BAB I
PENDAHULUAN
akhlak juga diperkuat dengan ayat Al Quran surah An Nahl ayat 125
Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
1
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Belajar,
2014), hlm. 313
2
2
Tim Fokus Media, Undang-Undang Sisdiknas No.23 Tahun 2003,( Jakarta, Fokus Media
2015), hlm. 23.
3
Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di SD, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm .56.
3
pelajaran Aqidah Akhlak siswa di MI Marifatul Al Islamiah yang tidak tuntas hal
Tabel 1.1
Hasil Belajar Peserta Didik 4
Dan kurangnya keterampilan guru dalam mengajar, oleh karena itu siswa
tidak mengerti dan tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak. Yang
membuat siswa tidak tertarik mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak adalah karena
metode yang dipakai oleh pendidik hanyalah metode ceramah dan kurangnya
keterampilan guru mengolah kelas sehingga kelas tersebut terasa mati , dan ini
merupakan alasan peneliti memilih metode role playing karena metode ini
merupakan salah satu langkah terciptanya pelajaran yang menarik perhatian siswa
4
Dokumentasi, Rapor Siswa Kelas IV MI Marifatul Al Islamiah
5
sehingga siswa akan terlihat lebih aktif di dalam kelas dan akan terasa
Dengan menggunakan metode role playing ini tidak akan membuat siswa
merasa jenuh dengan pembelajaran, siswa akan merasa lebih tertarik, aktif dan
penerapan metode role playing siswa ditekankan untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran. Karena kelebihan dari metode role playing ini adalah siswa cepat
memahami apa yang menjadi tujuan pembelajaran tanpa guru harus menjelaskan
lebih banyak, karena dengan metode ini siswa diajak bermain langsung sesuai
dengan materi yang diajarkan, jadi guru disini hanya sebagai fasilitator saja
diajarkan. Sehingga tanpa dijelaskan berkali-kali siswa dapat memahami isi dari
materi pelajaran tersebut. Ketika siswa belajar dengan aktif, maka hasil belajar
B. Sasaran Tindakan
penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Marifatul Al Islamiah Dasan Agung yang
5
Observasi Awal di MI Marifatul Al Islamiah Pada Tanggal 28 Februari 2019
6
berjumlah 15 orang siswa yang terdiri dari 6 orang siswa perempuan dan 9 orang
siswa laki-laki.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata
Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi guru dan siswa. Untuk lebih
a. Bagi guru
7
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi guru untuk
belajar siswa.
b. Bagi siswa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
bermain peran atau role playing adalah salah satu proses belajar yang
Metode role playing juga dapat diartikan suatu cara penguasaan bahan-
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode ini adalah
permainan peran.7
6
Mulyono, Strategi Pembelajaran, (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm. 44
7
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PTRineka
Cipta, 2005), hlm. 237.
9
sejumlah peserta didik bertindak sebagai pemeran dan yang lainnya sebagai
dimainkannya.8
peserta didik untuk memerankan status dan fungsi pihak-pihak lain yang
situasi sosial yang mengandung suatu masalah agar peserta didik dapat
8
Mulyasa E, Pengembangan dan Implementasi, (Bandung: PT.RemajaRosdakarya, 2013),
hlm.. 113.
9
Sudjana .Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung: PT Falah Production,
2005), hlm . 134.
10
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: PT Alfabeta, 2011), hlm. 213
10
suatu permainan dalam kelas yang menirukan tokoh atau peran yang sudah
11
Atwi Suparman, Model-Model Pembelajaran Interaktif, (Jakarta: STIA-LAN Press, 2011),
hlm.91.
12
Mel Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2007), hlm. 217
11
9) Evaluasi
10) Penutup
audience.
pemeran.
13
dinilai tersebut dalam sebuah junal sekolah (kalau ada), atau pada
kekurangan setiap metode tersebut. Begitu pula dengan metode role playing
keberanian.
13
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2006), hlm. 217.
15
orang lain.14
b) Bermain peran mungkin tidak akan berjalan dengan baik jika suasana
dengan baik. Siswa perlu mengebal dengan baik apa yang akan
diperankannya.
pencapaian tujuan-tujuan :
14
Atwi Suparman, Model-Model Pembelajaran Interaktif, (Jakarta: STIA-LAN Press, 2011),
hlm.94
15
Abdul Aziz Wahab, Metode dan Model-Model Mengajar, ( Bandung : Alfabeta, 2017), hlm.
