Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah,inayah,dan bimbingan-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah pada mata kuliah maternitas dengan judul “ Laporan Kependudukan di Kabupaten
Batanghari” sesuai dengan waktu yang di tentukan.
Adapun penyusunan makalah ini guna memenuhi kriteria ketuntasan nilai pada mata
kuliah di akademi keperawatan Abulyatama.kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini tak lepas dari bimbingan dosen pembimbing pada mata kuliah Pengantar Ilmu
Kependudukan untuk itu pada kesempatan ini saya menghaturkan rasa terima kasih kepada
beliau.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif bagi
kesempurnaan makalah ini.Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LANDASAN TEORI
a. Pengertian Kependudukan dan Demografi
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia edisi Balai Pustaka, Demografi berarti ilmu
kependudukan: ilmu tentang susunan, dan pertumbuhan penduduk; ilmu yang memberikan
uraian atau lukisan berupa statistik mengenai suatu bangsa dilihat dari sudut sosial politik.
Demografi berasal dari kata demos, artinya rakyat atau penduduk dan graphien berarti
mencitra, menulis, melukis atau gambaran tentang penduduk pada suatu Negara atau wilayah.
Namun, inti persoalan yang dipelajari dalam demografi itu sendiri semuanya hampir
sama, bahwa Demografi adalah ilmu pengetahuan yang secara kuantitatif dan kualitatif
mangan alisis penduduk mengenai jumlah, struktur, dan perkembangannya. Data yang
diperoleh untuk keperluan demografi ini digunakan untuk menyusun perencanaan, dengan
memberi gambaran penduduk atau masa yang akan datang dibandingkan dengan pada masa
lampau. Data yang diperoleh juga digunakan untuk pembangunan disegala bidang seperti:
bidang pendidikan dan bidang-bidang lain yang memerlukan data khusus demografi ini. Data
demografi tentang jumlah penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin yang sangat
diperlukan dalam kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah pusat, dan daerah.
Menurut Donald J Boque :
Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan
distribusi penduduk beserta perubahannya sepanjang masa, melalui bekerjanya lima komponen
demografi yaitukelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas
sosial.
Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan, persebaran,
mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut politik, ekonomi,
sosial, budaya, agama serta lingkungan ( uu No. 23 Th 2006).
Ilmu Kependudukan dimaksudkan untuk memberikan pengertian yang lebih luas dari
pada demografi, karena sejumlah ahli demografi telah menggunakan istilah demografi untuk
menunjuk pada demografi formal, demografi murni, atau kadang-kadang demografi teoritis.
b. Sumber Data Kependudukan
a. Sensus Penduduk
1
Sensus penduduk merupakan suatu proses keseluruhan dari pada pengumpulan,
pengolahan, penilaian, penganalisaan dan penyajian data kependudukan yang
menyangkut antara lain : ciri-ciri demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup.
Atau dapat dikatakan juga Sensus penduduk adalah suatu metode menjaring data
penduduk dengan cara mengadakan penghitungan langsung ke lapangan.
Jenis Sensus ada 2 macam yaitu:
1) Sensus De Jure
Yaitu pencatatan kependudukan hanya kepada mereka yang benar-benar
bertempat tinggal disuatu daerah atau negara tempat sensus dilakukan.
2) Sensus De Facto
Yaitu pencatatan kependudukan yang dikenakan kepada mereka yang
berada di dalam daerah atau negara tempat sensus penduduk dilakukan tanpa
memperhatikan asal penduduk.
b. Survei Penduduk
Survei Penduduk adalah cara pengumpulan data yang dilaksanakan melalui
pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik objek pada
saat tertentu. Maksud dari hal tersebut adalah survei penduduk dengan cakupan nasional.
Biasanya survei kependudukan ini dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam bentuk
studi kasus.
