Anda di halaman 1dari 2

Sakit Kepala Migren (2)

Bagaimana mendiagnosa migren?

Sakit kepala migren biasanya didiagnosa berdasarkan atas gejala seperti yang telah dibahas sebelumnya.
Gejala migren sudah mulai dirasakan pasien sejak masa kanak kanak berlanjut hingga dewasa. Migren yang
baru muncul pada usia diatas 50 tahun, dapat dipikirkan sebagai suatu kelainan lain sehingga memerlukan
pemeriksaan lebih seksama. Pada beberapa kasus ditemukan ada hubungan antara migren dengan faktor
keturunan.

Pasien dengan keluhan sakit kepala yang luar biasa untuk pertama kalinya, disertai dengan gangguan saraf
seperti gangguan pendengaran dan penglihatan, maka pada pasien tersebut perlu dilakukan pemeriksaan
penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap, CT Scan dan analisa cairan spinal.

Bagaimana mengobati migren?

Pengobatan migren dilakukan dengan dua cara yaitu tanpa obat dan dengan obat.

Pengobatan migren tanpa obat.

Pengobatan tanpa obat biasanya dilakukan untuk meringankan gejala migren dan untuk pencegahan.
Relaksasi dipercaya mampu mencegah timbulnya serangan migren bila dilakukan saat gejala pendahuluan.
Jika memungkinkan, tidur merupakan obat yang paling mujarab. Untuk mencegah timbulnya migren,
pasien dapat dimotivasi untuk mengubah pola hidup yang selama ini dicurigai dapat mencetuskan
timbulnya migren. Hal ini termasuk menghentikan kebiasaan merokok, menghindari makanan yang banyak
mengandung tiramin seperti keju, hindari pula makanan yang mengandung nitrat tinggi seperti kacang
kacangan. Selain itu harus segera melakukan apa yang disebut pola hidup sehat seperti makan makanan
yang bergizi, minum yang cukup, tidur yang cukup, dan olah raga yang teratur.

Pengobatan migren dengan obat.

Penderita migren yang ketika serangan terjadi tidak terlalu mempengaruhi aktifitasnya sehari hari cukup
diberikan obat penghilang nyeri (analgetik) yang banyak dijual di warung warung. Walaupun demikian,
penggunaan obat ini harus selalu memperhatikan aturan pakai yang tertera di bungkus obat tersebut guna
mencegah hal hal yang tidak diingini.

Terdapat dua golongan obat analgetik yang umum digunakan yaitu Acetaminophen (Paracetamol) dan
NSAID atau Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs. Obat NSAID dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu
aspirin dan non-aspirin. Yang termasuk ke dalam golongan NSAID non-aspirin antara lain ibuprofen dan
naproxen. Beberapa jenis dari obat NSAID ini dapat diperoleh dengan menggunakan resep dokter. Selain
untuk migren, obat NSAID juga digunakan untuk mengobati radang sendi, radang tendon dan lain lain.
Acetaminophen atau paracetamol bekerja di pusat nyeri otak untuk mengurangi rasa nyeri dan demam.
Acetaminophen mempunyai efek samping yang sangat minim terutama pada lambung bila dibandingkan
dengan obat NSAID. Meskipun demikian, bila digunakan secara serampangan dan melebihi dosis yang
dianjurkan, acetaminophen dapat menyebabkan kerusakan hati yang lumayan berat. Pada pasien yang suka
minum alkohol, acetaminophen dapat menyebabkan kerusakan hati walau diberikan pada dosis yang
rendah. Kesimpulannya, selalulah membaca aturan pakai obat yang tertera di label obat untuk mencegah
keracunan atau kelebihan dosis.

Obat NSAID mengurangi nyeri dengan cara mengobati reaksi inflamasi yang menyebabkan terjadinya
nyeri. Obat ini disebut non steroid karena memang berbeda dari obat steroid walaupun sama sama
mempunyai efek mencegah terjadinya reaksi inflamasi. Obat obat yang termasuk ke dalam golongan
steroid (kortikosteroid) tidak dipergunakan karena mempunyai efek samping yang kurang bagus bila
digunakan dalam jangka waktu yang lama. Efek samping ini tidak ditemukan pada obat NSAID.

Untuk mengobati sakit kepala, beberapa dokter menggunakan kombinasi antara aspirin, acetaminophen,
dan kafein. Ketiga obat ini mempunyai efek sinergis untuk meringankan gejala sakit kepala.

Guna mendapatkan obat yang pas, terkadang dokter melakukan proses apa yang dinamakan trial and error.
Hal ini disebabkan oleh karena sangat bervariasinya respon individu terhadap jenis obat yang diberikan.
Banyak faktor yang mempengaruhi respon ini, nanti akan saya bahas di artikel yang lain.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan analgetik :

 Untuk mengobati sakit kepala pada anak anak dan remaja, hindari pemberian aspirin sebab
ditakutkan bisa terjadi Sindroma Reye, suatu kelainan neurologis berupa kesadaran menurun yang
dapat menyebabkan kematian.
 Hindari pemberian aspirin pada pasien dengan gangguan keseimbangan dan gangguan lain pada
telinga, karena aspirin dapat memperburuk keadaan.
 Pasien yang sedang menjalani pengobatan dengan obat pengencer darah seperti warfarin, tidak
dianjurkan untuk mengkonsumsi NSAID tanpa pengawasan dokter sebab pasien ini mempunyai
resiko perdarahan.
 Obat NSAID juga tidak boleh diberikan pada pasien dengan gejala maag atau gangguan lambung
sebab NSAID akan memperparah keadaanya.
 Hindari pemberian obat NSAID pada pasien dengan penyakit hati sebab obat NSAID akan
menganggu pula fungsi ginjalnya. Bila fungsi ginjal terganggu maka akan menambah kerusakan
hati yang terjadi.

Apa obat untuk migren yang berat?Bila pengobatan dengan obat obat analgetik diatas gagal maka
dapat disimpulkan pasien menderita suatu migren yang berat. Pengobatan migren berat tidak bisa
hanya mengandalkan penggunaan analgetik, perlu dilakukan pengobatan terhadap hal hal yang menjadi
penyebab terjadinya migren seperti memperbaiki fungsi dari arteri temporal. Beberapa obat yang
termasuk golongan ini yaitu tripans dan ergotamine.

Anda mungkin juga menyukai