111
16
2. Hasil Belajar
lingkungannya.17
Menurut pendapat dari para ahli di atas dapat dipahami bahwa belajar
adalah suaru aktivitas yang dilakukan oleh individu dengan sadar dalam
16
Ibid,.. hlm 110
17
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor...., hlm. 2
18
Daryanto, Belajar dan Mengajar, (Bandung: Yrama Widiya, 2013), hlm. 2
17
(finished goods).19
guru sebagai pengajar dan siswa sebagai pelajar bertujuan untuk mencapai
19
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm. 44
20
Ibid, hlm. 54
21
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru Offset, 2011),
hlm. 3
18
1) Ranah kognitif
2) Ranah afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
3) Ranah psikomotorik
22
Ibid, hlm. 22-23
19
diperoleh dari tes berupa pilihan ganda atau soal uraian.Hasil belajar
diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitif paling banyak dinilai oleh
siswa dapat dilihat dari tiga ranah, yaitu ranah kognitif yang merupakan
kemampuan berpikir, ranah afektif berisi minat dan sikap dan ranah
hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semestar, dan
tergantung pada banyak faktor, ada yang bersifat positif dan ada yang
1. Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri individu yang
a) Faktor jasmani
23
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm. 44
24
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor...., hlm. 54
25
Ibid, 54
21
1) Inteligensi.
sukses.
2) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu
hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat ini selalu
kepuasan.
4) Kematangan
26
Ibid, 55
22
2. Faktor Eksternal
a) Faktor keluarga
terdekat bagi anak. Banyak sekali kesempatan dan waktu bagi seorang
b) Lingkungan sekolah
27
M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Lombok : Holistica, 2015), hlm 37
23
c) Lingkungan masyarakat
Pengertian Aqidah Akhlak terdiri dari dua kata yaitu Aqidah dan
artinya ikatan atau perjanjian, maksudnya sesuatu yang menjadi tempat bagi
perintah Allah.
28
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor..., hlm.69
29
Nur Khalisah Latuconsina, Aqidah Akhlak Kontemporer, (Cet I; Makassar:
AlauddinUniversity Press, 2014), hlm. 1.
24
makna aqidah dengan suatu perkara yang harus di benarkan dalam hati,
dengannya jiwa menjadi tenang sehingga jiwa itu menjadi yakin serta
mantap tidak di pengaruhi oleh keraguan dan juga tidak juga di pengaruhi
prasangka.30
seorang muslim, maka tertanamlah dalam jiwanya rasa bahwa Allah sajalah
yang paling berkuasa, segala wujud yang ada ini hanyalah makhluknya
iman yaitu: keyakinan atau kepercayaan akan adaanya Allah Swt, malikat-
malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, hari kebangkitan atau hari kiamat dan qadha
dan qadar”32
diamalkan dengan perbuatan yang terpuji sesuai dengan ajaran Al-quran dan
Hadist. Adapun pengertian dari mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah sub
mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar yang membahas ajaran agama
30
Muhaimin, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 259.
31
Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Cet. 3; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,2002), hlm.
97.
32
Abdullah Azzam, Akidah Landasan Pokok Membina Umat, (Cet. 4; Jakarta: Gema nsani
Press). hlm.17.
25
Islam dalam segi Aqidah dan Akhlak. Mata pelajaran Aqidah Akhlak juga
kehidupan sehari-hari.
aqidah Islam.33
33
https://spmsleman.files.wordpress.com/2016/04/kma-nomor-165-tahun-2014-kurma-k13-
lampiran.pdf, hlm. 39
26
serta pengalaman peserta didik tentang Aqidah dan Akhlak Islam, sehingga
Islam.
dasar adalah kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari kompetensi inti. Untuk lebih jelasnnya bisa dilihat pada tabel
dibawah ini : 34
34
https://spmsleman.files.wordpress.com/2016/04/kma-nomor-165-tahun-2014-kurma-k13-
lampiran.pdf, hlm. 80
27
Adapun penelitian yang relevan atau sesuai dengan penelitian yang akan
hasil belajar dengan menggunakan metode role playing siswa kelas X IPA.
role playing dan pada pendekatan penelitian yang digunakan yaitu penelitian
terikatnya. Jika pada penelitian yang dilakukan Eni Enawati variabel teriktnya
adalah hasil belajar mata pelajaran Ipa sedangkan pada penelitian yang akan
Akhlak.
belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing pada
35
Eny Enawati, Meningkatkan Hasil Belajar dengan Menggunakan Metode Role Playing
Siswa Kelas X IPA, Jurnal Pendidikan ( Program Studi Pendidkan Kimia Universitas Mataram 2017,
hlm. 1
29
penggunaan metode role playing dapat menigkatkan hasil belajar pada mata
pelajaran IPS.
