Anda di halaman 1dari 23

BAB II

RINGKASAN BUKU

BAB I
A. KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penelitian tindakan kelas (PTK) perlu digalakkan kepada guru profesional, karena
melalui penelitian tindakan kelas akan terjadi perbaikan pembelajaran di dalam kelas untuk
masing masing sekolah sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, kemauan guru untuk
melakukan perbaikan melalui penelitian dan ketersediaan fasilitas belajar (termasuk
laboratorium ) dan sarana prasarana lain yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar disekolah. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan PTK dapat
memberikan perbaikan pembelajaran secara berkelanjutan. Kegiatan PTK akan menjadikan
guru sebagai pendidik sekaligus sebagai peneliti dan inovator( sauto Mannning,2019).
Seorang guru profesional selalu memperhatikan suasana di dalam kelasnya secara seksama,
melihat persoalan dan kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa dan selalu berusaha untuk
memperbaiki pembelajaran, yang dapat dilakukan melalui penelitian dengan memberikan
tindakan perlakuan(Rbin,dkk,2009). Dengan demikian jenis penelitian tindakan yang akan
dilakukan oleh guru sangat tepat sasaran karena guru secara langsung telah mengetahui
permasalahan yang dihadapi oleh siswa di dalam kelasnya, sehingga tindakan yang dilakukan
juga dapat disesuaikan dengan kondisi anak didik untuk mengatasi permasalahan pendidikan
yang dihadapi tersebut dan dilakukan penelitian.

Undang undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen
yang disahkan pada Desember 2005, pada pasal 2 ayat (1) berbunyi: guru mempunyai
kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah,
pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan
peraturan perundang undangan. Pada ayat (2) pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga
profesional sebagaiamana dimaksud pada ayati 1dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
Lebih lanjut ditekan kan pada ayat 8 “Guru wajib memeiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Keterampilan yang tinggi dalam penelitian menjadi ciri utama dari seorang guru
profesional, terutama dalam penelitian tindakan kelas PTK. Apabila pada saat ini
keterampilan meneliti ini belum dimiliki oleh guru maka harus sgera ditingkatkan agar
layakndinyatakan sebagaiseorang guru profesional. Seorang guru dinyatakan telah
mempunyai keterampilan meneliti yang memadai apabila dapat dibuktikan dari jumlah
danjenis penelitian PTK yang sudah dilakukan didalam kelas dan didokumentasikan secara
formal, bakan akan lebih baik bila dipublikasikan agar diketahui dan diadopsi oleh teman
sejawat yang memerlukan perbaikan proses pembelajarannya dalam kelas. Menulis proposal
PTK merupakan salah satu tugas seorang guru profesional, karena peningkatan kualitas
pembelajaran tidak akan tercapai apabila guru tidak mampu menyusun usulan penelitian
bermutu sesuai dengan tingkat kebutuhan didalam kelas. Materi yang dibahas dalam buku ini
diarahkan pada penulisan proposal penelitian tindakan kelas, penulisan laporan hasil
penelitian tindakan kelas dan penulisan artikel ilmiah dari hasil penelitian tindakan kelas
sebagai sarana “penyegaran” bagi guru yang dalam beberapa tahun belakangan ini sudah
jarang atau bahkan tidak pernah melakukan PTK. Pelaksanaan kegiatan PTK juga sebagai
tanda kepedulian guru profesional untuk perbaikan pembelajaran secara berkelanjutan
melalui penelitian.

B. PENELITIAN TINDAKAN DAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penelitian tindakan (action research) merupakan interverensi praktik dunia nyata yang
ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Penelitian tindakan sudah lama dikembangkan
pada ilmu ilmu sosial untuk meningkatakn kesejateraan sosial melalui perubahan sosial, dan
untuk meningkatakan pembelajaran siswa melalui orientasi pendidikan (Cunninghan,2008).
Penelitian tindakan diperkenalkan pertama sekali oleh Kurt Lewin pada tahun 1947 untuk
menyelasaikan masalah dalam penelitian sosiologi yang bertujuan untuk membuat perubahan
dalam program sosial. Penelitian tindakan dikembangan oleh kemmis dan MC Taggart
sebagai tindakan yang diberikan yang berorientasi untuk peneyelesaian masalah pribadi atau
kelompok yang sudah diketahui. Penelitian tindakan dikarakterisasi secara lingkaran spiral
dimulai dari identifikasi terhada permasalahan, melakukan pengumpulan data secara
sistematik, refleksi, analisis, pengambilan data melalui perlakuan tindakan dan diakhiri
dengan mendefinisikan kembali masalah tersebut.

Penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi
pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dan disebut penelitian tindakan kelas. Atau
disingkat PTK. Perlu diketahui bahwa masalah yang dihadapi oleh guru adalah masalah nyata
di dalam kelas, dan bukan di kelas guru lain atau dari hasil observasi guru lain dengan pokok
bahasan yang sama atau berbeda. Penekanan ini sangat penting karena guru bidang studi akan
mengalami langsung proses pembelajarannya di dalam kelas, sehingga segala upaya dapat
dilakukan sendiri oleh guru yang bersangkutan untuk memperbaiki pembelajaran. Dalam
situasi seperti ini guru akan berfungsi sebagai pengajar, pendidik, sebagai peneliti praktis dan
inovator sehingga PTK dilaksanakan secara terstruktur tanpa menganggu rencana
pembelajaran yang sudah direncanakan.

Kegiatan PTK diharapkan dapat menciptakan sebuah budaya belajar (learning culture)
dikalangan guru guru dan antara guru dengan siswa di sekolah. Dengan demikian, konsep
PTK akan dapat memberikan strategi pengembangan kinerja pada guru gury dalam bentuk
komunikasi dan kolaborasi karena pendekatan penelitian ini menmempatkan guru guru
sebagai peneliti, sebagai pengembang, sebagai inovator dan sebagai agen perubahan yang
pola kerjanya bersifat kerja sama. Melalui penelitian tindakan kelas, seorang guru akan dapat
menyesuaikan diri dengan situasi kelas yang dihadapinya pada saat penyampaianya materi
pelajaran dengan rencana pengembangan yang akan dilakukan tindakan sesuai dengan
kemampuan.
C. KARAKTERISIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penelitian tindakan kelas memiliki beberapa karakteristik meliputi

a. Tindakan praktis yang dilakukan adalah merupakan subjek penelitian


b. Diperuntukkan untuk mencapai tindakan, berupa data perubahan dan penelitian untuk
meningkatakan pemahaman terhadap adanya perubahan yang dihasilkan
c. Beberbentuk siklus yang dipergunakan untuk melihat fakta perubahan yang dilakukan
dari siklus sebelumnya terhadap siklus berikutnya
d. Lebih dominan pada informasi kualitatif dan partisipatif berikutnya
e. Membutuhkan critical self reflection yang dilakukan sendiri oleh guru peneliti untuk
menggugat apa yang sudah dilakukan dalam proses penelitian mulai dari pernecanaan,
metode, pelaksanaaan dan pengertian baru yang diperoleh dan pelaporannya

Penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditunjukkan untuk meningkatkan situasi
dan prose pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya demi meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi yang di ajarkan. Penelitian tindakan diberi batasan
sebagai kajian tentang situasi kependidikan dengan maksud untuk meningkatkan kualitas
kegiatan pendidikan.

