Penulisan laporan kasus ini bertujuan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik
Departemen Pulmonologi
Oleh :
Rissa Rizkiia Z
41181396100037
Pembimbing :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
3
BAB I
ILUSTRASI KASUS
4
1.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami sesak seperti ini sebelumnya. Riwayat
hipertensi, Diabetes mellitus, alergi, asma, penyakit liver, trauma, riwayat
pengobatan jangka panjang dan riwayat TB disangkal.
5
Paru :
PF Paru Depan Kanan Kiri
Inspeksi
Pergerakan dada Simetris Simetris
Retraksi ICS - -
Pelebaran ICS - -
Palpasi
Nyeri tekan - -
Ekspansi dada Normal Normal
Vokal fremitus + Melemah
Massa - -
Perkusi Sonor Sonor
Vesikuler Vesikuler menurun
Auskultasi Ronkhi + basah Ronkhi + basah
kasar kasar
6
Jantung : Inspeksi : Pulsasi iktus cordis tidak terlihat
VER/HER/KHER/RDW
7
HER 27.0 pg 26.0 – 34.0
KHER 33 g/dl 32.0 – 36.0
RDW 12 % 11.5 – 14.5
KIMIA KLINIK
FUNGSI HATI
SGOT 32 U/l 0 – 34
SGPT 29 U/l 0 – 40
DIABETES
GDS 107 mg/dl 70 – 140
PH 7.443 7.370-7.440
PCO2 43.4 mmHg 35.0-45.0
PO2 115.9 mmHg 83.0-108.0
BP 753,0 mmHg
HCO3 29.0 mmol/L 21.0-28.0
O2 Saturasi 98.4 % 95.0- 99.0
BE 4.3 mmol/L -2.5 -2.5
Total CO2 30.3 mmol/L 19.0-24.0
ELEKTROLIT DARAH
Natrium 118 mmol/L 135-147
Kalium 3.80 mmol/L 3.10-5.10
Klorida 85 mmol/L 95-108
8
1.4.2 Foto Toraks PA (24/08/2019)
Hasil Pemeriksaan :
- Posisi asimetris
- Jantung ukuran sulit dievaluasi
- Aorta dan Mediastinum superior tidak melebar.
- Trakea relative ditengah. Kedua hilus tidak menebal
- Tampak fibroinfiltrat luas sebagian dilapangan atas tengah bawah kedua pary
yang tervisualisasi optimal
- Opasitas homogeny di laterobasal kedua hemitoraks kanan yang menutupi
sinus kostofrenikus kanan-kiri
- Hemidiafragma kanan-kiri dan sebagian batas kanan-kiri jantung
- Tulang-tulang yang tervisualisasi oprimal kesan intak.
Kesan:
9
1.4.3 Daftar Masalah
1. Dyspnoe ec susp.TB Paru
2. Leukopenia
3. Alkalosis metabolik terkompensasi
4. Hiponatremia
5. Hipokloremia
6. Efusi pleura
1.4.4 Diagnosis
TB Paru klinis kasus baru dengan efusi pleura
2. Terapi medikamentosa
- Nacl 3 %/ 24 jam
- OAT 4FDC 1 x 3 tab
- Ceftriaxon 1x2 gram iv
- Lansoprazole 1x30 mg iv
1.4.6 Prognosis
ad vitam : dubia ad bonam
ad sanationam : dubia ad bonam
ad functionam : dubia ad bonam
10
Follow up I 25/08/2019
Keluhan utama : Pasien masih merasakan sesak napas dan batuk di malam hari
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : Tekanan darah : 108/60 mmHg
: Frekuensi napas : 28x/menit
: Frekuensi nadi : 105x/menit
: Suhu : 36.5oC
Kepala : Normosefali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Skelra ikterik (-/-), pupil isokor, RCL
(+/+), RCTL (+/+).