penelitian yang dilaukan Sifna Rahma variabel terikatnya adalah hasil belajar
mata pelajaran IPS, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan variabel
role playing terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode role playing
Badrussalam Sekarbela.
playing dan pada pendekatan penelitian yaitu penelitian tindakan kelas (PTK).
penelitian Rafida Umar variabel terikatnya adalah hasil belajar mata pelajaran
C. Kerangka Berfikir
hal yang harus diperhatikan oleh pendidik dalam mengajar. Dengan menggunakan
metode diharapkan terjadi interaksi baik dari pendidik dengan peserta didik peserta
peserta didik untuk dapat memahami materi pelajaran. Sehingga hasil belajar yang
diinginkan dapat tercapai dengan optimal. Pemilihan metode ini harus benar-benar
melaksanakannya.
suasana kelas yang tidak membosankan. Salah satu caranya yaitu dengan
Metode role playing diduga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena
D. Hipotesis Penelitian
menerapkan metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
peserta didik atau subjek yang dikenai tindakan. Penelitian tindakan kelas ini
B. Sasaran Tindakan
pembicaraan dalam penelitian tindakan kelas. Adapun sasaran atau objek dari
15 orang, yang terdiri dari 9 orang peserta didik laki-laki dan 6 orang peserta
didik perempuan
C. Desain PTK
penerapan metode role playing pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Menurut
29
33
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Siklus berikutnya
Gambar 3.1
Siklus penelitian tindakan kelas ( PTK )
38
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta : Rineka
Cipta,2014 ),hlm.137
34
Dari bagan di atas dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan PTK dimulai dengan
siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan.Apabila sudah diketahui letak
dengan siklus berikutnya, sehingga PTK dapat dilakukan dengan beberapa siklus.
D. Rencana Tindakan
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( PTK). Yaitu suatu
penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti sebagai observer.
penliti tercapai. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan yaitu,
dialakukan pada tahap ini yaitu melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas
penelitian tindakan kelas ini menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan
siswa. Untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar dan
Pedoman ini digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas belajar siswa
mengajar dengan menerapkan metode role playing pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak.
39
Ibid,hlm.139.
40
Ibid,hlm.139.
36
4. Tahap Refleksi
terjadi.41 Refleksi dilakukan pada akhir siklus, pada tahap ini peneliti bersama
guru mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan
pada tiap siklus. Sebagai acuan dalam refleksi ini adalah hasil observasi dan
nilai yang diperoleh siswa dari tes hasil belajar. Hasil refleksi ini digunakan
pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya. Selain itu hasil refleksi juga
Jika pada siklus I kegiatan pembelajaran belum berhasil maka akan di lanjutkan
pada siklus II, begitu pula pada pembelajaran siklus II jika belum berhasil
(PTK) ini tercapai 85%. Penelitian ini dikatakan berhasil jika 85% peserta didik
minimal berada pada kategori baik dengan persentasii 78-89% selama proses
dikatakan berhasil jika aktivitas belajar siswa berada pada kategori aktif dengan
persentasi 50-74%.
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih
41
Ibid,hlm.140.
37
mudah dan hasil lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
berikut.
1. Tes
Tes adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk melakukan
aspk-aspek psikologi manusia.43 Tes yang baik merupakan alat yang digunakan
untuk mengetahui atau mnegukur tingat daya serap siswa setelah mengikuti
setiap soal tes yang dijawab dengan benar oleh siswa.44Adapun tujuan
belajar siswa pada pelajaran Aqidah Akhlak pada setiap siklus yang akan
dilakukan.
42
Ibid., hlm. 203.
43
Warni Djuwita, Evaluasi Pembelajaran, (Mataram: Elhikam Press Lombok, 2012), hlm. 66
44
Ibid, hlm. 70
38
KD Indikator
3.5 Mengidentifikasi akhlakul 3.5.1 Menjelaskan pengertian akhlakul karimah
karimah Terhadap saudara 3.5.2 Menyebutkanmacam-macam contoh
dalam kehidupan sehari- akhlakul karimah
hari 3.5.3 Mempraktikkan akhlakul karimah dalam
kehidupan sehari-hari
2. Lembar Observasi
adalah observasi partisipatif yaitu peneliti ikut serta dalam kegiatan yang
diamati dalam penelitian ini disusun dalam pedoman observasi. Dalam hal ini
45
Warni Djuwita, Evaluasi…., hlm. 97.
