Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

ALKIL HALIDA
Reaksi Substitusi dan Eliminasi

Ikatannya:

F, C1, Br bersifat elektronegatif terhadap C, elektroneg. 1 dekat C  alkil halide bersifat


polar.

2. Sifat fisis alkana terhalogenasikan

Momen Dipol

CH3F CH3CI CH3Br CH3I


μ =1,18 D 1,8D 1,78D 1,64D

Universitas Gadjah Mada 1


3. Klasifikasi alkil halide

4. Tinjauan pendahuluan substitusi dan eliminasi


A. Substitusi

Nukleofil (Nu) (pecinta nukleus)


- Spesies yang menyerang alkil halida dalam suatu reaksi substitusi

- Basa Lewis

Universitas Gadjah Mada 2


B. Eliminasi

Alkil halide + basa kuat  eliminasi

C. Reaksi-reaksi bersaingan

OH atau R0 (alkoksida) dapat sebagai nukleofil dalam reaksi eliminasi.


Tipe mana yang terjadi tergantung:
- Alkil halida (1°, 2o atau 3o)
- Kuat basa
- macam pelarut
- temperatur
Metil halida dan alkil halida cenderung menghasilkan produk substitusi.
Pada kondisi setara alkil halida 3° menghasilkan eliminasi
Alkil halida sekunder bersifat diantaranya.

D. Nuldeofihitas lawan kebasaan

Nukleofihitas : ukuran kemampuan suatu pereaksi untuk terjadinya suatu reaksi


substitusi

Kebasaan : ukuran kemampuan suatu pereaksi untuk menerima sebuah proton


dalam suatu asam-basa

Universitas Gadjah Mada 3


5. Mekanisme Substitusi

Mekanisme tergantung struktur nukleofilik, alkil halide, pelarut dan suhu reaksi.

Mekanisme SN2

Universitas Gadjah Mada 4


- Sifat stereonya inversi konfigurasi (inversi Walden)
- Energi dalam suatu reaksi SN2

- Laju reaksi SN2


Laju SN2 = k [RX][Nu:] (order dua)
Mengikuti kinetika order kedua

- Pengaruh struktur pada laju


Alkil halida Laju reaksi
CH3X 30
CH3CH2X 1
CH3CH2CH2X 0,4
(CH3)2CHX 0,025

Universitas Gadjah Mada 5


- Rintangan sterik dalam reaksi SN2

Universitas Gadjah Mada 6


Reaksi SN1
Rintangan sterik pada t-butilbromida dan halida tertier tidak bereaksi SN2. Dengan
nukleofil (basa sangat lemah H20, CH3CH2OH) terbentuk substitusi bersama H20 dan CH3CH2OH sering
dipakai sebagai pelarut  substitusi ≈ reaksi solvolisis (penguraian oleh pelarut).

Mekanisme SN1
Proses reaksi bertahap :
Tahap 1 (ionisasi)

Pematahan alkil halide menjadi sepasang ion yaitu ion halide dan karbokation
Tahap 2

Penggabungan karbokation dengan nukleofil  produk awal suatu alcohol berproton (protonated)
Tahap 3

Universitas Gadjah Mada 7


Lepasnya H+ dri alcohol berproton dalam suatu reaksi asam-basa yang cepat dan reversible.

- Stereo kimia reaksi SN1


Karbokatio (ion karbonium) : atom C yang mengikat hanya tiga gugus(satu bidang )
sudut 1200

Contoh SN1
Tahap pengionan

Universitas Gadjah Mada 8


Tahap 2 dan tahap 3 : H2O menyerang karbokation membentuk 2 alkohol berproton. Setelah
itu mol H2O menyerang orbital p kosong dari atas dan bawah.

- Laju reaksi SN1 ; tergantung konsentrasi alkil halide


Laju SN1= k [RX] order pertama
Disebabkan sangat cepatnya reaksi antara R+dan Nu.
Konsentrasi R+ sangat kecil  laju seluruhnya ditentukan oleh cepatnya RX
berionisasi.
- Reaktivitas relative dalam reaksi SN1
Alkil halida Laju relative
CH3Br 1,0
CH3CH2Br 1,0
(CH3)2CHBr 11,6
(CH3)3CBr 1,2 x 106

Metal Primer sekunder tertier


+
CH3 CH3+CH (CH3)2+CH (CH3)3C+
Naiknya stabilitas karbokation;
Naiknya laju SN1 dari RX

Universitas Gadjah Mada 9


Penataan Ulang Karbokation
Alkil bromide sekunder ini mengalami reaksi pelarutan dengan methanol

Karbokation sebagai zat antara di sini yang diharapkan adalah karbokation sekunder:

Karbokation sekunder mempunyai energi 11 kkai/mol lebih besar dan karbokation tertier.
Energi dapat diturunkan bila sebuah gugus metil bersama el. pengikatnya pindah dan atom
C di dekat C positif. Hasilnya penataan ulang karbokation sekunder menjadi karbokation
tertier yang lebth stabil (geseran 1, 2).

Universitas Gadjah Mada 10


Karbokation primer, sekunder dalam larutan menghasilkan kedua produk yaitu produk
normal dan produk penataan ulang (rearrangement)

7. Reaksi Substitusi Halida alilik dna Benzilik


Macam halide yang berbeda dengan alkil halide yaitu halide alilik dan halide benzilik.

Posisi alilik dan benzilik


Contoh :

Universitas Gadjah Mada 11


Alil halide maupun benzilik halide dapat mengikuti reaksi SN1 dan SN2 karena sangat reaktif.

IJU relatif SN1

Laju relative SN1


Halide Laju relative
CH3CH2X 1,0 Karena stabilisasi-resonansi (dari)
CH2=CHCH2X 33 karbokation dan dari keadaan transisi
C6H5CH2X 380 yang menghasilkan karbokation itu
(C6H5)2CHX ~105

Reaksi SN2 alil halide dan benzilik hlida


Laju SN2 relatif halide organic
Hlida laju relative
CH3X 30 karena ikatan p alilik atau awan pi
CH3CH2X 1 aromatik menurunkan energy keadaan
(CH2)2CHX 0,025 transisi suatu reaksi SN2
CH2=CHCH2X 40
C6H5CH2X 120

8. Reaksi Eliminasi
Reaksi B1
Karbokation (zat antara) tak stabil, energi tinggi  bereaksi lebih lanjut.
Untuk mencapai stabil harus bereaksi dengan nuk. (SN1).
Terdapat alternative : Karbokation dapat memberikan sebuah proton kepada basa dalam
suatu reaksi eliminasi. Dalam eliminasi E1 memberikan aikena.

Universitas Gadjah Mada 12


Tahap 1 reaksi E1 identik dengan tahap 1 reaksi reaksi SN1 : ionisasi ailcil halida.
Tahap lambat (penentu laju). Reaksi E1 menunjukkan kinetika order pertama
(tergantung pada konsentrasi ailcil halida saja).

Syarat E1 seperti SN1 yaitu pelarut polar, basa sangat lemah.


E2 (Eliminasi bimolekuler)
Reaksi berjalan serempak (hanya satu tahap) seperti SN2.
Perlu basa kuat OH, OR dan temperatur tinggi.

Universitas Gadjah Mada 13


Universitas Gadjah Mada 14

Anda mungkin juga menyukai