Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN AKHIR BESAR GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN (GDDK)

MATERI ANAK PRA SEKOLAH

DOSEN PENGAMPU :

JURIANTO GAMBIR, S.SiT, M.Kes

SUAEBAH, S.Gz, MPH

ISMI TRIHARDIANI, S.Gz, M.Pd

PINA SEPTIANA, S.Tr.Gizi

HUSNUL KHOTIMAH, S.Tr.Gizi

DISUSUN OLEH :

1. LIBIO RINGGO (20182313038)


2. LIDIA DWI LESTARI (20182321039)
3. KRISTINA SINARWATI (20182322037)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukurkita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
laporan akhir besar tentang “Gizi Anak PraSekolah” dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterimakasih pada Pak
Jurianto Gambir, S.SiT, M.Kes, Ibu Suaebah, S.Gz, M.Kes, Ibu Ismi
Trihardiani, S.Gz, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Gizi Dalam Daur
Kehidupan (GDDK) yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap laporan akhir besar ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai tentang gizi anak
prasekolah. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan akhir
besar ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penyusun berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan
akhir besar yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga laporan akhir besar sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan akhir besar yang telah disusun ini dapat
berguna bagi penyusun sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dimasa depan.

Pontianak, 13 Februari 2019

Mahasiswa/i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................. ii

DAFTAR TABEL..................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang........................................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................................... 2
1. TujuanUmum.................................................................................... 2
2. TujuanKhusus................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi (Pengertian).............................................................................. 3

B. Karakteristik........................................................................................... 7

C. MasalahGizi Yang Dihadapi................................................................. 9

D. PrinsipPemberianMakanan................................................................... 13

E. KendalaPadaPemberianMakanan........................................................ 19

F. RumusPerhitunganKebutuhanZatGizi................................................ 20

BAB III STUDI KASUS

A. StudiKasus............................................................................................. 21

B. PerhitunganKebutuhanZatGizi............................................................. 21

C. Menu Sehari............................................................................................ 23

D. Rekapan BDD......................................................................................... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil…………....................................................................................... 29

B. Pembahasan............................................................................................ 31

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................. 33

B. Saran....................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 34
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kebutuhan Usia 4-5 tahun (AnakPrasekolah)………………….. 6

Tabel 2. Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata yang Dianjurkan untuk


AnakPrasekolah/hari (per orang)………………………………... 6

Tabel 3. Kebutuhan Protein SetaraTelur untuk Berbagai Golongan Umur. 13

Tabel 4. Kebutuhan Protein yang Dianjurkan…………………………….. 14

Tabel 5. Kandungan Protein Bahan Makanan…………………………….. 14

Tabel 6. Bahan Makanan Sumber Vitamin A per 100 gram……………… 16

Tabel 7. Kandungan Vitamin C Beberapa Bahan Makanan per 100 gram.. 17

Tabel 8. Sumber Vitamin Larut Air………………………………………. 18

Tabel 9. Sumber Mineral…………………………………………………. 18

Tabel 10. Kebutuhan Air pada Bayi dan Balita Menurut Persagi (1992)… 19
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Anak Prasekolah……………………………………………… 3

Gambar 2. Anak yang mengalami penyakit marasmus…………………. 10

Gambar 3. Anak yang mengalami penyakit kwashiorkor………………. 10

Gambar 4. Anak yang mengalami penyakit obesitas atau kegemukan…. 11

Gambar 5. Anak yang mengalami penyakit anemia zatbesi…………… 12


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bab ini secara khusus membahas beberapa aspek yang berkaitan dengan gizi
anak prasekolah. Agar dapat menentukan makanan yang tepat untuk seorang anak,
perlu diketahui mengenai keadaan seorang anak. Seorang anak usia prasekolah.
Sedang mengalami masa tumbuh kembang yang amat pesat. Pada masa ini, proses
perubahan fisik, emosi dan sosial anak berlangsung dengan cepat. Proses ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri anak sendiri maupun lingkungannya.
Tumbuh kembang anak usia prasekolah ini dapat dipantau melalui pengukuran
fisiknya dan melalui pengukuran fisiknya dan melalui pengamatan sikap atau
perilaku anak. Secara Nasional telah ditetapkan standar ukuran fisik maupun
perkembangan emosi dan perilaku seorang anak usia prasekolah yang diperoleh
melalui kuesioner atau instrument lain untuk digambarkan pada suatu kartu seperti
Kartu Menuju Sehat (KMS) sehingga dapat diperoleh gambaran kondisi anak
tersebut.
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari
berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan
baik dan cukup, ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi
zat gizi untuk anak prasekolah. Contoh masalah gizi masyarakat mencakup
berbagai defesiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang anak juga dapat mengalami
defesiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun
mental. Masalah ini dapat ditanggulangi secara cepat, jangka pendek dan jangka
panjang serta dapat dicegah oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi
dampak defesiensi zat gizi antara lain melalui pengaturan makan yang benar.
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia. Makanan
yang dikonsumsi beragam jenis dengan cara pengolahannya. Di masyarakat
dikenal pola makan atau kebiasaan makan yang ada pada masyrakat dimana
seorang anak hidup. Pola makan kelompok masyarakat tertentu juga menjadi pola
makan anak. Pola makan mempengaruhi penyusunan menu. Seorang anak juga
dapat memiliki kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan
dalam masyarakat. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan
disamping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang.
Kecukupan zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka
pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu
hal yang amat penting.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa atau mahasiswi mampu menguasai materi gizi anak
prasekolah dan mengetahui pola pemberian makanan gizi yang
seimbang pada anak prasekolah.

2. Tujuan Khusus
 Agar mahasiswa atau mahasiswi dapat menyusun menu gizi
seimbang pada anak prasekolah.
 Agar mahasiswa atau mahasiswi dapat menyelesaikan studi kasus
gizi pada anak prasekolah.
 Agar mahasiswa atau mahasiswi dapat menghitung kebutuhan zat
gizi (protein, lemak dan karbohidrat).
 Agar mahasiswa atau mahasiswi mengetahui prinsip pemberian
makanan gizi dan pentingnya kesehatan pemberian menu gizi pada
anak prasekolah.

