K-13
s
Kela
kimia
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami perbedaan antara larutan elektrolit dan nonelektrolit.
2. Memahami ciri-ciri larutan elektrolit dan nonelektrolit.
3. Memahami jenis-jenis larutan elektrolit.
4. Memahami senyawa pembentuk larutan elektrolit.
5. Memahami fungsi larutan elektrolit dan nonelektrolit dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi dua, yaitu larutan
elektrolit dan nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan
listrik, sedangkan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena di dalamnya terdapat ion-
ion yang bergerak bebas. Ion-ion inilah yang berfungsi sebagai media/ perantara untuk
menghantarkan arus listrik. Sementara itu, larutan nonelektrolit tidak mengandung ion-
ion, sehingga tidak memiliki media/ perantara untuk menghantarkan arus listrik.
Di dalam air, zat-zat yang tergolong larutan elektrolit akan terurai menjadi ion-ion,
sedangkan zat-zat yang tergolong larutan nonelektrolit tetap dalam bentuk molekul.
Perhatikan contoh berikut.
Contoh: Elektrolit
NaCl → Na+ + Cl–
KOH → K+ + OH–
CH3COOH → CH3COO– + H+
Contoh: Nonelektrolit
C12H22O11 → C12H22O11
CO(NH2)2 → CO(NH2)2
1. Ada larutan yang dapat menyalakan lampu pijar dan menghasilkan gelembung gas.
2. Ada larutan yang tidak dapat menyalakan lampu pijar, tetapi masih menghasilkan
gelembung gas.
3. Ada larutan yang tidak dapat menyalakan lampu pijar dan juga tidak menghasilkan
gelembung gas.
Contoh Soal 1
2
Pembahasan:
1. Larutan HCl dapat terurai (terionisasi) menjadi ion H+ dan ion Cl–. Larutan yang dapat
terionisasi menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat elektrolit. Jadi, larutan HCl
termasuk elektrolit.
2. Larutan C2H5OH (etanol) tidak terionisasi di dalam air atau tetap dalam bentuk
molekul etanol. Larutan yang tidak dapat terionisasi menunjukkan bahwa larutan
tersebut bersifat nonelektrolit. Jadi, larutan etanol termasuk nonelektrolit.
Larutan yang menghasilkan gelembung gas dan dapat menyalakan lampu pijar
merupakan larutan elektrolit kuat. Larutan elektrolit kuat akan terionisasi sempurna
(derajat ionisasi = 1), sehingga larutannya mengandung ion-ion yang bergerak bebas
dalam jumlah banyak. Ion-ion yang jumlahnya banyak tersebut mampu menghantarkan
arus listrik dengan kuat dan mampu menyalakan lampu pijar.
Larutan yang hanya dapat menghasilkan gelembung gas, tetapi tidak dapat
menyalakan lampu pijar merupakan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit lemah akan
terionisasi sebagian (derajat ionisasi < 1), sehingga ion-ion yang bergerak bebas pada
larutannya hanya sedikit. Ion-ion yang sedikit tersebut hanya mampu menghantarkan
arus listrik dengan lemah dan tidak mampu menyalakan lampu pijar.
Contoh Soal 2
3
Pembahasan:
Berdasarkan nyala lampu dan gelembung gas pada larutan tersebut, diperoleh hasil berikut.
• Larutan A bersifat elektrolit kuat karena selain menghasilkan gelembung gas, juga
dapat menyalakan lampu pijar.
• Larutan B bersifat nonelektrolit karena tidak menghasilkan gelembung gas.
• Larutan C bersifat elektrolit lemah karena menghasilkan gelembung gas, tetapi tidak
dapat menyalakan lampu pijar.
Jadi, jenis larutan A, B, dan C berturut-turut adalah elektrolit kuat, nonelektrolit, dan
elektrolit lemah.
1. Senyawa Ionik
Senyawa ionik adalah senyawa yang terdiri dari ion-ion. Senyawa ionik hanya dapat
menghantarkan listrik dalam wujud lelehan (l) dan larutan (aq) karena pada kedua fase
tersebut ion-ionnya masih dapat bergerak bebas. Sementara itu, senyawa ionik tidak
dapat menghantarkan listrik dalam wujud padat (s) karena ion-ionnya tidak dapat
bergerak bebas.
2. Senyawa Kovalen
Seyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan kovalen. Senyawa kovalen
terdiri atas kovalen polar dan nonpolar.
a. Kovalen Polar
Senyawa kovalen polar dapat terionisasi dan menghantarkan listrik hanya dalam
wujud larutan (aq). Jika senyawa kovalen polar tersebut dalam wujud padat (s) dan
lelehan (l), maka tidak dapat menghantarkan listrik.
b. Kovalen Nonpolar
Senyawa kovalen nonpolar tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak terionisasi.
Senyawa kovalen nonpolar dalam wujud apapun tidak dapat menghantarkan listrik.
4
Contoh Soal 3
Tentukan jenis larutan berikut ini, apakah merupakan larutan elektrolit atau nonelektrolit.
a. BaCl2
b. H2SO4
c. C6H12O6
Pembahasan:
a. BaCl2 merupakan senyawa ionik karena tersusun atas unsur logam dan nonlogam.
BaCl2 dalam bentuk lelehan dan larutannya dapat menghantarkan listrik, sehingga
termasuk larutan elektrolit.
b. H2SO4 merupakan senyawa kovalen yang dapat terionisasi menjadi ion H+ dan
ion SO42–. H2SO4 dalam bentuk larutannya dapat menghantarkan listrik, sehingga
termasuk larutan elektrolit.
c. C6H12O6 merupakan senyawa kovalen nonpolar yang tidak dapat terionisasi. Dalam
bentuk bentuk apapun, C6H12O6 tidak dapat menghantarkan listrik, sehingga
termasuk larutan nonelektrolit.
5
berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik tubuh, mengatur pendistribusian
cairan, menjaga pH tubuh, ikut serta dalam reaksi oksidasi-reduksi tubuh, serta
berperan dalam proses metabolisme tubuh. Kekurangan larutan elektrolit
dapat menyebabkan terganggunya proses metabolisme tubuh. Untuk
mengatasi kekurangan larutan elektrolit akut, maka dapat digunakan infus
yang merupakan larutan elektrolit murni dengan konsentrasi tinggi.
• Air kelapa merupakan sumber larutan elektrolit alami yang dapat digunakan
untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Air kelapa mengandung ion
kalium, kalsium, magenesium dalam jumlah banyak, serta ion natrium, klorida,
dan fosfat dalam jumlah sedikit. Air kelapa mudah diserap oleh tubuh manusia
dan aman untuk sarana rehidrasi, terutama pada pasien yang menderita
defisiensi kalium. Tingkat efektivitas air kelapa juga sudah terbukti sebanding
dengan oralit komersial.
3. Pencahar
Garam Inggris, MgSO4.7H2O merupakan obat pencahar yang di dalam air akan
terurai menjadi ion Mg2+ dan SO42–. Sifat asam yang dihasilkan oleh garam tersebut
berfungsi untuk membantu proses cuci perut dalam tubuh.