39
6. Penutup pembelajaran
Tabel 3.1
Skor Aktivitas Guru
Kriteria Skor
Apabila ada 4 deskriptor yang Nampak 4
Apabila ada 3 deskriptor yang Nampak 3
Apabila ada 2 deskriptor yang Nampak 2
Apabila ada 1 deskriptor yang Nampak 1
Apabila tidak ada deskriptor yang Nampak 0
berikut :
40
Tabel 3.2
Skor Aktivitas Siswa
Persentase Skor Kriteria
90%-100% 4 Sangat aktif
(12-15 peserta didik)
78%-89% 3 Aktif
(8-11 peserta didik)
65%-77% 2 Cukup aktif
(4-7 peserta didik )
≤55% 1 Kurang aktif
(4 peserta didik)
F. Pelaksanaan Tindakan
ulang sesuai dengan rencana tindakan yang telah dibuat pada gambar spiral
observasi siswa dan guru dan tes evaluasi. Dilanjutkan pada tahap pelaksanaan
dimana pada tahap ini pendidik memulai pembelajaran menggunakan RPP yang
telah dibuat dan didalamnya menggunakan metode role playing, jadi pada awal
apersepsi dan mulai menjelaskan scenario yang akan dimainkan siswa lalu
pendidik membetuk siswa lalu pendidik memberikan siswa waktu untuk membaca
menuyuruh peserta didik melakonkan peran sesuai scenario yang telah dibagikan.
41
tahap observasi disini adalah peneliti mengamati proses pembelajaran yang sedang
berlangsung dikelas. Tahap terakhir adalah adalah refleksi, pada tahap ini pendidik
bersama peneliti membahas apa yang menjadi kekurangan pada pembelajaran dan
langsung, yaitu dengan datang langsung ke sekolah tersebut dan mengamati proses
berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif digunakan untuk menentukan
siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru selama
fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan
42
penelitian.46 Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang sangat penting
dalam kegiatan penelitian bila diinginkan kesimpulan yang akan diteliti dapat
dipertanggung jawabkan.
sebagai berikut
Keterangan:
KB = ketuntasan belajar
∑𝑋
X = ∑𝑁 x 100
Keterangan:
46
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 106
47
Zainal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, , ( Bandung: Yrama Widya,
2016), hlm 40
43
c. Ketuntasan Klasikal
sebagai berikut:49
𝑝
KK= 𝑛 x100
Keterangan:
KK = ketuntasan klasikal
apabila target pencapaian ideal 85% dari jumlah peserta didik dengan nilai
minimal 75.
48
Ibid, hlm 41
49
Ibid, hlm.42
44
∑𝑆
PS= x 100%
𝑁
Keterangan :
Tabel 3.3
Skor persentase aktivitas pesert didik
Persentase Kriteria
90% - 100% Sangat aktif
78% - 89% Aktif
65% - 77% Kurang aktif
>55% Tidak aktif
dengan skenario yang telah dirancang oleh peneliti, sesuai dengan tindakan
berikut:52
50
Baiq Muliati, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Melalui Metode Realistic
Matematic Education (Rme) Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas III MI Al-Badriyah Lombok
Timur Tahun Pelajaran 2015/2016, (Skripsi, FITK IAIN Mataram, Mataram 2015), hlm. 33.
51
Purwanto, Prinsip…, hlm, 103.
52
Baiq Muliati, “Upaya…, hlm. 34.
45
∑𝐴
P = ∑𝑁 x 100%
Keterangan:
Tabel 3.4
Skor persentase aktivitas guru
Persentase Kriteria
90% - 100% Terlaksana sangat baik
78% - 89% Terlaksana baik
65% - 78% Terlaksana cukup baik
<55% Kurang baik
3. Refleksi
Tahap refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus. Pada tahap ini peneliti
yang muncul pada setiap proses belajar mengajar dan dapat melakukan
perbaikan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya. Jika pada siklus I hasil yang
diperoleh tidak tercapai maka penelitia ini akan dilanjutkan kesiklus II dan
53
Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Yrama Widya, 2008), hlm.269.
