1
2. Gambaran Kelompok Umur
Tabel 1. Penduduk Kabupaten Buleleng Menurut Kelompok Umur Tahun
2017
No Kelompok Umur Tahun 2017 Persentase
1 0-4 51.000 7,80%
2 5-9 56.000 8,57%
3 10-14 60.600 9,27%
4 15-19 53.500 8,19%
5 20-24 45.800 7,01%
6 25-29 44.500 6,81%
7 30-34 42.600 6,52%
8 35-39 42.200 6,46%
9 40-44 47.400 7,25%
10 45-49 51.300 7,85%
11 50-54 47.700 7,30%
12 55-59 34.400 5,26%
13 60-64 25.900 3,96%
14 65-69 19.900 3,04%
15 70-74 14.700 2,25%
16 75 + 16.100 2,46%
Jumlah 653.600 100,00%
Sumber : BPS, Proyeksi Penduduk
3. Gambaran Agama
Berikut adalah informasi jumlah penduduk provinsi Bali dilihat dari
agama yang dianut oleh penduduk berdasarkan data sensus penduduk
2010
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama/Keyakinan di Kabupaten
Buleleng
Jumlah
No Kota/Kabupaten Persentase
Penduduk
1 Islam 57.467 9,24%
2 Kristen 3.132 0,50%
3 Katolik 916 0,15%
4 Hindu 557.532 89,60%
5 Budha 3.127 0,50%
6 KHC 97 0,02%
Jumlah 622.271 100,00%
Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2010
Mayoritas penduduk Buleleng beragama Hindu dengan persentase
89,60% diikuti oleh agama Islam yaitu 9,24%. Strategi dan materi edukasi
2
yang diinformasikan agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang
dianut oleh masyarakat.
4. Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk Buleleng berdasarkan Pendidikan Tahun 2016
D3/Sarjan S1, 2.61% S2, 0.14% S3, 0.02%
a Muda, D1/D2
0.86% , Tidak/Belum
1.02% Tamat sekolah, 25.15%
SLTA,
18.03%
5. Buta Huruf
Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas di Kabupaten Buleleng
menurut kepandaian baca tulis tahun 2013
3
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Kepandaian Baca Tulis Tahun 2013
No Status Laki-laki Perempuan Rata-rata
1 Dapat membaca 94,02% 84,38% 89,20%
dan menulis
2 Tidak dapat 5,98% 15,62% 10,80%
membaca dan
menulis (buta
huruf)
Sumber: Badan Pusat Statistik Buleleng
Suku Bali,
Suku Jawa,
Suku Madura,
Suku Batak, dan sebagainya.
4
Merupakan jenis hambatan berupa fisik, misalnya cacat pendengaran
(tuna rungu), tuna netra, tuna wicara atau pasien sudah lanjut usia
(lansia). Selain hambatan intern, gangguan fisik dari luar individu
antara lain gangguan alat komunikasi, dan sebagainya.
2) Hambatan Semantik
Hambatan semantik adalah hambatan mengenai bahasa, baik bahasa
yang digunakan oleh komunikator, maupun komunikan.
3) Hambatan Fisikologis
Hambatan psikologis merupakan hambatan-hambatan karena adanya
unsur-unsur dari kegiatan psikis manusia.
4) Hambatan dari Proses Komunikasi
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan
disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini
dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas
sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau
bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam
penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio
dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam
menafsirkan sandi oleh si penerima
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian
pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka
tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
5
Tabel 4. Jumlah Pasien Rawat Jalan RSUD Kab. Buleleng Berdasarkan
Kelompok Umur Tahun 2017
No Kelompok Umur Jumlah Pasien Persentase
1 0-6 Hari 531 0,29%
2 7-28 hari 114 0.06%
3 28 hari- 1 tahun 693 0,38%
4 1-4 tahun 3.405 1,86%
5 5-14 tahun 8.606 4,69%
6 15-24 tahun 14.983 8,17%
7 25-44 tahun 38.172 20,82%
8 45-64 tahun 79.238 43,22%
9 >65 tahun 37.602 20,51%
Total 183.344
Sumber: SIM RSUD Kabupaten Buleleng
b. Tingkat Pendidikan
Distribusi pasien berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada grafik
di bawah ini:
UNIVERSITAS, AKADEMI,
TDK 11.02% 6.20%
SEKOLAH/B.S,
4.86% SD,
16.92%
SMP, 12.25%
SMU,
48.75%
6
Tahun 2017, jumlah pasien terbanyak adalah dengan pendidikan SMU
yaitu sekitar 48,75%, diikuti oleh tamatan SD sebanyak 16,92%. Jumlah
terkecil adalah dari kelompok tidak ataupun belum sekolah.
c. Gambaran Demografi berdasarkan Asal
Distribusi pasien berdasarkan asal tempat tinggal dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Luar
Sawan, 10.79% Kabupaten,
2.36%
Banjar, 8.25%
Buleleng,
33.92%
Tejakula,
5.72%
Sukasada,
Busungbiu,
10.07% 4.02%
Gerokgak,
6.33%
Seririt, 10.00% Kubutambahan
, 8.53%
Umum,
32,413 , 18%
JKN, 147,072
, 82%
7
mandiri pelayanan kesehatan yang diterima. Sedangkan hanya 0,20% yang
merupakan peserta asuransi lainnya.
C. Penutup
Informasi mengenai karakteristik populasi hendaknya digunakan sebagai
dasar dalam penentuan metode dan media dalam memberikan informasi dan
edukasi. Dengan metode dan media komunikasi yang sesuai diharapkan dapat
mengoptimalkan komunikasi yang efektif.
Ketua PKRS