Anda di halaman 1dari 7

KEBIJAKAN PELAYANAN

UNIT RAWAT JALAN

JL. JOMBANG RAYA NO. 56 BINTARO JAYA SEKTOR 1X

TANGGERANG SELATAN
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penyusunan Kebijakan Pelayanan Unit Rawat Jalan


ini dapat diselesaikan, dibuat sebagai pedoman dalam memberikan
pelayanan di Unit Rawat Jalan , yaitu Pelayanan Unit Rawat Jalan yang
mengutamakan keselamatan pasien, Safety dan mutu.

Dalam penyusunan Kebijakan Pelayanan Unit Rawat Jalan masih


ada kekurangan , untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata semoga Kebijakan pelayanan Unit Rawat Jalan ini


bermanfaat bagi semua pihak.

Tangerang Selatan

Penyusun
Lampiran
Keputusan Direktur RS IMC Bintaro
Nomor :080/RJ-03/SKD-RS.IMC/III/2016
Tanggal: 1 Maret 2016

KEBIJAKAN PELAYANAN UNIT RAWAT JALAN


RUMAH SAKIT IMC BINTARO

A. Kebijakan Umum

1. Pelayanan Unit rawat jalan RS IMC BiNTARO bertujuan untuk


meningkatkan kualitas pelayanan rawat jalan melalui pedoman pelayanan
yang berorientasi pada visi, misi, mutu pelayanan, keselamatan dan
keamanan pasien.
2. Pelayanan di RS IMC BINTARO ditangani oleh perawat , bidan ,dokter
umum dan dokter spesialis
3. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi dan menghormati hak
pasien
4. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
5. Semua petugas yang memberikan pelayanan wajib memiliki izin sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
6. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas
wajib mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak Rumah Sakit
baik yang bersifat internal atau pun external.
9. Ka.Unit dan Karu rawat jalan wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja
SDM nya secara berkala untuk mengetahui potensi atau kemampuan SDM
nya serta pengembangan strategi pemasaran rawat jalan.
10. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat
rutin bulanan minimal satu bulan sekali.
11. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
12. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan
pasien.
13. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
14. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
15. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur opersinal yang berlaku, etika profesi, etikket, dan menghormati
hak pasien.
16. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
17. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat
rutin bulanan minimal satu bulan sekali.
18. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan
pasien.
19. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur oprasional yang berlaku, etika profesi dan menghargai hak
pasien.
20. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 14 jam,pada hari Senin sd Jumat
Yaitu:
Shift 1 : jam 07.00-14.00 middle 1 : jam 09.00-16.00
Shift 2 : jam 14.00-21.00 middle 2 : jam 12.00-19.00
B. Kebijakan Khusus
1. Pelayanan rawat jalan melayani poli dokter spesialis kandungan dan
kebidanan, spesialis bedah umum, spesialis penyakit dalam, spesialis anak,
spesialis THT, spesialis mata, spesialis paru, spesialis syaraf, spesialis
jantung, spesialis kesehatan jiwa, spesialis bedah tulang/orthopedi,
spesialis rehabilitasi medic, spesialis urologi, klinik gigi umum, konseling
gizi, klinik MCU, Dan Hemodialisa.
2. Dokter umum dapat melayani tindakan di rawat jalan adalah tindakan
suntik vaksin pada pasien dewasa.
3. Pasien yang membutuhkan penanganan segera sesuai kondisi emergency
dapat di alihkan ke UGD.
4. Setiap pasien yang mendapatkan pelayanan unit rawat jalan harus di
buatkan status rekam medik pasein.
5. Perawat melaksanakan pemeriksaan anamnesa dan tanda – tanda vital pada
pasien rawat jalan sebelum di periksa oleh dokter dan petugas rawat jalan