THT : Deviasi septum (-), sekret di hidung (-/-), edema konka (-/-),
telinga normotia, nyeri tekan tragus (-/-), liang telinga lapang,
faring hiperemis (-), tonsil T1/T1, pernapasan cuping hidung (-/-)
Gigi dan Mulut : Karies gigi (-)
Leher : Perbesaran KGB (-), perbesaran kelenjar tiroid (-), trakea di
tengah, JVP 5+2
Paru :
11
kasar kasar
12
Laboratorium (25/08/2019)
Daftar Masalah :
Diagnosis :
Tata laksana :
1. Terapi suportif
- O2 nasal kanul 3 lpm
- Nebulizer antagonis muskarinik ipratropium bromida + ß Agonist Selective
Salbutamol/ 4 – 6 jam
- Nacl 0.9%/12 jam
2. Terapi medikamentosa
- Nacl 3 %/ 24 jam
- OAT 4FDC 1 x 3 tab
- Ceftriaxon 1x2 gram iv
- Lansoprazole 1x30 mg iv
13
Follow up II 26/08/2019
Keluhan utama : Pasien masih merasakan sesak napas dan batuk. Seluruh anggota badan
lemas
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : Tekanan darah : 120/70 mmHg
: Frekuensi napas : 26x/menit
: Frekuensi nadi : 109x/menit
: Suhu : 36.5oC
Kepala : Normosefali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Skelra ikterik (-/-), pupil isokor, RCL
(+/+), RCTL (+/+).
THT : Deviasi septum (-), sekret di hidung (-/-), edema konka (-/-),
telinga normotia, nyeri tekan tragus (-/-), liang telinga lapang,
faring hiperemis (-), tonsil T1/T1, pernapasan cuping hidung (-/-)
Gigi dan Mulut : Karies gigi (-)
Leher : Perbesaran KGB (-), perbesaran kelenjar tiroid (-), trakea di
tengah, JVP 5+2
Paru :
14
Ronkhi + basah Ronkhi + basah
kasar kasar
15
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik
Laboratorium (26/04/2019)
SD NON REAKTIF
Daftar Masalah :
Diagnosis :
Tata Laksana :
1. Terapi suportif
- O2 nasal kanul 3 lpm
- Nacl 0.9%/12 jam
2. Terapi medikamentosa
- Nacl 3 %/ 24 jam
- OAT 4FDC 1 x 3 tab
- Ceftriaxon 1x2 gram iv
- Lansoprazole 1x30 mg iv
16
: Frekuensi napas : 26x/menit
: Frekuensi nadi : 112x/menit
: Suhu : 36.5oC
Kepala : Normosefali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Skelra ikterik (-/-), pupil isokor, RCL
(+/+), RCTL (+/+).
THT : Deviasi septum (-), sekret di hidung (-/-), edema konka (-/-),
telinga normotia, nyeri tekan tragus (-/-), liang telinga lapang,
faring hiperemis (-), tonsil T1/T1, pernapasan cuping hidung (-/-)
Gigi dan Mulut : Karies gigi (-)
Leher : Perbesaran KGB (-), perbesaran kelenjar tiroid (-), trakea di
tengah, JVP 5+2
Paru :
17
Pergerakan dada Simetris Simetris
Retraksi ICS - -
Pelebaran ICS - -
Palpasi
Nyeri tekan - -
Ekspansi dada Normal Normal
Vokal fremitus + Melemah
Massa - -
Perkusi Sonor Sonor
Vesikuler
Auskultasi Vesikuler
menurun
18
Laboratorium (27/08/2019)
Daftar Masalah :
Diagnosis :
Tata Laksana :
1. Terapi suportif
- O2 nasal kanul 3 lpm
- Nacl 0.9%/12 jam
2. Terapi medikamentosa
- Nacl 3 %/ 24 jam
- OAT 4FDC 1 x 3 tab
- Ceftriaxon 1x2 gram iv
- Lansoprazole 1x30 mg iv
19
Follow up IV 28/08/2019
Keluhan utama : Pasien merasakan sesak dan batuk sudah berkurang. Badan masih lemas
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : Tekanan darah : 121/73 mmHg
: Frekuensi napas : 24x/menit
: Frekuensi nadi : 113x/menit
: Suhu : 36.5oC
Kepala : Normosefali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Skelra ikterik (-/-), pupil isokor, RCL
(+/+), RCTL (+/+).
THT : Deviasi septum (-), sekret di hidung (-/-), edema konka (-/-),
telinga normotia, nyeri tekan tragus (-/-), liang telinga lapang,
faring hiperemis (-), tonsil T1/T1, pernapasan cuping hidung (-/-)
Gigi dan Mulut : Karies gigi (-)
Leher : Perbesaran KGB (-), perbesaran kelenjar tiroid (-), trakea di
tengah, JVP 5+2
Paru :
20
Ronkhi + Ronkhi +
21
Laboratorium (28/08/2019)
22
Daftar Masalah :
Diagnosis :
Tata Laksana :
1. Terapi suportif
- O2 nasal kanul 3 lpm
- Nacl 0.9%/12 jam
2. Terapi medikamentosa
- Nacl 3 %/ 24 jam
- OAT 4FDC 1 x 3 tab
- Ceftriaxon 1x2 gram iv
- Lansoprazole 1x30 mg iv
Follow up V 29/08/2019
Keluhan utama : Pasien merasakan sesak dan batuk berkurang, nafsu makan menurun.