Sebagai bagian dari penelitian pendidikan maka karakteristik penelitian tindakan


kelas lebih dekat dengan penelitian kulaitiatif, penelitian terapan atau evaluasi dan
penelitian eksperimen atau non eksperimen dengan pendekatan penelitian sebagaimana
dijelaskan oleh Cunningham,2008 sebagai berikut.

1. Penelitian kualitatif. Penelitian tindakan kelas dapat dikategorikan sebagai peneliti


kualitatif karena analisis data dilakukan secar pendekatan kualitatif karena analisis
data dilakukan pendekatan kualitatif tanpa penggunaan perangkat statistik dalam
perhitungan.
2. Penelitian Terapan/Evaluasi. Penelitian Terapan Penelitian terapan atau applied
research dilakukan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan
pengem- bangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam
kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang masalah-
masalah tertentu
3. Penelitian Eksperimen/ Non eksperimen. Penelitian tindakan dapat sebagai penelitian
eksperimen non eksperimen karena dalam tahapannya dilakukan manipulasi variabel
bebas melalui perlakuan untuk melihat pengaruh tindkan tersebut terhadap variabel
terikat.

Telah banyak penelitian tindakan kelas yang dikembangkan untuk meningkatkan


pembelajaran yang terbit dalam berbagai jurnal ilmiah, kenyataan ini sebagai bukti bahwa
kegiatan PTK telah dapat berfungsi sebagai alat untuk meningkatakan kualitas pelaksanaan
pembelajaran didalam kelas.
Lebih lanjut cohen dan manion juga mengemukakan beberapa karakteristik dari penelitian
tindakan, diringkas sebagai berikut

a. Situasional, praktis, secara langsung relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja.
Hal ini berkenaan dengan diagnosis suatu masalah dalam konteks tertentudan usaha
memecahkannya.
b. Memeberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah, penelitian
tindakan bersifat empiris, mengandalkan observasi nyata dan data priilaku dan tidak
termasuk lagi kajian subjektif.
c. Fleksibel dan adatif, memungkinkan adanya perubahan selama masa pencobaan dan
mengabaikan pencontrolan karena lebih menkekankan sifat tanggap dan penguji
cobaan.
d. Partispatori karena peneliti ambil bagiannsecara langsung atau tidak langsung
melakukan penelitian.
e. Self evaluatif yaitu dapat dilakukan modifikasi secara kontinu melalui evaluasi dalam
situasi yang ada, yang tujuan akhirnya adalah peningkatan praktik dalam cara tertentu.

D. KRITERIA VALIDASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penelitian Tindakan Kelas harus memenuhi kriteria validitas, yaitu dikelompokan


pada validasi penelitian kualitatif. Makna langsung dari tindakan yang diakukan oleh guru
dideskripsikan secara kualitatif berdasarkan keahliannya dalam melihat situasi kelasnya
sendiri. Validasi hasil memberikan gambaran terhadap hasil penelitian yang diperoleh stelah
dilakukan suatu tindakan di dalam kelas. Hasil ynag berupa data , deskripsikan keadaan dan
perubahan nyata diperoleh di dalam situasi kelas yang dapat menyelesaikan permasalahan
pendidikan yang sudah diidentifikasi sebelumnya oleh peneliti. Hasil yang diperoleh dapat
dilihat secara utuh melalui tahapan didalam siklus.

Validitas katalitik adalah berhubungan dengan faktor fakto yang dapat menjembatani
antara penyelesaian permasalahan kegiatan tindakan yang dilakukan didalam kelas untuk
mencapai tujuan perbaikan yang di inginkan. Validitas katalitik dapat dilihat dari pemahaman
guru terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi pembelajaran seperti kepribadian
penghargaan softskil dan komunikasi. Kriteria validitas dialogis ini dapat juga dimulai dan
terpenuhi ketika penelitian ini sedang berlangsung yaittu secara beri ringan dengan
pemenuhan kriteria demokratik sehingga faktor subjektivitasnya dapat ditekan sampai sekecil
mungkin.

E. JENIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penelitian tindakan kelas sangat baik dipergunakan untuk pembelajaran ( sains atau non
sains) karena dapat meningkatakan kualitas pembelajaran dengan sesama dosen atau guru.
Berbagai pendapat telah dipublikasikan untuk mengelompokkan penelitian tindakan kelas
menjadi beberapa jenis. Beberapa diantaranya akan dijelaskan berikut ini

1. Penelitian refleksi adalah kegiatan penelitian tindakan berupa refleksi dan evaluasi
terhadap pembelajaran oleh guru bidang studi.
2. Penelitian penyelesaian masalah adalah jenis penelitian yang dikhususkan untuk
proses penyelesaian masalah.

Untuk lebih lanjut iskandar (2009) mengemukakan bahwa ada empat jenis penelitian
tindakan kelas

1. Penelitian tindakan diagnostik adalah jenis penelitian yang mengarahkan pada usaha
perbaikan pembelajaran yang diperoleh dari masalah pembelajaran yang di hadapi
pada pertemuan sebelumnya.
2. Penelitian tindakan partisipan adalah penelitian yang dirancang guru yang secara
langsung berpartispasi dalam pembelajaran. Penelitian tindakan partisppan berkebang
karen adanya kelemahan jenis pertama yaitu (a) diagnosis tidak selalu mendorong
dilakukanya tindakan dan (b) ketidakterlibatan tim peneliti kuran menjamin
pelaksanaan tindakan yang disarankan.
3. Penelitian tindakan empiris adalah jenis penelitian tindakan terpadu dilakukan guru
meliputi identifikasi masalah, analisis masalah dan membeikan jalan keluar dalam
perbaikan permasalahan pembelajaran.
4. Penelitian tindakan ekseperimental adalah perbaikan pembelajaran melalui perlakuan
pengajaran yang baru atau penerapan pembelajaran tertentu yang hasilnya dapat
dibandingkan dengan pembelajaran yang sering dilakukan sebelumnya.