wajib mengroscek rujukan yang tertuju ke poliklinik.
6. Pasien masuk ke poliklinik yang di tuju sesuai dengan nomber urutan yang
telah di berikan oleh pendaftaran.
7. Pemeriksaan fisik pada pasien rawat jalan di lakukan di ruang yang
nyaman di dampingi oleh perawat/bidan, bila dokter spesialis melakukan
tindakan invasif ( seperti dokter anak, bedah umum, bedah tulang, urologi,
mata, obgyn) harus di dampingi oleh perawat/bidan. Dan untuk dokter
yang tidak di dampingi perawat pada saat pasien tidak ada keluarga maka
perawat akan mendampingi.
8. Setelah di lakukan pemeriksaan oleh dokter, dokumen pasien di lakukan
validasi seperti : melengkapi pengisian form – form yang di berikan ke
pasien. Dan petugas rawat jalan melakukan dokumentasi di buku masing –
masing register poliklinik.
9. Dokter rawat jalan setelah pemeriksaan pasien wajib menandatangani
billing/berkas pasien tersebut dan pasien membawa billing/berkas tersebut
ke kasir rawat jalan.
10. Pasien rawat jalan yang akan masuk rawat inap, mendapatkan surat
pengantar rawat inap dari DPJP, dan petugas kesehatan yang terkait wajib
memberikan edukasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dan setelah
administrasi rawat inap selesai, ruangan rawat inap selesai, pasien di anter
oleh perawat rawat jalan dengan kursi roda. ( alur terlampir ).
11. Setiap pasien yang akan menuju kamar perawatan di anter oleh petugas
rawat jalan, jika anak – anak di gendong orang tua dengan menggunakan
kursi roda.
12. Pasien yang akan di rencanakan operasi oleh DPJP di operkan ke unit OK
atau VK. Dan untuk pasien bedah penjadwalan operasi di lakukan oleh
tim OK ( alur terlampir ), dan untuk pasien obgyn penjadwlan operasi di
jadwalkan oleh DPJP.
13. Jika ada pasien yang masih menunggu hasil laboratorium atau hal lain di
atas jam 21.00 dokumen pasien di serah terimakan dan sudah di isi oleh
DPJP kepada dokter dan perawat UGD untuk pelaporan dan
penatalaksanaan selanjutnya ke pasien.
14. Dokter spesialis rawat jalan mempunyai kewenangan klinis yang sudah di
setujui oleh komite dan direktur.
15. Jika dokter spesialis merubah jam praktek wajib mengisi form perubahan
jam praktek yang di acc oleh kepala unit rawat jalan sesuai dengan tata
tertib yang berlaku
16. Setiap dokter spesialis yang akan cuti harus membuat form permohonan
cuti dan mencari dokter pengganti atau dokter tamu untuk jadwal praktek
sesuai dengan tata tertib yang berlaku.
17. Pemeriksaan yang di rujuk ke penunjang ( EKG, Laboratorium, Radiologi,
Fisiotherapy) di lakukan di unit yang bersangkutan.
18. Standar waktu pemeriksaan pasien rawat jalan saat di poliklinik:
a. Tanpa tindakan = 5 menit per pasien
b. Dengan tindakan = 10 menit per pasien.
19. Kriteria pasien yang termasuk resiko jatuh di rawat jalan:
a. Pasien anak usia ≤ 15 tahun
b. Pasien dewasa usia ≥ 60 tahun
c. Pasien yang memakai alat bantu seperti: kursi roda, tongkat.
d. Pasien Hemodialisa.
Assigment pasien resiko jatuh diberi striker kuning di dada kiri, kecuali a
dan b.
20. Setiap shiftnya ada 1 orang perawat/bidan sebagai PJ shift/ketua tim untuk
memastikan operasional berjalan baik.
21. Sebagai kepala unit dan kepala ruangan wajib mengevaluasi dan membuat
laporan kinerja dokter umum, dokter spesialis, perawat, bidan, asper secara
berkala dalam rangka meningkatkan mutu SDM setiap bulannya.
22. Untuk transfer pasien ( transfer intra RS dan transfer antar RS ) sesuai
dengan panduan transfer pasien yang berlaku di RS IMC Bintaro dengan
menyertakan formulir transfer pasien.
23. Untuk mengembangkan kompetensi keperawatan, wajib mengikuti
inhouse tranning atau ex house traning.
24. Unit rawat jalan wajib melakukan rapat rutin setiap bulannya.

Direktur,
Rumah Sakit IMC Bintaro

dr. Vebry Haryati Lubis, MARS

Anda mungkin juga menyukai