Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL MINI PROJECT

PERAN SERTA PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


DALAM MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT

Oleh:
dr. Aprita

Pendamping:
dr. Pitriani

PUSKESMAS KOTO BARU


DHARMASRAYA
2019
BAB I

LATAR BELAKANG

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat menekankan pada 5 (lima) perubahan perilaku


hygienis, yang biasa dikenal sebagai 5 pilar STBM.

Kelima pilar tersebut adalah:

1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS);

2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS);

3. Pengelolaan Air Minum-Makanan Rumah Tangga (PAMM RT);

4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS RT);

5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC RT).

Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah hygiene dan sanitasi masih
sangat besar. Hasil studi Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP) tahun 2006,
menunjukan 47% masyarakat masih berperilaku buang air besar di sungai, sawah, kolam,
kebundan tempat terbuka.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) sampai dengan tahun 2005, kondisi sanitasi di
Indonesia mencapai 47% Buang Air Besar Sembarangan (BABS), 15% penduduk menerapkan
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), terdampak diare 423 kasus dari 1000 penduduk. Data tersebut
menunjukan bahwa kesadaran akan pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih
sangat kurang, sehingga di tahun 2005 dilakukan pendekatan STBM dengan cara melakukan
peningkatan akses air dan sanitasi dengan melibatkan masyarakat secara aktif. Sejak tahun 2006
telah dinyatakan 160 desa Open Defecation Free (ODF) atau telah Stop BABS dan meningkat
mencapai lebih dari 500 desa ODF di tahun 2008. Dengan fokus pada pembangunan target akses
sanitasi baik, Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan Kepmenkes No.852 tahun 2008 tentang
Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM) dan diperkuat dengan Permenkes No. 3 Tahun 2014,
kemajuan akses sanitasi terus mengalami peningkatan dari 32,72% di tahun 2005 mencapai
65,33% pada Maret 2017. Keberhasilan STBM tidak lepas dari pendekatan strategis dengan
meliputi 3 komponen saling mendukung atau disebut STBM Triangle, yaitu; 1) Peningkatan
kebutuhan sanitasi; 2) Penciptaan lingkungan kondusif; 3) Peningkatan penyediaan akses
sanitasi.
Kemajuan STBM meningkatkan program sanitasi di wilayah Indonesia, setelah diuji dari
tahun 2005 sampai Maret 2017 program STBM terus mengalami peningkatan yang signifikan
sehingga akan memberikan dampak yang baik bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Saat ini,
rasio masyarakat yang melaksanakan STBM per tanggal 9 Februari 2017 dengan menggunakan
biaya Pemerintah telah mencapai 34.000 desa dengan rincian 8000 desa terverifikasi SBS; 4800
potensi desa SBS perlu diverifikasi; 21.200 desa/kelurahan target SBS. Dengan target Universal
Akses yang ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019 diharapkan seluruh masyarakat Indonesia
harus sudah memiliki akses air minum dan sanitasi layak pada tahun 2019.

Pendekatan STBM yang Dipimpin Masyarakat adalah sebuah pendekatan untuk


menginisiasi/memicu rasa jijik dan malu masyarakat atas kondisi sanitasi dimana masyarakat
buang air besar di tempat terbuka (Open Defecation) sehingga pada akhirnya mereka dapat
mencari solusi secara bersama untuk mengubah kondisi mereka.

Asumsi dasar yang digunakan adalah tidak ada seorangpun yang tidak bergerak apabila
masyarakat mengetahui bahwa mereka telah saling memakan kotoran satu dengan yang lain
(eating each other shit). Selain itu, STBM memicu masyarakat untuk menyadari bahwa masalah
sanitasi merupakan tanggung jawab mereka sehingga hanya akan selesai dengan kesadaran dan
usaha masyarakat sendiri. Tercapainya tujuan dari program STBM, maka dilakukan kegiatan
percepatan (akselerasi) program STBM dengan sasaran masyarakat berupa kegiatan sosialisasi
dan pemicuan STOB BABS. Melalui kegiatan tersebut diharapkan adanya penyampaian
informasi dan kesadaran terkait dengan 5 Pilar STBM.
Tujuan

a. Umum : Tercapainya akses dan kepemilikan sarana sanitasi jamban dalam rangka terciptanya
desa bebas buang air besar sembarangan (ODF) yang dilakukan melalui strategi
pemicuan.

