BAB 1
PENDAHULUAN
Tuberculosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan bakteri
paru-paru. Tetapi Tuberculosis juga sangat liar karena dapat menyerang organ
selain paru. TB bisa menyerang organ kelenjar getah bening, usus, tulang, otak,
dan selaputnya, laring, ginjal bahkan payudara. Tuberkulosis bisa mengenai setiap
organ pada tubuh manusia, walaupun sebagian besar tuberkulosis mengenai paru,
tapi kejadian ekstra paru atau penyakit TB di luar Paru dilaporkan mencapai 5
hingga 30 %. Penyakit ini bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat
akibat Tuberculosis menurun 22% antara tahun antara tahun 2000-2015, namun
pada tahun 2016. Oleh sebab itu hingga saat ini. TBC masih menjadi prioritas
utama di dunia dan menjadi salah satu tujuan dalam SDGs (Sustainability
sangat besar, bukan hanya dari aspek kesehatan semata tetapi juga dari aspek
(Kemenkes, 2018).
Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017.
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus baru TBC tahun 2017 pada laki-laki 1,4
perempuan. Begitu juga yang terjadi di negara-negara lain. Hal ini terjadi
kemungkinan karena laki-laki lebih terpapar pada faktor resiko TBC misalnya
bahwa dari seluruh partisipan laki-laki yang merokok sebanyak 68,5% dan hanya
(infodantin, 2018).
Berdasarkan data Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2016, Penemuan kasus
TB BTA (+) Kota Samarinda sebanyak 457 kasus. Menurut jenis kelamin,
jumlah kasus pada laki-laki lebih tinggi dari pada perempuam yaitu 270 kasus
pada laki-laki dan 187 kasus pada perempuan. Menurut Kelompok umur, Kasus
Tuberkulosis pada tahun 2016 paling banyak ditemukan pada kelompok umur 25-
3
dari total penemuan kasus. Dan data yang diperoleh pada daerah (Palaran 39
penderita yaitu kelemahan fisik, batuk terus menerus, sesak napas, nyeri dada,
nafsu makan menurun, berat badan menurun, keringat dimalam hari dan panas
tinggi sedangkan dampak bagi keluarga yaitu penderita TB Paru yang tidak
diobati akan menularkan kuman TB pada keluarganya, dan akan sangat sulit jika
penderita TB tinggal dalam satu rumah dengan banyak orang. (Jurnal Ilmu
Keperawatan).
Penyakit TBC Paru yang disebabkan terjadi ketika daya tahan tubuh menurun.
interaksi antar tiga komponen pejamu (host), penyebab (agent) dan lingkungan
(envioronment) dapat ditelaah faktor resiko dari simpul-simpul tersebut. Pada sisi
dipengaruhi oleh daya tahan tubuh seseorang pada saat itu. Pengidap HIV AIDS
atau orang dengan status gizi yang buruk lebih mudah untuk terinfeksi dan
4
sebelumnya. Presentase pasien TBC yang diketahui status HIV di antara pasien
TBC yang termotifikasi meningkat dari tahun 2009 sebesar 2.393 menjadi 7.795
bisa dihentikan. Peduli TBC di Indonesia Sehat adalah Tema Indonesia dalam
peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2018. Tema ini ingin mengajak semua
pihak dan anggota masyarakat untuk turut berperan aktif dalam gerakan TOSS
Sejalan dengan meningkatnya kasus TB, pada awal tahun 1990-an WHO dan
Tuberculosis (OAT) jangka pendek untuk pasien, Pencatatan dan pelaporan yang
Selain itu, Upaya untuk mengatasi masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak
5
efektif pada pasien TB yaitu dengan cara Postural Drainage atau dengan cara
kandungan kalori dan resiko infeksi dengan memonitor tanda dan gejala infeksi
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis merasa tertarik untuk membuat
karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberculosis
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
Paru
Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat menjadi referensi bacaan ilmiah untuk