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PTK

Penelitian tindakan kelas memiliki kelebihan sebagaimana dijelaskan oleh beberapa ahli
berikut ini. Menurut pendapat Shumsky (1992) kelebihan PTK adalah

1. Tumbuhnya rasa memiliki melalui kerja sama dalam penelitian tindakan kelas
2. Tumbuhnya kreativitas dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang bersifat
reflektif atau evaluatif terhadap tindakan didalam kelas.
3. Dalam kerja ada komitmen dan usaha yangs aling mempengaruhi untuk menciptakan
perubahan
4. Meningkatkan kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan dialogis dalam penelitian
tindakan kelas

Sedangkan kelemahan PTK( penelitian tindakan kelas) adalah sebagai berikut

1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian pada diri
sendiri ketika terlalu banyak berurusan dengan hal hal praktis
2. Rendahnya efisiensi waktu karena peneliti harus mempunyai komitmen untuk terlibat
dalam prosesnya sementara masih harus melakukan tugas rutin sebagai pengajar
3. Terjadinya konsepsi perkelompok yang menuntut pemipin kelompok yang demokratsi
dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan keinginan anggota angota kelompok
lainya dalam situasi tertentu.
G. PROSES PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Langkah penelitian tindakan kelas juga dijelaskan oleh krockkover dkk(2002) terdiri

1. Mengidentifikasi permasalahan untuk melihat apa yang tidak berjalan baik dan
perlu diperbaiki
2. Mengajukan pertanyaan pertanyaan yang dapat diselesaikan bersama sama oleh
guru
3. Membuat rencana aksi terperinci yang dikerjakan oleh tim misalnya pokok
bahasan apa yang akan dikaji.
4. Melakukan tindakan di dalam kelas selama jangka waktu satu semester atau
jangka waktu tertentu
5. Menggunakan berbagai sumber data untuk mengevaluasi pengaruh perubahan atau
perbaikan yang diperoleh dari hasil implementasi.

Untuk beberapa pelajaran maka proses dan langkah ini dapat dilakukan oleh guru
sebagai berikut ;

1. Memulai penelitian. Guru harus lebih dulu memahami dan menguasai tindakan
sebagaiamana di jelaskan dalam beberapa publikasi ilmiah atau buku PTK
2. Merumuskan permasalahan. Guru mengidentifikasi permasalahan penting yang
dihadapi didalam kelas.
3. Rencana tindakan dan pengumpulan data. Setelah merumuskan masalah yang
akan diselesaikan maka guru menentukan tindakan yang diberlakukan.
4. Membuat kesimpulan dan menyebarkan hasil. Setelah mendapatkan hasil
penelitian dan telah mengumpulkan seluruh informasi pentinng dalam penelitian.
5. Implementasikan perubahan. Tahapan untuk mengimplementasikan perubahan
atau perbaikan dilakukan sebagai tahap akhir dalam satu siklus penelitian tindakan
kelas.

Tahapan tahapan siklus adalah sebagai berikut

1. Penyusunan Rencana PTK


Menyusun rencana dalam kegiatan PTK merupakan kegiatan awal yang harus
dilakukan oleh guru untuk mernecanakan tindakan pembelajaran.
2. Pelaksanaan tindakan kelas
Pelaksanaan tindakan kelas merupakan inti dari kegiatan PTK, karena tindakan yang
sudah direncanakan diharapkan akan dapat menyelesaikan masalah yang sudah
ditetapkan.
3. Observasi kegiatan tindakan
Semua kegiatan yng dilakukan didalam pelaksanaan tindakan pada PTK memerlukan
observasi sebagai bagian dari pengumpulan data hasil penelitian.
4. Refleksi dalam kegiatan PTK
Yang dimaksud refleksi dalam kegiatan PTK adalah mengingat merenungkan kembali
suatu tindakan yang dilakukan percis seperti yang telah dicatat dilembar observasi.
5. Pelaporan Hasil PTK
Pelaporan PTK sangat penting bagi guru guru, terutama guru bidang studi, yang
membutuhkan perbaikan melalui hasil penelitian.

H. MASALAH PRAKTIS DALAM PTK

Berbagai masalah praktis yang sering dihadapi di dalam pelaksanaan penelitian tindakan
kelas seperti pemrakarsa peneliti tindakan, pemilik penelitian tindakan, sasaran penelitian
tindakan, data penlitain tindakan (Madya,1994). Penelitian tindakan biasanya diprakarsai
oleh orang yang memiliki kepedulian besar terhadap perbaikan dan peningkatan
pembelajaran, misalnya situasi belajar mengajar di kelas dan situasi pengelolaan sekolah agar
mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

Ada dua kelompok orang yang dapat terlibat dalam kolaborasi penelitian tindakan:

1. Kelompok orang yang langsung terlibat dalam kehidupan situasi kelas dan sekolah,
Seperti guru sebagai pelaksanaan utama dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Kelompok orang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan
tentang penelitian tindakan.

Penelitian tindakan bukan merupakan teknik pemecahan masalah namun dorongan untuk
meneliti praktik secara sistematik yang sering timbul karena ada masalah yang perlu
ditangani lewat tindakan praktis. Jadi penelitian tindakan sesuai dipergunakan untuk tujuan
pengembangan teori, karena alasan utama dilakukannya penelitian tindakan adalah untuk
peningkatan atau perbaikan praktik dalam situasi kehidupan nyata. Data dalam penelitian
tindakan kelas berfungsi sebagai landasan untuk melakukan refleksi. Data harus dapat
digunakan untuk mewakili tindakan sehingga memungkinkan peneliti untuk menrekonstruksi
tindakan berikutnya untuk pengembangan pada siklus berikutnya.

Penelitian tindakan kelas banyak menyertakan data kualitatif berupa rekaman kejadian
dan proses sebab akibat yang dipengaruhi oleh suatu tindakan. Seperti layakna yang terjadi
dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sepanjang proses pelaksanaan tindakan
penelitian. Penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan
secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus I, ke
kesimpulan setelah perbaikan pada akhir siklus II dan seterusnya dan kesimpulan akhir pada
akhir siklus terakhir.

