Anda di halaman 1dari 13

Tabel 5.

Matrik Dampak Lingkungan Hidup Yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL – UPL)
Pembangunan Perumahan BUN TOWN PT. BUN Banyumas
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
PENGELOLA
LOKASI BENTUK DAN
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI PERIODE KET
PENGELOLA UPAYA PEMANTAU
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP
I. Tahap Prakonstruksi
1. Penentuan Perubahan Masyarakat  Melakukan  Kantor Sekali Melakukan Kantor Kepala 1 kali selama  Instansi -
lokasi dan persepsi sekitar tapak sosialisasi secara Kepala prakonstruksi pengamatan Kelurahan tahap Pelaksana:
perizinan masyarakat kegiatan transparan kepada Kelurahan dan wawancara Kranji atau prakonstruksi Budi Santosa
khususnya masyarakat sekitar Kranji atau dengan lainnya yang  Instansi
Kelurahan tapak kegiatan lainnya yang masyarakat. ditentukan. Pengawas:
Kranji dengan melibatkan ditentukan. Data dianalisis DLH Kab.
masyarakat terkena  Dinas/ secara Banyumas
dampak, tokoh instansi deskriptif.  Instansi
masyarakat, berwenang Penerima
pemerintah desa dan Laporan: DLH
instansi berwenang Kab.
lainnya. Banyumas
 Melakukan perizinan
dan rekomendasi
teknis sesuai dengan
ketentuan peraturan
yang berlaku.

II. Tahap Konstruksi


1. Rekruitmen Terbukanya Peluang kerja  Memprioritaskan  Kecamatan Selama Mendata Kantor 1 (satu) kali  Instansi -
tenaga kerja peluang kerja tenaga kerja kontraktor sekitar Purwokerto rekruitmen jumlah tenaga lapangan di pada tahap Pelaksana:
konstruksi lokal sekitar tapak kegiatan dan Timur dan tenaga kerja kerja lokal yang tapak kegiatan konstruksi Budi Santosa

20
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
PENGELOLA
LOKASI BENTUK DAN
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI PERIODE KET
PENGELOLA UPAYA PEMANTAU
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP
tapak mewajibkan masyarakat konstruksi. terserap.  Instansi
kegiatan kontraktor sekitar tapak Pengawas:
sebesar 60% memprioritaskan kegiatan Disnakerkop &
atau 33 orang tenaga kerja lokal khususnya UKM Kab.
sekitar tapak Kelurahan Banyumas
kegiatan sesuai Kranji  Instansi
kompetensi dan  Tapak Penerima
kebutuhan. Apabila kegiatan Laporan: DLH
diperlukan Kab.
berkoordinasi Banyumas
dengan pemerintah
desa atau tokoh
masyarakat di
sekitar lokasi
kegiatan dalam
merekrut tenaga
kerja lokal.
 Membuat
kesepakatan kerja
sesuai peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku dan
mengikutsertakan
BPJS
Ketenagakerjaan
dan Kesehatan
2. Mobilisasi Gangguan Tundaan lalu  Tidak memarkirkan  Kendaraan Selama Pengamatan Tapak kegiatan Minimal 1  Instansi -

21
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
PENGELOLA
LOKASI BENTUK DAN
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI PERIODE KET
PENGELOLA UPAYA PEMANTAU
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP
material dan kelancaraan lintas relatif kendaraan di bahu pengangkut konstruksi langsung dan Jl. (satu) kali pada Pelaksana:
peralatan atau tundaan kecil <1 menit jalan sekitar tapak  Tapak dilapangan Kalibener tahap Budi Santosa
lalu lintas terjadi di kegiatan. kegiatan. untuk konstruksi  Instansi
depan tapak  Melaksanakan  Depan tapak pembongkaran Pengawas:
kegiatan pada pembongkaran kegiatan material, parkir Dinas
saat peralatan dan kendaraan dan Perhubungan
kendaraan material di dalam pembersihan Kab.
keluar masuk tapak kegiatan. roda kendaraan Banyumas
tapak  Apabila diperlukan di tapak  Instansi
kegiatan menyediakan kegiatan serta Penerima
petugas pengatur di depan tapak Laporan: DLH
lalu lintas kegiatan dan Kab.
 Membersihkan roda sekitarnya. Banyumas
kendaraan Data dianasilis
pengangkut dari secara
material tanah deskriptif.
sebelum keluar
tapak kegiatan.
 Membersihkan
ceceran
tanah/material yang
tercecer di jalan
lingkungan.
 Pengangkutan
material dan
peralatan
disesuaikan dengan
kelas jalan dengan