Lemas berkurang
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : Tekanan darah : 125/75 mmHg
: Frekuensi napas : 24x/menit
: Frekuensi nadi : 90x/menit
: Suhu : 36.5oC
Kepala : Normosefali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Skelra ikterik (-/-), pupil isokor, RCL
(+/+), RCTL (+/+).
23
THT : Deviasi septum (-), sekret di hidung (-/-), edema konka (-/-),
telinga normotia, nyeri tekan tragus (-/-), liang telinga lapang,
faring hiperemis (-), tonsil T1/T1, pernapasan cuping hidung (-/-)
Gigi dan Mulut : Karies gigi (-)
Leher : Perbesaran KGB (-), perbesaran kelenjar tiroid (-), trakea di
tengah, JVP 5+2
Paru :
Palpasi
- -
Nyeri tekan
Normal Normal
Ekspansi dada
+ Melemah
Vokal fremitus
- -
24
Massa
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi Vesikuler Vesikuler menurun
Daftar Masalah :
Diagnosis :
Tata Laksana :
1. Terapi suportif
- O2 nasal kanul 3 lpm
- Nacl 0.9%/12 jam
25
2. Terapi medikamentosa
Follow up VI 30/08/2019
Keluhan utama : Pasien merasakan sesaknya makin berkurang. Batuk sudah jarang muncul.
Lemas semakin berkurang.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : Tekanan darah : 145/67 mmHg
: Frekuensi napas : 24x/menit
: Frekuensi nadi : 80x/menit
: Suhu : 36.5oC
Kepala : Normosefali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Skelra ikterik (-/-), pupil isokor, RCL
(+/+), RCTL (+/+).
THT : Deviasi septum (-), sekret di hidung (-/-), edema konka (-/-),
telinga normotia, nyeri tekan tragus (-/-), liang telinga lapang,
faring hiperemis (-), tonsil T1/T1, pernapasan cuping hidung (-/-)
Gigi dan Mulut : Karies gigi (-)
Leher : Perbesaran KGB (-), perbesaran kelenjar tiroid (-), trakea di
tengah, JVP 5+2
Paru :
26
Nyeri tekan - -
Ekspansi dada Normal Normal
Vokal fremitus + Melemah
Massa - -
27
Abdomen : Inspeksi : Datar, supel, simetris. Pelebaran vena
tidak terlihat
: Palpasi : Turgor baik, nyeri tekan (-), hepar dan
limpa tidak teraba
: Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik
Laboratorium (30/08/2019)
VER/HER/KHER/RDW
Daftar Masalah :
Diagnosis :
Tata Laksana :
1. Terapi suportif
- O2 nasal kanul 3 lpm
28
- Nacl 0.9%/12 jam
2. Terapi medikamentosa
29
Nyeri tekan - -
Ekspansi dada Normal Normal
Vokal fremitus + Melemah
Massa - -
30
Abdomen : Inspeksi : Datar, supel, simetris. Pelebaran vena
tidak terlihat
: Palpasi : Turgor baik, nyeri tekan (-), hepar dan
limpa tidak teraba
: Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik
Daftar Masalah :
Diagnosis :
Tata Laksana :
1. Terapi suportif
- O2 nasal kanul 3 lpm
- Nacl 0.9%/12 jam
2. Terapi medikamentosa
32
Nyeri tekan - -
Ekspansi dada Normal Normal
Vokal fremitus + Melemah
Massa - -
Daftar Masalah :
Diagnosis :
33
Tata Laksana :
1. Terapi suportif
- O2 nasal kanul 3 lpm
- Nacl 0.9%/12 jam
2. Terapi medikamentosa
Follow up IX 02/09/2019
Keluhan utama : Pasien merasakan sesaknya ketika berjalan. Batuk sudah tidak muncul.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : Tekanan darah : 115/78 mmHg
: Frekuensi napas : 22x/menit
: Frekuensi nadi : 86x/menit
: Suhu : 36.5oC
Kepala : Normosefali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Skelra ikterik (-/-), pupil isokor, RCL
(+/+), RCTL (+/+).
