Kronologi kejadian:
Pasien datang ke Puskesmas melalui poli rawat jalan, oleh dokter poli pasien di anjurkan
untuk di rawat inap, oleh dokter di buatkan advice rawat inap berupa IUFD asering 16
TPM injeksi ondansentron 8 mg/12jam/iv, Di UGD pasien diterima oleh petugas yang
sedang dalam masa orientasi di ruang UGD, oleh Petugas pasien kemudian dipasangkan
infus dan disiapkan obat injeksi ondansentron 2 ampul dalam spuit 5 cc, Namun obat
tidak jadi diberikan oleh petugas karena petugas ragu dosis yang harus diberi terlalu
banyak sehingga petugas menghubungi kembali dokter yang membuat advis namun
tidak bertemu, petugas kemudian bertanya kepada petugas lain dengan membawa
catatan advice dokter dan obat injeksi yang sudah dimasukkan ke dalam spuit, oleh
petugas kedua dikatakan bahwa dosis yang di tulis oleh dokter sudah benar, bahwa
petugas penerima pasien salah membaca sediaan obat. Yang mana sedianaan obat
ondansentron yang di miliki oleh puskesmas adalah ampul 2 ml, dengan
komposisi/kandungan ondansentron 2 mg/ml yang artinya dalam 1 ampul ondansentron
2 ml berisi ondansentron 8 mg, yang artinya pasien hanya perlu mendapatkan 1 ampul
saja.
Kesalahan
Pemberian
obat
prosedur
Rencana solusi:
Pelaporan:
Penanggung jawab UGD memberikan pengarahan tentang sediaan obat-obatan di UGD,
serta mensosialisasikan SOP yang ada di unit.