.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI (PENGERTIAN)

Gambar 1.Anak Prasekolah


Anak Prasekolah adalah mereka yang berusia tiga sampai enam bulan
(Patmononodewo, 1995). Anak prasekolah adalah pribadi yang mempunyai
berbagai macam potensi. Potensi-potensi itu dirangsang dan dikembangkan agar
pribadi anak tersebut berkembang secara optimal. Tertunda atau terlambatnya
pengembangan potensi-potensiitu akan mengakibatkan tibulnya masalah. Taman
kanak-kanan adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan
program pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai memasuki pendidikan
dasar (supartini,2004).
Masa prasekolah menurut munandar (1992) merupakan masa-masa untuk
bermain dan mulai memasuki taman kanak-kanak. Waktu bermain merupakan
sarana untuk tumbuh dalam lingkungan dan kesiapannya dalam belajar formal
(Gunarsa,2004). Pada tahap perkembangan anak usia prasekolah ini, anak mulai
menguasai berbagai ketrampilan fisik, bahasa dan anak pun mulai memiliki rasa
percaya diri untuk mengeksporasi kemandiriannya(hurlock,1997).
Tim pengembangan mata kuliah dasar kependidikan (MKDK,1989) dalam
hortono (1997), berpendapat bahwa pada masa prasekolah akan timbul dorongan
yang sangat kuat untuk menuntut pengakuan dirinya, kemauan harus selalu
dituruti dan emosinya seing meluap-luap disertai dengan perilaku agresif yang
sangat kuat, terutama kalau keinginannya tidak dituruti, biasanya anak sadar ingin
melepaskan diri dari pengaruh ibunya dan mau berdiri sendiri, sebab didorong
oleh gairah hidup yang positif dan kuat. (Hartono ,1997).
Menurut hurlock (1997) ciri-ciri anak usia prasekolah meliputi fisik, motorik,
intelektual, dan sosial. Ciri fisik anak prasekolah yaitu otot-otot lebih kuat dan
pertumbuhan tulang menjadi besar dan keras. Anak prasekolah mempergunakan
gerak dasar seperti berlari, berjalan,memanjat, dan melompat, sebagai bagian dari
permainan mereka. Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi objek
kecil,menggunakan balok-balok dan berbagai ukuran dan bentuk. Selain itu juga
anak merasa ingin tahu, rasa emosi, iri, dan cemburu. Hal ini timbul karena anak
tidak memiliki hal-hal yang dimiliki oleh teman sebayanya. Sedangkan secara
sosial anak mampu menjalani kontak sosial dengan orang-orang yang ada diluar
rumah, sehingga anak mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada
temannya, orang-orang dewasa, saudara kandung didalam keluarganya.

1. Kemandirian Anak Usia Prasekolah


Subrata(1997), berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kemandirian yaitu
kemampuan anak untuk melakukan aktifitas sendiri atau mampu berdiri sendiri
dalam segala hal. Pada anak usia prasekolah menurut hartono(1997), potensi yang
harus dikembangkan adalah kemandirian, karena pada usia prasekolah ini anak
sudah mulai belajar memisahkan diri dari keluarga dan orang tuannya untuk
memasuki suatu lingkungan yang lebih luas yaitu lingkungan taman kanak-kanak
atau teman bermain.Mengharapkan inisiatif dari anak yang tidak mandiricukup
sulit, karena anak membutuhkan peran orang-orang di sekelilingnya untuk
mengambil inisiatif bagi dirinya. Anak-anak ini biasanya juga membutuhkan
kedekatan fisik dengan orang tua dan pengasuhunya(coles,2003) bahwa tanda lain
yang bisa muncul pada anak usia prasekolah yang masih sangat tergantung pada
orang tua.
Ciri-ciri kemandirian pada anak usia prasekolah menurut Rumini dan
Sundari(2004) yaitu anak dapat makan dan minum sendiri, anak mampu memakai
pakaian dan sepatu sendiri anak mampu merawat dirinya sendiri.Perkembangan
kepribadian anak pada prasekolah sangat tergantung pada interaksi antara anak
dan orang tua. Menurut subrata (1997) agar dapat berinteraksisecara intensif,orang
tua harus memperhatikan faktor lingkungan, pemberian, pengarahan,menentukan
pilihan,melakukannya sendiri kebebasan berinisiatif, dantanggung jawab.Anak
prasekolah membutuhkan kebebasan untuk bergerak kesana kemari dan
mempelajari lingkungan, dengan diberi kesempatan dan didorong untuk
melakukan semuanya dengan bebas maka lingkungan yang penuh rangsangan ini
akan membantu anak untuk perkembangan rasa percaya diri. Setelah anak
menyadari dirinya sebagai pribadi yang terpisah dari ibunya, anak tidak lagi dapat
menerima kontrol orang tua dengan mudah anak ingin menegaskan dirinya
sebagai pribadi yang mandiri. Disisi lain kadang anak belum memahami banyak
hal dan sering ingin melakukan sesuatu diluar batas kemampuan fisik sehingga
anak sering mengucapkan kata “tidak” sebenarnya kata tersebut merupakan
ungkapan dari kemampuan yang baru saja ditemukan, yaitu kemampuan untuk
memilih.