Survei penduduk yang dilaksanakan di Indonesia:
1. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
2. Survei Penduduk antar Sensus (Supas)
3. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
c. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk adalah kumpulan keterangan mengenai segala peristiwa
sejak lahir sampai mati yang mengubah status sipil seseorang. Yang termasuk kedalam
kejadian penting diantaranya perkawinan, perpindahan dan perceraian. Istilah Registrasi
digunakan karena registrasi ini berfokus pada kejadian sejak orang lahir dan menjadi
anggota suatu komunitas, sampai meninggal, serta semua perubahan status yang dialami
antara keduanya seperti menikah dan bercerai. Registrasi penduduk ini dilakukan secara
terus menerus oleh lembaga-lembaga yang terkait dengan kependudukan. Misalnya
Departemen Agama akan mencatat setiap kejadian perkawinan dan perceraian penduduk,
sedangkan pencatatan kependudukan yang berkaitan dengan Kartu Tanda Penduduk dan
Kartu Keluarga akan ditangani oleh kelurahan sampai kantor catatan sipil.
2
c. Ukuran-ukuran dasar demografi
a. Rate
Angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian/penyakit
tertentu dalam populasi dan waktu tertentu atau perbandingan antara kejadian dengan
jumlah penduduk yang memiliki resiko kejadian tersebut. Digunakan untuk
menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian tertentu dalam masyarakat.
Contoh : Morbidity rate, Mortality rate, Natality rate)
b. Rasio / Ratio
Perbandingan antara nomerator dan denominator pada suatu waktu, atau
perbandingan 2 bilangan yang tidak saling tergantung dan digunakan untuk menyatakan
besarnya kejadian.
c. Proporsi
Perbandingan antara pembilang (Numerator) dengan penyebut (denominator)
dimana Numerator termasuk/bagian dari denominator, dengan satuan %.
d. Rata-rata
Yaitu ukuran nilai tengah yang diperoleh dengan cara menjumlahkan semua
nilai pengamatan yang didapat kemudian dibagi banyaknya pengamatan yang ada.
e. Frekuensi
Yaitu ukuran yang menyatakan berapa kali aktivitas/suatu kegiatan dilaksanakan
pada periode waktu tertentu.
f. Cakupan
Ukuran untuk menilai pencapaian hasil pelaksanaan dari suatu terget kegiatan
yang ditentukan pada periode tertentu.
d. Komposisi/ Struktur Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria
tertentu.Misalnya,secara geografis,biologis,sosial dan atau ekonomi. Komposisi penduduk
dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua
variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting.
Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah
negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan.
a. K arakteristik Penduduk
1) Rasio jenis kelamin(sex ratio)
3
Sex ratio adalah perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan dalam
suatu wilayah tertentu.Besar kecilnya rasio jenis kelmin di suatu wilayahdi
pengaruhi beberapa factor yaitu rasio jenis kelamin pada kelahiran,tingkat kematian
antara penduduk laki-laki dan perempuan,dan tingkat migrasi antara penduduk laki-
laki dengan perempuan.
Ket ;
Pl: Jumlah penduduk laki laki
Pp : Jumlah Penduduk Perempuan
2) Rasio ketergantungan(dependency ratio)
Rasio ketergantungan merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk
yang tidak produktif (usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun) dengan
banyaknya penduduk usia produktif (15 – 64 tahun).
b. Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah Penyajian data komposisi penduduk dapat
disajikan dengan grafik yang berbentuk piramida. Penduduk laki-laki biasanya
digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan.
Klasifikasi Piramida Penduduk
1. Piramida ekspansif, disebut juga piramida penduduk muda
Ciri-ciri:
Angka kelahiran sangat tinggi
Kelompok terbesar adalah penduduk usia muda
Contoh : negara berkembang seperti Indonesia, Kenya, India
2. Piramida stasioner, disebut juga piramida penduduk dewasa
Ciri-ciri :
Angka kelahiran dan kematian relatif seimbang
4
Jumlah penduduk usia tua dan muda seimbang
Contoh : negara eropa barat seperti ; Inggris, Belanda, Perancis,
Italia
3. Piramida konstruktif, disebut juga piramida penduduk tua
Ciri-ciri :
Angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan kematian
Jumlah penduduk usia tua lebih banyak
Contoh negara: negara maju seperti ; Jepang, Jerman, Swedia
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam
bentuk grafik yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik batang dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Sumbu vertikal untuk interval usia
