1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X
ABSTRAK
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah pembangkit energi yang
mengkonversi energi air hingga menjadi energi listrik pada kapasitas kecil. Dengan
mengembangkan PLTMH berarti turut mengembangkan sumber energi terbarukan yang tidak
merusak lingkungan alam sekitar. Pada penelitian ini turbin cross flow berada pada posisi
terendam dalam air sehingga dikatakan turbin cross flow zero head. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisa unjuk kerja turbin cross flow zero head. Parameter yang divariasikan
adalah jumlah sudu (12, 6 dan 4 sudu) dan pergerakan sudu (sudu berengsel dan sudu tetap).
Unjuk kerja turbin yang dianalisa adalah efisiensi sistem, energi output dan putaran generator.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa unjuk kerja turbin terbaik diperoleh saat jumlah sudu 12
dengan gerakan sudu tetap. Efisiensi sistem yang terbaik sebesar 0,47% diperoleh pada
kecepatan putar generator sebesar 89,9 rpm dan energi output generator sebesar 29,25 Watt.
ABSTRACT
Micro Hydro Powewr Plant (MHPP) is a power plant that converts water energy into
electrical in a small capacity. Developing MHPP means developing renewable energy which is
environmentally save. In this researh the position of cross flow turbine is submerged in water so
it is said cross flow zero head turbine. The purpose of this reserch is to analyze the
performances of cross flow zero head turbne. The variation parameters include number of blade
(12, 6 and 4 blades), fixed blades and sliding blades (unbolted blades). The turbine
performances to be analyzed are system efficiency, turbine output power and generator speed.
The results show that the best turbine performance is obtained when number of blades is 12
with fixed blade. This yields to the best system efficiency of 0.47% obtained at generator speed
of 89.9 rpm and generator power output of 29.25 Watts.
44
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X
cukup besar untuk dikembangkan menjadi sungai Mengirang, dan sungai Sintot.
pembangkit listrik meski tinggi jatuh air Metode yang digunakan pada penelitian
(head) dan debit yang kecil (microhydro). ini adalah perhitungan dari data – data
Bentuk turbin yang tepat digunakan yang diperoleh saat penelitian di masing-
pada Pembangkit Listrik Mikro Hidro adalah masing sungai.
turbin cross flow. Daya guna kincir air dari Daya desain dihitung dengan efisiensi
jenis yang paling ungggul mencapai 70%, turbin cross-flow sebesar 0,76, efisiensi
sedangkan efisiensi turbin cross flow generator 0,89 dan efisiensi transmisi
mencapai 82% [3]. Selain itu diperlukan mekanik 0,98. Efisiensi turbin dihitung
kajian khususnya untuk turbin dengan dari data yang sesuai dengan head dan
komponen penggerak (runner) yang terdiri flow desain masing – masing sungai.
dari sudu – sudu yang mengelilinginya. Dalam penelitian ini referensi turbin
Sudu yang mengelilingi runner cross-flow yang mengacu pada turbin
berfungsi sebagai penangkap energi kinetik Osberger-Jerman dan turbin cross-flow
inlet air yang menabrak permukaan sudu buatan Indonesia tipe T-14 D150 dan
sehingga menyebabkan runner D300 [4].
mentransmisi energi kinetik inlet air tersebut
menjadi energi mekanik pada rotor turbin. Hasil penelitian menyatakan bahwa
Kemudian energi mekanik yang diperoleh pemanfaatan turbin cross flow untuk
tersebut akan ditransmisi menjadi energi potensi energi air yang tersedia di alam
listrik oleh generator. sekitar sangat cocok mengingat turbin
Generator pada instalasi turbin yang impuls jenis cross flow memiliki
digunakan pada penelitian ini adalah karakteristik yang cocok untuk range
generator arus Alternating Current (AC). head rendah hingga medium.