22
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
PENGELOLA
LOKASI BENTUK DAN
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI PERIODE KET
PENGELOLA UPAYA PEMANTAU
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP
MST maksimal 8
Ton guna mencegah
terjadinya kerusakan
jalan.
3. Mobilisasi Penurunan Peningkatan  Menggunakan  Kendaraan Selama Pemeriksaan  Tapak 1 (satu) kali  Instansi -
peralatan dan kualitas udara konsentrasi kendaraan pengangkut. konstruksi atau uji kualitas kegiatan pada tahap Pelaksana:
material, serta ambien paremeter pengangkut dan  Dalam tapak udara ambien  Permukiman konstruksi Budi Santosa
pekerjaan kualitas udara peralatan yang laik kegiatan dan data penduduk  Instansi
konstruksi ambien: jalan dan operasi, dibandingkan Pengawas:
bangunan - SO2 <632 serta menutup bak dengan Kep. DLH Kab.
µg/Nm3 truk pengangkut Gubernur Banyumas
- NO2 <316 material bangunan Jateng No. 8  Instansi
µg/Nm3 dengan terpal atau Tahun 2001 Penerima
- Ox <200 sejenisnya. tentang Baku Laporan: DLH
µg/Nm3  Melakukan Mutu Udara Kab.
- Debu (TSP) pembongkaran Ambien di Banyumas
<230 material bangunan di Provinsi Jawa
µg/Nm3 dalam tapak Tengah.
kegiatan.
 Membatasi jam kerja
mobilisasi peralatan
dan material, serta
pekerjaan konstruksi
bangunan dan
apabila diperlukan
menutup tapak
kegiatan dengan
seng atau

23
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
PENGELOLA
LOKASI BENTUK DAN
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI PERIODE KET
PENGELOLA UPAYA PEMANTAU
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP
sejenisnya.
Peningkatan Peningkatan  Menggunakan  Kendaraan Selama Pengukuran  Tapak 1 (satu) kali  Instansi -
kebisingan kebisingan di kendaraan pengangkut konstruksi kebisingan dan kegiatan pada tahap Pelaksana:
tapak pengangkut dan dan alat data  Permukiman konstruksi Budi Santosa
kegiatan <70 peralatan yang laik berat dibandingkan penduduk  Instansi
dBA dan jalan dan operasi.  Dalam tapak dengan Pengawas:
permukiman  Melakukan kegiatan Kepmen LH No. DLH Kab.
penduduk pembongkaran 48 Tahun 1996 Banyumas
<55 dBA material bangunan di tentang Baku  Instansi
dalam tapak Tingkat Penerima
kegiatan. Kebisingan Laporan: DLH
 Membatasi jam kerja Kab.
mobilisasi peralatan Banyumas
dan material, serta
pekerjaan konstruksi
bangunan dan
apabila diperlukan
menutup tapak
kegiatan dengan
seng atau
sejenisnya.
4. Pekerjaan Peningkatan Potensi  Melaksanakan  Bangunan Sekali selama Pengamatan Bangunan dan 1 (satu) kali  Instansi -
konstruksi air larian (run peningkatan pembangunan gudang konstruksi langsung di saluran pada tahap Pelaksana:
bangunan off) air larian (run sesuai IMB dan/atau dan/atau lapangan dan drainase konstruksi Budi Santosa
off) air hujan desain yang telah produksi data dianasilis sekunder  Instansi
seluas tanah mendapat (tapak secara dan/atau sumur Pengawas:
yang tertutup rekomendasi dari kegiatan) deskriptif. resapan DPU dan DLH
oleh instansi berwenang.  Ruang Kab.

24
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
PENGELOLA
LOKASI BENTUK DAN
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI PERIODE KET
PENGELOLA UPAYA PEMANTAU
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP
bangunan  Membuat ruang terbuka hijau Banyumas
(23350 m2). terbuka hijau sesuai (taman)  Instansi
dengan ketentuan  Saluran Penerima
peraturan. drainase dan Laporan: DLH
 Membuat sumur sumur Kab.
resapan sesuai resapan Banyumas
dengan Peraturan
Bupati Banyumas
Nomor: 38 Tahun
2007 tentang
Ketentuan Teknis
Pembuatan
Peresapan Air Hujan
dengan volume 28
m3. Sumur resapan
dibuat pada
beberapa titik lokasi
dengan kedalaman
menyesuaikan tinggi
muka air tanah.
 Membuat saluran
drainase sekunder
untuk mengalirkan
air hujan ke saluran
drainase umum
dan/atau perlu
membuat sumur
resapan air hujan.

