Anda di halaman 1dari 4

TEORI INVESTIGASI

Investigasi merupakan tugas yang harus menggunakan naluri dan analisa


untuk memudahkan mengungkap fakta-fakta yang terjadi sebenranya. Investigasi
dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan fakta-fakta yang di kemas rapi
dengan diperkuat oleh saksi korban dan saksi-saksi lainnya untuk di jadikan
sebagai alat bukti sekunder atas terjadinya suatu kejadian.
Adapun teknik-teknik investigasi antara lain :
1. Tehnik Praduga Awal
a. Baca & dengar infomasi dari beberapa sumber data yang terpercaya
mengenai kejadian ditempat yang akan di investigasi.
b. Telusuri tempat tsb untuk mendapatkan informasi awal yang bisa di
tangkap panca indera serta mengarah ke dugaan awal terjadinya kejadian
tsb.
c. Susunlah beberapa isu-isu yang teutangkap kemudian coba simulasikan
dalatn beberapa rangkaian saling mempengaruhi.
d. Perkirakan beberapa pihak yang terlibat dalam hal tsb (siapa saja yang
mungkin diuntungkan/dirugikan) serta identifikasi kemungkinan-
kemungkinan.
e. Diskusikan kembali dengan team mengenai temuan,dugaan.isu-isu untuk
pertimbangan selanjutnya.
2. Tehnik Bertanya
a. Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang tidak menghasilkan jawaban Ya
atau Tidak.
b. Gunakan pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata : Kapan, Dimana,
Mengapa, Yang mana, Bagaimana, Siapa saja, dll.
c. Siapkan beberapa model pertanyaan untuk sebuah informasi yang kita
inginkan.
d. Susun pedoman wawancara yang mengarah & memudahkan.
e. Tentukan orang-orang yang sekiranya mengetahui tentang kejadian tsb
untuk di wawancarai.
f. Lakukan obrolan ringan, terkini terdekat dan mengarah sambil
mengamati.
g. Kembangkan wawancara dari topik ke topik atau mengikuti capaian
informasi yang masuk kemudian di kembangkan secara kreatif.
h. Cantumkan nam-nama yang terlibat dalam wawancara, tanggal
wawancara sebagai notulen dari hasil wawancara.
i. Bertanyalah pada orang yang tepat utuk memudahkan munculnya fakta
serta pembahasan atas takta-fakta tsb.
j. Selalu ciptakan suasana akrab dan mulailah bertanya dengan kejadian
terdekat & terkini.
k. I.akukan pengujian silang atas fakta-fakta yang dikemukakan pada orang
yang sama ataupun orang, yang berbeda.
l. Foto narasumber utama, biasanya bisa sangat membantu.
m. Gunakan alat serta bahan-bahan yang di temukan untuk memudahkan
diskusi/pembahasan atas suatu informasi yang sudah diperoleh (untuk
penajaman) atau yang ingin diperoleh.
n. Keterlibatan kontak person yang, akrab bagi narasumber serta memahami
maksud dan tujuan investigator biasanya akan sanuat mudah/membantu
untuk pencapaian hasil.
3. Jenis-jenis Pertanyaan
Ada beberapa contoh jenis pertanyaan yang dapat digunakan dalam
melakukan investigasi antara lain :
a. Pertanyaan Ingatan
- Dimana anda mengalami?
- Kapan hal itu terjadi pada anda?
- Apakah ada hubungan hal ini dengan pengalaman anda sebelumnya
seata kejadian kemarin?
b. Pentanyaan Pengamatan
- Apa ini?
- Apa yang sedang terjadi?
- Apa yang anda lihat ketika itu?
c. Pertanyaan Analitik (penguraian sebab akibat)
- Mengapa perbedaan pendapat itu terjadi?
- Bagaimana pengaruh kejadian tsb terhadap....?
d. Pertanyaan Hipotetik (memancing praduga)
- Apa yang akan terjadi jika..?
- Bagaimana seandainya...?
e. Pertanyaan Perbandingan?
- Siapakah kira-kira dalam hal ini yang benar?
- Mana yang lebih baik antara... dan...?
f. Pertnnvaan Proyektif (mengungkap masa depan)
- Bagaimana jika..?
- Apa yang masih bida dilakukan kalau...?
4. Dasar-dasar investigasi yakni :
a. Tehnik bertanya partisipatif (bertanya semi terstruktur)
b. Tehnik merangkaikan fakta dan menampilkan dalam bentuk kronologi
kejadian.
c. Usahakan bertanya secara singkat & jelas tapi jangan sampai menjadikan
lawan bicara kita menjadi gugup serta hindari gaya menghakimi.
d. Diusahakan jawaban yang mengarah dari lawan bicara kita untuk kita
tanyakan balik, tujuannya agar dia berfikir kembali dan tidak menganggap
kita tahu segalanya atau untuk menguji kebenaran/kejujurannya.
e. Usahakan tidak menghakimi, ramah, mudah memecah kebekuan, mampu
menciptakan suasana informalitas, sedikit bertanya, siap banyak
mendengarkan, peka membaca raut wajah & intonasi suara, tidak
menyalahkan & mengkritik secara frontal, bersikap sederajat dan akrab,
bersikap terbuka & rendah hati, tidak menggurui tapi memberikan
masukan.
5. Tabel Rangkaian Fakta
a. Bentuk tabel rangkaian fakta pada umumnya meliputi :
b. Gambaran kejadian
c. Waktu kejadian
d. Gambaran kondisi TKP
e. Gambaran kondisi korban serta ditambah
keputusan/kesepakatan/pernyataan dari pihak-pihak yang berkepentingan

Anda mungkin juga menyukai