Generator arus AC berfungsi sebagai
pengubah energi mekanik menjadi energi Tim peneliti dari Universitas Hasanuddin
listrik arus bolak balik. Generator AC dapat Makassar, telah melakukan penelitian
juga dikatakan generator sinkron karena tentang pembuatan dan pengujian
jumlah putaran rotornya sama dengan pembangkit listrik tenaga mikrohidro
jumlah putaran medan magnet pada turbin Banki daya 200 Watt [5]. Penelitian
statornya. ini bertujuan untuk mengetahui cara yang
Adapun tujuan dari penelitian ini digunakan untuk mendapatkan start
adalah untuk menganalisa unjuk kerja turbin dalam fabrikasi turbin Banki dari 200
cross flow zero head. Dengan parameter Watt dengan kapasitas daya electrical,
yang divariasikan adalah jumlah sudu (12, 6 menentukan pengaruh pembukaan sudu
dan 4 sudu) dan pergerakan sudu (sudu tetap dan variasi dinamometer
berengsel dan sudu tetap). Unjuk kerja loading.Penelitian ini dilakukan dan
turbin yang akan dianalisa adalah efisiesi diperiksa secara langsung di
sistem, energi output dan putaran generator. laboratorium Universitas Hasanudin,
Manfaat penelitian ini adalah Makassar. Pengukuran kecepatan putar
menambah wawasan dan pengetahuan turbin, kapasitas air, dengan
tentang pengenmbangan teknologi menggunakan tachometer tangan, dan
Pembangki Listrik Tenaga Mikro Hidro manometer. Pembukaan sudu pengarah
(PLTMH) yang dapat dikembangkan dengan tetap dilakukan saat penelitian.
memanfaatkan energi air tanpa ketinggian Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
jatuh air menabrak permukaan sudu turbin. pada pembukaan sudu pengarah dengan
Sehingga, PLTMH dapat dikembangkan variasi beban dan putaran yang konstan
dengan memanfaatkan aliran sungai biasa pada turbin menghasilkan daya listrik
atau saluran irigasi yang sering digunakan sebesar 72 Watt dengan efisiensi turbin
untuk mengairi daerah persawahan. mencapai 30,7% saat pembukaan sudu
o
pangarah 12 dengan beban 2 kg di
LANDASAN TEORI putaran 550 rpm dan daya maksimum
sebesar 186 Watt dengan efisiensi turbin
Penelitian dan aplikasi turbin cross-flow mencapai 78,9% saat pembukaan sudu
o
untuk pembangkit listrik tenaga pangarah 20 dengan beban 5,2 kg di
mikrohidro telah dilakukan di Kalimantan putaran 550 rpm.
Barat. Penelitian dilakukan pada
beberapa sungai, antara lain; sungai Tim dari UIN Malang telah melakukan
Kamat, sungai Temiang, sungai Malam, penelitian tentang pemodelan turbin
45
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X
cross flow untuk diaplikasikan pada dilengkapi pengarah aliran menuju sudu-
sumber air dengan tinggi jatuh dan debit sudu turbin. Turbin cross flow
kecil. Variabel terikatnya adalah dihubungkan dengan pompa sentrifugal
memvariasikan jumlah sudu yang (sebagai beban) melalui sistem transmisi
berhubungan dengan jumlah putaran, poros dan roda gigi. Tahap selanjutnya
daya turbin, dan efisiensi turbin. Selain adalah uji karakteristik turbin. Dalam uji
itu, variasi juga dilakukan pada bentuk ini dilakukan optimasi sudut sudu jalan
saluran yang digunakan yaitu saluran turbin. Uji dilakukan di aliran sungai
terbuka berbentuk persegi, setengah dengan parameter yang diukur adalah
lingkaran dan trapesium [6]. debit dan head aliran sungai untuk
Penelitian dilakukan dengan mengambil menghitung daya input turbin serta head
beberapa input yang disesuaikan dengan dan debit aliran yang dihasilkan oleh
kebanyakan yang ada di lapangan. Input pompa irigasi untuk menghitung daya
yang digunakan adalah kecepatan alir, output pompa.
tinggi jatuh, kemiringan saluran, lebar
penampang saluran, jari – jari saluran, Berdasarkan pada hasil pengujian, turbin
diameter luar turbin dan lebar turbin. aliran silang poros vertikal sebagai
Sementara itu, besaran yang dibuat penggerak pompa air yang dibuat
sebagai variabel adalah jumlah sudu berdasarkan konstruksi silinder yang
pada turbin cross flow. Penampang dibelah menjadi empat mempunyai sudut
o
sebagai saluran air yang dipakai sudu jalan optimum 60 dengan debit
3
berbentuk persegi, setengah lingkaran aliran masukan sebesar 0,23 m /det,
dan trapesium. Ketiganya dibuat terbuka. debit aliran keluaran pompa sebesar
3
0,000253 m /det, daya hidrolis yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dihasilkan pompa sebesar 3,05 watt dan
dengan asumsi lebar penampang 4 m, mempunyai efisiensi sistem sebesar
tinggi jatuh 2 m, jari – jari 2 m, 4,98%.