2. Pola Perkembangan Anak Prasekolah


Perkembangan fisik sangat erat kaitannya dengan perkembangan motorik, yaitu
kemampuan seorang anak untuk melakukan gerakan. Perkembanagan ini, sangat
dipengaruhi oleh susunan saraf pusat atau otak. perkembangan sistem saraf otak
yang mengatur otot menentukan perkembangan kompetensi atau kemampuan
motorik anak.Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua yaitu motorik
kasar dan halus. Motorik kaasar seperti berjalan, berlari,melompat, naik, turun
tangga. Motorik halus yaitu keterampilan manipulasi seperti menulis,
menggambar memotong, melempar, dan menangkap bola, serta memainkan
benda-benda atau alat-alat mainan.
3. KebutuhanGizi Anak Prasekolah
Tabel 1. Kebutuhan Usia 4-5 tahun (Anak Prasekolah)

Bahan Makanan Berat (gram) URT*


Nasi 300 2 ½ gelas
Daging 100 2 potong
Telur 50 1 butir
Tempe 50 2 potong sedang
Kacang Hijau 10 1 sdm
Buah 200 2 buah pisang
Sayuran 100 2 mangkok
Gula Pasir 25 2 ½ sdm
Minyak 10 1 sdm
Susu 400 ml 2 gelas
URT : ukuran rumah tangga Bahan makanan diatas mengandung ± 1500 kalori

Tabel 2. Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata yang Dianjurkan untuk Anak


Prasekolah/hari (per orang)

Kelompok Umur 4-6 tahun


Tinggi badan (cm) 110
Berat badan (kg) 17,0
Energi (kkal) 1550
Protein (g) 39
Vitamin A (RE) 450
Vitamin D (mcg) 5
Vitamin E (mg) 7
Vitamin K (mcg) 20
Thiamin (mg) 0,6
Riboflavin (mg) 0,6
Niacin (mg) 8
Asam Folat (mcg) 200
Piridoksin (mg) 0,6
Vitamin B 12 (mcg) 1,2
Vitamin C (mg) 45
Kalsium (mg) 500
Fosfor (mg) 400
Magnesium (mg) 80
Besi (mg) 9
Yodium (mcg) 120
Seng (mg) 9,7
Kebutuhan gizi anak usia 4-6 tahunsangat tinggi karena kemampuan motorik
mereka sudah meningkat tajam, mereka sudah sering berlarian kesana kemari,
memanjat, bermain dengan teman-teman, sehingga kebutuhan energi dan asupan
gizilain lebih tinggi.Pertumbuhan anak prasekolah sudah tidah pesat lagi. Namun
anak lebih rentan terhadap anemia, kekurangan vitamin A, dan kekurangan kalori
protein. Fungsi pencernaan memang telah berkembang baik, tapi pemilihan
makan tetap harus yang mudah dicerna.Anak prasekolah adalah konsumsi aktif
mereka telah dapat memilih jenis makanan yang dikonsumsi. Menu makan
mereka adalah menu makan keluarga artinya mereka telah dapat mengonsumsi
makanan yang diperlukan untuk seluruh keluarga,tentunya tetap yaang tidak boleh
merangsang lambung, seperti pedas dan asam.

B. KARAKTERISTIK
1. Ciri-Ciri Anak Prasekolah
Dengan mengetahui ciri-ciri anak sehat akan membuat perkembangan dan
pertumbuhan sang anak itu sendiri lebih baik. Orang tua bisa mengarahkannya
ke hal-hal yang bermanfaat baik dalam hal yang berpengaruh terhadap
kesuksesan di kelak ketika dewasa.Anak sehat cerdas tentunya tidak terlepas
dari peran serta orang tua didalam memberikan asupan gizi nutrisi yang baik
dan cukup serta menyehatkan, baik hal ini dilakukan didalam masa kehamilan
sang ibu maupun ketika sang anak sedang dalam masa keemasan.
Beberapa aspek perkembangan dan pertumbuhan :
1. Bertambah umur, bertambah berat,bertambah tinggi
2. Anak yang sehat bisa dilihat dari tinggi dan berat badan yang tumbuh
secara seimbang sesuai umurnya, tidak terlalu gemuk juga tidak terlalu
kurus dan tinggi badannya terus bertambah. Kondisi ini ditentukan oleh:
a. Kecukupan nutrisi makro(4 sehat 5 sempurna) untuk mendukung
ketersediaan karbohidrat, lemak,dan protein.
b. Kecukupan nutrisi mikro berupa kalsium, seng(zinc), yodium,fosfor,
vitamin D, dan magnesium.
3. Postur tubuh tegap dan otot padat, raba dan pegang secara cermat tubuh
anak anda. Sudahkah memenuhi kriteria ini? Jika belum, berarti anak anda
kekurangan vitamin D dan kalsium. Jika ingin mendapatkan asupan yang
cukup ideal tentu anda sangat dianjurkan untuk memberikan produk-
produksi nutrisi ekstraksi. Nutrisi ini pada ikan, brokoli dan susu sapi
murni.
4. Rambut berkilau dan kuat, kekurangan mineral zinc, protein, vitamin C
dan D akan mengakibatkan rambut anak anda kemerahan, mudah rontok,
kusam, dan tipis. Untuk mengatasi gangguan ini anda bisa memberikan
produk zinc capsules da spirulina capsules.Nutrisi makro yang bisa
diberikan tiap hari adalah daging sapi, telur, kacang-kacangan, dan produk
kedelai.Walaupun kandungannya tidak selengkap zinc capsule dan
spirulina tetapi setidaknya bisa mengatasi kekurangan gizi.
5. Wajah ceria, mata bening, dan bibir segar, anak bergizi baik selalu ceria,
tidak mudah marah, dapat beradaptasi dengan lingkungan dan orang asing,
mudah berkomunikasi, tidak pemalu, suka berteman, dan kulit wajah
lembut. Wajah ceria dan kulit wajah lembut berkaitan dengan kecukupan
vitamin C dan E. Anak bergizi juga memiliki mata yang bersinar, jernih
serta dapat melihat dengan baik. Ini berkaitan dengan asupan vitamin A
dan C. Bibir lembab dan segar berkaitan dengan kecukupan vitamin E dan
mineral seng (zinc). Anak yang bibirnya pecah-pecah dan sariawan
menadakan ada masalah kekurangan vitamin E dan mineral zicn.
6. Nafsu makan baik dan BAB teratur, sekali saja anak anda terpapar
penyedap rasa(monosodium glutamate) yang banyak terdapat dalam
jajanan dan mie instan, maka banyak risiko yang harus dia tanggung.
Yaitu gangguan pada kelenjar tiroid(amandel dan gondok), melemahnya
sistem kekebalan tubuh,dan berisiko menderita diabetes diwaktu yang
akan datang.Fungsi pengecap rasanya pun akan terganggu.Tidaklah
heranjika anak anda mudah sakit, rewel, gangguan emosi, dan suka
memilih makanan. Hampir bisa dipastikan dia tidak suka dengan sayuran.
Padahal sayuran berperan penting untuk tubuh. Salah satunya agar anak
bisa BAB dengan teratur.Selain masalah serat, nafsu makan dan BAB
teratur berkaitan dengan kecukupan mineral zinc dan kalsium. Kalsium
tidak hanya untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Kalsium juga berperan
penting untuk menjaga kesehatan pencernaan yaitu menjaga kehidupan
bakteri positif diusus dan tetap menjaga otot-otot usus tetap aktif bergerak
mengelolah makanan dan mengeluarkan kotoran sisa metabolisme.
7. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umurnya, fungsi motorik anak
yang sehat bisa dilihat jika dia bergerak aktif sesuai umurnya. Bergerak
lincah dan bermain, berbicara lancar sesuai umur. Untuk mendapatkan
kondisi sehat seperti anak anda harus cukup asupan nutrisi makro, zat
besi,seng(zinc), vitamin B, dan yodium,serta mineral. Kalsoium berperan
penting untuk elastisitas dan kekuatan otot polos dan otot rangka, saraf
otak, dan sinyal saraf, menghaluskan gerakan motorik dan lain-lain. Badan
sakit dan pegal adalah salah satu tanda jika anak kekuranagan kalsium.