25
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
PENGELOLA
LOKASI BENTUK DAN
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI PERIODE KET
PENGELOLA UPAYA PEMANTAU
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP
Berkurangnya Ruang  Membuat atau/atau Tapak Selama operasi Pengamatan Tapak kegiatan 1 (satu) kali  Instansi -
Ruang Terbuka Hijau menambahkan RTH kegiatan langsung di (RTH/taman) pada tahap pelaksana:
Terbuka Hijau (RTH) minimal 10% dari (RTH/taman) lapangan dan konstruksi Budi Santosa
(RTH) minimal 10% luas lahan, dimana data dianasilis  Instansi
dari luas direncanakan seluas secara Pengawas:
tanah yaitu 7800 m2 berupa deskriptif. DPU dan DLH
7800 m2. taman. Kab.
 Mengusahakan Banyumas
menanam RTH  Instansi
dengan tanaman Penerima
peneduh yang dapat Laporan: DLH
sekaligus untuk Kab.
keindahan tapak Banyumas
kegiatan secara
estitika.
 Memelihara tanaman
RTH baik taman
maupun tanaman
peneduh.
Keselamatan Seluruh  Memenuhi Koefisien Tapak Selama Pengamatan Tapak kegiatan Sekali selama  Instansi -
dan bangunan Dasar Bangunan kegiatan konstruksi dan kontruksi pelaksana:
keandalan (KDB) sebesar 44% pengukuran/ Budi Santosa
bangunan dan KDH sebesar 15 penghitungan  Instansi
%. langsung di Pengawas:
 Bangunan lapangan dan DPU dan DLH
memenuhi Garis data dianalisis Kab.
Sempadan secara diskriptif Banyumas
Bangunan (GSB)  Instansi

26
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
PENGELOLA
LOKASI BENTUK DAN
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI PERIODE KET
PENGELOLA UPAYA PEMANTAU
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP
minimal 15 m dari as Penerima
jalan depan tapak Laporan: DLH
kegiatan. Kab.
 Memenuhi Banyumas
persyaratan struktur
bangunan gedung
yang kuat/kokoh dan
stabil dalam memikul
beban/kombinasi
beban.
 Pagar depan dibuat
paling tinggi 2 m
diatas permukaan
tanah dan tembus
pandang 1 m bagia
atas, serta pagar
samping dan
belakang dibuat
paling tinggi 3 m
diatas permukaan
tanah
Potensi Semua  Menggunakan alat  Alat berat Selama Pengamatan Tapak kegiatan Setiap hari  Instansi -
kecelakaan pekerja 55 berat yang laik  Tapak konstruksi langsung (area kerja) pelaksana:
kerja orang operasi dan/atau laik kegiatan dilapangan dan Budi Santosa
jalan. (area kerja) data dianasilis  Instansi
 Menyediakan dan secara Pengawas:
mewajibkan pekerja deskriptif. Disnakerkop &
menggunakan alat UKM Kab.

27
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
PENGELOLA
LOKASI BENTUK DAN
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI PERIODE KET
PENGELOLA UPAYA PEMANTAU
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP
pelindung diri seperti Banyumas
sepatu, masker dan  Instansi
sarung tangan. Penerima
 Memasang safety Laporan: DLH
sign (himbauan, Kab.
peringatan maupun Banyumas
larangan).
 Menyediakan Kotak
P3K dan isinya
sesuai dengan
ketentuan peraturan.
 Mengikutsertakan
pekerja ke BPJS
Ketenagakerjaan
dan Kesehatan.
III. Tahap Operasi
1. Rekruitmen Terbukanya Peluang kerja  Memprioritaskan  Masyarakat Selama kegiatan Mendata Kantor (tapak 1 (satu) kali  Instansi -
tenaga kerja peluang tenaga kerja tenaga kerja lokal sekitar tapak rekruitmen jumlah tenaga kegiatan) pada tahap Pelaksana:
operasi kerja. lokal sekitar sekitar lokasi kegiatan tenaga kerja kerja lokal yang operasi Budi Santosa
tapak kegiatan sesuai khususnya operasi. terserap  Instansi
kegiatan kompetensi dan Kelurahan operasional. Pengawas:
sebesar 70% kebutuhan. Apabila Kranji Disnakerkop &
dari 55 orang diperlukan  Tapak UKM Kab.
yaitu 33 berkoordinasi kegiatan Banyumas
orang. dengan pemerintah (kantor)  Instansi
desa atau tokoh Penerima
masyarakat di Laporan: DLH