kemiringan 1/ 3 kecepatan aliran 2 m/s,
METODE PENELITIAN
diameter luar turbin 0,75 m dan lebar
Penelitian ini dilakukan di
turbin 4,3 m, maka turbin dengan jumlah
laboratorium konversi energi di Universitas
sudu 12 memiliki jumlah putaran, daya Mataram pada akhir bulan juli. Alat yang
turbin dan efisiensi turbin yang paling digunakan saat penelitian antara lain;
besar. Bilamana jumlah sudu
diperbanyak, maka jumlah putaran, daya a. Stopwacth : digunakan untuk lama waktu
turbin dan efisiensi turbin semakin kecil.
debit air mencapai volum sebanyak 5 liter
Sementara itu, penelitian untuk
pada gelas ukur.
menentukan jenis penampang saluran b. Gelas ukur : digunakan sebagai wadah
didapatkan bahwa jenis saluran dengan penampung dan pengukur debit air
penampang trapesium dihasilkan jumlah
hingga mencapai batas ukuran volum
putaran, daya turbin dan efisiensi turbin
yang ditetapkan.
yang paling besar kemudian disusul
dengan jenis penampang persegi dan
terakhir adalah jenis penampang
lingkaran.
46
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X
47
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X
semakin baik. Perbandingan unjuk kerja dengan baik dan tersalur langsung
turbin dengan sudu tetap atau tidak menuju bak penampung air bagian
berengsel dengan sudu berengsel. bawah instalasi turbin.
Anggapan sementara, dengan
menggunakan sudu berengsel akan Rangkaian sudu turbin cross flow yang
mengurangi gaya seret (drag force) yang digunakan
terjadi di bagian belakang sudu turbin
sehingga unjuk kerja turbin menjadi lebih
baik dengan menggunakan sudu
berengsel.
48
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X
putaran generator adalah dengan variasi jumlah sudu yang memiliki putaran
menyorotkan laser tachometer ke sebuah generator yang paling tinggi. Jika
elemen berupa yang tempelan seperti dihubungkan dengan parameter pergerakan
plaster yang berbentuk kotak kecil yang sudu (sudu berengsel dan sudu tetap),
berwarna putih dan diletakkan pada tempat maka 12 sudu dengan gerakan sudu tetap
yang reflektif di permukaan generator yang adalah putaran generator tertinggi diantara
dapat dilihat langsung dari jarak jauh. parameter variasi jumlah sudu dengan
Dengan adanya elemen tersebut, memberi pergerak sudu berengsel.
tanda kecepatan putaran generator per Berikut ini akan ditampilkan data-data
menit. Karena, laser tachometer membaca pada tabel 1 dalam bentuk gambar grafik
kecepatan putaran sebuah benda yang pada gambar 1.
berputar dengan adanya pantulan kembali
sinar laser dari sebuah elemen berupa titik
pantul sinar laser ke tachometer pada
benda yang berputar.
Agar hasil pengukurannya permanent,
maka penyorotan sinar laser harus tepat
pada satu titik pusat penunjukan sinar laser
ke titik pantul yang telah ditempelkan pada
sebuah titik di permukaan generator yang
berputar nantinya. Tanpa adanya geseran
dan perpindahan penyorotan laser
tachometer yang digenggam saat
pengukuran putaran generator, selama 1
menit.
49
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X
Sedangkan saat gerakan sudu tetap, Hasil perhitungan energi output generator
energi output air tadi akan menabrak yang menggunakan parameter lain, akan
permukaan sudu lain yang ada di belakang ditampilkan pada tabel 3 berikut ini.
sudu yang menghadap ke nosel dan
menyebabkan putaran generator akan Tabel 3. Energi listrik yang dihasilkan
semakin cepat dan energi output air tersebut generator (energi output generator)
dapat keluar langsung menuju saluran
Energi listrik yang
buang. Tanpa adanya halangan dari sudu
lain di bagian belakang sudu yang dihasilkan generator
menghadap ke nosel karena, sudu – sudu ( E og ) (Watt)
Variasi
bagian belakang selalu terbuka. Energi input
Variasi Jumlah Sudu
selanjutnya dapat masuk dengan mudah ke
nosel untuk memutar rotor, sehingga 12 6 4
putaran generator akan semakin bertambah Sudu
besar. 21,60 15,00 8,80
Berengsel
Energi output generator merupakan Sudu Tetap 29,25 13,20 12,50
energi listrik yang dihasilkan generator,
pembacaannya dilakukan di rangkaian listrik
yang ada di sisi sebelah kanan instalasi
turbin. Letak generator dan rangkaian listrik, Berikut ini akan ditampil data – data energi
bersebelahan di sisi sebelah kanan instalasi output generator dalam bentuk grafik.
turbin. Hanya agak bawah, letak rangkaian
listriknya.
