Anda di halaman 1dari 9

2017

O LSP-PPT MIGAS

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI


PENGELAS (WELDER) BAWAH AIR
Skema Sertifikasi Kompetensi Pengelas (Welder) Bawah Air merupakan skema
sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi LSP
PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 146 Tahun 2013 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia Kategori Industri Pengolahan, Golongan Pokok Industri Logam
Dasar, Golongan Industri Logam Dasar Besi dan Baja, Sub Golongan Industri
Logam Dasar Besi dan Baja, Kelompok Usaha Industri Pipa dan Sambungan Pipa
Dari Baja dan Besi, Area Kerja Pengelasan Bawah Air. Skema sertifikasi ini
digunakan untuk memastikan kompetensi tenaga kerja pada jabatan Skema
Sertifikasi Kompetensi Pengelas (Welder) Bawah Air sebagai acuan dalam asesmen
oleh LSP PPT Migas dan asesor kompetensi.
Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal:

Oleh:Oleh:

_________________ _________________
Ketua Komite Skema Ketua LSP

Nomor Dokumen : SS-JLAW-LAS-141-2017


Kode KBJI :
Nomor Salinan : 01- SS-JLAW-LAS-141-2017
Status Distribusi : Terkendali
Tak terkendali
SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR PEMROSESAN GAS BUMI SS- JLAW-LAS-141-2017

1. Latar Belakang
Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :
1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum
Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan
Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan
penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang
disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP
dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses
sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

2. Ruang lingkup
2.1. Bidang Pengelasan Bawah Air
2.2. Lingkup penggunaan:
Persyaratan dasar bagi tenaga pengelas (Welder) di lingkungan Bidang Pengelasan
Bawah Air yang mempunyai tugas utama Melaksanakan K3LL, Melaksanakan
komunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat, Menggunakan APD dan peralatan
kerja bawah air, Menggunakan alat bantu kerja, Melaksanakan langkah kerja ke bawah
air, Melaksanakan proses kepermukaan dari bawah air, Menyiapkan peralatan kerja
bawah air, Melaksanakan langkah awal pengelasan bawah air, Melaksanakan
pengelasan bawah air (Underwater wet welding), Melaksanakan pengelasan didalam
atau dalam habitat bawah air, Melaksanakan pemotongan benda kerja bawah air
(Underwater cutting), Melaksanakan pemotongan benda kerja didalam atau dalam
habitat bawah air (Underwater dry cutting).

3. Tujuan
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengelas (Welder) Bawah Air
lingkup Industri Minyak dan Gas Bumi.
3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengelas (Welder) Bawah Air di
bisnis Kegiatan di industri Minyak dan Gas Bumi
3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengelas (Welder) Bawah Air pada
lembaga penilaian kesesuaian.
3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengelas (Welder) Bawah Air
mandiri.

4. Acuan Normatif
Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan
mengacu kepada:

4.1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja ;


4.2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi ;
4.3. Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ;
4.4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ;
4.5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia ;
4.6. Mijn Politie Reglement 1930 LN. 341 Pasal 102-122 ;

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 2


SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR PEMROSESAN GAS BUMI SS- JLAW-LAS-141-2017

4.7. Mijn Ordonnantie (Ordonansi Tambang) tahun 1930 No. 38 ;


4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan ;
4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi ;
4.10. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistim Pelatihan Kerja
Nasional ;
4.11. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 03.P/123/M.PE/1986 dan / atau
No. 07.P/075/M.PE/1991 tentang Sertifikasi Tenaga Teknik Khusus
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya Panas
Bumi beserta aturan pelaksanaannya ;
4.12. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.06P/0746/MPE/1997 tentang
Pemeriksaan Keselamatan Kerja Atas Instalasi, Peratan dan Teknik yang
dipergunakan dalam Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan
Sumber Daya Panas Bumi ;
4.13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.8 Tahun 2012 tentang tata
cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ;
4.14. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.111.K/70/MEEM/2003
sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Menteri Energi dan sumber Daya
Mineral Nomor 20 Tahun 2008 tentang pemberlakuan Standar Kopetensi kerja
Nasional Indonesia di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi
sebagaimana terakhir diperbaharui dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Nomor 5 tahun 2015 ;
4.15. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.KEP.211/MEN/2004
tentang Pedoman Penerbitan Sertifikat Kompetensi ;
4.16. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.KEP.231A/MEN/X/2005 tentang Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi dan
Pembinaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) ;
4.17. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
146 Tahun 2013 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Kategori Industri Pengolahan, Golongan Pokok Industri Logam
Dasar, Golongan Industri Logam Dasar Besi dan Baja, Sub Golongan
Industri Logam Dasar Besi dan Baja, Kelompok Usaha Industri Pipa dan
Sambungan Pipa Dari Baja dan Besi, Area Kerja Pengelasan Bawah Air ;
4.18. Keputusan Dirjen Migas Nomor Kep.01.K/60.05/DJM/2003, tentang Lembaga
Sertifikasi Personil Tenaga Teknik Khusus Minyak dan Gas Bumi ;
4.19. Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor
Kep.01.K/60.05/DJM/2003, tentang Lembaga Sertifikasi Personil Tenaga Teknik
Khusus Minyak dan Gas Bumi ;
4.20. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang
Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi
Profesi;
4.21. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 2/BNSP/III/2014 tentang
Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi.

