Ada sosialisasi kepada masyarakat dan pihak-pihak yang terkait tentang hak dan kewajiban
mereka
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Sosialisasi hak dan kewajiban masyarakat/sasaran/pasien kepada
masyarakat, sasaran, pasien, tokoh masyarakat, lintas sektor, dan karyawan
puskesmas
Contoh
NOTULEN SOSIALISASI HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
Nama pertemuan : Sosialisasi Tentang Hak dan Kewajiban Pasien
Tanggal : 10 Juni 2019
Waktu : 09.00 WIB s/d selesai
Tempat : ruang tunggu Puskesmas Tanjung PatiSusunan
Acara :
1) Pembukaan
2) penyampaian tentang hak dan kewajiban pasien
3) umpan balik pasien
4) penutup
HAK PASIEN
1) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan
yang berlaku di puskesmas.
2) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3) Memperoleh layanan kesehatan yang manusiawi, jujur,dan tanpa
diskriminasi
4) Memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan Standar
Profesi dan standar prosedur operasional
5) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang di derita termasuk
data-data medisnya
6) Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternative tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan
7) Memberikan persetujuan dan menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatanterhadap penyakit yang di deritanya
8) Di dampingi keluarganya dalam kaadaan kritis
9) Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang di anutny selama
hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
10) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di puskesmas.
11) Mengajukan usul, saran, perbaikan terhadap pelayanan puskesmas
12) Memperoleh Hak untuk mendapat layanan dengann tenaga kesehatan yang
ada
KEWAJIBAN PASIEN
1) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya
2) Mematuhi segala intruksi dokter dan paramedic dalam pengobatannya
3) Mematuhi ketentuan yang berlaku di UPTD Puskesmas Kiajaran Wetan
4) Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang yang diterima sesuai yang di
Atur oleh peraturan Bupati no 30 tahun 2018 tentang wajib retribusi
5) Memenuhi hal-hal yang telah di sepakati / perjanjian yang telah dibuat
b. Dokumen
I. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal
Tidak ada
II. Dokumen lain yang perlu disiapkan dipuskesmas
Tidak ada
III. Rekaman kegiatan dan bukti lain yang perlu disiapkan
B. PENGERTIAN
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki
seseorang pada
suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu
menyangkut
keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan
orang
lain, atau justru ingin menghindari atau berusaha supaya sulit dicapai orang lain.
Adapun defenisi lain dari privasi yaitu sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol
interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan atau kemampuan untuk
mencapai interaksi seperti yang diinginkan. Privasi jangan dipandang hanya sebagai
penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak pihak lain.
Identifikasi privacy pasien adalah suatu proses untuk mengetahui kebutuhan
privacy
pasien selama dalam rumah sakit
Privacy pasien adalah merupakan hak pasien yang perlu dilindungi dan dijaga
selama
dalam rumah sakit.
a. Faktor privasi
Ada perbedaan jenis kelamin dalam privasi, dalam suatu penelitian pria lebih
memilih
ruangan yang terdapat tiga orang sedangkan wanita tidak mempermasalahkan isi
dalam ruangan itu. Meneurut Maeshall perbedaan dalam latar belakang pribadi
akan
berhubungan dengan kebutuhan privasi.
b. Faktor situasional
Kepuasan akan berhubungan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar
lingkungan mengijinkan orang-orang didalamnya untuk mandiri
c. Faktor budaya
Pada penelitian tiap-tiap budaya tidak ditemukan perbedaan dalam banyaknya
privasi
yang diinginkan tetapi berbeda dalam cara bagaimana mereka mendapatkan
privasi.
Misalnya rumah orang jawa tidak terdapat pagar dan menghadap ke jalan, tinggal
dirumah kecil dengan dinding dari bambu terdiri dari keluarga tunggal
anak,ayah,dan
ibu
C. TUJUAN
Guna mengetahui kebutuhan pasien akan privacynya selama dalam rumah sakit
sebagai
bentuk kepedulian RS yang diterapkan untuk melindungi hak-hak asasi pasien (hak
privacy)
D. PROSEDUR
Untuk Rawatan Inap
1. Perawat menerima pasien baru dan melakukan identifikasi pasien dengan
meminta
pasien menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir
2. Perawat memberikan informasi kepada pasien –merujuk kepada cek list
pemberian
informasi dengan menjelaskan mengenai hak dan kewajibannya termasuk
didalamnya
hak akan privasi pasien selama dalam perawatan.
3. Perawat melakukan koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan kebutuhan
pasien
guna menjaga privasinya selama dalam perawatan :
Menutup acces pengunjung (baik keluarga, kerabat)
Menempatkan tanda/ signage pada pintu masuk kamar
Memastikan prefrensi pasien untuk gender atau jenis kelamin petugas yang
diberi izin masuk kamar.
4. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau pun
perawat
di kamar perawatan pastikan privacy pasien terlindungi dengan pintu dan tirai
kamar
tertutup.
5. Untuk pasien yang akan transfer antara unit karena akan dilakukan pemeriksaan
penunjang atau pindah rawat/kamar, pastikan saat transfer privascy pasien
terlindungi. Contoh dengan menggunakan selimut.
6. Pastikan dokumen/ file pasien terdapat pada tempatnya
7. Memastikan seluruh staff rumah sakit tidak membicarakan hal-hal yang
menyangkut
pasien di area umum.
Untuk Pasien Rawat Jalan
1. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau
perawat
di ruang konsultasi pastikan privacy pasien terlindungi dengan pintu dan tirai
ruangan konsultasi tertutup
2. Memastikan seluruh staff rumah sakit tidak membicarakan hal-hal yang
menyangkut pasien diarea umum.
E. DOKUMENTASI
Catat pada case note/ catatan perawatan tentang privacy pasien yang kehendaki
F. REFERENSI
1. Kebijakan hak dan kewajiban
2. Undang-undang no 44 tentang rumah sakit
3. Undang-undang no.36 tahun 2009 tentang kesehatan.
II. Dokumen lain yang perlu disiapkan dipuskesmas:
Tidak ada
III. Rekaman kegiatan dan bukti lain yang perlu disiapkan
Pelaksanaan pelayanan memperhatikan hak dan kewajiban masyarakat
KRITERIA :
2.4.2 Adanya peraturan internal yang jelas untuk mengatur prilaku Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksanaan dalam prose penyelenggaraan upaya/
kegiatan Puskesmas. Aturan tersebut mencerminkan tata nilai, visi, ,isi dan tujuan Puskesmas serta
tujuan program kegiatan
Pokok pikiran
Perlu disusun peraturan internal (code of conduct) yang mengatur perilaku Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya puskesmas dan Pelaksana dalam proses penyelenggaraan upaya/ Kegiatan
puskesmas. Aturan tersebut mencerminkan tata nilai, visi, misi, dan tujuan puskesmas serta tujuan
program kegiatan.
ELEMEN PENILAIAN 26
1. Adanya peraturan internal yang disepakati bersama oleh pimpinan Puskesmas, Penanggung
jawab Upaya Puskesmas dan pelaksanaan Upaya puskesmas dan kegiatan pelayanan puskesmas
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Pertemuan penyusunan peraturan internal
Contoh
Pasal 12
Minilokakarya Puskesmas
1) Minilokakarya Puskesmas merupakan Pertemuan yang diselenggarakan secara rutin di
Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staff di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Bidan
di desa serta dipimpin oleh Kepala Puskesmas, merupakan proses penggalangan kerjasama
tim Puskesmas dengan pendekatan sistem
2) Minilokakarya Puskesmas diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali.
3) Dalam Rapat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dibicarakan hal-hal yang berhubungan
dengan Puskesmas sesuai dengan tugas, kewenangan dan kewajibannya.
4) Keputusan Minilokakarya Puskesmas diambil berdasarkan musyawarah mufakat, bila tidak
tercapai kata mufakat maka diambil berdasarkan suara terbanyak.
5) Hasil Minilokakarya Puskesmas dituangkan dalam Plane of Action (POA) Puskesmas
6) Untuk setiap rapat harus dibuat notulen dan daftar hadir.