Data tegangan listrik (V) dan arus
listrik (I) yang diperoleh saat pengukurannya
dengan menggunakan alat ukur AVOmeter
di rangkaian listrik yang telah dihubungkan
dengan generator yang menghasilkan
energi listrik (sumber energi listrik).
Ditampilkan pada tabel 2 berikut ini.
50
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X
menghasilkan energi output lebih tinggi dengan variasi jumlah sudu dan pergerakan
dibandingkan sudu berengsel. Besar energi sudu lainnya akan ditampilkan pada tabel 5,
output generator yang terbesar, sebesar 29, berikut ini.
25 Watt. Energi output tertinggi ini dihasilkan
saat parameter variasi jumlah sudu adalah Tabel 5. Kecepatan aliran fluida masuk
12 sudu dengan gerakan sudu tetap. (Inlet) menuju permukaan sudu
Energi kinetik input yang diperoleh turbin pada rotor
dari air sebagai fluida penggerak, diukur
dengan menggunakan alat ukur tabung Kecepatan aliran
pitot. Dari alat ukur tabung pitot diperoleh Variasi (m/s)
ketinggian relatif terhadap aliran fluida (Inlet) 12 6 4
menuju permukaan sudu turbin pada rotor, Sudu Berengsel 66,15 64,97 63,76
yang disimbolkan ( hi ). Sudu Tetap 67,81 64,45 66,65
Tabel 4. Ketinggian relatif terhadap aliran Kecepatan aliran fluida masuk ke rotor turbin
fluida masuk (Inlet) menuju yang maksimum diperoleh saat parameter
permukaan sudu turbin pada rotor yang digunakan saat pengujian adalah
jumlah sudu yang mengelilingi runner
12 6 4 sebanyak 12 sudu dengan gerakan sudu
Variasi tetap. Besar kecepatan aliran yang
(m) (m) (m)
maksimal tersebut sebesar 67,81 m/s.
Sudu -2 -2 -2
1,97 10 1,90 10 1,83 10
Berengsel
-2 -2 -2
Sudu Tetap 2,07 10 1,87 10 2,00 10
2 g h
v
u
Dimana;
g Gaya gravitasi (9,8 m/s2)
h Ketinggian relatif terhadap
suatu referensi (m)
Massa jenis air raksa (13.600 kg/m3 Gambar 9. Grafik perbandingan kecepatan
aliran fluida masuk ke rotor turbin
u Massa jenis udara (1,2 kg/m3) dengan variasi jumlah sudu dan
pergerakan sudu
Berikut ini adalah perhitungan kecepatan
aliran fluida masuk (Inlet) menuju Gambar 9 menunjukkan bahwa semakin
permukaan sudu turbin pada rotor dengan banyak jumlah sudu, maka energi kinetik
variasi jumlah sudu sebanyak 12 buah dan input akan semakin besar pula. Bila
pergerakan sudu berengsel. berdasarkan parameter gerakan sudu, sudu
tetap lebih baik dibandingkan sudu
2 g h i berengsel pada penelitian ini. Diakibatkan
v karena aliran fluida adalah tipe aliran
u
undershot, kemugkinan perkiraan adanya
2 9,8m / s 2 13.600kg / m3 1,97 102 m drag force yang mengganggu perputaran
rotor terjadi pada instalasi turbin yang
1,2kg / m3 menggunakan aliran air tipe aliran overshot.
Kecepatan aliran air yang keluar
= 66,15 m/s nosel dan menuju permukaan sudu v i
memiliki kecepatan yang lebih tinggi
Besar kecepatan aliran fluida masuk (Inlet) dibandingkan kecepatan aliran air yang
menuju permukaan sudu turbin pada rotor keluar dari celah – celah sudu pada rotor
51
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X
turbin v o . Karena kecepatan laju aliran Untuk perhitungan energi kinetik input
dengan variasi jumlah sudu dan pergerakan
energi kinetik inlet ke rotor akan
sudu yang lain, hasil perhitungannya akan
ditransmisikan ke poros turbin menjadi ditampilkan pada tabel 7, berikut ini.
energi mekanik, maka kecepatan laju aliran
energi kinetik outlet rotor akan mengecil.