28
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
PENGELOLA
LOKASI BENTUK DAN
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI PERIODE KET
PENGELOLA UPAYA PEMANTAU
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP
sekitar lokasi Kab.
kegiatan dalam Banyumas
merekrut tenaga
kerja lokal.
 Membuat
kesepakatan kerja
sesuai peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku.
2. Operasional Peningkatan Meningkatny  Tidak memarkir Tapak Selama tahap Pengamatan Tapak kegiatan Minimal 6  Instansi -
tundaan lalu a tundaan kendaraan kegiatan operasi langsung (enam) bulan pelaksana
lintas lalu lintas ≤1 pengunjung di bahu dilapangan dan sekali selama Budi Santosa
menit. jalan. data dianasilis tahap operasi  Instansi
 Menempatkan secara Pengawas:
petugas pengatur deskriptif. Dishub Kab.
lalu lintas pada saat Banyumas
kendaraan keluar  Instansi
dari tapak kegiatan. Penerima
 Memasang rambu Laporan: DLH
peringatan Hati-hati Kab.
(!) sebelum dan Banyumas.
sesudah pintu 100
meter.
 Mempertahankan
dan/atau memasang
alat penerangan
jalan di depan tapak

29
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
PENGELOLA
LOKASI BENTUK DAN
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI PERIODE KET
PENGELOLA UPAYA PEMANTAU
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP
kegiatan
 -
Penurunan Potensi  Membangun atau Tapak Selama operasi Pemeriksaan Inlet dan outlet Satu bulan  Instansi -
kualitas air pencemaran membuat atau IPAL kegiatan atau uji kualitas IPAL sekali selama pelaksana:
permukaan air oleh air yang dilengkapi air limbah dan operasi Budi Santosa
limbah perangkap minyak data  Instansi
sebanyak dan lemak (grease dibandinglan Pengawas:
2,11 m2/hari trap) sebagimana dengan baku DLH Kab.
rencana. mutu yang Banyumas
 Minyak dan lemak diatur dalam  Instansi
dalam greas trap Permen LH No Pelaporan:
dikumpulkan dan 05 tahun 2014 DLH Kab.
dikelola dengan tentang Baku Banyumas
bekerja sama Mutu Air
dengan pihak ketiga Limbah
yang berkompeten
dan berizin.
 Melakukan
pengurusan
pembuangan limbah
cair.
Peningkatan Jumlah  Melakukan  Tempat Selama Pengamatan Tempat Pengamatan  Instansi
timbulan sampah yang pengelolaan sampah sampah. operasional sampah secara sampah dan dilakukan pelaksana:
sampah dihasilkan dengan menerapkan  TPS. (setiap hari) langsung TPS setiap hari. Budi Santosa
sebanyak prinsip 3R (Reduse, dilapangan  Instansi
77,55 Kg/hari Reuse dan Recycle) dengan Pengawas:
 Menyediakan tempat menghitung DLH Kab.
sampah terpilah jumlah atau Banyumas

30
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
PENGELOLA
LOKASI BENTUK DAN
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI PERIODE KET
PENGELOLA UPAYA PEMANTAU
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP
yang dilengkapi volume sampah  Instansi
dengan tutup supaya di TPS setiap Pelaporan:
tidak bau dan hari. Data DLH Kab.
mencegah jumlah sampah Banyumas
berkembangnya dianasilis
vektor penyakit. secara
Pemilahan sampah deskriptif.
ini dilakukan sesuai
dengan sifat
dan/atau jenisnya
sesuai Perda Kab.
Banyumas No. 06
Tahun 2012 Tentang
Pengelolaan
Sampah, yaitu :
- sampah yang
mengandung
bahan berbahaya
dan beracun
- sampah mudah
terurai,
- sampah yang
dapat digunakan
kembali,
- sampah yang
dapat didaur
ulang, dan
- sampah lainnya

31
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
PENGELOLA
LOKASI BENTUK DAN
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI PERIODE KET
PENGELOLA UPAYA PEMANTAU
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP
 Menyediakan tempat
penampungan
sementara sampah
dan selanjutnya
dibuang ke TPST 3R
dan bekerja sama
dengan KSM peduli
sampah terdekat.
Bahaya Seluruh  Menyediakan Alat Tapak Selama tahap Pengamatan Tapak kegiatan Minimal 6  Instansi
kebakaran bangunan Pemadam Api kegiatan operasi langsung (enam) bulan pelaksana:
dan sarana Ringan (Apar) dan dilapangan dan sekali selama Budi Santosa
penunjang. meletakkan Apar data dianasilis tahap operasi  Instansi
sesuai dengan secara Pengawas:
ketentuan peraturan, deskriptif. Disnakerkop-
serta melakukan UKM Kab.
perawatan Apar Banyumas
secara rutin/berkala.  Instansi
 Mengganti dan Penerima
menggunakan Laporan: DLH
peralatan listrik Kab.
maupun penerangan Banyumas
sesuai dengan SNI.
 Akses jalan yang
mudah dilewati mobil
pemadam kebakaran
disetiap akses ke
unit rumah.

32

Anda mungkin juga menyukai