Anda di halaman 1dari 7

BAGAIMANA MEMULAI INVESTIGASI?

Secara sederhana investigasi bisa didefinisikan sebagai upaya pembuktian,


upaya pencarian dan pengumpulan data, intormasi dan temuan lainnva untuk
mengetahui kebenaran atau bahkan kesalahan dari sebuah fakta. Melakukan
kegiatan investigasif sebenamya bukan hanya sekedar mengumpulkan ribuan data
atau temuan di lapangan, tetapi juga kembali menyusun berbagai informasi yang
berakhir dengan kesimpulun atas rangkaian temuan dan susunan kejadian. Setiap
kegiatan investigasi harus memiliki tujuan. contohnya adalah memberhentikan
manajemen, melindungi reputasi karyawan yang tidak bersalah, menemukan
dokumen yang relevan, menemukan aset yang digelapkan, memastikan institusi
publik terbebas dari penjarahan, mengidentitikasi saksi dan korban serta
menemukan bukti hukum untuk pengadilan.
Investigasi dilakukan untuk mengungkap fakta yang merugikan masyarakat
umum (publik) baik secara langsung maupun tidak. Persoalan yang menyangkut
kepentingan bersama dan cukup masuk akal mempengaruhi kehidupan sosial
mayoritas masyarakat umum. Adanya indikasi bahwa pihak-pihak tertentu
mencoba untuk menyembunyikan kejanggalan dari hadapan publik. Dalam
Konteks korupsi harus ada indikasi yang memenuhi unsur korupsi.
Karakteristik investigasi ada 3 hal yaitu :
1. Membongkar sindikasi dan jaringan informasi tertutup. Biasanya, kejahatan
(korupsi) dilakukan oleh sindikasi (jaringan) dan dilakukan diruang remang-
remang (tertutup).
2. Memakan waktu yang cukup lama. lnvestigasi biasanya membutuhkan waktu
yang tidak cepat.
3. Dibutuhkan kemampuan khusus. Investigator perlu menguasai teknik
investigasi agar memperoleh kisah sukses dalam kegiatan investigasinya.

Cara memulai investigasi


Investigasi harus diawali dengan mencari dan memiliki informasi awal misalnya
laporan audit BPK, laporan masyarakat, dan pemberian media massa. Investigasi
juga menimbulkan gejala sosial yang muncul di masyarakat yaitu kita dapat
memiliki jaringan/kontak person yang memadai untuk menggali informasi
lanjutan, memiliki peta persoalan tentang kasus yang akun diinvestigasi, dan
mengetahui secara umum kerangka hukum dari TPK. Dalam investigasi kita harus
melakukan beberapa tahap :
1. Tahap awal
a. Adanya Petunjuk Awal
b. Investigasi Pendahuluan (Riset Awal)
c. Pembwntukan Hipotesis
d. Pencarian dan Pendalaman Literature.
e. Wawancara dengan Sumber Ahli dan pakar
f. Pelacakan Dokumen
2. Tahap Kedua
a. Pengamatan langsung dilapangan
b. Pengorganisasian Berkas
c. Wawancara lebih lunjut
d. Pengorganisasian data dan fakta
e. Penulisan laporan
f. Pemeriksaan ulang atas fakta
g. Pemeriksaan atas kemungkinan pencemaran nama baik

Beberapa hal penting dalam melakukan investigasi


1. Kuasai ketentuan wnum yang berlaku pada kasus yang kita investigasi (UU,
Keppres, PP, Perda, Dll)
2. Libatkan pakar/ahli yang sukarela mau membantu dan mengembangkan kasus
3. Kuasai masalah yang terkait denban kasus (modus, jenis korupsi, aturan main)
4. Susun Alur Sederhana Untuk memudahkan Pemahaman Kasus

Metode Praktis Investigasi


1. Menggali selengkap mungkin silsilah Keluarga pemangku jabatan publik
ataupun sahabat.
2. Menggali nama perusahaan, yayasan yang berkaitan dengan pejabat publik.
3. Memanfaatkan internet, dimana berbagai buku telepon, kantor registrasi
perusahaan dan kamar dagang industri dapat diakses, untuk mendapatkan
alamat, nama, profil perusahaan yang sedang diteliti.
4. Mengindentitlkasi para broker, proxy dan kasir yang digunakan pejabat
publik/ konglomerat dalam mengakumulasi modal serta bisnisnya.
5. Mencari dan mempelajari akte notaris dan tambahan berita negara (TBN) dari
berbauai yayasan dan perusahaan yang diasosiasikan dengan sang pejabat.
6. Memanfaatkan wishtleblowers
7. Memetakan aktor yang mungkin menjadi tameng dari berbagai sindikat bisnis
Dalam melakukan persiapan pelaksanaan investigasi bentuklah tim investigasi.
Tentukan koordinator, investigator, analis, tim kampanye. Kuatkan tisik dan
memiliki komitmen tinggi. Menjaga sikap dan tindakau contohnya dengan
menjaga kerahasiaan, menghindari konfrontasi, chek and balance, improvisasi,
buka mata dan telinga, dan merekam fakta yang ada dan relevan

