Pemahaman perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Pada pasar
ini permintaan dan penawaran bergerak secara leluasa. Karena dalam pasar ini terdapat
banyak penjual dan pembeli. Sehingga harga yang terbentuk dikarenakan keinginan
mencerminkan produsen.
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli. Artinya
jumlah penjual dan pembeli sama-sama banyak, maka harga tidak bisa dipengaruhi oleh
satu penjual atau pembeli saja. Sehingga penjual dan pembeli telah menerima tingkat harga
yang terbentuk didalam pasar sebagai fakta yang tidak dapat diubah.
Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan
jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila
penjual menurunkan harga, ia akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga. Maka
- Studi Kasus
1.3 Tujuan
penjual dan pembeli sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi
harga pasar karena sudah ada ikatan batin bahwa antara penjual dan pembeli mengetahui
Bentuk pasar persaingan sempurna terdapat terutama dalam bidang produksi dan
perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa. Bentuk
pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli. Artinya
jumlah penjual dan pembeli sama-sama banyak, maka harga tidak bisa dipengaruhi oleh
satu penjual atau pembeli saja. Sehingga penjual dan pembeli telah menerima tingkat harga
yang terbentuk didalam pasar sebagai fakta yang tidak dapat diubah.
Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari
keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama
sehingga bila penjual menurunkan harga, ia akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan
Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna
yaitu :
2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi yang sempurna. Para
tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan
mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya.
3. Output sebuah perusahaan relative kecil dibandingkan dengan output pasar. Jumlah
dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar karena perusahaan tidak
5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar, hal ini disebabkan oleh adanya
faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk
1. Mampu mendorong efisiensi dalam produksi. Dengan jumlah produsen atau penjual
maka pemasangan iklan sama sekali tidak dibutuhkan karena jenis barang yang di
perjual-belikan sama.
3. Pembeli dan penjual bebas bertindak. Produsen dan konsumen memiliki kebebasan
dalam keluar masuk pasar. Bagi produsen yang memiliki modal untuk menjual
produknya dapat memasuki pasar. Bagi produsen yang merasa rugi dapat segera
keluar dari pasar. Dan konsumen memiliki kebebasan untuk membeli barang di
pasar kapanpun.
4. Harga tidak ditentukan oleh satu penjual atau oleh satu pembeli. Harga di pasar
1. Tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk. Dengan laba
2. Terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli. Dengan jenis barang yang dijual
hanya satu, membuat konsumen tidak bisa memilih barang sesuai selera dan tingkat
Permintaan
- Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan
penawaran.
- Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapapun
Diagram 8.1.a Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh
Diagram 8.1.b Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka
Penawaran
- Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penerimaan rata-rata (AR) sama dengan
- Kurva penerimaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak
Diagram 8.2.a Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama
dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
Diagram 8.2.b Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan
1. Terdapat banyak pembeli dan penjual, artinya masing-masing pihak baik pembeli
4. Harga ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran, artinya pembeli bebas
mengambil keputusan untuk membeli atau tidak terhadap barang, begitu juga penjual juga
5. Bebas dari campur tangan pemerintah, artinya pemerintah tidak turut campur tangan
6. Timbulnya kekuatan tersendiri didalam pasar, artinya tidak ada kekuatan luar, baik
pemerintah maupun pihak lain yang bisa mempengaruhi keputusan yang diambil oleh
Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukkan contoh angka tentang biaya
produksi, hasil penjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh ini ditunjukkan (i)
Cara Menghitung Biaya Total, Biaya Rata-Rata dan Biaya Marginal (ii) Cara Menghitung
Hasil Penjualan Total, Penjualan Rata-Rata dan Penjualan Marginal dan (iii) Menunjukkan
Keuntungan.
marginal.
hasil penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil
penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan
maksimum. Maka, dengan cara yang pertama ini keuntungan maksimum akan dicapai
apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan biaya total adalah paling
maksimum.Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya
rata-rata dan biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di
mana hasil penjualan marginal(MR) sama dengan biaya marginal(MC) atau MR = MC. Suatu
perusahaan akan menambah keuntungan apabila menambah produksinya ketika MR > MC.
Tabel 11.1 :
b. Kolom(2) menggambarkan biaya tetap total yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
c. Kolom(3) menunjukkan biaya tetap biaya berubah total yaitu semua biaya yang
d. Dengan menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya berubah total diperoleh biaya
e. Kolom (5) menunjukkan biaya marginal, yaitu tambahan biaya yang perlu dikeluarkan
produksi.
g. Kolom (7) menunjukkan biaya berubah rata-rata, yaitu biaya berubah total dibagi
jumlah produksi.
h. Biaya total ditunjukkan dalam kolom (8), biaya ini menunjukkan biaya per unit untuk
menghasilkan barang.
a. Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tetapi setelah
b. Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total.
d. Biaya berubah rata-rata , biaya total rata-rata dan biaya marginal mempunyai sifat yang
sama. Pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya tersebut semakin menurun
apabila produksi meningkat, tetapi pada produksi yang lebih tinggi apabila produksi
ditambah.