2. Sumber horizontal untuk jumlah penduduk dalam persen
3. Sebelah kiri untuk penduduk laki-laki, sebelah kanan untuk penduduk wanita.
4. Dasar sumbu vertikal untuk kelompok usia termuda, semakin ke atas semakin
tua
5. Puncak piramida untuk penduduk tertua, biasanya dalam interval terbuka
6. Komposisi penduduk menurut umur menggunakan interval 5 tahun yaitu : 0-4,
5-9, 10-14, 15-19, 20-24, 25-29, 30-34, 35- 39, 40- 44, 45-49, 50-54, 55-59, 60-
64, 65-69, 70-74, 75+
e. Fertilitas
Fertilitas merupakan kemampuan berproduksi yang sebenarnya dari penduduk
(actual reproduction performance). Atau jumlah kelahiran hidup yang dimiliki oleh
seorang atau sekelompok perempuan. Kelahiran hanya mencakup kelahiran hidup,
jadi bayi yang dilahirkan menunjukan tanda-tanda hidup meskipun hanya sebentar
dan terlepas dari lamanya bayi itu dikandung. Dengan adanya kelahiran maka
terjadi perubahan jumlah penduduk.
Ukuran-Ukuran Fertilitas Tahunan
1. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate)
Tingkat fertilitas kasar adalah banyaknya kelahiran hidup pada suatu
tahun tertentu tiap 1.000 penduduk pada pertengahan tahun. Dalam ukuran
CBR, jumlah kelahiran tidak dikaitkan secara langsung dengan penduduk
wanita, melainkan dengan penduduk secara keseluruhan.
5
𝑩
𝑪𝑩𝑹 ∶ 𝒙𝒌(𝟏𝟎𝟎)
𝑷
dimana:
CBR = Tingkat Kelahiran Kasar
Pm = Penduduk pertengahan tahun
k = Bilangan konstan yang biasanya 1.000
B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
2. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate)
Tingkat fertilitas umum mengandung pengertian sebagai jumlah
kelahiran (lahir hidup) per 1.000 wanita usia produktif (15-49 tahun) pada
tahun tertentu. Pada tingkat fertilitas kasar masih terlalu kasar karena
membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun. Tetapi pada tingkat fertilitas umum ini pada penyebutnya sudah tidak
menggunakan jumlah penduduk pada pertengahan tahun lagi, tetapi jumlah
penduduk wanita pertengahan tahun umur 15-49 tahun.
𝐵
𝐺𝐹𝑅 ∶ 𝑥𝑘
𝑃𝑓
dimana:
GFR = Tingkat Fertilitas Umum
B = Jumlah kelahiran
Pf (15-49) = Jumlah penduduk wanita umur 15-49 tahun pada pertengahan
tahun
K = Bilangan konstanta yang bernilai 1.000
3. Tingkat Fertilitas menurut Umur (Age Specific Fertility Rate)
Diantara kelompok wanita reproduksi (15-49 tahun) terdapat variasi
kemampuan melahirkan, karena itu perlu dihitung tingkat fertilitas wanita pada
tiap-tiap kelompok umur. Dengan mengetahui angka-angka ini dapat pula
dilakukan perbandingan fertilitas antar penduduk dari daerah yang berbeda.
𝐵𝑖
𝐴𝑆𝐹𝑅𝑖 ∶ 𝑥100
𝑃𝑓𝑖
dimana:
ASFRi = Tingkat Fertilitas menurut Umur
Bi = Jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur i
Pfi = Jumlah wanita kelompok umur i pada pertengahan tahun
6
k = Angka konstanta, yaitu 1.000
4. Tingkat Fertilitas menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility
Rate)
Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran sangat penting untuk
mengukur tinggi rendahnya fertilitas suatu negara. Kemungkinan seorang istri
menambah kelahiran tergantung pada jumlah anak yang telah dilahirkannya.
Seorang istri mungkin menggunakan alat kontrasepsi setelah mempunyai
jumlah anak tertentu dan juga umur anak yang masih hidup.
f. Mortalitas
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan
jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada
berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat
merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan
penduduk di suatu wilayah.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah:
a. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang
belum berumur satu bulan.
b. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin
(fetal death) adalah kematian sebelum dikeluarkannya secara
lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan tanpa melihat
lamanya dalam kandungan.
c. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu
bulan sampai dengan kurang dari satu tahun.
d. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum
mencapai umur satu tahun.