b. Khusus :

1. Diperolehnya kesamaan persepsi lintas sektor dan lintas program dalam rangka
pelaksanaan dan pencapaian tujuan program STBM di masyarakat.
2. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait dengan kegiatan pemicuan
STOB BABS sebagai Pilar Pertama STBM.
3. Jorong Lubuk Agam telah mencapai ODF 100%.
4. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran dalam menerapkan STBM khususnya Pilar
Pertama yaitu STOB BABS.

Ruang Lingkup kegiatan/Peserta


Pertemuan sosialisasi dan pemicuan akselerasi program STBM prioritas pada Pilar 1
yaitu STOB BABS melalui Tingkat Jorong dengan sasaran masyarakat sebagai berikut :
1. Wali Nagari
2. Perangkat Jorong
3. Staff Puskesmas
4. Dinas Kesehatan
5. Masyarakat
BAB II

KEGIATAN

A. Bentuk Kegiatan

1. Pemberian materi kepada kelompok masyarakat

2. Penyuluhan tentang STBM terhadap masyarakat

3. Melakukan penelitian dengan pembagian kuesioner pada masyarakat

B. Melakukan Penelitian

1. Rancangan Penelitian
a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian tentang respon masyarakat
terhadap pemanfaatan dan pengelolaan sarana MCK di Jorong Lubuk Agam,
Kenagarian Ampang Kuranji, Kecamatan Koto Baru adalah penelitian deskriptif. Yaitu
suatu metode dalam penelitian mengenai keadaan status manusia, objek, kondisi suatu
sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang.

b. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Jorong Lubuk Agam, Kenagarian Ampang


Kuranji, Kecamatan Koto Baru. Waktu penelitian adalah tanggal 31 Juli 2019.

c. Subyek penelitian
Subyek yang diteliti adalah masyarakat yang tinggal di wilayah Jorong Lubuk Agam,
Kenagarian Ampang Kuranji, Kecamatan Koto Baru. dengan kriteria inklusi sebagai
berikut:

(1) Masyarakat di Jorong Lubuk Agam


(2) Bisa membaca dan menulis
(3) Bersedia menjadi responden
BAB II
KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PERILAKU SIKAP DAN PENGETAHUAN JORONG LUBUK AGAM


KENAGARIAN AMPANG KURANJI TERHADAP STOP BUANG AIR BESAR
SEMBARANGAN TAHUN 2019.

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nomor Responden :
2. Nama :
3. Jenis Kelamin :
4. Umur :
5. Jumlah Anggota Keluarga :
6. Pendidikan Terakhir :
a. Tidak sekolah/tidak tamat SD
b. Tamat SD
c. Tamat SLTP
d. Tamat SLTA
e. Perguruan Tinggi
7. Pekerjaan :
a. Petani
b. Pedagang
c. Buruh
d. Wiraswasta
e. PNS
8. Pendapatan per kapita :
a. < Rp. 1.000.000
b. Rp. 1.000.000- 2.000.000
c. > Rp. 2.000.000
d. lain-lain, sebutkan ...
Pengetahuan Responden :

1. Menurut saudara apakah penting buang air besar di jamban?


A. Penting, alasan ...
B. Tidak penting, alasan...
2. Apakah jarak jamban dengan sumber air saudara lebih dari 10 m?
A. Ya
B. Tidak
3. Apakah jamban yang saudara miliki menimbulkan bau yang tidak sedap?
A. Ya
B. Tidak
4. Apakah saudara tahu syarat-syarat jamban yang sehat?
A. Ya, sebutkan . . .
B. Tidak
5. Darimana saudara mengetahui syarat-syarat jamban yang sehat? (untuk yang tahu)
A. Keluarga C. media
B. Teman D. Lain-lain
6. Menurut Saudara, apakah yang dimaksud dengan air bersih?
A. Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak

