Anda di halaman 1dari 2

 Ahli bedah harus diberi tahu dengan segera bila ada hemoragi berlebihan

Infeksi merupakan komplikasi yang sering terjadi pada amputasi. Pasien yang
telah menjalani amputasi sering memiliki peredaran darah yang bruk, lukanya
terkontaminasi, atau menderita masalah kesehatan lain yang dapat mempengaruhi
terjadinya infeksi. Insisi, balutan, dan drainase harus dipantau adanya petunjuk
yang mengarah pada infeksi (mis. Perubahan warna, bau, konsistensi drainase,
bertambahnya rasa taka man). Indicator istemik adanya infeksi (mis. Peningkatan
suhu) juga dipantau. Bila ada petunjuk adanya infeksi harus segera dilaporkan
kepada ahli bedah segera.

Kerusakan kulit dapat terjadi akibat imobilisasi dan tekanan dari berbagai
sumber. Prostesis dapat menimbulkan daerah tekanan. Perawat dan pasien
mengkaji kulit bila ada kerusakan.

Hygiene kulit yang cermat sangat penting untuk mencegah iritasi, infeksi, dan
kerusakan kulit. Sisa anggota dicuci dan dikeringkan (dengan lembut) paling
tidak dua kali sehari. Kulit diinspeksi adanya tanda-tanda daerah tekanan,
dermatitis, dan lepuh ; bila ada,harus ditangani sebelum kerusakan kulit lebih
lanjut terjadi. Biasanya, kaus kaki sisa tungkai dikenakan untuk menyerap
keringat dan menghindari kontak langsung antara kulit dan socket prosthesis.
Kaus kaki diganti setiap hari dan harus pas dengan lembut untuk mencegah iritasi
yang diakibatkan oleh lipatan. Socket prostesis dicuci dengan detergen ringan,
dibilas, dan dikeringkan benar dengan kain kering bersih. Pasien dinasehati
bahwa kaus kaki harus benar-benar kering sebelum pemasangan prostesis.

Rehabilitasi. Rehabilitasi lengkap pasien yang telah menjalani amputasi


memerlukan usaha yang terpadu seluruh tim rehabilitasi. Ahli bedah ortopedi,
perawat, fisiatris, ahli prostesis, fisioterapis, dan terapis okupasi bekerja sama
membantu pasien menjalankan penyesuaian yang memuaskan terhadap prostesis.
Klinik prostesis dan krlompok dukungan pasien amputasi dapat memfasilitasi
proses tersebut. Penyuluhan vocasional dan pelatihan kembali pekerjaan mungkin
diperlukan untuk membantu pasien kembali ke pekerjaannya.

Masalah psikologis (mis. Penolakan menarik diri) dapat dipengaruhi oleh


jenis dukungan yang diterima pasien dari tim rehabilitasi dan dari seberapa cepat
aktivitas satu tangan dan penggunaan prostesis dipelajari. Mengetahui pilihan dan
kemampuan penuh yang dapat dengan berbagai alat prostesis dapat member
pasien perasaan mampu mengontrol disabilitasnya. Pasien tidak bisa direhabilitasi
sempurna sampai prostesis telah cocok dan pasien telah belajar menggunakannya.
Hal ini paling baik dilaksanakan di unit atau pusat rehabilitasi spesialis.

Anda mungkin juga menyukai