Dari uraian di atas kebijaksanaan atau kebijakan pada dasarnya sebuah keputusan
yang bersifat pemecahan masalah yang timbul setelah keputusan dilaksanakan.
Kebijaksanaan atau kebijakan seperti itu bermaksaud untuk memperbaiki, merubah atau
menyempurnakan keputusan, kebiasaan, retinitis, aturan yang berlaku, karena suatu
kondisi tertentu tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Di samping itu kebijaksanaan atau
kebijakan dapat berbentuk penetapan keputusan karena pengaruh berbagai faktor, sehingga
tidak sama dengan keputusan yang seharusnya di tetapkan.
Kebijaksanaan bersifat insidental, berlaku terbatas sebagai kasus dan mudah
berubah sesuai kondisi pada waktu dan tempat tertentu, dalam arti tidak berlaku umum
untuk jangka waktu yang cukup lama. Apabila kebijaksanaan ini akan diberlakukan untuk
jangka waktu lama dan luas/umum, harus diupayakan untuk diangkat menjadi keputusan.
Kebijaksanaan yang merubah suatu keputusan yang seharusnya tidak terlihat sebagai
kebijaksanaan. tetapi tetap sebagai keputusan yang diberlakukan secara luas dan
cenderung berlaku permanen. Kebijaksanaan dimulai dari adanya masalah terutama dalam
melaksanakan suatu keputusan atau rutinitas, termasuk juga dalam melaksanakan
Perencanaan SDM sebagai keputusan. Dalam mendiagnosis masalah perlu dilakukan
pengembangan berbagai masukan dalam bentuk menghimpun pendapat, kreativitas, idea
atau gagasan, dan inisiatif tentang kemungkinan penyelesaiannya dari berbagai pihak yang
terkait dengan masalah yang dihadapi organisasi/perusahaan, khususnya dalam kegaiatan
melaksanakan SDM. Di samping itu perlu dipelajari juga berbagai peraturan yang terkait
karena pembuatan kebijaksanaan yang terkait bukan untuk menyalahgunakan atau
menyelewengkan peraturan atau keputusan yang terkait dengan masalah yang akan dibuat
kebijaksanaannya. Diagnose masalah berdasarkan masukan pendapat titik kreativitas dan
inisiatif mengenai peraturan yang berlaku tersebut pada dasarnya merupakan analisis
kualitatif. Kegiatan pengembangan dan penyaluran pendapat kreativitas dan lain-lain
dalam analisis masalah penting dilakukan agar membuat Kebijaksanaan Dalam
menjalankan kewenangan nya tidak berlaku subjektif. Subjektivitas dalam pembuatan
kebijaksanaan mudah menyebabkan terjadinya kekeliruan dan penyimpangan yang dapat
terjadi karena tidak difokuskan pada masalah yang timbul subjektivitas bersifat lebih
mengutamakan pihak yang menginginkan kebijaksanaan dalam menghadapi suatu
keputusan atau peraturan yang merugikannya, yang sebenarnya tidak merugikan pihak lain
pada umumnya.