Persiapan Strategi
Dalam persiapan strategi lakukanlah beberapa hal berikut: pahamilah peta lokasi.
Susunlah rencana perjalanan seperti memperkirakan faktor yang mungkin terjadi
selama investigasi, prioritas capaian, alternatif antisipasi, dan rencana lanjutan
atas temuan. Buatlah identitas penyamaran dan strategi pendukung misalkan
dalam investigasi ini kita dapat melakukan beberapa penyamaran yang biasa
dilakukan menjadi seorang Jurnalis/Wartawan, Mahasiswa, Menjadi orang local,
peneliti, pedagang, buruh, dan sertakan juga strategi pendukungnya misal dengan
membuat website, kartu nama, kop surat, dan tambahkan wawasan kita.
Membangun kontak dengan orang dalam akan mempermudah kita dalam
memperoleh informasi lebih banyak dan akurat.

Pengamanan Investigator
Dalam investigasi kita juga harus menghitung potensi resiko. strategi
Meminimalkan Resiko dengan cara konsisten dengan penyamaran yang dilakukan
dan tidak membawa assesoris yang mencurigakan. Protokol Keamanan harus
melakukan beberapa hal yaitu dengan memastikan ketua tim memahami rencana
dan setiap langkah investigasi, saling bertukar nomor kontak, jadwal komunikasi,
emergency call (kontak darurat), langkah penyelamatan.

TEKNIK DAN METODE INVESTIGASI


Forensik dan Akuntansi Forensik
Ketika mendengar kata "forensik", bayangan "mayat" muncul dalam pikiran
kita. Tapi kata itu sebenarnya berarti, "standar diterima pengadilan", atau lebih
tepatnya bahwa pekerjaan diselesaikan harus mengikuti standar profesional yang
dapat diterima secara prosedur, dan jika harus perlu berdiri di pengadilan di
bawah pengawasan untuk menginterogasi ulang terlepas dari cabang pengetahuan
yang diterapkan yaitu, ilmu forensik, psikiatri forensik, klimatologi forensik atau
akuntansi forensik (Inkster 1996).
Forensik berasal dari bahasa latin " forensis " yang berarti "dari luar" atau
"tempat umum" adalah bidang pengetahuan yang digunakan untuk membantu
proses penegakan keadilan melalui penerapan ilmu atau sains (Wikipedia n.d.).
Bagi kebanyakan orang istilah forensic ini memiliki nuansa pembunuhan, intrik
dan laki-laki misterius. The Concise Oxford Dictionary mendefinisikan "forensik"
sebagai "sesuatu yang digunakan dalam pengadilan hukum" (de Lorenzo 1993).
Sedangkan akuntansi forensik Akuntansi forensik adalah aplikasi ilmu
keuangan dan mental investigatif dalam upaya pemecahan masalah dalam konteks
"rules of evidence ". Sebagai sebuah displin ilmu, akuntansi forensik mencakup
keahlian tentang keuangan, pengetahuan tentang kecurangan serta pemahaman
terhadap realitas bisnis dan cara kerja dari sistem hukum (Bologna and Lindquist
1987).
Akuntansi forensik adalah praktik khusus bidang akuntansi yang
menggambarkan keterlibatan yang dihasilkan dari perselisihan aktual atau yang di
antisipasi. Akuntan forensik juga disebut sebagai auditor forensik atau auditor
investigasi dan harus memberikan bukti-bukti pada proses persidangan
(Crumbley, Lester and Smith 2005).
Menurut (Inkster 1996) akuntansi forensik merupakan suatu disiplin yang
berhubungan dengan hubungan dan penerapan fakta keuangan untuk masalah
hukum, dan telah meningkat pesat di tahun 1990-an. Peran akuntan forensik terus
berkembang meningkat kejahatan kerah putih seperti dalam lingkup internasional
dengan kompleksitas yang tinggi. Tren ini dimulai pada pertengahan 1970-an
ketika para ahli keuangan yang diperlukan untuk membantu polisi dalam
pertumbuhan meningkatnya kasus kejahatan kerah putih.
Menurut (de Lorenzo 1993) akuntansi forensik dapat dibagi menjadi 3
bidang, yaitu :
1. Akuntansi investigasi,
2. Dukungan litigasi, dan
3. Pendapat ahli.
Dalam 10 tahun terakhir, kebutuhan dan permintaan untuk akuntan forensik
semakin meningkat secara drastis dikarenakan banyaknya transaksi komersial
yang semakin kompleks, pengacara lebih ketat dalam memeriksa kredibilitas dan
kompetensi teknis saksi ahli, dan semakin meningkatnya jumlah perselisihan
perkawinan (de Lorenzo 1993).
Sementara akuntan forensik memiliki peran yang luas untuk memainkan
peran dalam proses resolusi konflik, banyak orang masih menyamakan peran
akuntan forensic dengan seorang saksi ahli. Dalam prakteknya, bagaimanapun,
akuntan forensik akan mungkin menghabiskan kurang dari 5% dari waktu mereka
di kursi saksi karena sebagian besar sengketa diselesaikan di luar pengadilan.
Sebuah contoh utama tentang bagaimana bukti seorang akuntan forensik dalam
sidang dapat terjadi dalam kasus yang melibatkan sengketa asuransi. Dalam
beberapa kali, akuntan forensik juga telah dipanggil untuk menyelidiki sejumlah
perusahan asuransi bangkrut dengan profil yang baik (de Lorenzo 1993).