46
I. Indikator Keberhasilan
1. Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil jika 85% peserta didik telah
2. Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil jika aktivitas belajar peserta
BAB IV
1. Letak Geografis
jalan gunung pengsong gang jeruk No. 15 Dasan Agung Kota Mataram. MI Al-
Ma’rifatul Islamiyah ini dibagun pada tanah waqaf seluas 490 𝑀2 , serta luar
bagunan 330 𝑀2 . Lokasi tersebut bereada di dasan agung kota mataram yang
masyarakat sekitar. Untuk lebih jelasnya, maka dapat dijelaskan bahwa MI Al-
54
Dokumentasi, Profil Madrasah, Dasan Agung Mataram 27 Mei 2019
48
a. Visi
Visi adalah gambaran masa depan yang diinginkan oleh setiap sekolah.
b. Misi
lain :56
efisien
6) Mendorong siswa bersikap percaya diri, mandiri dan gemar bekerja keras
3. Keadaan Guru
55
Dokumentasi, Profil Madrasah, Dasan Agung Mataram 27 Mei 2019
56
Dokumentasi, Profil Madrasah, Dasan Agung Mataram 27 Mei 2019
49
Tabel 4.1
Keadaan Guru/pendidik MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung57
Masa
NO Nama Guru Tempat Tanggal Lahir Pendidikan
Kerja/Tahun
1. Drs.H.Hambali Ds.Agung,31/12/1967 S1 22
2. Nurhidayah, S.Pd.I Ds.Agung,02/04/1977 S1 20
3. Suwartini, S.Pd.I Ds.Agung,31/05/1976 S1 16
4. Moh.Hatta, S.Ag Ds.Agung,31/12/1975 S1 14
5. Bq. NurulAini, S.Ag Ketangga, 17/05/1975 S1 13
6. Hatikah, S.Pd.I Ds. Agung, 23/10/1982 S1 11
7. Agus Salim, S,Pd Ds. Agung, 10/08/1981 S1 13
8. Sya’banShaleh, .Sos Ds. Agung, 20/06/1984 S1 10
9. Lili Suriyani, S.Pd.I TanakAwu, 15/12/1974 S1 9
10. Zahrah, S.Pd.I Ds. Agung, 14/06/1971 S1 6
11. Pathul Aini, S.Pd.I Orong Rantek,14/05/1988 S1 4
Dari data diatas menunjukan bahwa tenaga pendidik yang ada di Mi
Marifatul Al Islamiah menjadi guru kelas kecuali guru bahasa daerah dan
penjaskes yang tidak menjadi guru kelas melainkan mengajar di semua kelas.
4. Keadaan Siswa
Tabel 4.2
Jumlah peserta didik Mi Marifatul Al Islamiah tahun pelajaran 2018/201958
No Kelas Tahun Pelajaran 2018/2019
Laki-laki Perempuan Jumlah
1. I 15 10 25
2. II 8 12 20
3. III 5 10 15
4. IV 9 6 15
5. V 6 14 20
6. VI 7 8 15
Jumlah 50 60 110
57
Dokumentasi, Profil Madrasah, Dasan Agung Mataram 27 Mei 2019
58
Dokumentasi, Profil Madrasah, Dasan Agung Mataram 27 Mei 2019
50
kelengkapan sarana dan prasarananya. Adapun sarana dan prasarana yang ada
ini
51
Tabel 4.3
Keadaan sarana dan prasarana MI Al-Ma’rifatul Islamiyah59
Keadaan
No Sarana dan prasarana
Baik Rusak ringan Rusak berat
1. Ruang belajar 6 - -
2. Ruang kepala 1 - -
sekolah
3. Ruang guru 1 - -
4. Ruang perpustakaan 1 - -
5. Ruang UKS 1 - -
6. Mushollah 1 - -
7. Bangku dan meja 120 - -
8. Papan tulis 6 - -
9. Papan data 6 - -
10. Meja dan kursi guru 10 - -
11. Lemari kelas 6 - -
12. Rak buku 2 - -
13. Kursi tamu 1 - -
14. Wc guru 1 - -
15. Wc siswa 2 - -
16. Tempat wudhu 1 - -
17. Pengeras suara 1 - -
Jumlah 167 - -
Dari data di atas dapat diketahui keadaan sarana dan prasarana yang
59
Dokumentasi, Profil Madrasah, Dasan Agung Mataram 27 Mei 2019
52
B. Hasil Penelitian
pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 17 mei s.d 17 juni 2019. Setiap siklus
terdiri atas 2 kali pertemuan, 1 kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran dan 1
IV yaitu rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.
Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan hasil
2018/2019 dengan jumlah didik sebanyak 15 orang yang terdiri dari 9 orang siswa
laki- laki dan 6 orang siswa perempuan . Penelitian ini dilakukan dalam bentuk
Data yang diperoleh dari penelitian ini ada dua jenis yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi yang memberikan
berlangsung. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes evaluasi terhadap
peserta didik berupa soal pilihan ganda untuk melihat hasil belajar peserta didik
yang dilaksanakan pada akhir siklus, adapun uraian setiap siklus adalah sebagai
berikut:
53
dalam bentuk tes tertulis sebanyak 10 soal pilihan ganda. Adapun langkah-
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
2 kali pertemuan.