Tabel 11.2 :
0 150 - - -
a. Data dalam kolom (1) menggambarkan jumlah produksi yang dapat dicapai.
b. Kolom (2) menunjukkan tingkat harga barang yang diproduksi. Harga seunit tetap
c. Kolom (3) menunjukkan hasil penjualan total yang akan diterima produsen pada
e. Kolom (5) menunjukkan hasil penjualan marginal, yaitu tambahan hasil penjualan yang
disebabkan oleh pertambahan seunit barang yang dijual. Oleh karena harga adalah
tetap, maka hasil penjualan marginal adalah sama dengan tingkat harga.
Telah dinyatakan bahwa terdapat dua cara untuk menentukan tingkat produksi yang
memaksimumkan untung tersebut : (i) dengan menggunakan pendekatan biaya total dan
Cara ini merupakan cara paling mudah untuk menentukan tingkat produksi yang akan
adalah :
i. Membandingkan hasil penjualan totaldan biaya total pada setiap tingkat produksi.
ii. Menentukan tingkat produksi dimana hasil penjualan total melebihi biaya total pada
Dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan total.
Dengan grafik yang menunjukkan biaya marginal dan hasil penjualan marginal.
Kurva TC (biaya total) dan TR(hasil penjualan total) dibuat berdasarkan data
yang terdapat dalam tabel 11.1 dan 11.2. Kurva TC bermula di atas kurva TR dan ini
terus berlangsung sehingga tingkat produksi hampir 2 unit. Keadaan di mana kurva
kerugian. Pada waktu produksi mencapai di antara 2 sampai 9 unit kurva TC berada
keuntungan.
Tabel 11.3 :
(TR = P x Q)
0 - 100 -100
2 300 280 20
9 1350 1260 90
penjualan total :
Garis tegak di antara TC dan TR, garis tegak yang terpanjang produksi adalah 7
unit atau lebih kurva TC telah berada di atas kurva TR kembali, perusahaan
dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang
dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang
diterimanya. Perpotongan tersebut berlaku di dua titik, yaitu titik A dan titik B.
bahwa setiap perusahaan akan selalu mendapat untung dalam kegiatannya. Dalam
kerugian perusahaan:
Monopoli Carrefour
diantara pelaku usaha semakin keras. Untuk mengantisipasinya, Pemerintah dan DPR
menerbitkan Undang Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Praktek Antimonopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat. Dengan hadirnya undang-undang tersebut dan lembaga
yang mengawasi pelaksanaannya, yaitu KPPU, diharapkan para pelaku usaha dapat
bersaing secara sehat sehingga seluruh kegiatan ekonomi dapat berlangsung lebih efisien
persaingan usaha tidak sehat ini masih lemah. Dan kelemahan tersebut ”dimanfaatkan”
oleh pihak CARREFOUR Indonesia untuk melakukan ekspansi bisnis dengan mengakuisisi
PT Alfa Retailindo Tbk. Dengan mengakuisisi 75 persen saham PT Alfa Retailindo Tbk dari
Prime Horizon Pte Ltd dan PT Sigmantara Alfindo. Berdasarkan laporan yang masuk ke
KPPU, pangsa pasar Carrefour untuk sektor ritel dinilai telah melebihi batas yang dianggap
wajar, sehingga berpotensi menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat. Kasus PT
Carrefour sebagai Pelanggaran UU No. 5 Tahun 1999. Salah satu aksi perusahaan yang
cukup sering dilakukan adalah pengambil alihan atau akuisisi. Dalam UU No.40/2007
tentang Perseroan terbatas disebutkan bahwa hanya saham yang dapat diambil alih. Jadi,
Akuisisi biasanya menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja
perusahaan. Dalam bahasa inggrisnya dikenal dengan istilah acquisition atau take over .
pengendalian perusahaan oleh suatu perusahaan lain. Istilah Take over sendiri memiliki 2
ungkapan , 1.Friendly take over (akuisisi biasa) 2. hostile take over (akuisisi yang bersifat
perusahaan tersebut.
Carrefour terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 17 (1) dan Pasal 25 (1)
huruf a UU No.5/1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat.. Pasal 17 UU No. 5/1999, yang memuat ketentuan mengenai larangan bagi pelaku
usaha untuk melakukan penguasaan pasar, sedangkan Pasal 25 (1) UU No.5/1999 memuat
pemeriksaan perusahaan itu pangsa pasar perusahaan ritel itu meningkat menjadi 57,99%
(2008) pasca mengakuisisi Alfa Retailindo. Pada 2007, pangsa pasar perusahaan ini
sebesar 46,30%. sehingga secara hukum memenuhi kualifikasi menguasai pasar dan
mempunyai posisi dominan, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 17 Ayat 2 UU No.5
Tahun 1999.
skema trading terms. Pasca akuisisi Alfa Retailindo, sambungnya, potongan trading terms
kepada pemasok meningkat dalam kisaran 13%-20%. Pemasok, menurut majelis Komisi,
tidak berdaya menolak kenaikan tersebut karena nilai penjualan pemasok di Carrefour
cukup signifikan.
PENUTUP
Saran dan Kritik
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam pembuatan tugas ini tetapi
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_persaingan_sempurna
https://ichsanamri.blogspot.co.id/2013/11/grafik-pemaksimuman-keuntungan-jangka.html
https://wandani.wordpress.com/2013/02/02/pasar-persaingan-sempurna/
http://www.academia.edu/5282124/PASAR_PERSAINGAN_SEMPURNA