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 3


SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR PEMROSESAN GAS BUMI SS- JLAW-LAS-141-2017

5. Kemasan / Paket Kompetensi


a. Level : II
b. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Pengelas (Welder) Bawah Air
c. Rincian Unit Kompetensi :

KOMPETENSI
NO KODE UNIT JUDUL UNIT
1 C.241031.001.01 Melaksanakan K3LL
2 C.241031.002.01 Melaksanakan komunikasi dengan menggunakan
bahasa isyarat
3 C.241031.003.01 Menggunakan APD dan peralatan kerja bawah air
4 C.241031.004.01 Menentukan alat bantu kerja
5 C.241031.005.01 Menggunakan alat bantu kerja
6 C.241031.006.01 Melaksanakan langkah kerja ke bawah air
7 C.241031.007.01 Melaksanakan proses ke permukaan dari bawah air
8 C.241031.008.01 Menyiapkan peralatan kerja bawah air
9 C.241031.009.01 Melaksanakan langkah awal pengelasan bawah air
10 C.241031.010.01 Melaksanakan pengelasan bawah air (Underwater wet
welding)
11 C.241031.011.01 Melaksanakan pengelasan didalam atau dalam habitat
bawah air
12 C.241031.012.01 Melaksanakan pemotongan benda kerja bawah air
(Underwater cutting)
13 C.241031.013.01 Melaksanakan pemotongan benda kerja didalam atau
dalam habitat bawah air (Underwater dry cutting)

6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas :


6.1 Melaksanakan K3LL
6.2 Melaksanakan komunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat
6.3 Menggunakan APD dan peralatan kerja bawah air
6.4 Menentukan alat bantu kerja
6.5 Menggunakan alat bantu kerja
6.6 Melaksanakan langkah kerja ke bawah air
6.7 Melaksanakan proses ke permukaan dari bawah air
6.8 Menyiapkan peralatan kerja bawah air
6.9 Melaksanakan langkah awal pengelasan bawah air

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 4


SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR PEMROSESAN GAS BUMI SS- JLAW-LAS-141-2017

6.10 Melaksanakan pengelasan bawah air (Underwater wet welding)


6.11 Melaksanakan pengelasan didalam atau dalam habitat bawah air
6.12 Melaksanakan pemotongan benda kerja bawah air (Underwater cutting)
6.13 Melaksanakan pemotongan benda kerja didalam atau dalam habitat bawah air
(Underwater dry cutting)

7. Persyaratan dasar
7.1. Belum memiliki pengalaman kerja:
a. Ijasah Minimal SLTA
b. Mempunyai sertifikat Diving
c. Sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi
(LDP) dengan waktu 900 Jam Pelatihan (JP).

7.2. Memiliki Pengalaman Kerja:


a. Ijasah Minimal SLTA, Pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidang
Pengelasan Bawah Air.
b. Mempunyai sertifikat Diving

8. Persyaratan Kompetensi
8.1. Surat Keterangan Sehat yang menyatakan : kemampuan fisik penglihatan (tidak
buta warna), pendengaran baik, mobilitas/tidak cacat fisik)
8.2. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkan
fotocopy ijazah terakhir yang dimiliki, surat keterangan dokter pemerintah/
puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan
8.3. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP “PPT Migas”
maka untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi dari awal.

9. Hak Pemohon Sertifikasi


9.1. Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu
tanda asesi.
9.2. Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi
asesi.
9.3. Asesi yang tidak lulus sertifikasi bisa mengulang dengan mengumpulkan
persyaratan seperti permohonan baru.

10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Pengelasan Bawah Air


10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai Pengelas (Welder) Bawah Air dengan tetap
menjaga kode etik profesi.
10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang
ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.
10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 tahun sekali.

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 5


SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR PEMROSESAN GAS BUMI SS- JLAW-LAS-141-2017

11. Biaya
11.1 Biaya Uji Kompetensi sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku
tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada
Kementerian ESDM.
11.2 Biaya sertifikasi Pengelas (Welder) Bawah Air sebesar Rp.4.500.000,-.
11.3 Biaya pelaksanaan sertifikasi di luar TUK Cepu sebesar Rp.4.500.000,- belum
termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.
11.4 Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 (enam) orang.