Cara Mengukur Kematian :
a. Crude Death Rate (CDR)
Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk
tiap 1000 orang dalam waktu setahun.
𝐷
𝐶𝐷𝑅 = 𝑥1.000
𝑃
7
Keterangan :
D=jumlah seluruh kematian
P=jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta
Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut:
a. >18 Tinggi
b. 14-18 Sedang
c. 9-13 Rendah
Bila tingkat kelahiran kasar sama dengan tingkat kematian kasar akan
tercapai pertambahan penduduk sebesar 0 % atau zero population growth.
Yang berarti keadaan kependudukan di daerah tersebut tercapai sebuah
keseimbangan.
g. Migrasi
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk
adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas
penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik
nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen
(menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah
perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas
negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Jenis-Jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan
hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
1. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara
lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
a. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain
dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
b. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
c. Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya
2. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu
negara. Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai
berikut :
a. Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap.
Terjadinya urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai
berikut :
Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan
upahnya tinggi.
9
Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ingin mencari pengalaman di kota.
Ingin lebih banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya.
b. Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke
pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia.
Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh
pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi. Berdasarkan
pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan atas :
a) Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai
oleh pemerintah.
b) Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan
tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang
terkena pembangunan proyek.
c) Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh
seseorang atas kemauan dan biaya sendiri.
d) Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang
lain dalam propinsi atau pulau yang sama.
c. Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan
menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.
Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang
disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena
adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat
bersifat nasional.
h. Laju pertumbuhan penduduk
Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah. Perubahan jumlah
penduduk ini disebut sebagai pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk adalah
bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam
kurun waktu tertentu.Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita masih termasuk
tinggi.
Pengukuran laju pertumbuhan penduduk yaitu :
1. Rate of natural increase (pertumbuhan penduduk alami)
Pt = Po + ( B - D) + (Mi – Mo)
2. Pertumbuhan Geometri
10
Pt = Po. (1+r) n
3. Pertumbuhan Eksponential
Pt = Po. e r. n
Keterangan :
- Pt : jumlah penduduk pada waktu sesudahnya (P=population)
- Po : jumlah penduduk pada waktu terdahulu (awal)
- B : kelahiran yang terjadi pada jangka waktu antara kedua kejadian
tersebut (B=Birth)
- D : Jumlah kematian yang terjadi pada jangka (Death=mati)
- Mi : migrasi masuk pada jangka waktu yang sama (M=migration)
- Mo :migrasi keluar pada jangka waktu yang sama
- r : angka pertumbuhan penduduk (r=rate)
- n : lamanya waktu antara Po dengan Pt (n=number)
- e : angka eksponential = 2,71828 (e=eksponential/pangkat)al maupun
internasional.
i. Ketenagakerjaan
Tenaga Kerja : Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasiklan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.
Angkatan Kerja : Bagian dari tenaga kerja yang aktif dalam kegiatan
ekonomi. Aktif ini tidak selalu berarti sudah bekerja karena yang
digolongkan sebagai angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja (15
tahun ke atas) baik yang bekerja maupun yang mencari pekerjaan
(pengangguran).
Kesempatan Kerja : Kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil
diperlukan oleh perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat
upah, posisi dan syarat tertentu, yang di informasikan melalui iklan, dll.
Kesempatan kerja ini sering disebut lowongan kerja.
Pekerja : setiap orang yang menghasilkan barang atau jasa yang
mempunyai nilai ekonomis baik yang menerima gaji atau bekerja sendiri
yang terlibat dalam kegiatan manual.