C. Masalah Gizi Yang Dihadapi


Akibat yang ditimbulkan dari masalah gizi yaitu adanya hambatan dalam
proses tumbuh kembang, baik fisik maupun mentalnya. Selain itu gizi kurang juga
akan mempengaruhi perkembangan otaknya sehingga jika tidak di tangani dengan
baik, penderita kurang gizi akan mengalami penurunan dalam tingkat
kecerdasannya.
a. Marasmus

Gambar 2. Anak yang mengalami penyakit marasmus


Marasmus merupakan akibat kekurangan zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Marasmus terjadi bukan saja disebabkan kekurangan protein
melainkan juga menderita kekurangan energi dan zat gizi lainnya.Istilah
marasmus digunakan untuk menggambarkan seorang anak yang berat
badannya sangat kurang dari berat badan seharusnya.Biasanya marasmus
terjadi karena kelaparan atau kemiskinan. Marasmus dapat terjadi pada usia
yang masih sangat dini yaitu pada bulan pertama setelah lahir. Hal ini tentu
saja sangat membahayakan karena apabila hal ini berlangsung terus
menerus dapat menyebabkan terjadinya hambatan dalam proses tumbuh
kembang anak bahkan dapat menyebabkan kematian.

b. Kwashiorkor

Gambar 3. Anak yang mengalami penyakit kwashiorkor


Kwashiorkor merupakan gangguan akibat kekurangan salah satu zat gizi
yaitu protein. Kwashiorkor dapat terjadi jika dalam makanan yang
dikonsumsi oleh anak tidak cukup mengandung protein. Biasanya anak
tidak akan merasakan lapar karena cukup mendapatkan karbohidrat atau
energi dari makanannya.Akibat lebih lanjut yang ditimbulkanoleh
kwashiorkor sama halnya seperti pada marasmus, yakni anak akan
mengalami hambatan dalam proses tumbuh kembangnya.

c. Marasmus Kwashiorkor (Busung Lapar)


Penyakit marasmus kwashiorkor atau lebih populer dengan sebutan
busung lapar merupakan salah satu gangguan gizi akibat kekurangan kalori
dan protein. Gangguan gizi menggambarkan suatu keadaan akibat
ketidakseimbangan antara zat gizi yang masuk kedalam tubuh dengan
kebutuhan tubuh akan zat gizi tersebut. Gizi merupakan faktor penting
dalam menunjang proses tumbuh kembang anak.Busung lapar atau kurang
energi dan protein lebih rentan terserang penyakit lain sehingga penyakit
yang dideritanya bertambah berat. Akibat lain yang ditimbulkan yaitu
pertumbuhan badannya tidak sempurna, perkembangan fisik dan mental
terhambat sehingga kemampuan belajar serta kreativitas anak menurun, dan
dapat menyebabkan kematian.

d. Obesitas atau Kegemukan

Gambar 4. Anak yang mengalami obesitas atau kegemukan


Anak yang gemuk memang menggemaskan,tapi perlu disadari bahwa anak
yang gemuk tidak selamanya baik. Anak yang kegemukan mempunyai
kemungkinan lebih besar untuk tetap kegemukan pada masa pubertas dan
dewasa serta mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit
degeneratif,seperti penyakit jantung, hipertensi,diabetesdan lain-
lain.Obesitas atau kegemukan disebabkan oleh penumpukan lemak yang
berlebihan sebagai akibat konsumsi energi yang melebihi kebutuhan
termasuk kebutuhan energi untuk pertumbuhan. Hal ini disebabkan tidak
seimbangnya jumlah energi yang dikeluarkan untuk melakukan aktivitas
dengan jumlah energi yang masuk kedalam tubuhnya. Penyebab gangguan
keseimbangan energi antara lain faktor keturunan, konsumsi energi, dan
pengeluaran energi.

e. Anemia gizi besi

Gambar 5. Anak yang mengalami anemia gizi besi


Anemia gizi besi terjadi karena kurangnya asupan (konsumsi) zat besi dari
angka kecukupan yang diajurkan atau absorpsi (penyerapan) zat besi yang
rendah.Keadaan anemia gizi secara perlahan –lahan akan menghambat
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak sehingga daya
tangkapnya menurun. Anak akan mudah terkena penyakit karena daya
tahan tubuhnya menurun, pertumbuhan dan kesegaran fisik menurun serta
interaksi sosial dengan lingkungannya juga menurun.