B. Air yang terlihat jernih

C. Tidak tahu

D. Lain-lain

7. Menurut Saudara, bagaimana air sungai yang bersih?


A. Air sungai yang jernih, tidak berwarna, tidak berasa, belum tercemar benda lain
dan tidak menyebabkan keluhan kesehatan jika digunakan
B. Air yang jernih dan tidak berbau
C. Tidak tahu
D. Lain-lain

8. Menurut Saudara, air yang bagaimana yang dapat menyebabkan keluhan


kesehatan?
A. Air yang yang telah tercemar atau dimasuki benda lain dan tidak memenuhi
syarat kesehatan
B. Air yang terlihat berwarna (keruh) dan berbau
C. Tidak tahu
9. Menurut Saudara, ada atau tidak hubungan antara penyakit diare dengan kebiasaan buang
air besar sembarangan?
A. Ada
B. Tidak Ada
C. Tidak tahu
10. Menurut saudara apakah air hujan bisa dijadikan sumber air bersih
A. Ya B. Tidak

Sikap Responden
1. Apakah saudara setuju Jorong saudara dijadikan contoh menjadi Jorong ODF (Stop
Buang Air Besar Sembarangan ) ?
A. Ya, alasan ...
B. Tidak, alasan ...
2. Jika ada warga sekitar yang masih BAB sembarangan apakah yang akan saudara
lakukan?
A. Memberitahukan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan juga memberi
penjelasan tentang bahaya-bahaya BAB sembarangan
B. Diamkan saja karena itu hak mereka
C. Lain-lain
3. Apakah saudara setuju jika setiap rumah di jorong ini harus memiliki fasilitas MCK?
A. Ya
B. Tidak
4. Menurut saudara apakah perlu dibangun fasilitas MCK umum di jorong ini?
A. Ya, alasan ...
B. Tidak, alasan ...
5. Menurut saudara, bagaimana mencegah agar tidak ada lagi warga sekitar yang mandi,
mencuci dan buang air besar di sungai?
..............................................................................................................................................
6. Apakah Saudara jika buang air besar di sungai?
A. Tidak Setuju
B. Setuju
7. Apakah Saudara setuju jika air sumur digunanakan untuk mencuci pakaian?
A. Tidak Setuju
B. Setuju
8. Apakah Saudara setuju apabila ada pelaksanaan Program Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Jorong saudara?
A. Ya , sebutkan...
B. Tidak
9. Menurut saudara supaya PAMSIMAS di Jorong Saudara berjalan dengan baik?
.................................................................................................................................................
10. Menurut saudara apakah sumur harus tertutup ?
A. Ya , ……
B. Tidak , ……

Perilaku Responden
1. Dimana saudara biasa buang air besar?
A. Jamban C. Sawah
B. Sungai D. Lain-lain

2. Apakah saudara selalu cuci tangan dengan sabun setelah buang air besar?
A. Ya
B. Tidak

3. Apakah keluarga Saudara memilki jamban sendiri?

A. Tidak
B. Ya

4. Apakah saudara memiliki sumur sendiri?


A. Tidak
B. Ya

5. Apakah keluarga Saudara menggunakan air sumur sebagai sumber air bersih?
A. Tidak
B. Ya

6. Apakah Saudara mencuci sayuran, ikan, daging (bahan makanan) dengan air bersih (air
sumur)?
A. Tidak
B. Ya

7. Apakah keluarga Saudara menyikat gigi dengan air sungai?


A. Tidak
B. Ya
8. Apabila air sumur sedang kotor, apakah keluarga Saudara menggunakan air sumur untuk
keperluan sehari-hari?
A. Tidak
B. Ya

9. Apakah keluarga Saudara buang air besar di sungai?


A. Tidak
B. Ya

10. Apabila air sungai sedang banjir dan keruh, apakah keluarga Saudara menggunakan air
sungai untuk keperluan sehari-hari?
A. Tidak
B. Ya

Anda mungkin juga menyukai