1) Pertemuan I
tabel berikut:
Tabel 4.4
Deskripsi Umum Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama Siklus I
Pertemuan Waktu/Tanggal Kegiatan
I 08.00-09.10 Menyampaikan materi pelajaran “akhlakul
Jumad 17 Mei 2019 karimah” dengan menerapkan metode
pembelajaran role playing
hari Jumad tanggal 17 Mei 2019, jam pelajaran pertama mulai dari pukul
berikut:
55
a) Kegiatan Awal
dipelajari.
b) Kegiatan Inti
c) Kegiatan Akhir
2) Pertemuan II
berikut
Tabel 4.5
Deskripsi Umum Kegiatan Pembelajaran Pertemuan kedua Siklus I
Pertemuan Waktu/Tanggal Kegiatan
II 08.00-09.10 Pendalaman materi dan
Rabu 22 mei 2019 evaluasi siklus I
57
Rabu tanggal 22 Mei 2019 , jam pelajaran pertama dimulai pukul 08.00-
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan Inti
temannya.
c) Kegiatan Akhir
Dalam observasi diperoleh dua buah data hasil observasi aktifitas mengajar
pendidik dan aktivitas peserta didik yang dilakukan oleh observer. Observer
Tabel 4.6
Data hasil observasi belajar peserta didik siklus I
No Indikator Pertemuan
I II
1 Kesiapan peserta didik menerima materi pelajaran 14 14
2 Antusias pesrta didik dalam mengikuti 12 15
pembelajaran
3 Aktivitas peserta didik dalam menerapkan metode 11 11
role playing
4 Keaktifan peserta didik dalam diskusi kelompok 2 2
5 Interaksi peserta didik dengan guru 11 11
6 Kekompakan peserta didik bekerja dalam 7 7
kelompok diskusi
Jumlah Skor 57 60
Skor maksumum 84 84
Persentase 67,86% 71,42%
Rata-rata persentase 69,64%
Kategori aktivitas belajar peserta didik Kurang aktif
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas terlihat bahwa nilai rata
aktivitas peserta didik pada siklus I yaitu 69,64% yang termasuk dalam kategori
kurang aktif. Data hasil observasi belajar peserta didik siklus I pertemuan I dan
cukup baik, dilihat dari kesiapan peserta didik ketika pendidik masuk kelas,
peserta didik sudah dalam keadaan siap mengikuti pembelajaran dan sudah
temannya.
dan seksama masih ada peserta didik terlihat tidak aktif dalam merespon
salah.
playing sudah cukup baik, terlihat dari adanya antusis pembagian anggota
pendapatnya.
kurang. Peserta didik masih kurang aktif dalam menjawab pertanyaan dari
lancar, dan masih ada yang kurang aktif dalam kelompok tersebut. Hal ini
Tabel 4.7
Data hasil observasi mengajar pendidik siklus I
No Indikator Pertemuan
I II
1 Perencanaan dan kesiapan pelaksanaan pembelajaran 2 3
2 Pemberian apersepsi dan motivasi kepada peserta didik 2 2
3 Penyampaian materi pada peserta didik 2 2
4 Membimbing kegiatan diskusi kelompok dan 2 3
memerankan drama menggunakan metode role playing
5 Interaksi pendidik dengan peserta didik 1 1
6 Menutup pembelajaran 2 2
Jumlah Skor 11 13
Skor maksimum 20 20
Persentase 55% 65%
Rata-rata persentase 60%
Kategori aktivitas mengajar pendidik Terlaksana
cukup baik
Berdasarkan tabel di atas, terdapat 6 indikator dalam lembar observasi
menyampaikan pendapatnya
dan motivasi serta pesan moral yang diambil dari yang telah dipelajari.Hal
3. Evaluasi
mengetahui apakah peserta didik sudah memahami dengan baik materi yang
telah dipelajari.Tes evaluasi yang diberikan dalam bentuk soal pilihan gana
63
sbanyak 10 butir soal yan dilaksanakan pada pertemuan kedua. Adapun hasil
Tabel 4.8
Data hasil evaluasi belajar peserta didik siklus I
Jumlah Jumlah yang Nilai Nilai Yang Yang Ketuntasan
peserta mengikuti tertinggi terendah tuntas tidak klasikal
didik tes tuntas
15 15 90 60 11 4 73,33%
Berdasarkan tabel data hasil evaluasi belajar dilihat bahwa nilai tertinggi
90, dan nilai terendah 60. Ketuntasan belajar peserta didik dapat dilihat pada
hasil evaluasi siklus I pada tabel di atas, dari 15 orang peserta didik 11
dinyatakan tuntas secara individu dan 4 orang peserta didik dinyatakan tidak
tuntas. Hal ini dikarenakan peserta didik belum memahami materi akhlakul
karimah dan penerapan metode pembelajaran role playing, ini berarti bahwa
tuntas karena belum mencapai kriteria ketuntasan secara individu dan klasikal.