Pengangguran
Seseorang dapat dikatakan sebagai pengangguran bila memenuhi salah
satu kategori berikut
11
Sedang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan -Sedang
mempersiapkan suatu usaha baru -Tidak memiliki pekerjaan karena
merasa tidaak mungkin mendapat pekerjaan
Sudah mendapat pekerjaan tetapi belum mulai bekerja
Jenis Jenis Pengangguran
Macam-macam pengangguran dapat dikelompokkan menjadi sebagai
berikut :
a) Pengangguran Normal : golongan angkatan kerja yang betul-betul tidak
mendapatkan pekerjaan karena pendidikan dan ketrampilan yang tidak
memadai.
b) Pengagguran Terselubung : Golongan angkatan kerja yang melakukan
pekerjaan tetapi hasilnya tidak mencukupi kebutuhan.
c) Pengangguran terbuka : golongan angkatan kerja yang betul-betultidak
mendapatkan kesempatan bekerja sehingga tidak mendapatkan
penghasilan. Jenis pengangguran ini terbagi atas :
Pengangguran friksional : pengangguran yang terjadi karena atas perubahan
dan dinamika ekonomi
Pengangguran musiman : pengangguran yang terjadi karena pergantian
musim sehingga mempengaruhi jumlah pekerjaan yang tersedia di beberapa
industri seperti sektor pertanian
Pengangguran konjungtural : pengangguran yang terjadi karena
berkurangnya permintaan barang dan jasa
Pengangguran struktural : pengangguran yang muncul akibat perubahan
struktur ekonomi
Pengangguran sukarela : pengangguran yang terjadi karena adanya orang
yang sesungguhnya masih dapat bekerja tetapi dengan sukarela dia tidak
mau bekerja karena mungkin sudah cukup dengan kekayaan yang dimiliki
Pengangguran deflasioner : pengangguran yang disebabkan karena
lowongan pekerjaan tidak cukup untuk menampung pencari kerja
Pengangguran teknologi : pengangguran yang disebabkan karena kemajuan
teknologi yakni pergantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin
B. Rumusan Masalah
1) Berapa jumlah penduduk di Kabupaten Batanghari per Tahunnya ?
2) Gambarkan tabel hasil sensus,survei dan registrasi Kabupaten Batanghari ?
12
3) Gambarkan tabel dan piramida penduduk kabupaten batanghari tahun 2017?
4) Gambarkan Mortalitas dan Fertilitas kabupaten Batanghari ?
5) Gambarkan Ketenagakerjaan Kabupaten Batanghari
C. Tujuan dan Manfaat
Untuk mengetahui jumlah penduduk di Kabupaten Batanghari dan apa saja yang faktor
yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk. Memperoleh gambaran mengenai suatu
kondisi atau keadaan kependudukan di suatu daerah, sehingga kita dapat menganalisis keadaan
daerah tersebut melalui keadaan penduduknya. Selain itu, bermanfaat pula untuk menjadi
referensi bagi pembaca untuk mengetahui keadaan penduduk di Kabupaten Batanghari.
13
BAB II
PEMBAHASAN
JUMLAH
No PENDUDUK PER
KECAMATAN TAHUN
2014 2015 2016 2017
1 Mersam 27.156 27.280 27.382 27.459
2 Maro Sebo Ulu 31.741 32.290 32.822 33.331
3 Batin XXIV 26.965 27.291 27.598 27.884
4 Muara Tembesi 29.408 29.895 30.363 30.813
5 Muara Bulian 59.135 60.011 60.854 61.653
6 Bajubang 38.563 39.327 40.073 40.796
7 Maro Sebo Ilir 13.443 13.536 13.618 13.687
8 Pemayung 30.790 31.001 31.187 31.348
Jumlah 257.201 260.631 263.896 266.971
Diagram
60000
50000
40000
30000
20000
10000
14
B. Sensus Penduduk Kabupaten Batanghari 2010
Tabel
Jumlah
No Nama Kecamatan Penduduk
Laki Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio
1 Mersam 13.334 13.040 26.374 102
2 Maro Sebo Ulu 14.672 14.527 29.289 102
3 Batin XXIV 13.139 12.259 25.398 107
4 Muara Tembesi 13.735 13.487 27.222 102
5 Muara Bulian 27.937 27.000 54.937 103
6 Bajubang 18.482 16.473 34.955 112
