disusun dalam rangka tugas mata kuliah teknik dan metode investigasi
Dosen Pengampu: Yudi Prayudi, S.Si. M.Kom
Disusun oleh:
Meutia Layli 15919037
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI 2017 1. Explorasi mengenai a. Sejarah Forensic Science Pengertian Forensik menurut Dr Edmond Locard yaitu istilah yang berasal dari kata “Forensis” yang memiliki arti debat dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk menegakkan keadilan dengan diterapkannya ilmu (sains). Dr. Edmond Locard merupaka pelopor bidang ilmu forensik. Menurutnya, “every contact leaves a trace”. Setiap kontak yang dibuat dengan seseorang, tempat, atau sebuah objek lainnya pasti akan meninggalkan jejak, inilah yang disebut Locard Exchange Principle. Adanya pertukaran materi fisik inilah yang dapat digunakan untuk membantu proses ditegakannya keadilan. Pada abat ke 19, dengan semakin meningkatnya kejahatan dan pemecahan masalah tidak dapat hanya dengan mengandalkan keterangandari para saksi, maka tepatnya pada tahun 1901 muncullah cara yang dapat membantu proses investigasi pada kasus kejahatan, yaitu teori yang sangat membantu dalam proses investigasi kasus kejahatan, yaitu sebuah ilmu mengenai sistem pengelompokkan darah ABO yang diperkenalkan oleh Karl Landsteiner, seorang ahli biologi Austria yang telah memenangkan nobel. Selanjutnya di tahun yang sama, Paul Uhlenhuth seorang ahli biologi dari Jerman menggunakan tes precitipin untuk mengetahui dengan sampel darah. (Computer forensics history. (n.d.). Retrieved Juli 11, 2015, from http://www.forensics-research.com/index.php/computer-forensics/computer- forensics-history/) b. Forensic Accounting Munculnya akuntansi forensik diawali dengan adanya keperluan untuk pembagian warisan serta mengungkap motif pembunuhan. Pada awalnya, akuntansi diterapkan dalam persoalan hukum hingga akhirnya disebut sebagai akuntansi forensik. 2. Ulasan mengenai: a. Locard Exchange Principle Locard Exchange Principle merupakan konsep yang dikembangkan oleh Dr Edmon Locard, yang merupakan ilmuwan pada bidang forensik dan beliau juga disebut sebagai Sherlock Holmes Prancis. Menurutnya, “every contact leaves a trace”. Dengan itu Locard memiliki spekulasi bahwa setiap aktivitas pasti akan meninggalkan jejak yang merupakan konsekuensi dari aktivitas tersebut. Hal ini dapat menunjukkan bahwa dengan ditunjukannya hubungan antara manusia, tempat, serta hal lain yang terlibat dalam sebuah tindakan pidana adalah fokus dari ilmu forensik. Locard Principle Exchange merupakan prinsip yang menyatakan bahwa kejahatan akan membawa pelakunya ke suatu tempat kejadian perkara (TKP) dan terdapat jejak yang ditinggalkan dan dapat dijadikan sebagai bukti forensik. Sebuiah jejak atau bukti merupakan saksi bisu yang dapat berbicara Berikut ini merupakan Locard Principle Exchange, yaitu : - When a criminal comes in contact with an object or person, a cross-transfer of evidence occurs - The criminal either removes something from the crime scene or leaves something behind - Either way this exchange can link the criminal to the crime scene b. Fryee Standard Fryee Standard merupakan pengujian untuk menentukan apakah diterimanya bukti ilmiah atau tidak. Untuk dapat memenuhi Fryee Standard, bukti ilmiah yang akan disajikan dalam pengadilan harus ditafsirkan oleh pengadilan sebagai “yang berlaku umum” oleh masyarakat dan juga harus terkait dengan prosedur, prinsip, serta teknik. Saat diterapkannya Fryee Standard, harus disediakan beberapa pakar atau ahli bidang terkait perkara untuk memberi keterangan. c. Daubert Criteria Daubert Criteria merupakan menyempurnaan dari Fryee Test, yang menekankan “general acceptance test” menjadi “reliability test”. Daubert Criteria merupakan standar yang dipergunakan oleh hakim pengadilan untuk membuat penialaian awal keterangan ilmiah dari sebuah ahli yang didasarkan pada metodologi valid secara ilmiah serta bisa diaplikasikan dengan tepat sesuai dengan fakta yang dipermasalahkan. d. Keterkaitan dengan bidang akuntansi forensik Locard Exchange Principle, Fryee Standard, dan Daubert Criteria merupakan teknik yang dapat dilakukan untuk menegakkan keadilan dalam sebuah pengadilan dengan menunjukkan bukti-bukti yang ada dan sesuai dengan fakta dari masalah yang sedang dipermasalahkan. 3. Summary dari buku “Expert Fraud Investigation” (Tracy L. Coenen), chapter 7 “Investigation of Asset Misappropriation” (Investigasi Skema Penyalahgunaan Aset) Skema penyalahgunaan aset merupakan skema yang paling umum digunakan oleh karyawan terhadap perusahaannya. Pencurian aset dibagi menjadi tiga kategori utama: a. Skema penerimaan kas (Cash Receipts Schemes) yang dirancang untuk mencuru uang yang masuk dalam perusahaan (1) Skimming Skimming merupakan pencurian informasi kartu kredit atau debit ilegal dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara strip. Skema yang melibatkan skimming sangat sulit dideteksi dan diselidiki. Jenis skema ini dilakukan sebelum uang dicatat dalam sistem akuntansi perusahaan. (2) Cash Larceny Cash Larceny merupakan pengambilan uang kas perusahaan secara sengaja tanpa ijin dan bertentangan dengan peraturan atau keinginan perusahaan. (3) Check Kiting Check kiting melibatkan penulisan, penyetoran cek bolak balik antara dua atau lebih rekening bank yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Skema ini mudah diteksi dengan cara memeriksa laporan bank perusahaan. b. Skema pencairan dana tunai (Disbursement Schemes) yang terfokus pada pencurian uang keluar perusahaan atau dengan menyebabkan uang keluar dari perusahaan demi keuntungan pribadi c. Skema non cash (Noncash Schemes) termasuk pencurian barang berharga selain uang. 4. Fungsi Hash, File Signature dan Timestamp (MAC) a. Fungsi hash data yang dipakai untuk memverifikasi integritas isi file terhadap kesalahan transmisi atau serangan berbahaya b. File Signature merupakan data yang dipakai untuk memverifikasi isi file. c. Time stamp adalah catatan waktu di dalam komputer yang berupa tanggal dan jam diwaktu sebuah kejadian itu terjadi 5. Kasus “Panama Paper” dan keterkaitannya dengan akuntansi forensik Kasus Panama Papers ini merupakan kasus terbongkarnya sebuah dokumen terkait financial dari sebuah firma hukum Mossack Fonseca di Panama. Bocornya kasus ini mengungkapkan bagaimana jaringan korupsi serta kejahatan beberapa kepala negara, agen rahasia, selebritas, bahkan atlit olahraga, disembunyikan di surga bebas pajak. Catatan yang terbongkar memiliki total 11,5 juta dokumen, dan dengan keberadaan seluruh catatan ini memberikan petunjuk bahwa firma hukum telah bekerja sama dengan bank untuk merahasiakan tentang finansial dari kepala negara, agen rahasia, selebritas, bahkan atlit olahraga di surga bebas pajak.