Nilai ketuntasan klasikal peserta didik pada siklus I mencapai 73,33%. Peserta
didik dikatakan tuntas secara individu apabila mencapai nilai ≥ 85 suatu kelas
dikatakan tuntas jika dikelas tersebut 85% peserta didik telah mencapai
berikutnya. Hasil evaluasi belajar peserta didik siklus I secara rinci dapat dilihat
4. Refleksi
observasi kegiatan mengajar pendidik dan data hasil observasi kegiatan belajar
metode pembelajaran role playing pada siklus I belum berhasil karena belum
maksimal, terlihat dari masih adanya peserta didik yang masih malu untuk
c. Aktivitas peserta didik dalam memerankan drama sudah cukup optimal. Hal
ini terlihat dari penguasaan peran peseta didik dalam memainkan drama
lain:
kelas.
66
selesai.
d. Pendidik harus lebih jelas dan pelan saat menjelaskan aturan bermain
kekurangan pada siklus I dapat menurun sehingga dapat memberikan hasil yang
pada hari Rabu tanggal 12 Juni 2019 dilaksanakan selama 2 x 35 menit dengan
siklus II. Soal evaluasi diberikan dalam bentuk tertulis sebanyak 10 butir soal
a. Perencanaan
diperbaiki pada tahap ini yaitu: RPP pada siklus II lebih dipersiapkan dengan
memerankan drama dan diskusi yang lebih jelas dan tegas, sehingga kegiatan
masing kelompok.
68
sebagai berikut:
b. Pelaksanaan Tindakan
2 kali pertemuan.
69
1) Pertemuan I
tabel berikut :
Tabel 4.9
Deskripsi Umum Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama Siklus II
hari Jumad tanggal 31 Mei 2019, jam pelajaran pertama mulai dari pukul
berikut:
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan Inti
c) Kegiatan Akhir
oleh peserta didik. Disini peserta didik sudah mulai rebutan untuk
2) Pertemuan II
berikut:
71
Tabel 4.10
Deskripsi Umum Kegiatan Pembelajaran Pertemuan kedua Siklus II
Pertemuan Waktu/Tanggal Kegiatan
II 08.00-09.10 Pendalaman materi dan
Rabu 12 Juni 2019 evaluasi siklus I
Rabu tanggal 12 Juni 2019 , jam pelajaran pertama dimulai pukul 08.00-
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan Inti
c) Kegiatan Akhir
bersama.
Dalam tahap observasi diperoleh dua buah data yakni data hasil observasi
aktivitas mengajar pendidik dan data hasil observasi aktivitas belajar peserta
didik.
pesertaa didik Adapun hasil observasi terhadap aktivitas belajar peserta didik
Tabel 4.11
Data hasil observasi belajar peserta didik siklus II
Pertemuan
No Indikator
I II
1 Kesiapan peserta didik menerima materi pelajaran 16 16
2 Antusias pesrta didik dalam mengikuti 16 16
pembelajaran
3 Aktivitas peserta didik dalam menerapkan metode 12 12
role playing
4 Keaktifan peserta didik dalam diskusi kelompok 4 4
5 Interaksi peserta didik dengan guru 14 16
6 Kekompakan peserta didik bekerja dalam 11 11
kelompok diskusi
Jumlah Skor 73 75
Skor maksumum 84 84
Persentase 86,90% 89,29%
Rata-rata persentase 88,95%
Kategori aktivitas belajar peserta didik Aktif
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas terlihat bahwa nilai rata
aktivitas peserta didik pada siklus II yaitu 88,95% yang termasuk dalam
kategori aktif. Data hasil observasi belajar peserta didik siklus II pertemuan I
sangat baik, begitu pula dengan aktivitas peserta didik bekerja sama dengan
sebelumnya. Peserta didik juga terlibat aktif dalam kegiatan tanya jawab
Tabel 4.12
Data hasil observasi mengajar pendidik siklus II
No Indikator Pertemuan
I II
1 Perencanaan dan kesiapan pelaksanaan 3 3
pembelajaran
2 Pemberian apersepsi dan motivasi kepada peserta 2 3
didik
3 Penyampaian materi pada peserta didik 4 4
4 Membimbing kegiatan diskusi kelompok dan 5 5
memerankan drama menggunakan metode role
playing
5 Interaksi pendidik dengan peserta didik 1 2
6 Menutup pembelajaran 2 2
Jumlah Skor 17 19
Skor maksimum 20 20
Persentase 85% 95%
Rata-rata persentase 90%
Kategori aktivitas mengajar pendidik Terlaksana sangat