7 Maro Sebo Ilir 6.767 6.154 12.921 110
8 Pemayung 15.056 14.591 29.647 103
Jumlah 123.212 117.531 240.743 842
Diagram
15
C. Survei Penduduk kabupaten Batanghari 2017
16
E. Piramida Penduduk
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10--14
5--9
0-4
-10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10
17
F. Mortalitas dan Fertilitas
Tabel Mortalitas dan Fertilitas Tahun 2017
KECAMATAN Mortalitas Fertilitas Jumlah Penduduk
(Kematian) (Kelahiran)
Mersam 410 516 27.459
Maro Sebo Ulu 427 669 33.331
Batin XXIV 431 589 27.884
Muara Tembesi 440 621 30.813
Muara Bulian 1.019 1.308 61.653
Bajubang 379 609 40.796
Maro Sebo Ilir 168 258 13.687
Pemayung 579 670 31.348
Jumlah 3.853 5.240 266.971
1400 1,308
1200 1,019
1000
800 669 621 670
589 609 579
600 516
410 427 431 440
379
400 258
168
200
0
Mersam Maro Sebo Batin XXIV Muara Muara Bajubang Maro Sebo Pemayung
Ulu Tembesi Bulian Ilir
18
G. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2000-2017
Tabel Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2000-2017
Jumlah
No Kecamatan Penduduk Rata-Rata Laju Pertumbuhan Penduduk
2000 2010 2017 2000-2010 2010-2017
1 Mersam 22.102 26.396 27,459 1,79 0,57
2 Maro Sebo Ulu 22.288 29.305 33.331 2,77 1,86
3 Batin XXIV 20.334 25.423 27.884 2,26 1,33
4 Muara Tembesi 20.157 27.233 30.813 2,87 1,78
5 Muara Bulian 41.883 55.132 61.653 2,79 1,61
6 Bajubang 25.861 35.249 40.796 3,14 2,11
7 Maro Sebo Ilir 10.609 12.946 13.687 2,01 0,8
8 Pemayung 28.133 29.650 31.348 0,53 0,8
Jumlah 191.727 241.334 266.971 2,33 1,45
2000-2010 2010-2017
H. Ketenagakerjaan
Tabel Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan Tertinggi
Pendidikan Tertinggi yang Angkatan Kerja Bukan
Ditamatkan Bekerja Pengangguran Terbuka Jumlah Angkatan Kerja
Tidak / Belum Pernah Sekolah 16.321 131 16.452 9.916
Sekolah Dasar 39.134 1.263 40.397 21.602
Sekolah Menengah Pertama 22.673 988 23.661 23.100
Sekolah Menengah Atas 30.543 1.770 32.313 12.621
Diploma I/II/III Akademi 10.169 262 10.881 1.175
Jumlah 119.290 4.414 123.704 68.414
19
Tabel Situasi Pencari Kerja Menurut Jenis Kelamin
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jumlah penduduk pada suatu di Kabupaten Batanghari selalu mengalami perubahan
yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk.
Pertumbuhan penduduk tidak sama pada berbagai tempat, begitu pula tiap daerah, provinsi,
kota yang ada di Indonesia.
Semakin besar jumlah penduduk, maka semakin besar jumlah sekolah, guru, sarana
prasarana yang harus disediakan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan serta
lapangan kerja untuk tenaga kerja di Kabupaten Batanghari.
Keterkaitan erat antara demografi dengan pendidikan sangat berperan penting, karena
dengan ketersediaan data demografi baik dari sensus, survei maupun pencatatan kejadian-
kejadian penting akan di jadikan dasar atau pedoman dalam perencanaan pembangunan bidang
pendidikan.Faktor-faktor demografi, diantaranya melalui sensus penduduk, survei ini dapat
memberikan gambaran yang lebih jelas untuk membantu dalam perumusan kebijakan misalnya
menentukan besar anggaran untuk bidang pendidikan.
B. Saran
Hendaknya Pemerintah di kabupaten Batanghari ikut bertanggung jawab atas
bertambahnya penduduk yang relatif cepat. Begitu pula membatasi kelahiran untuk
meminimalisir keadaan yang sering terjadi diantaranya kematian ibu atau bayi saat proses
melahirkan.berikan masukan-masukan dan dorongan pentingnya memelihara kesehatan dan
bekerja sama antara masyarakat dan pemerintah.
21
DAFTAR PUSTAKA
22