Anda di halaman 1dari 5

PERILAKU KEORGANISASIAN (KELAS B2)

SAP 7
KONSEP KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

Oleh:
Kelompok 3
Ni Kadek Tya Yudiastuti (1707521009)
Ni Kadek Weni Antari (1707521020)
Lourenda Gwee (1707521024)
Ida Ayu Laksmi Purnamyastuti (1707521062)
Putu Aryanti Putri Kencana (1707521063)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
POKOK BAHASAN

1. Hakekat Keputusan
2. Definisi Pengambilan Keputusan dan Urgensinya
3. Proses Pengambilan Keputusan dan Elemen-elemen Dasarnya
4. Tipologi Pengambilan Keputusan
5. Jenis Keputusan terkait dengan Masalah yang Dihadapi
6. Faktor-faktor yang Berpengaruh dalam Pengambilan Keputusan
7. Pengambil Keputusan Kelompok
8. Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan
1. HAKEKAT KEPUTUSAN
Keputusan muncul saat seseorang menetapkan pilihan atas beberapa akternatif yang
tersedia dihadapannya, tetapi konsekuensinya sangat menentukan di masa selanjutnya.
Sebagai individu, setiap saat manusia melakukan pembuatan keputusan, baik untuk
kepentingan pribadi maupun untuk orang banyak atau organisasi. Pada hakekatnya
keputusan itu adalah tindakan penentuan suatu pendapat atau pilihan di antara sekian
banyak alternatif. Sehingga pembuat keputusan itu akan mengambil atau memilih
alternatif.
Suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk memecahkan permasalahan atau
persoalan dimana setiap keputusan yang dibuat adalah untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Manajer akan selalu dituntut untuk membuat keputusan dalam rangka
pemecahan suatu masalah. Kualitas dan efektivitas seorang manajer dapat dilihat pada
saat dia mengambil keputusan. Bila sering membuat keputusan, ia adalah manajer yang
kreatif dan produktif, bila keputusannya selalu tepat menandakan ia manajer yang pintar.

2. DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN URGENSINYA


a. Sebagai pemilihan tindakan dari sejumlah alternative yang ada (Curtis R. Finh dan
Robert L. McGough, 1982 dalam Djatmiko, 2002)
b. Merupakan tindakan yang melekat erat dan terpadu secara berkesinambungan dalam
keseluruhan kegiatan administrasi (Gibson dan Hun, 1965 dalam Djatmiko, 2002)
c. Doe dan Drake (1980) dalam Djatmiko (2002) memandang bahwa pengambilan
keputusan merupakan jantung dan hati totalitas kegiatan administrasi.
d. Bahkan Ivancevich (1989) dalam Djatmiko (2002) lebih mengatakan bahwa
pengambilan keputusan berpengaruh secara langsung terhadap kinerja individu yang
selanjutnya berpengaruh terhadap efektivitas organisasi. Oleh sebab itu, pengambilan
keputusan merupakan tangung jawab utama manajer organisasi. Agar sukses
memerankan tanggung jawab itu paling tidak manajer harus memiliki 4 kepakaran
atau keterampilan dasar, yaitu:
1. Keterampilan/ kepakaran teknis (technical skill), yakni pemahaman serta
kecakapan dan kesanggupan untuk mengerti dan mengerjakan aktivitas
tertentu, meliputi pengetahuan dan pemahaman konsep, proses, metode yang
diperlukan untuk mengenali, menganalisis dan memecahkan masalah di
bidang tertentu.
2. Keterampilan/ kepakaran insane (human skill), yakni kesanggupan untuk
bekerja dengan orang lain secara efektif sebagai anggota sebuah kelompok dan
dapat membangun sebuah kerja sama yag baik dalam kelompok yang
dipimpinnya termasuk didalamnya kemampuan berkomunikasi, memahami
tingkah laku orang lain serta melakukan pendekatan-pendekatan.
3. Keterampilan/ kepakaran konseptual (conceptual skill), yakni kesanggupan
untuk melihat usaha-usaha sebagai suatu totalitas. Kesanggupan analisis.
4. Keterampilan/ manajerial (manajerial skill), yakni kecakapan dalam
menjalankan fungsi-fungsi manajemen, yang melipui pengetahuan dan
pemahaman tentang konsep dan fungsi yang ada dalam manjemen.

3. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN ELEMEN-ELEMEN


DASARNYA

Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2004)

a. Mengidentifikasi masalah, dimana masalah itu adalah kesenjangan antara


keadaan nyata dengan keadaan yang dikehendaki
b. Mengidentifikasi kriteria keputusan, yakni mennetukan faktor-faktor apa
yang relevan dalam mengambil keputusan
c. Member bobot ke kriteria
d. Menyusun alternatif, yakni membuat daftar sejumlah alternative yang
dapat menyelesaikan masalah tersebut.
e. Menganalisis alternative, yaitu menganalisis kekuatan dan kelemahan
masing-masing alternative
f. Memilih sebuah alternative, yakni memilih alternative terbaik dari
alternative yang dipertimbangkan
g. Mengimplementasikan alternative terpilih. Impelementasi mencakup
penyampaian keputusan kepada orang-orang yang terpengaruh dan
mendapatkan komitmen mereka atas keputusan itu.
h. Mengevaluasi efektivitas keputusan, yakni menilai hasil kepuusan itu
melihat apakah masalahnya terpecahkkan atau mencapai hasil seperti yang
dikehendak.

Anda mungkin juga menyukai