baik
75
c. Evaluasi
mengetahui apakah peserta didik sudah memahami dengan baik materi yang
telah dipelajari.Tes evaluasi yang diberikan dalam bentuk soal pilihan ganda
Tabel 4.13
Data hasil evaluasi belajar peserta didik siklus II
Jumlah Jumlah Nilai Nilai Yang Yang Ketuntasan
peserta yang tertinggi terendah tuntas tidak klasikal
didik mengikuti tuntas
tes
15 15 100 60 14 1 93,33%
adalah 15.Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan diperoleh nilai tertinggi
yaitu 100, dan nilai terendah yang diperoleh peserta didik yaitu 60. Dari 15
peserta didik yang mengikuti pembelajaran dan mengikuti tes, ada 14 peserta
76
didik yang tuntas secara individu dan mendapatkan nilai di atas KKM ( 75)
klasikal.Peserta didik dikatakan tuntas apabila telah mencapai lebih dari 85%
jumlah peserta didik yang tuntas belajar. Meskipun masih ada satu peserta
didik yang belum tuntas secara individu, penelitian ini dapat dihentikan
d. Refleksi
sudah mulai sangat membaik.Baik itu dilihat dari aktivitas belajar peserta
telah mencapai kategori terlaksana baik. Selain itu, hasil evaluasi siklus II
dikatakan berhasil.
D. Pembahasan
penerapan metode role playing, baik dari aktivitas belajar peserta didik
maupun pendidik, dan hasil evaluasi belajar peserta didik menunjukan adanya
77
peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik dari tiap siklus I ke siklus
II.
Adapun ringkasan dari hasil penelitian siklus I dan siklus II yang memuat
pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dalam
Tabel 4.15
Siklus Aktifitas peserta didik Aktivitas pendidik Hasil belajar peserta didik
pertemuan Rata- kategori pertemuan Rata- Kategori Tuntas Tidak Ketuntasa
I II rata I II rata tuntas klasikal
I 62 75 68% Cukup 68 80 74% Terlaksana 11 4 73,33%
aktif cukup baik
II 75 83 79% Aktif 81 90 85% Terlaksana 14 1 93,33%
baik
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa:
pada siklus sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Rohani yang
2. Aktivitas Pendidik
pada siklus sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari peran dan tanggung
60
Rohani ,Ahmad, Pengelolaan Pembelajaran (Sebuah Pengantar Menuju Pendidik
profesional),(Jakarta: Rineka Cipta, 2010),Hlm 45
79
yang serasi .
61
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar,( Bandung: Bumi Aksara,2011),Hlm, 35
80
sebagai berikut:
belajar yang aktif dan efektif lebih baik dari siklus sebelumnya
playing.
IPA.62 Hal ini sejalan dengan pendapat Sifna Rahma yang juga
role playing dan dalam penelitian ini metode role playing sangat
62
Eny Enawati, Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Metode Role Playing
Siswa Kelas X IPA, jurnal pendidikan ( Program Studi Pendidkan Kimia Universitas Mataram 2017,
hlm. 1
63
Sifna Rahma, Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan
Metode Role Playing Pada Siswa Kelas VIII Mts Nw Mataram, Jurnal Pendidikan ( FKIP Universitas
Mataram 2016), Hlm.1
82
BAB V
A. Kesimpulan
metode pembelajaran role playing dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
dapat diketahui dari hasil nilai evaluasi belajar peserta didik pada siklus I dengan
ketuntasan klasikal 73,33% dan meningkat pada siklus II sebesar 20% dengan
pendidik pada siklus I yaitu 60% dengan kategori terlaksana cukup baik dan
persentase aktivitas peserta didik pada siklus I yaitu 69,64% dengan kategori
cukup aktif, dan meningkat pada siklus II dengan rata-rata persentase sebesar
B. Saran
salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak
84
2. Bagi peserta didik diharapkan dengan menggunakan metode role playing ini
3. Bagi kepala Sekolah diharapkan metode role playing ini menjadi salah satu
salah satu metode yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran lain