THT : Deviasi septum (-), sekret di hidung (-/-), edema konka (-/-),
telinga normotia, nyeri tekan tragus (-/-), liang telinga lapang,
faring hiperemis (-), tonsil T1/T1, pernapasan cuping hidung (-/-)
Gigi dan Mulut : Karies gigi (-)
Leher : Perbesaran KGB (-), perbesaran kelenjar tiroid (-), trakea di
tengah, JVP 5+2
Paru :
34
Pergerakan dada Simetris Simetris
Retraksi ICS - -
Pelebaran ICS - -
Palpasi
Nyeri tekan - -
Ekspansi dada Normal Normal
Vokal fremitus + Melemah
Massa - -
Perkusi Sonor Sonor
Vesikuler menurun
Auskultasi Vesikuler
Ronkhi +
35
Pinggang jantung: ICS III, linea
parasternalis sinistra
Daftar Masalah :
Diagnosis :
Tata Laksana :
1. Terapi suportif
- Nacl 0.9%/12 jam
2. Terapi medikamentosa
36
Follow up X 03/09/2019
Keluhan utama : Pasien merasakan sesak bertambah ketika berjalan. Batuk sudah tidak
muncul. Nyeri saat menelan.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : Tekanan darah : 120/78 mmHg
: Frekuensi napas : 22x/menit
: Frekuensi nadi : 95x/menit
: Suhu : 36.5oC
Kepala : Normosefali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Skelra ikterik (-/-), pupil isokor, RCL
(+/+), RCTL (+/+).
THT : Deviasi septum (-), sekret di hidung (-/-), edema konka (-/-),
telinga normotia, nyeri tekan tragus (-/-), liang telinga lapang,
faring hiperemis (-), tonsil T1/T1, pernapasan cuping hidung (-/-)
Gigi dan Mulut : Karies gigi (-)
Leher : Perbesaran KGB (-), perbesaran kelenjar tiroid (-), trakea di
tengah, JVP 5+2
Paru :
37
Ronkhi +
38
Daftar Masalah :
Diagnosis :
Tata Laksana :
1. Terapi suportif
- Nacl 0.9%/12 jam
2. Terapi medikamentosa
Follow up XI 04/09/2019
Keluhan utama : Pasien merasakan sesak bertambah ketika berjalan. Batuk tidak ada. Nyeri
saat menelan.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : Tekanan darah : 123/80 mmHg
: Frekuensi napas : 20x/menit
: Frekuensi nadi : 83x/menit
: Suhu : 36.5oC
Kepala : Normosefali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Skelra ikterik (-/-), pupil isokor, RCL
(+/+), RCTL (+/+).
THT : Deviasi septum (-), sekret di hidung (-/-), edema konka (-/-),
telinga normotia, nyeri tekan tragus (-/-), liang telinga lapang,
faring hiperemis (-), tonsil T1/T1, pernapasan cuping hidung (-/-)
Gigi dan Mulut : Karies gigi (-)
Leher : Perbesaran KGB (-), perbesaran kelenjar tiroid (-), trakea di
tengah, JVP 5+2
39
Paru :
40
Batas kiri: ICS V, 1 cm medial linea
midclavicularis sinistra
Daftar Masalah :
Diagnosis :
Tata Laksana :
1. Terapi suportif
- Nacl 0.9%/12 jam
2. Terapi medikamentosa
41
Follow up XII 05/09/2019
Keluhan utama : Pasien merasakan sesak ketika berjalan. Batuk tidak ada.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : Tekanan darah : 123/80 mmHg
: Frekuensi napas : 20x/menit
: Frekuensi nadi : 83x/menit
: Suhu : 36.5oC
Kepala : Normosefali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Skelra ikterik (-/-), pupil isokor, RCL
(+/+), RCTL (+/+).
THT : Deviasi septum (-), sekret di hidung (-/-), edema konka (-/-),
telinga normotia, nyeri tekan tragus (-/-), liang telinga lapang,
faring hiperemis (-), tonsil T1/T1, pernapasan cuping hidung (-/-)
Gigi dan Mulut : Karies gigi (-)
Leher : Perbesaran KGB (-), perbesaran kelenjar tiroid (-), trakea di
tengah, JVP 5+2
Paru :
42
PF Paru Belakang Kanan Kiri
Inspeksi
Pergerakan dada Simetris Simetris
Retraksi ICS - -
Pelebaran ICS - -
Palpasi
Nyeri tekan - -
Ekspansi dada Normal Normal
Vokal fremitus + +
Massa - -
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi Vesikuler Vesikuler
43
Daftar Masalah :
Diagnosis :
Tata Laksana :
Terapi medikamentosa
44