Dari hasil ini guru juga mengetahui kekurangandan kelemahan yang dialaminya dalam
pembelajaran, termasuk diantaranya permasalahannya kelengkapan sarana dan prasarana
yang diperlukan dalam mendukung aktivitas belajar mengajar dan perubahan waktu yang
dipenuhi dalam mempelajari topik tertentu yang mungkin perubahan ini tidak diharapkan
sebelumnya.
I. TEKNIK TEKNIK PEMANTAUAN DALAM PTK

Tersediia banyak teknik yang dapat dipilih dan dipergunakan untuk memantau penelitian
tindakan kelas. Penggunaan setiap teknik harus terlebih dahulu didasarkan pada
pertimbangan sesuai dengan sifat dasar data yang akan dikumpulkan. Teknik teknik tersebut
diantaranya catatan anekdot, catatan lapangan , deskripsi prilaku ekologis, analisis dokumen,
buku log, kartu cuplikan butir, portofolio, angket, wawancara, metode sosiometrik jadwal
dan tilik dll.

Gambaran tentang permasalahan yang terjadi disekolah terjadi di sekolah, kantor atau
bagian kantor, dapat konstruksi dengan menggunakan berbagai dokumen, seperti surat memo
untuk staf dll.

J. PRINSIP ETIKA DALAM PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas harus dilakukan harus dilakukan dengan memedomani prinsip
etika penelitian untuk menjamin hasil diperoleh dapat dipetcaya, dapat diulang, logis dan
sedapat mungkin bisa dibuktikan secara ilmiah .

Berikut ini diberikan uraian singkat tentang prinsip prinsip etika yang perlu diterapkan
oleh peneliti didalam melakukan penelitian tindakan kelas seperti kelngkapan dokumen dan
menjaga kebersihan.

1. Kelengkapan dokumen penelitian


2. Menjaga kerahasiaan penelitian.
BAB 2. STRATEGI MENULIS PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Komponen Proposal Penelitian PTK


Penelitian PTK merupakan salah satu target penelitian bagi guru profesional. Format
dan bentuk usulan penelitian PTK tidak banyak berbeda dengan usulan penelitian
bidang pendidikan lainnya, hanya pada komponen tertentu pula mendapat penekanan.
Beberapa komponen penting dalam usulan penelitian PTK dijelaskan secara singkat
berikut ini.
1. Komponen judul penelitian
Hendaknya singkat dan spesifik tetapi cukup jelas mewakili gambaran tentang
masalah yang akan diteliti dan tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan atau
sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi.
2. Komponen Pendahuluan
Tujuan umum dilakukan penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan
permasalahan pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas sehingga komponen
pendahuluan harus menggambarkan permasalahan yang akan diberikan tindakan
untuk memperoleh perbaikan dan pengembangan yang berkelanjutan.
Pada bagian pendahuluan PTK harus dijelaskan pentingnya keutamaan
penelitian tindakan yang akan dilakukan. Diperlukan suatu penjabaran yang
terperinci akan pentingnya atau keutamaan dilakukannya satu penelitian tindakan
sehingga dapat menjelaskan proses dalam mengidentifikasi permasalahan,
merumuskan masalah penelitian, dan memberikan gambaran tindakan apa yang
dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi didalam kelas.
Berikut komponen penting yang dibuat dalam bentuk alur kalimat berurutan.
a. Latar belakang, yaitu masalah yang mendasari perlunya usulan penelitian
tindakan untuk dilakukan di dalam kelas sesuai dengan bidang studinya.
b. Ada logika dan alur pikiran yang dapat megiringi atau mengarahkan
kepada beberapa alternatif yang dapat dipergunakan sebagai cara untuk
memecahkan permasalahan pendidikan yang dihadapi melalui suatu
kegiatan tindakan.
c. Ada tujuan umum yang akan diperoleh dalam kegiatan tindakan secara
jelas.
3. Komponen Perumusan Masalah
Yang ditulis adalah merumuskan dengan jelas permasalahan pendidikan yang
akan diselesaikan (diteliti) secara mikro di dalam kelas pada saat pelaksanaan
pembelajaran. Dalam perumusan masalah PTK dapat dijelaskan defenisi, asumsi,
dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Harus dikemukakan secara jelas
bahwa masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi di
dalam kelas, penting dan mendesak untuk dipecahkan atau diatasi untuk
mendapatkan perbaikan.
4. Komponen Pemecahan Masalah
Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti
harus diuraikan sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas (yag
meliputi:perencanaan-tindakan-observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur
ulang atau siklus).
5. Komponen Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka sangat penting dalam usulan penelitian tindakan kelas, yaitu
merupakan gambaran alur pikiran peneliti di dalam menelusuri kajian ilmu atau
materi “sejenis” sebelum menulis usulan penelitian dari sumber ilmiah yang tertib
secara profesional. Tinjauan Pustaka dalam PTK memuat uraian teoritis, temuan
dan bahan peneliti lain sejenis yang relevan denga penelitian yang diajukan.
Tinjauan pustaka dipergunakan sebagai acuan dalam menyusun kerangka atau
konsep yang akan digunakan dalam racana penelitian.
Beberapa pedoman umum yang perlu diikuti dalam menulis tinjauan pustaka :
a. Yakinkan bahwa literatur yang berhubungan dengan judul proposal penelitian
tindakan kelas yang akan dilakukan telah dikumpulkan, diketahui, dan
dipahami oleh peneliti secara lengkap dan utuh dari jurnal ilmiah yang tertib
secara profesional.
b. Sumber bacaan yang dikutip dalam proses penelitian tindakan kelas adalah
yang relevam dan terpenting sesuai dengan judul ususaln penelitian.
c. Menyusun tinjauan pustaka dalam PTK dilakukan dengan c ara mengurutkan
studi literatur dlam bentuk “alur cerita”, yaitu satu topik dengan topik lain
yang dikaji, dimulai dari permasalahan penelitian, dasar pemikiran, komponen
penelitian, alternatif pemecahan masalah yang sudah ada, pemecahan masalah
yang ditawarkan dalam usulan penelitian, sampai pada tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi permasalahan untuk mencapai perbaikan secara
pengembangan berkelanjutan.
d. Sangat ideal apabila studi pustaka yang terdapat pada usulan penelitian
tindakan kelas selalu mengaitkan hasil penelitian yang telah pernah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya.
6. Komponen tujuan penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk menyelesaikan permasalahan
pendidikan yang dihadapi di dalam kelas melalui suatu tindakan terencana. Dalam
usulan PTK harus dikemukan secara singkat apa tujuan penelitian yang ingin
dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang diidentifikasi dan
dirumuskan. Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas, sehingga tampak
dengan jelas tahapan keberhasilannya sesuai dengan siklus sampai permasalahan
seluruh siklus dapat dijawab.
7. Komponen Kontribusi Hasil Penelitian
Kontribusi hasil penelitian tindakan kelas yang paling utama adalah adanya suatu
perbaikan, perubahan dan pengembangan secara berkelanjutan yang dilakukan
oleh guru melalui suatu tindakan di dalam kelasnya.
8. Komponen Metode Penelitian
Data merupakan komponen sangat penting di dalam penelitian. Dengan demikian,
diperlukan metodologi dalam rangka untuk mendapatkan data penelitian yang
diinginkan sehingga gambaran penyelesaian permasalahan penelitian dapat dilihat
dari pengumpulan hasil penelitian tindakan kelas.
Secara umum metode penelitian untuk bidang pendidikan dan pengajaran terdiri
atas komponen:
a. Defenisi Operasional
b. Populasi
c. Sampel
d. Instrumen pengumpulan data
e. Rancangan (Design) penelitian
f. Prosedur
g. Analisis data