12. Proses sertifikasi


12.1. Persyaratan Pendaftaran
Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri
kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi
Pengelasan Bawah Air dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP
dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form
Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A), Form Unjuk Kerja
Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) dan untuk yang sertifikasi ulang
ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B)
beserta lampirannya.
Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan
ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI.

12.2. Proses Asesmen


12.2.1 Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan
unit-unit kompetensi yang diujikan.
12.2.2 Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di
website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambat-
lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi.
12.2.3 Form (FR-APL-01) dan (FR-APL-02)yang telah diisi oleh calon asesi,
dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);
12.2.4 Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar
perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan
Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;
12.2.5 Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan Prosedur
dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema
diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi
sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode
uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI,
lisan/ wawancara.

12.3. Proses Uji Kompetensi


12.3.1 LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi
berdasarkan persyaratan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 6


SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR PEMROSESAN GAS BUMI SS- JLAW-LAS-141-2017

12.3.2 Metode dan mekanisme asesmen kompetensi terdiri dari uji tertulis,
lisan/wawancara dan praktek/Simulasi sesuai dengan skema sertifikasi
LSP PPT Migas;
12.3.3 Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan
Asesmen(FR-ASC-01);
12.3.4 LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji
kompetensi/asesi;
12.3.5 LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi
pemohon seperti bahasa;
12.3.6 Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor
dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03)
dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang uji
kompetensi dari awal.

12.4. Keputusan Sertifikasi


12.4.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus
berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulisyang diperiksa
dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan
diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim
Asesor dalam sidang yudisium.
12.4.2 Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai
hasil evaluasi yang diperoleh minimal 70 untuk setiap materi yang
diujikan.
12.4.3 Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site.
12.4.4 LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten.

13. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


Sertifikat yang telah diperoleh dapat di cabut atau dibekukan dengan
mempertimbangkan hal berikut:
13.1 Pemegang sertifikat tidak mengisi dan mengirim kembali kepada LSP PPT
Migas Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A) dan Formulir
Pemutakhiran Pemegang Sertifikat Kompetensi ( Form No.: F. 9. 05. B ) ;
13.2 Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan
pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya;
13.3 Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan
dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak
sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup
sertifikat kompetensinya.
13.4 Masa berlaku sertifikat telah habis;
13.5 Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT MIGAS”.
13.6 Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam
publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LSP “PPT MIGAS” untuk
dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 7


SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR PEMROSESAN GAS BUMI SS- JLAW-LAS-141-2017

yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.:
F. 9. 05. C);

14. Survailen
Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan
survailen yang mencakup:
14.1 Evaluasi rekaman kegiatan ujian
14.2 Evaluasi peserta (sampling)
14.3 Monitoring, pelaporan dan sanksi
14.4 Witness (bila diperlukan)
14.5 Survailen dilaksanakan 1 kali

15. Sertifikasi ulang


15.1 Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin
bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi kompetensi
terkini;
15.2 Sertifikasi ulang ditetapkan 3 tahun sekali dan ketentuannya diatur dalam
prosedur.

16. Penggunaan sertifikat


16.1 Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan
sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).

17. Banding
17.1 Asesi/pemohon dapat mengajukan banding dan/atau keluhan, apabila terbukti
adanya keputusn LSP yang merugikan dan/atau ketidaksesuaian dengan skema
sertifikasi.

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 8


SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR PEMROSESAN GAS BUMI SS- JLAW-LAS-141-2017

18. Diagram Alir

DIAGRAM ALIR
PROSES SERTIFIKASI

Permohonan :
(Mengisi Form F.9.01.A /
Pemohon F.9.05.A / F.9.05.B / FR - APL-01
(Calon Asesi) dan FR - APL- 02) dilengkapi
dokumen Portofolio terdiri dari :
- Copy ijasah (dilegalisir)
- Pengalaman Kerja
- Keterangan Sehat (dokter)
Sertifikasi Ulang - Copy sertifikat pelatihan
- Pas photo terbaru 3x4; 2 lbr
- Copy sertifikat kompetensi
yang terakreditasi
- Membayar biaya sertifikasi
Survailen

Penerbitan Sertifikat
Kompetensi
Pra Uji Kompetensi
Kajian dan Verifikasi
Tidak (FR - APL-01 dan
Kompeten FR - APL- 02)

Keputusan Belum Kompeten


Umpan Balik
Sertifikasi (FR-ASC-02)

Rencana Asesmen
FR-POA-01
Ya

Kaji Ulang Asesmen


(FR-ASC-03)

Pelaksanaan Uji Kompetensi


(FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) :
Asesmen &Rekomendasi - Uji Tulis
(FR-ASC-01 Pelaksanaan - Uji Lisan/Wawancara
Asesmen & Rekomendasi) - Uji Praktek/Simulasi

TINGKAT REVISI-0 LSP-“PPT MIGAS”, 2017 9

Anda mungkin juga menyukai