f. Kurang vitamin A
Kekurangan vitamin A menyebabkan mata tidak dapat menyesuaikan diri
terhadap perubahan cahaya yang masuk kedalam retina. Sebagai
dampaknya terjadilah apa yang dinamakan rabun senja, dimana mata sulit
untuk melihat di waktu senja atau pada atau saat memasuki ruangan yang
tidak begitu terang. Apabila kekurangan vitamin A berkelanjutan, maka
anak akan mengalami xeropthalmia yang dapat mengakibatkan
kebutaan.Kekurangan vitamin A juga dapat menyebabkan tubuh menyadi
rentan terhadap serangan bakteri dan virus karena daya tahan tubuhnya
menurun. Dapat pula mengakibatkan terjadinya anemia karena sumsum
tulang belakang tidak mampu memproduksi sel darah merah.

g. Gangguan Akibat Kurang Iodium (Gaky)


Gangguan akibat kurang iodium atau gaky merupakan salah satu penyakit
yang dapat menyebabkan retardasi mental. Iodium merupakan unsur yang
sangat penting dalam pembentukan hormon tiroid. Hormon ini sangat
diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental.
Hormon ini juga diperlukan untuk perkembangan otak agar dapat
berkembang optimal.

D. Prinsip Pemberian Makanan


a. Sumber Karbohidrat
 Beras: beras yang baik yakni yang tidak digiling secara sempurna,dimana
selaput airnya maih melekat sehingga kandungan vitamin B masih ada.
 Singkong, ubi, talas, dan lain-lain. Pilihlah yang masih berwarna asli sebab
yang sudah berubah warna bisanya rasanya pun agak berbeda pula.
 Tepung-tepungan pilihlah yang bersih dan dijual dalam kemasan plastik
karena kebersihannya relatif lebih terjamin.

b. Sumber Protein

Tabel 3. Kebutuhan Protein Setara Telur untuk Berbagai Golongan Umur

Usia (tahun) Kecukupan (g/kg/hari) setara protein telur


1-2 1,17
2-3 1,14
3-4 1,10
4-5 1,07
5-6 1,03
Sumber: FAO/WHO/UNU,1983

Tabel 4. Kebutuhan Protein yang Dianjurkan

Usia (tahun) Berat Badan (kg) Protein/orang/hari


(g/orang/hari)
1-3 11,5 23
4-6 16,5 29
7-9 23,0 36
Sumber: Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Darwin Karyadi dan Muhilal (1996)

Tabel 5. Kandungan Protein Bahan Makanan

Jenis Makanan Protein (gram)


Daging Sapi Berlemak 17,5
Daging Sapi Tak Berlemak (Kurus) 19,6
Daging Sapi Muda Berlemak (Gemuk) 18,8
Daging Sapi Muda Tak Berlemak (Kurus) 19,6
Ginjal Sapi 15,0
Hati Sapi 19,7
Babat Sapi 17,6
Otak Sapi 10,4
Usus Sapi 14,0
Daging Sapi 32,0
Daging Kornet 24,0
Dendeng 55,0
Sosis 14,5
Daging Ayam 18,2
Hati Ayam 17,8
Telur Ayam 12,8
Telur Ayam Dadar 16,3
Daging Bebek 16,0
Telur Bebek/Itik 13,1
Telur Bebek 13,6
Telur Bebek Dadar 20,0
Daging Domba Berlemak (Gemuk) 15,7
Daging Domba Tak Berlemak (Kurus) 17,1
Hati Domba 21,7
Daging Kambing 16,6
Hati Kambing 18,5
Telur Burung Puyuh 13,1
Telur Kura-Kura/Penyu 12,0
Kedelai Kering 34,9
Tempe 18,3
Tahu 7,8
Kembang Tahu Kering 52,3
Susu Kedelai 3,5
Sumber: Daftar Analisa Bahan Makanan, FKUI, 1992; Daftar Komposisi Bahan
Makanan, Direktorat Gizi Departemen Kesehatan 1981

 Daging, umumnya yang lebih sering digunakan yaitu daging sapi.


Dianjurkan untuk memilih daging yang masih dalam keadaan segar.
Daging yang masih segar warnannya merah, tidak kebiruan, lunak, dan
seratnya pun agak halus.
 Ikan, memilih ikan yang akan digunakan hendaknya harus dalam keadaan
segar, insangnya berwarna merah dan apabila ditekan dengan jari
dagingnya terasa kenyal. Sedangkan ikan yang busuk, apabila tekan pada
permukaan dagingnya akan terjadi lekukan dan biasanya mengeluarkan
bau yang tidak sedap.
 Ayam, ayam yang biasa dijual dipasaran adalah ayam negeri (broiler).
Pilihlah yang warna dagingnya putih tidak kehitaman dan masih keadaan
segar. Apabila hendak membeli ayam kampung, hendaknya memilih yang
masih muda, agar dagingnya tidak terlalu keras.
 Hati, pilihlah hati yang warnanya merah hati segar dan tidak berurat.
Untuk hati ayam, pilihlah yang masih segar dan utuh terutama bagian
empedunya. Apabila empedunya hancur akan menimbulkan rasa pahit.
 Telur, pilihlah telur yang masih dalam keadaan segar dengan cara
meneropong bagian kuningnya dengan bantuan sinar. Jika bagian kuning
telur masih berada tengah bearti telur tersebut dalam keadaan baik dan
segar.
 Tahu dan Tempe, pilihlah yang terlihat segar dan tidak berubah warna.

c. Sumber Zat Pengatur

Tabel 6. Bahan Makanan Sumber Vitamin A Per 100 Gram

Bahan Makanan Nabati SI Bahan Makanan Hewani SI


Biji Jagung Muda, Kuning 117 Daging Ayam 810
Biji Jagung Baru Panen, 440 Hati Sapi 43.900
Kuning
Biji Jagung Panen Lama, 510 Ginjal Sapi 1150
Kuning
Ubi Rambat, Merah 7.700 Telur Itik 1.230
Lamtoro, Biji Muda 423 Ikan Segar 150
Kacang Ijo Kering 157 Daging Sapi 30
Wortel 12.000 Teri 210
Bayam 6.000 Telur Ayam 900
Daun Melinjo 10.000 Bandeng 150
Daun Singkong 11.000 Kerang 300
Genjer 3800 Keju 750
Kangkung 6300 Kuning Telur 2000
Belimbing 170 Udang 60
Avokad 180 Ikan Mas 150
Mangga 6350 Mentega 3300
Apel 90 Minyak Sawit 60000
Jambu Biji 25 Susu Sapi 130
Sumber: Daftar Analisa Bahan Makanan, Depkes RI