Metodologi penelitian dalam penelitian tindakan kelas sedikit berbeda


dibandingkan terhadap metodologi penelitian pada penelitian bidang pendidikan
lainnya.
9. Komponen Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Komponen jadwal penelitian tindakan hampir sama dengan jadwal penelitian
bidang pendidikan umumnya, meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan
laporan penelitian.
10. Komponen personalia penelitian
Personalia penelitian menjadi penentu dalam usulan PTK yang akan diajukan
untuk bersaing mendapatkan dana penelitian. Akan tetapi, bila proposal penelitian
tindakan kelas hanya ditujukan untuk perbaikanpembelajaran di dalam kelas tanpa
harus membutuhkan dana dari sumber dana resmi, maka personalia penelitian
dapat dibuat satu orang guru atau beberapa orang guru secara tim sesuai
kebutuhan penelitian.
11. Komponen Lampiran-lampiran
Komponen lampiran-lampiran yang dibutuhkan dalam proposal penelitian tindkan
kelas umumnya adalah terdiri atas daftar pustaka, daftar riwayat hidup, kurikulum
dan silabus mata pelajaran per semester, justifikasi da rincian anggaran yang
diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dan fasilitas sekolah yang diperlukan
dalam pelaksanaan penelitian.

B. Langkah untuk Menyusun Proposal PTK


1. Menentukan Topik Tindakan
Menentukan topik tindakan meliputi pemilihan masalah tindakan, identifikasi
masalah penelitian, merumuskan masalah tindakan, dan merancanakan bentuk
kegiatan tindakan. Menentukan topik dan masalah penelitian tindakan dimulai dari
perhatian terhadap adanya masalah dan pembelajaran yang dihadapi oleh siswa
dan guru di dalam kelas, atau berasal dari masalah umum yang sering dihadapi di
dalam kelas.
2. Penyusunan Proposal PTK
Yang dimaksud dengan tahap persiapan penulisan proposal penelitian tindakan
kelas adalah membuat pertimbangan-peretimbangan objektif terhadap masalah
yang memerlukan tindakan.
BAB III PENULISAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. PENDAHULUAN

Menyusun buku laporan dari hasil penelitian tindakan kelas dilakukan pada akhir
penelitian setelah selesai melaksanakan kegiatan penelitian PTK. Buku laporan hasil
penelitoan adalah pertanggung jawaban ilmiah tentang apa yang dilakukan dan hasil yang
diperoleh berkaitan dengan penelitian. Buku laporan hasil penelitian digunakan sebagai
komunikasi ilmiah formal agar dapat dimanfaatkan oleh pihak ketiga. Pihak yang dapat
memanfaatkan hasil penelitian adalah : 1) kelompok professional,2)birokrasi,3)masyarakat,4)
sebagai pertanggung jawaban penggunaan dana penelitian yang diberikan oleh penyandang
dana.

B. FORMAT DAN ISI BUKU LAPORAN HASIL PENELITIAN

Secara umum, buku laporan penelitian memuat komponen utama dan komponen
pelengkap.

1. Komponen utama, disebut komponen utama karena langsung berhubungan dengan


bagian utama penelitian, merupakan inti penelitian dan saling terkait satu dengan yang
lain.

2. Komponen pelengkap, disebut komponen pelengkapn karena dibuat menjadi


pelengkap dalam buku laporan hasil penelitian. Komponen pelengkap ditempatkan
sebelum dan sesudah komponen utama. Tata cara penulisan beberapa komponen
pelengkap, seperti ringkasan atau abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar table dan
daftar gambar, pustaka acuaan atau daftar pustaka,lampiran dan glosarium. Dalam hal
ini , komponen ringkasan atau abstrak, kata pengantar serta daftar isi diletakkan
sebelum komponen utama. Sementara itu, daftar pustaka atau acuan pustaka, lampiran
dan glosarium ditempatkan sesudah komponen utama. Berikut ini akan dibahas tiap-
tiap komonen tersebut.

1. Pendahuluan Komponen penting yang dibuat secara berurutan dalam pendahuluan


diuraikan sebagai berikut :

a. Latar belakang

b. Perumusan masalah
c. Tujuan dan kontribusi

Sangat perlu bagi peneliti untu memperhatikan redaksi dari laporan penelitian, terutama bila
isi Bab I Pendahuluan ini diangkat dari proposal PTK yaitu agar membuat isi laporan sebagai
kalimat dalam berita. Artinya semua kalimat seperti :… akan dilakukan ,akan dibuktikan, dan
lain sebagainya agar diganti dengan kalimat laporan .

2.Kajian Pustaka

Penulisan kajian pustaka bertujuan untuk membuat isi buku laporan penelitian menjadi
rasional, mudah dimengerti, dan mempunyai landasan ilmiah yang pasti, dan dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalam
menulis tinjauan pustaka diuraikan sebagai berikut :

a. Buktikan bahwa literature yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilaporkan
telah dikumpulkan, diketahui, dan dipahami mulai dari artikel paling tua sampai artikel
terkini yang diperoleh dari berbagai sumber seperti: buku, jurnal ilmiah, majalah, prosiding,
Koran,dll.

b. Sumber bacaan yang dikutiip hanya yang relevan dan terpenting dari topic penelitian yang
sedang dilaporkan.

c. Studi pustaka dalam laporan PTK harus memuat komponen penting penelitian berupa
subtopic yang digunakan sebagai landasan ilmiah penelitain.

d. Memuat tujuan penelitian sebagai gambaran hasil dari suatu aktivitas penelitian .

3. Metodologi Penelitian.

Metodologi memuat penjelasan tentang rencana, tempat, waktu, pengambilan sampel,


penentuan unit data, dan rancangan (design) penelitian. Biasanya metodologi penenlitian
dalam buku laporan penelitian sering dirujuk oleh peneliti lain karena sudah terbukti
memberikan hasil sehingga metodologi penelitian dalam buku laporan penelitian sering
dirujuk oleh peneliti lain karena sudah terbukti penelitian harus ditulis lengkap,jelas,akuran=t
dan tidak berulang Sebagai perbandingan untuk penelitian bidang pendidikan dan penelitian
PTK, berikut ini diberikan metodologu penelitian untuk bidang studi sains dan teknologi
yang penelitiannya juga melibatkan kegiatan di laboratorium terdiri atas komponen-
komponen sebagai berikut ;
a. Persiapan

b. Prosedur

c. Teknik pengumpulan dan analisis data

Metode penelitian pendidikan yang berhubungan dengan bidang ilmu biologi,


pertanian,kedokteran,farmasi, ilmu-ilmu social dan ekonomi dapat memuat komponen
tambahan berikut:

a. Populasi

b. Sampel

c. Instrument pengumpulan data

d. Rancangan penelitian

e. Hipotesis

4. Hasil penelitian dan Diskusi

Hasil yang dituliskan dalam buku laporan harus memberikan kontribusi ilmiah,
seperti : memperkuat pengetahun, menguatkan teori yang ada, menolak atau memperbaiki
terori lama, dan paling sedikit untuk PTK menunjukkan adanya perubahan dan perbaikan
terhadap apa yang sedang diteliti melalui pemberian tindakan.

Komponen – komponen penting yang selalu dimuat (ada) dalam hasil dan
pembahasan penelitain adalah :

a. Penyajian data, pengolahan dan analisis data .

b. Pembahasan atau diskusi dan simpulan dari masing-masing bahasan

5. Kesimpulan dan Saran

6. Pelengkap Laporan penelitian Tatacara penulisan beberapa komponen pelengkap seperti


ringkasan atau abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar table dan daftar gambar, pustaka
acuan atau daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Komponen- komponen ini dapat
dimodifikasi sesuai dengan permintaan dari penyandang dana ( bila dipersyaratkan ).

a. Ringas penelitian atau abstrak


b. Kata pengantar

c. Daftar isi, daftar table,daftar gambar, daftar lampiran

d. Pustaka acuan atau daftar pustaka

e. Lampiran – lampiran

C. Format dan isi buku ajar Buku ajar ( hasil penelitian ) merupakan pertanggung jawaban
ilmiah terhadap materi ilmiah yang akan disampaikan kepada khalayak penggina sesuai
dengan jenis dan strata sehingga penyajiannya juga harus senantiasa mengikuti kaidah ilmiah
yang berlaku secara nasional ataupun internasional. Format buku ajar secara umumnya
seragam mengikuti kaidah penulisan buku ajar. Secara umum buku ajar terdiri atas komponen
uatma dan komponen pelengkap. Komponen utama, berupa bab-bab tersendiri yang terdiri
atas subbab sesuai dengan bentu, sifat dan alur materi yang akan disampaikan kepada
pengguna. Komponen pelengkap berupa komponen yang digunakan untuk melengkapi buku
aja tersebut.

D. Penutup
BAB 4. PENGUBAHAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS MENJADI
ARTIKEL ILMIAH
A. Bentuk-bentuk Artikel Ilmiah
1. Artikel Ulasan (Review Article)
Adalah kumpulan ulasan dari berbagai jenis artikel yang berhubungan dengan satu
atau beberapa topik tertentu yang disatukan atau dibuat menjadi satu bidang ilmu
atau kajian, atau ulasan dan kajian satu atau beberapa topik tertentu sehingga
menjadi lebih mudah dipahami, saling terkait, rasional dan terarah. Artikel dalam
bentuk ulasan dapat berupa ringkasan dan catatan-catatan terhadap artikrl-artikel
sejenis yang sudah dipublikasikan, atau merujuk beberapa jenis artikel yang
memuat topik tertentu yang sejenis sehingga pembaca dapat mengetahui dan
memahami isi artikel.
2. Artikel Laporan (Report Article)
Merupakan laporan hasil penelitian atau ulasan laboratorium yang disajikan dalam
jurnal ilmiah. Artikel laporan ditujukan kepada pembaca profesional untuk
semakin mendalami perkembangan penelitian dan penemuan terkini sehingga
dapat dibandingkan dan dihubungkan dengan penelitian yang sudah ada sesuai
dengan bidang ilmu yang dibahas.
3. Komunikasi Singkat (Short Communication)
Adalah laporan hasil penelitian yang sangat singkat tapi sangat penting untuk
dikomunikasikan kepada pembaca dan peneliti profesional. Biasanya short
communication dalam pemuatan artikel, khususnya pada jurnal internasional,
hanya dibatasi beberapa halaman saja, ulasannya juga pada umumnya belum
tuntas, dan hasil yang dipaparkan dalam short communication dapat dikoreksi di
kemudian hari.
B. Pengubahan Hasil Penelitian Menjadi Artikel Ilmiah
Pengubahan hasil penelitian dimaksudkan agar hasil-hasil penelitian PTK yang sudah
dilakukan dapat diubah menjadi artikel ilmiah yang siap untuk di publikasikan pada
Jurnal Ilmiah. Agar artikel ilmiah yang akan dikirimkan dapat diterima dan disetujui
untuk dimuat dalam jurnal ilmiah bertaraf nasional, nasional terakreditasi, dan
internasional, maka manuscript yang dikirim harus memenuhi standar penulisan
ilmiah secara nasional atau internasional. Standar penulisan yang dimaksudkan disini
adalah merupakan kriteria standar yang harus dipenuhi oleh setiap penulis, yaitu
tulisan memenuhi syarat kualitas artikel, baik dari segi bahasa, tata bahasa, format,
original tulisan dan kontribusi ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
Sebelum memenuhi menulis draft artikel ilmiah hasil penelitian PTK untuk
dikirimkan ke jurnal ilmiah pilihan, beberapa kiat atau strategi yang akan
dipertimbangkan antara lain:
1. Tahap persiapan penulisan artikel
Adalah membuat pertimbangan-pertimbangan objektif terhadap kecukupan data,
tingkat originalitas penelitian dan kontribusi ilmiah yang sudah dimiliki dari hasil
penelitian PTK yang sudah diperoleh. Beberapa pertanyaan dapat diajukan
terhadap diri sendiri secara objektif dan jujur sebelum memulai menulis artikel
pada jurnal ilmiah diuraikan sabagai berikut.
a. Apakah originalitas hasil penelitian yang dimiliki sudah memenuhi syarat
kualitas (tingkat originalitas) untuk dikomunikasikan melalui artikrl ilmiah
pada jurnal ilmiah?
b. Apakah data hasil penelitian yang terkumpul sudah mencukupi untuk standar
penulisan artikel ilmiah pada jurnal ilmiah?
c. Termasuk pada kelompok bidang ilmu (kajian) mana artikel ilmiah yang
direncanakan akan ditujukan/dipersiapkan?
d. Jurnal ilmiah mana yang sesuai dan memungkinkan untuk menerima dan
memuat naskah ilmiah yang akan ditulis?

Pertanyaan-pertanyaan diatas adalah pertanyaan standar yang harus


dipertimbangkan sebelum memulai menulis artikel ilmiah hasil penelitian PTK
yang akan dikirimkan ke jurnal ilmiah pilihan.

2. Tahap Penulisan Artikel

Sebelum memulai menulis artikel ilmiah, satu hal yang harus dihindarkan dalam
penulisan artikel ilmiah adalah plagiat atau plagiatrism, yaitu menggunakan ide ide seseorang
atau merangkum parafrase atau artikel kalimia dan mempersentasikan ide ide tersebut seolah
olah menjadi ide sendiri. Tanpa memberikan kredit kepada sumber utamanya. Plagiat dan
mempersentasikan hasil karya atau ide orang lain adalah perbuatan sangat tercela dalam
dunia ilmiah.

Setelah yakin bahwa hasil penelitian PTK yang diperoleh tergolong original, maka
hasil penelitian dapat diubah menjadi draft artikel ilmiah yang akan dipersiapkan dikirim
pada jurnal ilmiah pilihan. Pada diskusi berikut ini dijelaskan komponen penting atrikel yang
dipersiapkan untuk jurnal ilmiah bereputasi hampir sama, yang berbeda hanya panitia
pelaksana atau publisher.

3. Komponen Artikel Pada Jurnal Ilmiah

Secara komponen artikel ilmiah pada jurnal ilmiah (nasional, nasional terkreditasi dan
internasional) terdiri atas: Judul, identitas atau authorship, abstrak kata kunci, pendahuluan
dan studi pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian, kesimpulan dan saran dan ucapan
terima kasih dan daftar pustaka.

a. Judul artikel

Judul artikel merupakan wajah dari suatu artikel dan juga sebagai identitas satu penelitian
yang telah berhasil dilakukan oleh peneliti. Dalam menetapkan judul artikel ini, diberikan
kebebasan kepada penulis untuk berekreasi, berinovasi dan berkomunikasi dengan orang lain
untuk memintakan masukan sehingga sehingga judul yang telah ditetapkan merupakan
pilihan terbaik sesuai dengan hasil penelitian untuk diyakini menjadi judu artikel.

b. Identitas atau authorsip

Identitas authorship adalah nama penulis dan alamat penulis yang memberikan konrtribusi
ilmiah penting pada satu artikel. Nama nama semua penulis dan yang mberikan kontribusi
penting pada suatu penelitian harus lengkap tanpa gelar dimulai dari nama pertama nama
tengah dan nama keluarga. Berdasarkan kode etik ilmiah, penulisan urutan nama pengarang
biasanya dibuat secara berurutan berdasarkan besranya kontribusi ilmiah yang diberikan
dalam pelaksanaan penelitian kecuali sudah persetuuan sesama anggota.

c. Abstrak

Abstrak tulisan ilmiah merupakan deskripsi yang akurat dalam menggambarkan isi artikel
dalam jumlah yang terbatas (biasanya 25-15 kata)

d. Kata kunci

Kata kunci biasanya ditulis sesudah abstrak yang merupakan identitas atau ciri bidang
yang dibahas didalam artikel. Kata kunci betrujuan untuk memberikan pengelompokkan
terhadap topik yang sedang dibahas didalam artikel yang memudahkan bagi pembacauntuk
penelusuran optik artikel secara online.
e. Pendahuluan dan studi pustaka

Kekeliruan yamg banyak dilakukan oleh guru adalah keinginan untuk mulai dari konsep
yang sangat luas, yaitu Undang-Undang, lalu kebijakan yang juga masih luas, dan seterusnya.
Sebaiknya latar belakang tidak bertele-tele, tidak lekas menukik ke permasalahan. Yang lebih
penting adalah menggambarkan adanya kesenjangan tentang hal yang diteliti, antara hal yang
seharusnya dengan kenyataan yang ada (Arikunto, 2008). Untuk meyakinkan penilai bahwa
PTK yang dilaporkan oleh guru benar-benar merupakan hasil karya yang dilaksanakan
sendiri, perlu kiranya dalam latar belakang masalah dikemukakan pengalaman yang terkait
dengan kegagalan metode/penggunaan media atau cara lama, kemudian mungkin sudah
pernah menyaksikan orang lain berhasil meningkatkan prestasi setelah menggunakan metode
lain, maka dalam latar belakang guru mengemukakan keinginan untuk mencoba melakukan
melalui PTK.

Menurut Ridwan (2005) dalam latar belakang masalah hendaknya diuraikan hal-hal yang
melandasi permasalahan terjadi. Hal ini bisa dari pengalaman peneliti sendiri, pengalaman
teman dan dari hasil penelitian orang lain, namun yang paling baik adalah dari pengalaman
peneliti sendiri. Karya Tulis Ilmiah adalah sebuah tulisan yang berisi pemikiran ilmiah,
ditulis dengan cara dan proses yang mengikuti kaidah-kaidah keilmiahan, yaitu mengikuti
sistematika yang ditentukan. Sebagai pertanggungjawaban penulis bahwa tulisannya adalah
ilmiah, diperlukan dukungan teori yang diakui kebenarannya dan sudah diterima oleh
masyarakat. Pada bagian ini diuraikan landasan substantif, dalam arti teoritik dan/atau
metodologik yang dipergunakan dalam menentukan alternatif tindakan yang akan
diimplementasikan dalam pembelajaran. Ada teori-teori terkait yang memberi arah/petunjuk
kepada pelaksanaan PTK. Ada usaha-usaha peneliti membangun argumen teoritik bahwa
action tertentu dimungkinkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi tidak ingin
membuktikan teori tersebut.

Dalam kajian hasil penelitian diperlukan kajian terhadap hasil penelitian-penelitian


terdahulu, baik penelitian oleh peneliti itu sendiri maupun penelitian yang dilakukan oleh
orang lain. Menurut Arikunto (2008) persyaratan kajian hasil penelitian adalah: (1) sekurang-
kurangnya 5 (lima) sumber, (2) bukan hanya dari pedoman atau Surat Keputusan yang terkait
dengan tindakan, (3) sebaiknya dipilih yang mutakhir, (4) bukan deretan dari kamus atau
mengutip pengertian, tetapi yang menunjukkan sebab-akibat, dan (5) jika mengambil dari
buku orang Indonesia, nama penulis tidak perlu dibalik.
f. Metode penelitian

Dalam metodologi penelitian, peneliti dituntut untuk mengemukakan semua hal yang
terkait dengan kegiatan tindakan yang dilakukan.

a. Objek Penelitian Dalam objek penelitian, dikemukakan apa yang menjadi objek penelitian
atau tindakan yang dilakukan.

b. Setting/Lokasi/Subjek Penelitian Pada bagian ini disebutkan dimana penelitian dilakukan.

c. Metode Pengumpulan Data Pada bagian ini deskripsikan jenis data yang akan
dikumpulkan yang berkenaan dengan proses pelaksanaan pembelajaran (tindakan dalam
penelitian) juga yang berkenaan dengan dampak dari tindakan.

d. Metode Analisis Data Pada tahap ini, deskripsikan prosedur analisis data yang dilakukan,
misalnya semua data yang terkumpul diolah melalui tahapan (1) reduksi data, jika terdapat
data yang diperlukan, (2) penyederhanaan data, (3) tabulasi data, dan (4) penyimpulan data.

e. Cara Pengambilan Kesimpulan Pengambilan kesimpulan didasarkan pada hasil analisis


data dan pembahasan hasil penelitian.

g. Hasil dan pembahasan

Hasil dan dalam artikel merupakan inti dari penelitian PTK. Kualitas hasil dan
pembahasan di tangan reviewer untuk mennetukan apakah artikel itu diterima atau menolak
naskah pada jurnal ilmiah beeputasi sehingga penulis harus menampilkan hasil dan
memberikan pembahasannya sebaik mungkin untuk membkutikan bahwa hasil yang
dieperoleh memiliki kontribui bagi ilmiah Dalam metodologi penelitian, peneliti dituntut
untuk mengemukakan semua hal yang terkait dengan kegiatan tindakan yang dilakukan.

a. Objek Penelitian Dalam objek penelitian, dikemukakan apa yang menjadi objek
penelitian atau tindakan yang dilakukan.
b. Setting/Lokasi/Subjek Penelitian Pada bagian ini disebutkan dimana penelitian
dilakukan.
c. Metode Pengumpulan Data Pada bagian ini deskripsikan jenis data yang akan
dikumpulkan yang berkenaan dengan proses pelaksanaan pembelajaran (tindakan
dalam penelitian) juga yang berkenaan dengan dampak dari tindakan.
d. Metode Analisis Data Pada tahap ini, deskripsikan prosedur analisis data yang
dilakukan, misalnya semua data yang terkumpul diolah melalui tahapan (1) reduksi
data, jika terdapat data yang diperlukan, (2) penyederhanaan data, (3) tabulasi data,
dan (4) penyimpulan data.
e. Cara Pengambilan Kesimpulan Pengambilan kesimpulan didasarkan pada hasil
analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

h. Kesimpulan dan saran


Untuk Tindakan Lebih Lanjut
a. Kesimpulan Kesimpulan hendaknya berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, juga
harus sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Rumuskan dalam
kalimat yang padat dan jelas.
b. Saran Untuk Tindakan Lebih Lanjut Dalam mengajukan saran-saran, hendaknya
berpedoman pada hasil penelitian dan yang mungkin dapat dilakukan oleh pembaca
serta bermanfaat bagi pengembangan hasil penelitian di masa datang. Lebih baik jika
saran-saran dijelaskan kepada masing-masing sasaran

i. Ucapan terimakasih
Artikel kimia selalumenyediakan peluang untuk memberikandan menyampaikan ucapan
terimakasih kepada personal, badan, organisasi intansi atau lain sebagaianya yang
mendukung pemnuliasn artikel ilmiah tersebut.

j. Pustaka acuan
Pustaka acuan harus dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai nama penulis,
waktu penerbitan, judul pustaka dan keterangan penerbit (Depdikbud, 1995). Pada bagian ini
tulis buku-buku yang betul-betul digunakan saja atau yang dikutip, tidak perlu terpengaruh
penelitian orang lain yang biasa mencantumkan daftar pustaka dengan jumlah banyak. Dalam
menulis daftar pustaka hendaknya konsisten. Jika akan digunakan penulis orang Indonesia
semua maka konsisten dulu tulis nama depan, jika orang asing maka tulis dahulu nama
belakangnya (Depdikbud yang dikutip Ridwan, 2005). Jika penulisnya terdapat orang
Indonesia dan orang asing, yang penting adalah konsistensi. Sebaiknya tulis nama
belakangnya dulu. Menulis judul buku dicetak miring atau tegak digaris bawahi.
4. Tahap Koreksi dan Finishing
Setelah tahapan penulisan atau penyusunan artikel telah selanjutnya dilakukan
tahapan finishing dan koreksi. Dan pada tahap ini betul betul diteliti semua dari microsft
word sampai bentuk artikel dan bahasa pada artikel dan juga akan diakreditasi pada tingkat
nasional dan internasional.

5. Tahap Pengiriman Naskah


Pada saat ini ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengirinmkan naskah ke editor
dengan cara melalui pos email dan website website resmi lainnya dan biasanya di lakukan
secar online.

6. Tanggapan terhadap Keputusan Reviewer


Satu langkah terakir yang sering ditunggu tunggu oleh penulis apabila artikel telah
dikirimkan untuk diterbitkan pada jurnal ilmiah nasional dan internasional adalah tahap
memberikan tanggapan kepada reviewer.

Anda mungkin juga menyukai