b. Dokumen
I. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal:
SK Kepala puskesmas dan kesepakatan tentang peraturan internal yang berisi beraturan
bagi karyawan dalam pelaksanaan Upaya puskesmas dan kegiatan pelayanan puskesmas
Contoh
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUKESMAS SILUNGKANG
Nomor : 188.47/ /PKS/I/2016
TENTANGPERATURAN INTERNAL BAGI STAFF PUSKESMAS SILUNGKANG
DALAMPELAKSANAAN UPAYA PUSKESMAS DAN KEGIATAN PELAYANAN PADA UPTD
PUSKESMAS SILUNGKANGDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAKEPALA UPTD
PUSKESMAS SILUNGKANG,
Menimbang :
a.bahwa perlu adanya peraturan internal yang jelasuntuk mengatur perilaku Kepala
Puskesmas,Penanggungjawab Upaya Puskesmas dan PelaksanaKegiatan dalam proses
penyelenggaraanUpaya/Kegiatan Puskesmas;
b.bahwa peraturan internal tersebut harusmencerminkan tata nilai, visi, misi, dan
tujuanPuskesmas;
c.bahwa untuk maksud tersebut diatas dipandang perludi tetapkan dengan keputusan
Kepala UPTDPuskesmas Silungkang;
Mengingat :
1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 144, TambahanLembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN);
3.Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 75 tahun 2014, tentang
Puskesmas;
4.Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi
FasilitasKesehatan Tingkat Pertama;
5.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/515/2004
tentang IndeksPembangunan Kesehatan Masyarakat;
6.Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang
SistemKesehatan Nasional;
7.Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 1457/MENKES/SK/X/2003
tentang StandarPelayanan Minimal Bidang Kesehatan diKabupaten/Kota;8
.Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2010 tentangSusunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah(Lembaran Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2010Nomor 19);
9.Undang-Undang nomor 22 tahun 1999 tentangPemerintah Daerah;
10.Keputusan Menteri Kesehatan nomor 983 tahun1992 tentang Pedoman Organisasi
Puskesmas;
11.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun1994 tentang Pedoman Organisasi dan
Tata KerjaPuskesmas;
12.Peraturan Daerah Kota Sawahlunto Nomor 28 Tahun 2011 tentang pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas PusatKesehatan Masyarakat pada
Dinas Kesehatan danSosial (Berita Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2011Nomor 28);
MEMUTUSKAN
Menetapkan :PERATURAN INTERNAL BAGI STAFF PUSKESMASSILUNGKANG DALAM
PELAKSANAAN UPAYAPUSKESMAS DAN KEGIATAN PELAYANAN PADA UPTDPUSKESMAS
SILUNGKANG
KESATU :Dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatanPelayanan Puskesmas
perlu disusun peraturan internal yang disepakati bersama oleh Kepala
Puskesmas,Penggungjawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana dalammelaksanakan Upaya
Puskesmas dan kegiatan PelayananPuskesmas.
KEDUA :Peraturan internal yang disepakati mengatur perilakuKepala Puskesmas,
Penanggungjawab Upaya Puskesmasdan Pelaksana Upaya/Kegiatan Puskesmas.
KETIGA : Peraturan internal staff yang dimaksud harus sesuaidengan visi, misi, tata
nilai, dan tujuan Puskesmas.KEEMPAT:Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan
denganketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruanakan dilakukan perubahan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Silungkang
Pada tanggal : Januari 2016
KEPALA UPTD PUSKESMAs KIAJARAN
WETAN
2. Pearturan internal tersebut sesuai dengan visi, misi, tata nilai, dan tujuan puskesmas
Pertemuan penusunan peraturan internal
Dalam notulen rapat dapat dibuktikan bahwa dalam pembahasan peraturan internal karawan
mempertimbangkan visi, misi, tata nilai, dan tujuan puskesmas
2.5.1 Adanya dokumen kontrak yang jelas dengan pihak ketiga ditanda tangani dan pengolahan
dengan spesifikasi pekerjaan yang jelas dan memenuhi standar yang berlaku
POKOK PIKIRAN
ELEMEN PENILAIAN 28
1. Adanya kejelasan indikator dan standar kinerja pada pihak ketiga dalam melaksanakan
kegiatan
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Tidak ada
b. Dokumen
I. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal:
Dokumen Kontrak/ PKS
Contoh:
II. Dokumen lain yang perlu disiapkan di Puskesmas
Tidak ada
III. Rekaman implementasi dan bukti lain yang perlu di siapkan
Kejelasan indikator dan standar kinerja pada dokumen kontrak
Contoh:
2. Dilakukan monitoring dan eveluasi oleh pengelolah pelayanan terhadap pihak ketiga
berdasarkan indikator dan standar kinerja
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Monitoring kinerja pihak ketiga
Contoh;
b. Dokumen
I. Kebijakan dan SOAP monitoring kinerja pihak ketiga. Instrumen monitor dan evaluasi
dan hasil monitoring kinerja pihak ketiga
Contoh:
Kebijakan
Tujuan
Referensi
Pengertian
Monitoring Program Puskesmas adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisisin'ormasi dari
penerapan program termasuk mengecek secara reguler untuk melihatapakah kegiatan/program itu
berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat/ditemui dapat diatasi.
Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis in'ormasi dari penerapansuatu
program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/programitu berjalan
sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat diatasi.
Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagianitu sendiri
serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yg tepat dan pemahaman arti
keseluruhan
Program Puskesmas adalah (paya )esehatan di puskesmas berupa program *ajib dan program
pengembangan
Langkah - langkah
KRITERIA :
2.4.1 Pemeliharaan sarana dan peralatan puskesmas dilaksanakan dan di dokumentasikan secara
jelas dan akurat
POKOK PIKIRAN
ELEMEN PENILAIAN 29