Tabel 7. Energi kinetik input
Untuk mengetahui besar energi
kinetik input, dilakukan perhitungan laju Eneri kinetik input (Watt)
aliran energi kinetik input. Yang Variasi
12 6 4
menggunakan laju aliran massa air ( m ) Sudu
dalam rumus laju aliran energi kinetik input. 6.152,63 7.592,71 7.742,23
Berengsel
Laju aliran massa air diperoleh melalui debit
Sudu Tetap 6.245,50 6.413,47 7.918,04
air (Q) dikali dengan massa jenis air
3
sebesar 1000 kg/m . Dengan demikian, dapat diketahui
besar efisiensi sistem pada instalasi turbin
Berikut ini adalah perhitungan laju aliran
hasil penelitian. Berikut ini adalah salah satu
massa air saat variasi jumlah sudu bentuk perhitungan efisiensi sistem pada
sebanyak 12 buah dan pergerakan sudu instalasi turbin saat variasi jumlah sudu
berengsel. sebanyak 12 buah dengan gerakan sudu
m Q berengsel.
-3 3 3
= 2,81x10 m /s x 1000 kg/m
E og
= 2,81 kg/s sistem 100%
1 2
m vi
Untuk variasi jumlah sudu dan 2
pergerakan sudu lainnya hasil perhitungan 21 , 60
100 %
laju aliran massanya akan ditampilkan pada 1
2 ,8121 kg / s ( 66 ,15 m / s ) 2
tabel 6, sebagai berikut ini. 2
0 ,35 %
Tabel 6. Laju aliran massa air ( m )
Laju aliran massa air Efisiensi sistem untuk variasi jumlah sudu
(kg/s) dan pergerakan sudu yang lainnya akan
Variasi dimunculkan hasil perhitungannya pada
12 6 4 tabel 8.
Sudu
2,81 3,60 3,81
Berengsel Tabel 8. Efisiensi sistem dengan variasi
Sudu Tetap 2,71 3,09 3,56 jumlah sudu dan pergerakan sudu
Efisiensi Sistem (%)
Setelah memperoleh besar laju aliran massa Variasi
12 6 4
air, diperoleh energi kinetik input.
Perhitungan energi kinetik input untuk Sudu Berengsel 0,35 0,20 0,11
variasi jumlah sudu sebanyak 12 buah Sudu Tetap 0,47 0,21 0,16
dengan gerakan sudu berengsel, sebagai
berikut: Semakin banyak jumlah sudu, maka
m v i2 efisiensi sistem akan semakin baik. Jika
Ek i dibandingkan efisiensi sistem berdasarkan
2 parameter pergerakan sudu, sudu tetap
lebih efisien dibandingkan sudu berengsel
2,8121 kg / s ( 66 ,15 m / s ) 2 pada penelitian ini.
Peningkatan energi kinetik input
2 terjadi akibat penurunan jumlah sudu yang
2 mengelilingi rotor. Meski energi kinetik input
= 6.152,63 kgm
meningkat, jika energi listrik yang dihasilkan
s3
generator (energi output generator)
= 6.152,63 J/s
menurun maka efisiensi sistem akan
= 6.152,63 Watt
menurun pula. Karena efisiensi sistem
diperoleh dari perbandingan energi output
generator dengan energi kinetik input.
52
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X
53
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arismunandar, W., 1982, Penggerak Mula [6] Tirono, M., 2012, Pemodelan Turbin
Turbin, Bandung : Penerbit ITB. Cross Flow untuk Diaplikasikan pada
[2] Luknanto, D., 2008, Diktat Kuliah Sumber Air dengan Tinggi Jatuh dan
Bangunan Tenaga Air, Surabaya : Debit Kecil, Jurnal Neutrino, Vol. 4,
ITS. No. 2., April 2012, UIN Maliki
[3] Haimerl, L.A., 1960, The Cross Flow Malang, Malang.
Turbine, Jerman Barat. [7] Sahid, 2012, Kaji Eksperimental Kinerja
[4] Arsyad, I.M., 2009, Applikasi Turbin Cross Turbin Cross Flow Berbasis
Flow untuk Pembangkit Listrik Konstruksi Silinder (Drum) Poros
Mikrohidro di Kalimantan Barat, Vertikal untuk Potensi Arus Sungai,
Jurnal ELKHA, Vol. 1, No. 3., Maret B. 10., Universitas Wahid Hasyim
2009, Universitas Tanjungpura, Semarang, Semarang.
Pontianak.
[5] Larasakti, A.A., Himran, S. dan Arifin,
S.A., 2012 , Pembuatan dan
Pengujian Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro Turbin Banki Daya 200
Watt, Jurnal Mekanikal, Vol. 3, No.
1., Januari 2012, p. 245-253.
54