mind menurut Freud dikembangkan dengan mind apparatus atau
struktur kepribadian terdiri dari id, ego dan super ego.
a. Id= merupakan struktur dasar kepribadian yang bekerja secara tidak sadar dan
mengandalkan prinsip kesenangan yang bertujuan memenuhi kepuasaan
b. Ego= adalah hasil perkembangan id yang berfungsi untuk mengontrol kesadaran dan
memutuskan sesuatu atas perilaku manusia
c. Superego= adalah sesuatu yang merefleksikan nilai sosial serta membuat individu
sadar dengan tuntutan moral. Superego berkembang dari ego manusia yang mampu
membedakan nilai jelek bagus dan suatu moral. Jika terjadi penyimpangan, maka
superego akan memberikan hukuman berupa penyesalan kepada ego.
2. Carl G Jung
Menurut Carl G Jung kesadaran terdiri dari 3 aspek yaitu ego, ketidaksadaran pribadi
dan ketidaksadaran kolektif.
a. Ego= Adalah kesadaran jiwa yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran serta
perasaan sadar. Bekerja di tingkat concscious, ego melahirkan perasaan identiras dan
kontinuitas individu. Ego merupakan aspek tingkah laku yang dilakukan secara
sadar oleh seseorang atau dengan kata lain ego yaitu sesuatu yang membuatv
manusia sadar akan dirinya sendiri.
b. Ketidaksadaran Pribadi = Hal ini adalah yang paling dekat dengan ego.
Pengalaman ini pada awalnya disadari namun kemudian dilupakan dengan
repression atau suppression. Gejolak kenangan pahit dapat dilakukan oleh diri kita
sendiri maupun karena paksaan pihak penguasa. Setiap kompleks dalam
ketidaksadaran pribadi mempunyai inti yang dapat memberikan tarikan, semakin
besar tarikan maka akan berpengaruh semakin besar terhadap tingkah laku manusia.
c. Ketidaksedaran Kolektif = Adalah bekas ingatan keturuan para leluhur yang bukan
hanya terdiri dari sejarah ras tetapi juga leluhur pramanusiawi. Ketidaksadaran
kolektif tersusun dari sejumlah archetype yakni ingatan ras yang diturunkan dari satu
generasi ke generasi lain. Hal ini menggambarkan aspek kehidupan yang hampir
menyeluruh lalu ditunjukkan berulang pada generasi di bawahnya.
D. Fungsi Kesadaran
Satu-satunya alasan manusia memilki kesadaran adalah kesdaran memungkinkan
kita melakukan pergerakan atas kemauan sendiri. Pergerakan atas kemauan diri sendiri
adalah pergerakan yang dibuat berdasarkan keputusan, bukan berdasarkan insting atau
refleks. Dengan memilki kesadaran, manusia akan dapat mengarahkan atensi dan
perilaku kepada aspek-aspek dalam lingkungan yang akan menimbulkan hasil akhir
yang lebih baik. Menurut Baars dan Mc Govern mengajukan sejumlah fungsi
kesadaran:
1. Fungsi konteks setting (context-setting) yakni fungsi di mana system-sistem
bekerja untuk mendefenisikan konteks dan pengetahuan mengenai sebuah stimuli
yang datang ke dalam memori
2. Fungsi adaptasi dan pembelajaran (adaptation and learning), yang
mengendalikan bahwa keterlibatan sadar diperlukan untuk menangani informasi
baru dengan sukses.
3. Fungsi prioritisasi (prioritizing) dan fungsi akses dimana kesadaran diperlukan
untuk mengakses besarnya jumlah informasi yang tersedia di tingkat kesadaran.
4. Fungsi rekrutmen dan control (recruitment and control), dimana kesadaran
memasuki system-sistem motorik untuk menjalankan tindakan-tindakan sadar.
5. Fungsi pengambilan keputusan (decision-making) dan fungsi eksekutif, yang
berperan membawa informasi adan sumber daya keluar dari ketidaksadaran untuk
membantu pengambilan keputusan dan penerapan kendali.
6. Fungsi deteksi dan penyuntingan kekeliruan (error detection and editing), yang
berfokus pada kesadaran memasuki system norma kita sehingga kita dapat
mengetahui saat kita membuat suatu kekeliruan.
7. Fungsi monitor diri (self-monitoring), dalam bentuk refleksi diri, percakapan
internal, dan imagery, memabntu kita mengendalikan fungsi-fungsi sara dan fungsi-
fungsi tidak sadar dalam diri kita.
E. Tingkat Kesadaran
Berikut ini merupakan tingkat – tingkat kesadaran :
1. Tidur
Perbedaan yang paling jelas antara kesadaran dan ketidaksadaran dapat diamati saat
seseorang terjaga atau tertidur. Hal ini bisa diamati melalui alat EEG. Gelombang
otak dapat diamati selama periode tidur. Pada siang hari, kita berinteraksi dan secara
konstan berada dalam kondisi siaga, melihat ke suatu arah, mendengarkan suatu
pesan, atau membaui suatu aroma baru. Namun ketika kita tertidur, mekanisme
kesiagaan tersebut sangat berkurang dan interaksi personal hampir-hampir tidak ada.
2. Bermimpi
Bermimpi terjadi pada fase tidur REM. Freud meyakini bahwa mimpi adalah cara
yang digunakan ketidaksadaran kita untuk membocorkan informasi, dan kita dapat
mempelajari makna-makna tersembunyi di balik mimpi. Aktivitas otak yang
berlangsung selama REM diinterpretasikan otak dengan cara yang sama seperti saat
kita sadar. Mimpi melibatkan pengalaman-pengalaman dan emosi-emosi yang sama
dengan yang kita jumpai sehari-hari.
Teori Mimpi
a. TeoriPsikoanalisisMenurut teori Psikoanalisis, mimpi memungkinkan bertujuan
untuk memenuhi keinginan dan hasrat yang terlarang atau tidak realistis yang
dipaksakan masuk ke dalam bagian ketidaksadaran didalam bagian
ketidaksadaran didalam pikiran.
Kelemahan→ interpretasi sering kali terlalu jauh; tidak ada cara yang dapat
diandalkan untuk menginterpretasi makna“terpendam”.
b. Teori Kognitif
Teori ini menyatakan bahwa mimpi merupakan modifikasi dari aktivitas kognitif
yang terjadi selama kita terjaga. Perbedaanya adalah saat kita tidur, kita
“terputus” dari input sensorik dari dunia luar dan pergerakan tubuh, sehingga
pikiran kita cenderung lebih terpencar dan tidak fokus.
c. Teori Aktivitas-sintesis
Teori ini menyatakan bahwa mimpi terjadi ketika korteks mencoba membuat
interpretasi atau makna yang berarti dari pelepasan saraf spontan yang diawali di
pons.Sintesis yang dihasilkan dari sinyal ini dengan ingatan maupun
pengetahuan yang telah kita miliki tampil dalam bentuk mimpi.
Dalam pandangan ini, mimpi tidak menutupi keinginan yang tidak disadari, tapi
dapat menunjukkan persepsi, konflik-konflik, dan kecemasan seseorang.
3. Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat akan mengubah kondisi kesadaran kita sedemikian rupa sehingga
kesadaran tersebut akan menjadi berbeda dengan kondisi kesadaran normal saat kita
terjaga. Beberapa obat depressant (obat penenang) akan menhambat aktivitas sistem
saraf. Obat stimulant (obat perangsang) akan mempercepat aktifitas system saraf.
Obat hallucinogen (obat halusinogenik) mengubah pemahaman kita terhadap realita.
Semua obat-obatan berkerja dalam neurotransmitter kita dalam menghasilkan
dampak-dampaknya. Obat-obatan mempengaruhi kewaspadaan kita akan aspek-
aspek fisiologis dan psikologis dari pengalaman sadar kita.
4. Meditasi
Meditasi adalah suatu kondisi konsentrasi rileks di mana pikiran dikosongkan.
Beberapa teknik meditasi menggunakan nyanyian yang diulang, mantra-mantra
internal, ragam posisi tubuh, dan objek-objek eksternal sebagai bagian dari
keseluruhan ritual. Alasan bermeditasi ada bermacam-macam, bisa berupa alasan
keagamaan, spiritual, kedamaian pribadi, atau kesehatan tubuh.
F. Gangguan Kesadaran
Macam – macam gangguan kesadaran adalah sebagai berikut :
1. Narkolepsi (narcolepsy)
Narkolepsi adalah gangguan tidur yang cukup umum diderita, namun seperti
gangguan tidur lainnya ia juga amat jarang dikenali oleh masyarakat. Oleh
masyarakat. Narkolepsi dalam bahasa awam, bisa dikatakan sebagai serangan tidur
dimana penderitanya amat sulit mempertahankan keadaansadar.
2. Somnambulism
Somnambulism atau berjalan sambil tidur adalah penyakit yang ditandai dengan
gerakan berjalan pada saat tidur. Si penderita mungkin juga dapat terlibat dalam
kegiatan-kegiatan yang lain, seperti berbicara atau makan pada saat tidur. Berjalan
sambil tidur khususnya dapat terjadi pada saat tidur yang terlalu nyenyak.
Daftar Pustaka
https://contohmakalah222.blogspot.com/2017/02/contoh-makalah-kesadaran-psikologi.html
https://dosenpsikologi.com/sejarah-kesadaran-dalam-psikologi
file:///Users/admin/Downloads/Modul%20Perilaku%20dan%20Proses%20Mental
%20[TM3].pdf
https://modul.mercubuana.ac.id/modul.php?kd_mk=W611700006&namamk=PERILAKU
%20DAN%20PROSES%20MENTAL&3