Tabel 7. Kandungan Vitamin C Beberapa Bahan Makanan Per 100 Gram

Bahan Makanan Vitamin (mg)


Bayam 80
Daun Lobak 90
Daun Singkong 275
Daun Pepaya 140
Daun Katuk 239
Kemangi 50
Jambu Bol 22
Jambu Biji 87
Jeruk Bali 43
Jeruk Manis 49
Mangga Golek 30
Papaya 78
Nenas 24
Rambutan 58
Sumber: Daftar Analisis Bahan Makanan, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, 1992
Tabel 8. Sumber Vitamin Larut Air

Jenis Vitamin Sumber


Vitamin B1 Makanan laut, hati, daging, padi-padian, roti, sereal,
susu, biji-bijian, telur, tempe
Vitamn B2 Keju, telur, kacang almond, susu, yoghurt, brokoli
Vtamin B3 Daging, unggas, ikan, telur, padi-padian, sereal, susu,
roti, kacang-kacangan, kacang polong, tomat, jamur,
bayam
Vitamin B5 Padi-padian, roti, susu, sereal
Vitamin B6 Olahan gandum, sayuran hijau berdaun banyak, daging,
ikan, kentang, biji-bijian, susu
Vitamin B9 Brokoli, bayam, olahan gandum, susu, telur, kacang-
kacangan, tempe, kubis, daging
Vitamin 12 Daging, hati, salmon, tuna, ungags, kerang, kepiting,
telur, susu, tempe
Biotin Hati, telur, susu, ginjal
Vitamin C Bayam, mangga, papaya, nenas, rambutan, jeruk, daun
papaya, daun singkong, brokoli, sawi.

Tabel 9. Sumber Mineral

Jenis Mineral Sumber


Kalsium Keju, susu, bayam, yoghurt, ikan, kacang-kacangan,
jeruk, apel, roti, brokoli
Zat Besi Daging, hati, telur, kerang, ikan, ungags teri kering,
udang, tempe, bayam, kangkung, sereal
Yodium Ikan, udang, kerang, ganggang laut kering, sarden,
telur, bayam, buncis kering
Magnesium Sayuran berwarna hijau tua, advokad, pisang, daging,
susu, biji-bijian, kacang polong
Selenium Hati, daging, unggas, telur, biji-bijian, ikan, susu
Potasium Jeruk, pisang, susu, buncis, kentang, semangka,
tomat, sayuran
Fosfor Daging, unggas, telur, ikan, susu dan produk olahan,
biji-bijian, kacang-kacangan
Fluor Tempe, telur, air dan sumber makanan hewani
Seng Ikan, telur, unggas, daging, susu dan produk olahan,
biji-bijian, kacang-kacangan

Tabel 10. Kebutuhan Air pada Bayi dan Balita Menurut Persagi (1992)

Usia (tahun) Air ml/kgbb/hari


1 120-135
2-3 115-125
4-5 100-110
 Sayuran daun, pilihlah sayuran daun yang masih segar, daunnya muda,
tidak layu, dan tidak berulat atau berlubang. Sayuran daun di antarannya
daun bayam, daun katuk, kangkung, dan sebagainya.
 Sayuran buah, sayuran ini antara lainnyawortel, labu siam, tomat dan lain-
lain. Pilihlah yang masih dalam keadaan segar, tidak kering dan keriput
atau busuk.
 Buah- buahan, pilihlah yang segar atau tidak terlalu matang karena buah
yang terlalu matang rasanya pun akan berbeda.

E. Kendala Pada Pemberian Makanan


a. Keadaan tidak enak badan (Demam)
b. Anak bosan dengan menu makan
c. Sajikan dengan bentuk yang menarik
d. Sajikan dengan perangkat yang menarik
e. Atur jadwal makan anak
f. Jangan diberi susu atau snack sebelum makan besar
g. Olah jenis makanan yang ditolak dengan cara lain yang lebih kreatif
h. Membuat alternatif sajian
i. Berikan dalam sajian kecil tapi sering
j. Tidak harus nasi.

F. Rumus Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi


a. Perhitungan Status Gizi
Berat Badan Ideal : (U * 2) + 8

: (6 * 2) + 8

: 12 +8

: 20 kg

b. Perhitungan Kebutuhan Energi


Energi :(U * 2) + 8

10 %∗1890
Protein : 4

25 %∗1890
Lemak :
9

Karbohidrat : 100 % (% P + % L)

: 100 % (10 % + 25 %)

: 65 %

65
Karbohidrat : 100 * 1890
BAB III
STUDI KASUS

A. STUDI KASUS
Seorang anak laki-laki An. B berusia 6 tahun dengan BB 21 kg dan TB 120
cm. saat ini An. B bersekolah di salah satu TK yang ada di Pontianak. Ayahnya
bekerja sebagai PNS dan ibunya membuka rumah makan disebelah rumahnya.
An. B merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. An. B sangat menyukai ayam
goreng dan wortel, tetapi tidak menyukai sayuran yang berdaun hijau dan alergi
terhadap ikan. Ia suka cemilan bergoreng seperti sosis dan ayam crispy goring. Di
waktu bermain ia selalu makan cemilan buatan ibunya karena ibunya tidak
membiasakan ia jajan diluar. An. B mengonsumsi nasi hanya dua kali dalam
sehari, setiap pagi ia tidak pernah mengonsumsi nasi,hanya saja ia biasanya
mengonsumsi cemilan 3-4x sehari. An. B kurang menyukai susu. Setiap makan
An. B selalu minta dibuatkan air es seperti sirup maupun the es.
 Hitung BB ideal anak tersebut !
 Hitung kebutuhan energi dan zat gizi lainnya !
 Susun menu seimbang sesuai kebutuhannya!

B. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi


Diketahui :

Umur : 6 tahun

Berat Badan : 21 kg

Tinggi Badan : 120 cm

Berat Badan Ideal : (U * 2) + 8

: (6 * 2) + 8

: 12 +8
: 20 kg

Energi : 90 kkal * BB

: 90 kkal * 21 kg

: 1890 kkal

Protein : 10 % * 1890

189
:
4

: 47,25 gram

47,25∗ 4
% Protein : * 100
1890

: 10 %

Lemak : 25 % * 1890

472,5
: 9

: 52,5 gram

52,5∗ 9
% Lemak : * 100
1890

: 25 %

% Karbohidrat : 100 % (% P + % L)

: 100 % (10 % + 25 %)

: 65 %
65
Karbohidrat : 100 * 1890

: 307,125 gram

C. MENU SEHARI

Keterangan : Anak Pra Sekolah, An. B sangat menyukai


ayam goreng dan wortel, tidak menyukai sayuran berdaun
hijau dan alergi pada ikan.

MENU SEHARI
Nama : An. B Jenis : Laki-Laki Umur : 6 tahun BB : 21 kg TB : 120 cm Tanggal :

Lema Vit B C
Berat Kalori Protein Ca Fe
Hidangan k Hidrat .A 9
Waktu Bahan URT
Makanan Arang K. m m
gr H N Gr mg mg
I g g
07.00 Sandwich Roti 2 iris 20 49,6 - 1,6 0,24 10 2 19 - 0, -
Sarapa Putih 02
n Selada ¼ 15 2,25 - 0,1 0,03 0,435 3,3 3,7 81 0, 1,
gls 8 5 00 2
6
Tomat ¼ 15 4,2 0 0,1 0,03 1,395 0,7 4,0 48 0, 4,
gls 5 5 01 5
05
Cornet ¼ 10 24,1 1, - 2,5 - 1 17 - 0, -
Sapi gls 6 00
1
Minyak ½ 2 18 - - 2 -
sdm
Susu Susu 2 15 69,15 0, - 2,7 8,205 10 - 33 - -
Formula SGM sdm 4 5,4 0
1 5
Sub Total 166,5 6,68 31,875 20,035 11 43, 45 0, 5,
5 2,5 8 9 03 7
75
09.00 Sate Pisang Pisang 3 bh 150 190,5 - 2,1 0,3 50,4 11, 42, 13 0, 0,
Snack Coklat Mas 9 5 4,3 1 2
Pagi 5
3
Gula 2 20 72,8 - - - 18,8 1 0,2 - - -
Pasir sdm
Jeruk 1 2 0,74 - 0,0 0,002 0,246 0,8 0,4 - 0, 0,
Nipis sdm 16 4 0 5
0 4
8
Air 25 mL - - - - - - - - - -
Cokelat 2 20 94,4 - 0,4 5,96 12,54 12, 57, 6 0, -
Batang sdm 6 4 0
0
6
Meses 2 20 102,2 - 0,3 6,008 13,284 - - - - -
Ceres sdm 98
Sub Total 460,6 29,14 12,27 95,27 26, 10 14 0, 0,
4 3 0,5 0,3 6 7
4 1 4
7
12.00 Nasi Beras ¾ 50 180 - 3,4 0,35 39,45 30 70 - 0, -
0
Makan Giling gls 0 6
Siang
Ayam Ayam ½ 40 120,8 7, - 10 - 5,6 80 32 0, -
4 0
Goreng gls 2
3
Crispy 8 2
Tepung 2 20 73 - 1,7 0,26 15,46 3,2 21, - 0, -
0
Terigu sdm 8 2
2
4
Minyak 1 10 90 - - 10 -
sdm
Tahu Kecap Tahu 1 ptg 25 17 - 1,9 1,15 0,4 31 15, - 0, -
0
5 75
1
5
Kecap 1 10 4,6 - 0,5 0,13 0,9 12, 9,6 - - -
Manis sdm 7 3
Minyak ½ 2 18 - - 2 -
sdm
Sayur Sop Kentang ¼ 15 12,45 - 0,3 0,015 2,865 1,6 8,4 - 0, 2,
0 5
gls 5
1 5
6
5
Wortel ¼ 15 6,3 - 0,1 0,045 1,395 5,8 5,5 18 0, 0,
00 0 9
gls 8 5 5
0
9
Bihun ¼ 15 54 - 0,7 0,015 12,315 0,9 5,2 - - -
gls 05 5
Buncis ¼ 15 5,25 - 0,3 0,03 1,155 9,7 6,6 94, 0, 2,
5 0 8
gls 6 5
6 5
Buah Pisang 1 bh 170 168,3 - 2,0 0,34 43,86 13, 47, 24 0, 3,
8,2 1 4
Ambon bsr 4 6 6
5
3
Air Putih
Sub Total 749,7 18,565 24,605 117,8 38 26 24 0, 9,
3,8 9,9 66, 3 7
7 5
5 5
4
5
15.00 Jus Sawo Sawo 1 bh 100 92 - 0,5 1,10 22,40 25, 12 60 0, 2
0 1,
Snack 0 00
1 0
Siang Susu 1 5 16,8 0, - 0,5 2,75 13, 20, 51 0, 0,
0 1
Kental sdm 4 75 9
0
Manis 1 5
Sub Total 108,8 0,91 1,6 25,15 38, 32, 11 0, 2
1 0 1,
75 9
0 1
1
5
18.00 Nasi Beras ¾ 50 180 - 3,4 0,35 39,45 30 70 - 0, -
0
Makan Giling gls 0
6
Malam Udang Udang ½ 25 22,75 5, - 0,05 0,025 34 42, 15 0, -
0
Goreng gls 2 5
0
5 2
5
Minyak ½ 5 45 - - 5 -
sdm
Sup Bola- Udang ½ 20 18,2 4, - 0,04 0,02 27, 34 12 0, -
0
Bola Tahu gls 2 2
0
2
Tahu 1 ptg 25 17 - 1,9 1,15 0,4 31 15, - 0, -
0
5 75
1
5
Wortel ¼ 15 6,3 - 0,1 0,045 1,395 5,8 5,5 18 0, 0,
00 0 9
gls 8 5 5
0
9
Mentega ½ 1 7,25 0, - 0,816 0,014 2,7 2,0 5,1 0, 0,
0 0
sdm 0 5 9
0 1
5 5
19.00 Buah Pepaya 1 bh 170 78,2 - 0,8 - 20,74 39, 1,2 62 0, 1
0,5 0 3
Snack bsr 5 1 6 2,
8 6
Malam
Air Putih