Prinsip Locard Exchange, Daubert Criteria dan Frye Standart


a) Prinsip Locard Exchange adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa
pelaku kejahatan akan membawa sesuatu ke tempat kejadian perkara (TKP)
dan pasti akan meninggalkan jejak yang mana hal itu dapat dijadikan sebagai
bukti forensik. Prinsip ini pertama kali dikemukakan oleh Dr. Edmund Locard
dengan merumuskan prinsip dasar ilmu forensik yaitu "setiap kontak
meninggalkan jejak" (Wikipedia, Exchange Principle n.d.). Jejak/ bukti ini
adalah saksi bisu yang berbicara ketika manusia tidak bisa. Bukti fisik tidak
bisa salah karena ia tidak dapat berbohong dan ketika kejahatan telah terjadi
maka tugas penyidik lah untuk mengenali dan mengumpulkan bukti-bukti dari
tempat kejadian atau siapapun yang mungkin datang dalam kontak di TKP
(Handbook 2012).
Contohnya : (Dalam digital forensik) apabila kita memasukkan data ke dalam
flashdisk atau laptop maka akan ada jejak dimana flashdisk tersebut telah di
masukkan data walaupun data tersebut telah di hapus maupun di format. Dan
apabila kita mengakses sebuah situs internet maka akan ada jejak/ history nya.
b) Daubert Criteria mengacu pada preseden hukum yang ditetapkan oleh
Mahkamah Agung Amerika Serikat pada tahun 1993 dengan kriteria
diterimanya keterangan saksi ahli di Pengadilan Federal (viaforensics.com
n.d.).
Ada dua kriteria yang ditetapkan oleh Daubert, yaitu :
1) Relevan : Apakah bukti cocok dengan fakta-fakta dari kasus tersebut.
2) Reliable :
- Apakah metode kesaksian didasarkan secara terpusat pada hipotesis
yang di uji
- Ketahui potensi tingkat kesalahan yang terkait dengan metode
- Apakah metode tersebut telah di tinjau dengan seksama
- Apakah metode ini berlaku umum di komunitas ilmiah
Contohnya : Dalam sidang perkara kasus Antasari Azhar (mantan ketua KPK)
mengenai SMS ancaman dari nomor handphone Antasari yang masuk ke
handphone Nasaruddin, dan Antasari bersikukuh tidak pernah mengirim SMS
itu. Disini Hakim Pengadilan berperan hanya sebagai palang pintu terakhir
dimana mereka harus menilai dari keandalan bukti dari saksi ahli tersebut.
c) Frye Standard adalah tes untuk menentukan diterimanya bukti ilmiah dimana
hal ini menyatakan bahwa pendapat ahli didasarkan pada teknik ilmiah dapat
diterima hanya jika teknik secara umum diterima sebagai sesuatu yang
relevan. Untuk memenuhi Frye standar, bukti ilmiah yang disajikan ke
pengadilan harus ditafsirkan oleh pengadilan sebagai "yang berlaku umum"
oleh masyarakat. Hal ini berlaku untuk prosedur, prinsip atau teknik yang di
ajukan pada sidang kasus di Pengadilan. Dalam aplikasi praktis dari standar
ini, orang-orang harus menyediakan sejumlah pakar untuk berbicara dengan
validitas ilmiah dibalik isu tersebut (Wikipedia, Frye Standard n.d.).
Contohnya : Dalam setiap versi dan merek setiap jenis laptop pasti memiliki
kriteria masing-masing. Maka prinsipnya adalah ada pakar atau ahli yang
berpendapat metodologi tersebut walaupun pendapat tersebut belum terbukti
akurat akan tetapi hal ini dapat dijadikan rujukan karena sudah memberikan
pendapat seorang pakar atau ahli dalam bidang tersebut. Maka dalam
persidangan, Hakim Pengadilan lebih menekankan apakah kesaksian telah
berlaku umum dan telah digunakan secara relevan atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai