Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses keperawatan menyediakan struktur bagian praktis dengan penggunaan
pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh perawat untuk
mengekspresikan kebutuhan perawatan (human caring). Keperawatan digunakan
secara terus-menerus ketika merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan
dengan mempertimbangkan pasien sebagai figur central dalam merencanakan
asuhan dengan mengobservasi respons pasien. Pada saat implementasi perawat
harus melaksanakan hasil dari rencana keperawatan yang di lihat dari diagnosa
keperawatan. Di mana perawat membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil
yang diharapkan.

1.2 Rumusan Masalah


1 Apa pengertian Implementasi?
2 proses implementasi?
3 Ada berapa Kategori dalam Implementasi Keperawatan?
4 Bagaimana Metode implementasi?
5 Hal hal apa saja yang harus di dokumentasikan?
6 Apa saja prinsip prinsip dalam dokumentasi implementasi?

1.3 Tujuan
1 Untuk mengetahui pengertian implementasi.
2 Untuk mengetahui proses implementasi
3 Untuk mengetahui kategori dalam implementasi keperawatan
4 Untuk mengetahui metode implementasi
5 Untuk mengetahui hal hal apa saja yang harus di dokumentasikan
6 Untuk mengetahui prinsip prinsip dalam dokumentasi implementasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Implementasi
Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplimentasikan intervensi
keperawatan. (Kozier, 2011). Implementasi merupakan langkah keempat dari
proses keperawatan yang telah direncanakan oleh perawat untuk dikerjakan dalam
rangka membantu klien untuk mencegah, mengurangi, dan menghilangkan dampak
atau respons yang ditimbulkan oleh masalah keperawatan dan kesehatan.(Zaidin
Ali,2014)
Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku
keperawatan, dimana perawat melakukan tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan (Potter &
Perry 1997, dalam Haryanto, 2007).
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke
status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 2011).
Dokumentasi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis atau tercetak
yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang.
Catatan medis harus mendeskripsikan tentang status dan kebutuhan klien yang
komprehensif, juga layanan yang diberikan untuk perawatan klien. Dokumentasi
yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan tetapi juga membuktikan
pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan dalam memberikan perawatan.

2.2 Proses Implementasi

1. Mengkaji kembali pasien


2. Menentukan kebutuhan perawat terhadap bantuan
3. Mengimplementasikan intervensi keperawatan
4. Melakukan supervise terhadap asuhan yang didelegasikan
5. Mendokumentasikan tindakan keperawatan.(Kozier, 2011).

2
2.3 Kategori dalam Implementasi Keperawatan

Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari
implementasi keperawatan, antara lain:

1. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan,


menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-
hari, membuat strategi untuk klien dengan disfungsi komunikasi,
memberikan umpan balik, mengawasi tim keperawatan, mengawasi
penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan lingkungan sesuai
kebutuhan, dan lain lain./
2. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan,
meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan
jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual,
bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan lain lain.
3. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit,
melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data
dasar klien, mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan
tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.
(bulechek, 2013)

2.4 Metode Implementasi


1. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari. Aktifitas kehidupan
sehari-hari adalah aktifitas yang biasanya dilakukan dalam sepanjang hari
normal: mencakup ambulasi, makan, berpakaian, menyikat gigi, berhias.
2. Konseling
Konseling adalah metode implementasi yang mebantu klien
menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengenali dan menangani
stres dan yang memudahkan hubungan interpersonal antara klien,
keluarganya, dan tim perawatan kesehatan. Ini berjtujuan untuk membantu
klien menerima perubahan yang akaan terjadi yang diakibatkan stres berupa
dukungan emosional, intelektual, spiritual, dan psikologis.
3. Penyuluhan

3
Penyuluhan adalah metode implementasi yang digunakan untuk menyajiakn
prinnsip , prosedur, dan teknik yang tepat tentang perawatn kesehatan untuk
klien dan untuk menginformasikan klien tentang status kesehatannya.
4. Memberikan asuhan keperawatan langsung.
5. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.
6. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk
prosedur.
7. Mencapai tujuan perawatan.
8. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain.

2.5 Hal hal yang harus di dokumentasikan


Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap implementasi:
1. Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.
2. Mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan
intervensi tersebut
3. Mencatat semua jenis intervensi keperawatan termasuk
 Contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 %
 Flasil : luka tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau
4. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang
telah melakukan intervensi. (potter-perry, 2010)

2.6 Prinsip – Prinsip Dokumentasi Implementasi


 Gunakan bulpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak bila tulisan tidak
jelas. Bila salah tidak boleh di tipp x tetapi dicoret saja, dan ditulis
kembali diatas atau disamping
 Jangan lupa menuliskan waktu, jam pelaksanaan
 Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis ke samping untuk
mengisi tempat yang tidak digunakan
 Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan guna
mnghindari kealpaan (lupa)
 Gunakan kata kerja aktif untuk menjelaskan apa yang dikerjakan

4
 Dokumentasikan bagaimana respon pasien terhadap tindakan yang
dilakukan
 Dokumentasikan aspek keamanan, kenyamanan dan pengawasan infeksi
terhadap klien
 Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan bagian
dari tindakan keperawatan
 Dokumentasikan persetujuan keluarga untuk prosedur khusus dan tindakan
invasif yang mempunyai resiko tambahan
 Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan pendidikan
kesehatan yang diberikan
 Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat harus
ditulis, tetapi kata – kata kunci dan simbol – simbol dan lambang –
lambang sudah baku atau lazim dapat digunakan
 Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas, bila perlu tuliskan
ungkapan klien untuk memperjelas maksud
 Rujuk ke petunjuk, kebijakan dan prosedur rumah sakit untuk penggunaan
format

5
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan
tetapi juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan
dalam memberikan perawatan. Perawat mendokumentasikannya perlu
ditekankan pada penulisannya, untuk menghindari salah persepsi dan kejelasan
dalam menyusun tindakan perawatan lebih lanjut.

3.2 Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai cara
pendokumentasian keperawatan sehingga dapat dikembangkan dalam tatanan
layanan keperawatan. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti
pendokumentasian tersebut melalui kegiatan asuhan keperawatan sebagai dasar
untuk pengembangan kedisiplinan di Lingkungan Rumah Sakit dalam ruang
lingkup keperawatan

6
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, konsep dasar keperawatan,EGC,Jakarta,2008.


Kozier, fundamental keperawatan (konsep,proses, dan praktik),EGC,Jakarta,2011.
Isti handayaningsih, dokumentasi keperawatan (panduan, konsep dan aplikasi),
mitra cendikia press, yogyakarta, 2009.
Setiadi, Konsep dan penulisan dokumentasi asuhan keperawatan(teori dan
praktik), graha ilmu, yogyakarta, 2012.
Bulechek, G.M., Butcher,H.K., Dochherman,J.M.,2013. Nursing Intertvention
Classification (NIC) ; 6th edition. Mosby Elsevier
Perry, Potter,Fundamental keperawatan buku 1 edisi 7,Salemba
Medika,Jakarta,2010.
Potter, Perry, 2011. Fundamental Keperawatan, Edisi . EGC : Jakarta
Haryanto, 2007. Konsep Dasar Keperawatan dengan Pemetaaan Konsep(Concept
Mapping). Salemba Medika : Jakarta.

Purwanto. Edi. 2011. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.


http://makalahlistavanny.blogspot.co.id/2015/05/makalah-implementasi-
keperawatan.html(diunduh tanggal 6 mei 2016)

Anda mungkin juga menyukai