Sub Total 374,7 15,835 7,451 62,044 43 17 24 0, 1


52, 0 3
9,9 1,0
6 9 3,
9 1 5
1

Total Kebutuhan (Menu) 1860, 44,904 53,231 320,29


39 9
Total Kebutuhan (Perhitungan) 1890 47,25 52,5 307,12
5
Persentase Kebutuhan 98,43 95,03 101, 104,
% % 39% 29%

D. Rekapan BDD

No. Nama Bahan Berat Bersih % BDD Berat Kotor


(gram) (gram)
1. Roti Putih 20 100 20
2. Selada 15 69 21,74
3. Tomat 15 95 15,79
4. Cornet Sapi 10 100 10
5. Minyak 19 100 19
6. Susu SGM 15 100 10
7. Pisang Mas 150 85 176,47
8. Gula Pasir 20 100 20
9. Jeruk Nipis 2 76 2,63
10. Cokelat Batang 20 100 20
11. Meses Ceres 20 100 20
12. Beras Giling 100 100 100
13. Ayam 40 58 68,97
14. Tepung Terigu 20 100 20
15. Tahu 50 100 50
16. Kecap Manis 10 100 10
17. Kentang 15 85 17,65
18. Wortel 30 88 34,09
19. Bihun 15 100 15
20. Buncis 15 90 13,5
21. Pisang Ambon 170 75 226,67
22. Sawo 100 79 126,58
23. Pepaya 170 75 226,67
24. Udang 45 68 66,18
25. Mentega 1 100 1
26. Susu Kental Manis 5 100 5
27. Daun Bawang 2 52 3,85
28. Bawang Merah 10 90 11,11
29. Bawang Bombay 2 94 2,13
30. Bawang Putih 10 88 11,36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
Hidangan Makanan Gambar
Sandwich

Susu Formula

Sate Pisang Coklat

Nasi

Ayam Goreng Crispy


Tahu Kecap

Sayur Sop

Buah Pisang Ambon

Jus Sawo

Udang Goreng

Sup Bola-Bola Tahu


Buah Pepaya

Air Putih

B. PEMBAHASAN
Dari contoh kasus yang didapat seorang anak laki-laki An. B yang berusia 6
tahun¸berat badan 21 kg dan tinggi badan 120 cm. Saat ini An. B bersekolah
disalah satu TK yang ada di Pontianak. Ayahnya bekerja sebagai PNS dan ibunya
membuka rumah makan disebelah rumahnya. An. B merupakan bungsu dari 3
bersaudara. An. B sangat menyukai ayam goreng dan wortel, tetapi tidak
menyukai sayuran berdaun hijau dan alergi terhadap ikan. Ia suka cemilan
bergoreng seperti sosis dan ayam goreng crispy. Diwaktu bermain ia selalu makan
cemilan buatan ibunya, karena ibunya tidak membiasakan ia jajan diluar. An. B
mengkonsumsi nasi hanya 2x dalam sehari, setiap pagi ia tidak pernah
mengkonsumsi nasi, hanya saja ia biasanya mengkonsumsi cemilan 3-4x sehari.
An. B kurang menyukai susu. Setiap makan An. B selalu minta dibuatkan air es
seperti sirup maupun teh es. Dari data tersebut dapat diperoleh berat badan ideal
(BBI) B adalah20 kg, sedangkan Energi diperoleh 1890 kkal, protein 10 %, lemak
25 % dan karbohidrat 65 %.
Menu sehari B :
1. Menu sarapan pagi diberikan pada jam 07.00 WIB dengan menu sandwich
dan susu formula.
2. Selanjutnya, snack pagi pada jam 09.00 WIB dengan menu yang disajikan
adalah sate pisang coklat.
3. Menu makan siang pada jam 12.00 WIB terdiri dari nasi, ayam goreng
crispy, tahu kecap, sayur sop, buah pisang ambon dan air putih.
4. Dilanjutkan kembali dengan snack sore pada jam 15.00 WIB dengan
diberikan jus sawo.
5. Terakhir diberikan makan malam pada jam 18.00 WIB dengan menu nasi,
udang goreng, sup bola-bola tahu, buah pepaya dan air putih.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anak prasekolah yang berusia dini erupakan anak yang berada dalam
keemasan disepanjang usia perkembangan manusia. Pada masa itu anak berada
pada periode sensitif, dimana dimasa inilah anak secara khusus mudah berbagi
stimulus dari lingkungannya.
Banyak sekali hal-hal yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah
anak-anak TK yang merupakan lembaga pendidikan pertama bagi anak-anak yang
merupaan dalam masa-masa golden age mereka. Sangatlah penting bagi semua
pihak-pihak yang terkait untuk menunjang pemenuhan kebutuhan bagi anak-anak
yang membutuhkan.

B. Saran
1. Memberikan makanan yang bergizi bagi anak-anak yang masih
membutuhkan asupan untuk pertumbuhan perkembngan mereka dan juga
untuk kecerdasan otak mereka.
2. Memberikan pengenalan kepada sekolah-sekolah yang menerapkan
sistem moving class, pentingnya design interior dan furniture dalam
rancangan ruang kelas untuk mendukung setiap pelajar dan
perkembangan anak.
3. Untuk memberikan pengetahuan agar anak tersebut bisa memahami dan
juga mengerti apa yang dijelaskan oleh guru mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Sutomo, B dan Anggraini, DY. 2010. Menu Sehat Alami Untuk Balita dan Batita.
Jakarta : PT. Agromedia Pustaka

Soenardi, Tuti. 2005. Makanan Selingan Balita. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai