Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MAKALAH SENI BUDAYA

ALAT MUSIK TRADISIONAL (DAERAH)


YANG ADA DI SELURUH PROVINSI DI
INDONESIA

DISUSUN OLEH:
NAMA: SUTIA DINARTI
KELAS: XII MIA 1

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI


KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dan Yth. Ibu Kurdiarsari S.Pd selaku guru
pembimbing pelajaran Seni Budaya yang memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, Saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pangkalpinang,15 Oktober 2018

Sutia Dinarti

Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................ i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan..................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan dan manfaat penulisan……………………………………..…....1
BAB II Pembahasan.................................................................................... 2
A. Fungsi musik tradisisonal daerah setempat.......................................... 2
B. Jenis-jenis musik tradisional daerah setempat..................................... 3
C. Jenis-jenis alat musik tradisional daerah setempat............................ 4
BAB III Penutup......................................................................................... 8
A. Kesimpulan ....................................................................................... 8
B. Saran ……………………………………………………………………8
Daftar Pustaka............................................................................................ 9

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di
daerah- daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan
instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yakni syair dan
melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesia adalah sebuah negara
yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian
banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang. Seni
tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.
Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas.
Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun
bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia
mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas
orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan. Namun berhubung dengan perjalanan
waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita semakin
berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi
individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk
lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat
musik/instrumen perkusi, petik dan gesek.
Indonesia adalah negara kepulauan, negara yang kaya akan nilai budaya dan tradisi, salah
satu suku di Indonesia adalah suku Bugis yang berada di pulau Sulawesi, tepatnya di
Sulawesi Selatan. Suku Bugis juga memiliki kesenian tradisional yang khas dan beragam,
selain itu suku Bugis memiliki alat musik tradisional seperti kecapi, suling, basing pasing,
baliu, panoni, gendang, gong, lea-lea, anak bencing, katto-katto, kancing, keso-keso,
sinliri,pui-pui,genggong, gandong-gandong, kannong-kannong dll.
Pada saat ini, alat musik tradisional suku Bugis kurang diminati oleh anak-anak, karena saat
ini banyak alat musik modern yang lebih banyak digunakan. Masalah lain yang menyebabkan
hal tersebut adalah karena kurangnya media pembelajaran alat musik tradisional dan
kurikulum pelajaran alat musik tradisional kepada anak-anak.
Kita juga harus melestarikan dan menjaga seni dan budaya Indonesia, dan diwariskan
generasi muda agar budaya Indonesia dapat terjaga.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu
mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

B. Tujuan dan Manfaat Penulisan


Tujuan makalah ini adalah memberikan motifikasi kepada seluruh siswa agar dapat
melestarikan dan menjaga musik tradisional daerahnya yang telah mereka ketahui.
Manfaat makalah ini adalah siswa dapat mengetahui banyak hal tentang musik tradisional
daerahnya masing – masing, terutama pada alat musik tradisional Sulawesi Selatan.

-1-
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi musik tradisional daerah setempat


Secara umum, musik tradisional daerah setempat memiliki 4 fungsi diantanya :
1. Sebagai alat pengiring upacara adat daerah, misalnya Perkawinan adat bugis-makassar
dan rambu tuha toraja.

2. Sebagai saran hiburan, misalnya simponi kecapi dan ansamble musik gendang.

3. Sebagai pengiring tari-tarian, misalnya tari lolosu yang diiringi gendang, gong, suling,
pui-pui, dan lain-lain.

4. Sebagai media ekspresi diri, misalnya seorang seniman dapat mengekspresikan dirinya
dengan memainkan musik ataupun menciptakan lagu.
B. Alat Musik Tradisional Aceh
a. RAPAI
Rapai merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia dari Provinsi NAD yang terbuat
dari bahan dasar berupa kayu dan kulit binatang. Alat musik ini bentuknya seperti rebana
dengan warna dasar hitam dan kuning muda, dan merupakan sejenis alat musik pukul
(perkusi) yang berfungsi sebagai pengiring kesenian tradisional. Rapai mempunyai banyak
jenis, yaitu Rapai Pasee (Rapai Gantung), Rapai Daboih, Rapai Geurimpheng (Rapai
Macam), Rapai Pulot, dan Rapai Anak.

b. GEUNDRANG
Geundrang merupakan bagian dari alat musik serune Kalee. Geundrang termasuk jenis alat
pukul dan cara memainkannya dengan tangan atau memakai kayu pemukul. Geundrang
dijumpai di daerah Aceh Besar, dan juga dijumpai di daerah pesisir Aceh seperti Pidie dan
Aceh Utara. Fungsi alat musik |ni adalah sebaga pelengkap tempo dari musik tradisional etnik
Aceh.

2. Alat Musik Tradisional Sumatera Utara


a. GEDOMBAK
Gedombak adalah salah satu alat musik pukul atau membrafon atau musik pukul tradisional
Melayu dengan bahan kayu nangka dan kulit kambing.

b. Aramba
Dalam susunan Alat musik tradisional Sumatera Utara Aramba merupakan alat musik yang
biasa dimainkan pada saat acara perkawinan. Aramba terbuat dari tembaga kuningan / logam
perunggu, alat musik ini diyakini berasal dari Nias.

3. Alat Musik Tradisional Sumatera Barat

SALUANG
Saluang merupakan jenis alat musik tiup tradisional yang berasal dari Minangkabau. Cara
memainkan alat musik ini adalah ditiup seperti suling. Alat musik ini dimainkan oleh satu
adat dua pemusik.

4. Alat Musik Tradisional Riau


REBANA UBI
Rebana ubi merupakan salah satu jenis alat musik tradisional Indonesia yang terdapat di
Provinsi Riau yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini termasuk jenis alat musik
perkusi yang pada zaman dahulu memiliki fungsi untuk menyampaikan kabar adanya
kegiatan perkawinan, perkumpulan adat atau bahkan berita suatu hal tertentu kepada
masyarakat luas.
Alat musik ini memiliki ukuran yang cukup besar dari pada rebana pada umumnya, serta
memiliki keunikan daripada rebana pada umumnya yaitu terdapat susunan kayu melingkar
dibagian belakang rebana. Berikut ini gambar alat musik Rebana Ubi, Riau.

5. Alat Musik Tradisional Kepulauan Riau

GAMBUS
Alat musik tradisional Gambus merupakan salah satu instrumen musik tradisional yang
terdapat dihampir seluruh wilayah Melayu, salah satunya di Provinsi Kepulauan Riau.
Gambus merupakan alat musik petik berdawai menyerupai gitar, namun memiliki bentuk
bulat cembung menyerupai irisan buah labu.

Gambus versi melayu memiliki dawai petik 9-12 string. Secara umum terdapat 2 jenis
gambus yang dikenal masyarakat melayu, yaitu Gambus Hijaz dan Gambus Hadramaut. Alat
musik ini sebagai pengiring tarian Zapin dan nyanyian-nyanyian bernafaskan Islam. Berikut
ini gambar alat musik Gambus Kepulauan Riau

4
6. Alat Musik Tradisional Jambi

KELINTANG KAYU
Kelintang kayu merupakan alat musik pukul khas Provinsi Jambi. Alat musik ini terbuat dari
kayu. Dalam memainkannya, alat musik ini dipukul seiring dengan alat musik pengiring
lainnya, seperti talempong, gendang, dan akordion. Pada zaman kejayaan kerajaan Melayu,
alat musik ini hanya dimainkan untuk kalangan bangsawan. Dalam pertunjukannya
didendangkan syair lagu-lagu bertuah dan tari-tarian khas Jambi. Kelintang kayu juga disebut
senandung julo karena para pemainnya sering menjulurkan kaki (julo = menjulur) sambil
memangku kelintang saat memainkannya. Berikut ini gambar alat musik Kelintang Kayu
Jambi.

7. Alat Musik Tradisional Bengkulu


DOL
Alat musik Dol memiliki bentuk mirip gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh. Alat
musik Dol terbuat dari batang pohon rambutan, cempedak, nangka, atau bonggol buah
kelapa. Tutup Dol terbuat dari kulit sapi atau kambing. Ukurannya bervariasi. Diameter Dol
terbesar sekitar 70 sentimeter dengan tinggi 80 sentimeter. Masyarakat Bengkulu dari orang
dewasa sampai anak-anak sangat akrab dengan alat musik Dol. Mereka biasanya bermain Dol
5
secara berkelompok di rumah-rumah atau sanggar kesenian. Dol pertama kali dibawa oleh
pedagang dari India. Alat musik tradisional Provinsi Bengkulu ini mulanya ditampilkan
hanya setahun sekali dalam perayaan ritual Tabot. Namun, sekarang sudah dipertunjukkan
dalam berbagai acara resmi dan bahkan sudah diperlombakan. Berikut ini gambar alat musik
Dol Bengkulu.

8. Alat Musik Tradisional Sumatera Selatan

KENONG BASEMAH
Kenong Basemah merupakan alat musik tradisional Indonesia dari Sumatera Selatan yang
memiliki bentuk menyerupai bentuk alat musik kenong di daerah lain namun berukuran
sedikit lebih kecil. Nama alat musik ini sesuai dengan daerah asalnya yaitu suku Basemah
yang bermukim di Provinsi Sumatera Selatan sebelah barat.

Alat musik tradisional ini dibuat secara tradisional oleh masyarakat suku Basemah
menggunakan bahan tembaga. Kenong Basemah dimainkan dengan cara dipukul
menggunakan pemukul khusus. Kenong Basemah dalam musik gamelan Sumatera Selatan
berfungsi sebagai alat musik melodis. Berikut ini gambar alat musik Kenong Basemah dari
Sumatera Selatan.
9. Alat Musik Tradisional Lampung

BENDE
Bende adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Lampung. Bende
merupakan salah satu alat musik perkusi kulintang dari daerah Lampung yang memiliki
bentuk mirip dengan alat musik kempul/gong pada gemelan di daerah Jawa Tengah . Cara
memainkan alat musik ini sama dengan alat musik gong/kempul yaitu dipukul dengan alat
pemukul khusus. Berikut ini gambar alat musik Bende Lampung.

10. Alat Musik Tradisional Bangka Belitung

DAMBUS

Dambus merupakan alat musik tradisional Indonesia yang terdapat di Provinsi Bangka
Belitung yang sering digunakan sebagai pengiring tarian tradisional maupun sebagai alat
musik pengiring lagu hiburan rakyat. Alat musik ini sejenis alat musik Gambus Melayu yang
berdawai 6 dengan jumlah senar 12 masing-masing dawai petik berjumlah 2 senar. Yang
membedakan alat musik Dambus dengan dengan alat musik Gambus Melayu adalah bentuk
badan alat musik Dambus yang agak sedikit lonjong serta pada bagian ujung kepala
berbentuk rusa, sedangkan pada alat musik Gambus Melayu memiliki bentuk agak sedikit
bulat dan ujungnya tanpa hiasan rusa atau hiasan lainnya.

Alat musik ini biasanya terbuat dari kayu meranti namun ada pula yang terbuat dari kayu
gerunggang. Terdapat 2 jenis dambus, yaitu dambus besar dan dambus kecil. Berikut ini
gambar alat musik Dambus Bangka Belitung.

11. Alat Musik Tradisional Banten

ANGKLUNG BUHUN
Angklung Buhun merupakan salah satu alat musik tradisional di Provinsi Banten. Angklung
Buhun merupakan alat musik tradisional masyarakat Baduy di Kabupaten Lebak, Banten.
Bagi masyarakat Baduy alat musik ini memiliki nilai magis dan sakral sehingga kesenian
angklung buhun hanya dimainkan pada acara tertentu, terutama pada saat penanaman padi.

Angklung Buhun dalam bahasa sunda berarti angklung kuno atau angklung tua yang lahir
bersamaan dengan hadirnya masyarakat Baduy. Bagi masyarakat Baduy angklung buhun
merupakan sebuah pusaka adat sebagai penyambung amanat dalam mempertahankan
generasi masyarakat Baduy. Berikut ini gambar alat musik Angklung Buhun Banten. Berikut
ini gambar alat musik Angklung Buhun Banten.
12. Alat Musik Tradisional DKI Jakarta

TEHYAN
Tehyan merupakan salah satu jenis alat musik tradisional Betawi (DKI Jakarta) yang
dimainkan dengan cara digesek. Tehyan merupakan salah satu alat musik gesek sejenis rebab
atau biola hasil perpaduan kebudayaan Tionghoa. Terdapat 3 jenis alat musik tehyan yang
dikenal masyarakat Betawi, yaitu Kong ahyan, Tehyan, dan Sukong. Kong ahyan berukuran
kecil dengan nada dasar "D" sering disebut sebagai melodi. Tehyan memiliki ukuran sedang
dengan nada dasar "A" yang sering disebut sebagai rythem, sedangkan Sukong merupakan
jenis alat musik gesek Betawi yang memiliki ukuran paling besar dengan nada dasar "G" atau
sering disebut dengan bass. Berikut ini gambar alat musik Tehyan Betawi DKI Jakarta.
13. Alat Musik Tradisional Jawa Barat

CALUNG
Calung adalah alat musik tradisional Jawa Barat yang merupakan prototipe dari angklung.
Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung
adalah dengan memukul batang (Wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun
menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Calun dibuat dari jenis bambu
hitam/ wulung (bambu awi) atau bambu putih (awi temen). Terdapat 2 jenis calung yang
dikenal masyarakat Jawa Barat, yaitu calung jinjing dan calung rantai. Berikut ini gambar alat
musik Calung Jawa Barat.

14. Alat Musik Tradisional Jawa Tengah

GAMBANG
Gambang merupakan alat musik pukul kayu bagian dari perangkat musik gamelan Jawa.
Gambang terabuat dari bilah-bilah kayu sebagai penghasil nada yang disusun pada gerobogan
kayu sebagai resonator. Gambang memiliki bilah kayu sebanyak 17 sampai 20 bilah dengan
cakupan wilayah oktaf gambang sebanyak dua oktaf atau lebih.
Gambang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul khusus berbentuk bundar
dengan tangkai pegangan yang biasanya terbuat dari tanduk. Gambang kebanyakan
dimainkan dengan gembyangan dalam pola ketukan ajeg. Berikut ini gambar alat musik
Gambang dari Jawa Tengah.
15. Alat Musik Tradisional D.I Yogyakarta

KENDANG
Kendang adalah salah satu alat musik traidisional D.I Yogyakarta. Alat musik ini merupakan
bagian dari alat musik Gamelan Jawa yang berfungsi sebagai pengatur irama. Kendang
dibunyikan dengan cara memukul membran suara dari kulit binatang menggunakan telapak
tangan. Kendang Jawa memiliki banyak jenis, diantaranya seperti kendang ketipung, kendang
ciblon, dan kendang gede atau kendang kalih. Berikut ini gambar alat musik Kendang
Yogyakarta.

16. Alat Musik Tradisional Jawa Timur

SARONEN
Saronen merupakan alat musik tiup masyarakat Madura. Saronen memiliki bentuk seperti
terompet (kerucut) dengan enam lubang nada dibagian atas/ depan serta satu lubang nada di
bagian bawah/ belakang. Saronen terbuat dari kayu jati sebagai tabung suara berbentuk
kerucut, serta sebuah sayap batas peniup yang terbuat dari ukiran tempurung kelapa.
17. Alat Musik Tradisional Kalimantan Barat

KELEDI
Keledi merupakan nada alat musik tradisional Kalimantan Barat yang dimainkan dengan cara
ditiup. Keledik atau juga sering disebut Kedire terbuat dari batang bambu yang disusun atau
disatukan rongga lubangnya pada buah labu kering sebagai pembentuk suara. Alat musik
yang menghasilkan nada pentatonik ini biasanya dimainkan sebagai pengiring tarian
tradisional, nyanyian tradisional pada saat upacara adat masyarakat dayak. Berikut ini gambar
alat musik Keledi dari Kalimantan Barat.

18. Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan

KALANG KUPAK
Kalang kupak merupakana salah satu alat musik tradisional Suku Bukit di Provinsi
Kalimantan Selatan. Alat musik perkusi khas Kalimantan selatan ini terbuat dari batang
mambu yang dipotong setengah dan meruncing di bagian ujungnya. Jumlah bambu yang
digunakan adalah 8 ruas bambu berbagai ukuran (panjangnya berlainan) yang disatukan
berjajar menggunakan serat rotan mirip calung di daerah Jawa Barat.
19. Alat Musik Tradisional Kalimantan Tengah

GANDANG
Gandang merupakan alat musik tradisional masyarakat Dayak Kalimantan Tengah. Gandang
berbentuk seperti gendang ketipung yang memiliki selaput getar hanya di salah satu rongga
atau lubangnya saja dan berukuran lebih besar. Gandang terbuat dari kayu keras yang
berongga sebagai resonator. Salah satu rongga ditutup dengan kulit binatang sebagai
membran atau selaput getar yang diikat dengan rotan untuk mengencangkan kulit. Berikut ini
gambar alat musik Gandang Kalimantan Tengah.
20. Alat Musik Tradisional Kalimantan Utara

SLUDING
Sluding adalah nama alat musik tradisional yang terdapat di Provinsi Kalimantan Utara.
Sluding memiliki bentuk seperti alat musik gambang yang terbuat dari bilah-bilah kayu
sebagai penghasil nada. Sluding terbuat dari bilah-bilah kayu sebanyak 8 bilah dengan ukuran
berbeda yang diikat berjajar dengan seutas rotan pada papan kayu. Alat musik ini dimainkan
dengan cara dipukul menggunakan pemukul khusus. Berikut ini gambar alat musik Sluding
Kalimantan Utara.

21. Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur

SAMPE
Sampe adalah salah satu alat musik tradisional masyarakat Dayak di Provinsi Kalimantan
Timur. Sampe merupakan alat musik petik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik
seperti gitar. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu meranti, kayu pelanta, kayu marang dan
kayu tabalok agar menghasilkan suara yang baik. Sampe memiliki 4 buah senar/ dawai petik
yang terbuat dari serat pohon enau. Berikut ini gambar alat musik Sampe Kalimantan Timur.
22. Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat

CALONG
Calong adalah alat musik tradisional masyarakat Polewali Mandar Sulawesi Barat yang
termasuk dalam jenis musik perkusi. Alat musik ini terbuat dari buah kelapa kering sebagai
resonator dan bilah-bilah bambu sebagai penghasil nada ketika dipukul. Calong
menghasilkan nada pentatonik dari empat nada pada 4 bilah bambu. Berikut ini gambar alat
musik Calong Sulawesi Barat.

23. Alat Musik Tradisional Sulawesi Tengah

PARE'E
Pare'e merupakan alat musik tradisional masyarakat Sulawesi Tengah yang terbuat dari
bambu. Bentuk alat musik ini sekilas mirip paruh burung bangau dengan ujung runcing. Cara
memainkan alat musik ini adalah dengan memukulnya menggunakan tangan kiri sementara
tangan kanan digunakan sebagai pengatur nada menggunakan jari-jari tangan yang
dimasukkan pada lubang suara. Berikut ini gambar alat musik Pare'e Sulawesi Tengah.
24. Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara

KOLINTANG
Kolintang merupakan alat musik pukul kayu masyarakat Minahasa, Sulawesi Utara. Alat
musik ini terbuat dari bilah-bilah kayu sebagai penghasil nada yang disusun pada papan balok
kayu berongga sebagai resonator. Alat musik ini sekilas hampir mirip dengan alat musik
gambar dari Jawa. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul
khusus. Berikut ini gambar alat musik Kolintang Sulawesi Utara.

25. Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan

PA' POMPANG
Pa'pompang atau dikenal dengan Pa'bas merupakan alat musik bambu dari daerah Toraja
(Sulawesi Selatan) yang pagelarannya merupakan satu simponi orkestra. Alat musik ini
dimainkan oleh banyak orang, biasanya murid-murid sekolah di bawah pimpinan seorang
dirigen. Berikut ini gambar alat musik Pa'pompang Selawesi Selatan.
26. Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara

DIMBA NGGOWUNA
Dimba Nggowuna merupakan alat musik tradisional masyarakat suku Tolaki, Sulawesi
Tenggara yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik ini dibuat menggunakan bahan
dasar bambu dan rotan. Ruas bambu utuh yag diberi sedikit lobang berfungsi sebagai
resonator, dan rotan yang dibentangkan pada bambu berfungsi sebagai dawai penghasil
bunyi. Pada zaman dahulu alat musik ini digunakan sebagai hiburan para wanita suku Tolaki
ditengah kesibukan menenun. Berikut ini gambar alat musik Dimba Nggowuna Sulawesi
Tenggara.

27. Alat Musik Tradisional Gorontalo

POLOPALO
Polopalo merupakan salah satu jenis alat musik tradisional masyarakat Gorontalo. Alat musik
ini berbahan dasar bambu yang dibentuk menyerupai garputala raksasa. Cara memainkan alat
musik ini adalah dengan memukulkannya ke bagian tubuh seperti lutut. Polopalo merupakan
jenis musik idiofon yang menghasilkan bunyi ketika dibenturkan. Berikut ini gambar alat
musik Polopalo Gorontalo.
28. Alat Musik Tradisional Bali

RINDIK
Rindik adalah salah satu alat musik tradisional Bali. Rindik terbuat dari bambu yang pada
nadanya adalah berdasarkan slendro. Alat musik ini dipergunakan pada upacara perkawinan
dan acara pertunjukan yang dikenal dengan nama “Joged Bumbung". Tarian joged bumbung
ini biasanya diiringi oleh sepuluh atau dua puluh orang yang memainkan gamelan dan
termasuk para penabuhnya. Berikut ini gambar alat musik Rindik dari Bali.

29. Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Barat

PALOMPONG
Palompong merupakan salah satu alat musik tradisional khas Sumbawa. Palompong terbuat
dari bilah-bilah kayu yang disusun berjajar pada papan kayu menggunakan serat yang lentur.
Cara memainkan palompong adalah dengan memukul bilah kayu menggunakan pemukul dari
kayu. Berikut ini gambar alat musik Palompong NTB.
30. Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur

FOY DOA
Foy Doa berarti suling berganda yang terbuat dari buluh bambu kecil yang
bergandeng dua atau lebih. Musik ini biasanya digunakan oleh para muda-mudi
dalam permainan rakyat di malam hari dengan membentuk lingkaran. Sistem
penalaan, nada-nada yang diproduksi oleh musik Foy Doa adalah nada-nada
tunggal dan nada-nada ganda atau dua suara. Berikut ini gambar alat musik Foy
Doa NTT.

31. Alat Musik Tradisional Maluku

TOTOBUANG
Totobang merupakan salah satu alat musik tradisional Maluku yaitu berupa gong kecil
berbahan logam kuningan. Totobuang terdiri dari 12 sampai 14 gong kecil berbagai ukuran
yang menghasilkan nada melodis ketika dipukul dengan kayu pemukul. Alat musik ini
termasuk bagian dari alat musik perkusi Daerah Maluku. Tabuhan totobuang dimainkan
sebagai iringan alat musik perkusi lain seperti tifa dan arababu. Berikut ini gambar alat musik
Totobuang Maluku.
32. Alat Musik Tradisional Maluku Utara

CIKIR
Cikir adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang terdapat di Provinsi Maluku
Utara yang terbuat dari batok kelapa/labu kering yang diisi biji-bijian kering serta diberi
pegangan. Bentuk alat musik ini seperti alat musik marakas yang dimainkan dengan cara
digoyangkan. Cikir biasanya digunakan sebagai alat musik pengiring pertunjukan musik
bambu hitadi di kabupaten Halmahera, Maluku Utara. Berikut ini gambar alat musik Cikir
Maluku Utara.

33. Alat Musik Tradisional Papua Barat

TIFA
Alat musik yang cukup terkenal di wilayah Provinsi Papua Barat adalah tifa. Tifa terbuat dari
batang kayu yang diberi lubang dari ujung ke ujung. Pada bagian atas diberi penutup dari
kulit binatang. Cara memainkan alat musik ini dengan cara ditepuk pada kulit penutupnya
dengan telapak tangan. Berikut ini gambar alat musik Tifa dari Papua Barat. Berikut ini
gambar alat musik Tifa Papua Barat.
34. Alat Musik Tradisional Papua

KROMBI
Krombi merupakan salah satu alat musik tradisional masyarakat Papua yang terbuat dari
bambu. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik ini biasanya dimainkan
sebagai pengiring tarian pada saat perta adat Papua. Krombi merukan alat musik yang berasal
dari Suku Tehit, di Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua. Berikut ini gambar alat musik
Krombi Papua.
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-musik/nama-alat-musik-
tradisional
https://notepam.com/alat-musik-tradisional

Anda mungkin juga menyukai