Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN


MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG RAWAT INAP MELATI RS MORO SEHAT

Disusun Oleh :

Kelompok 5

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019

1
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ronde keperawatan merupakan bentuk dari pelaksanaan Model Asuhan
Keperawatan dengan metode Keperawatan Primer, dan metode pemberian pelayanan
keperawatan yang harus ditingkatkan dan dimantapkan. Ronde keperawatan ditujukan
untuk menggali dan membahas lebih mendetail mengenai masalah keperawatan yang
ditemukan pada pasien sehingga dengan adanya ronde keperawatan diharapkan dapat
memecahan masalah melalui berpikir kritis berdasarkan konsep asuhan keperawatan
(Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan adalah sarana perawat untuk membahas masalah
keperawatan dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan, konsultan
keperawatan, serta divisi terkait (medis, gizi, rehabilitasi medik, dan sebagainya).
Ronde keperawatan juga merupakan suatu lahan belajar bagi perawat dengan harapan
dapat meningkatkan kognitif, afektif dan psikomotor. Kepekaan serta berpikir kritis
perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan
pengaplikasian konsep teori secara langsung pada kasus nyata. Dalam pelaksanaan
ronde juga akan terlihat kemampuan perawat dalam melaksanakan kerja sama dengan
tim kesehatan yang lain guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada klien
(Nursalam, 2011).
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka kelompok 5 akan mengadakan kegiatan
role play ronde keperawatan di kelas selama proses pembelajaran manajemen dengan
materi ronde keperawatan berlangsung.

2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Pelaksanaan ronde keperawatan menjadikan mahasiswa mampu menyelesaikan
masalah pasien dengan berpikir kritis.
2. Tujuan khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu :
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
b. Meningkatkan kemampuan validasi data pada klien
c. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien dan berbasis pada hasil penelitian
terkini.
e. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja ronde.
f. Menumbuhkan kemampuan berdiskusi dengan tenaga kesehatan lainnya.
C. Manfaat
1. Bagi Pasien :
a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan.
b. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
c. Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi Perawat :
a. Meningkatkan kognitif dan afektif dan psikomotor perawat.
b. Meningkatkan kerjasama antar tim
c. Menciptakan kerja perawat profesional.
3. Bagi rumah sakit :
a. Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
b. Menurunkan lama hari perawatan pasien.

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Ronde Keperawatan


1. Pengertian Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilakukan oleh perawat selain itu melibatkan pasien dalam
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Saat – saat dalam kasus tertentu
ronde keperawatan dilaksanakan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala
ruangan, perawat pelaksana yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim
kesehatan (Nursalam,2002 dalam Nursalam 2011).
Ronde memiliki ciri-ciri:
a. Pasien dilibatkan
b. Keluarga pasien dilibatkan
c. Pasien adalah focus kegiatan
d. PA, PP dan konselor melakukan diskusi bersama
e. Konselor memfasilitasi kreatifitas
f. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, PP dalam
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
2. Manfaat
a. Masalah pasien dapat teratasi
b. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
c. Terciptanya komunitas keperawatan yang professional
d. Terciptanya kerjasama antar tim kesehatan
e. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar

3. Tujuan
a. Tujuan umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui berpikir kritis
b. Tujuan khusus
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sitematis
2) Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.

4
4) Menumbuhkan pikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien
5) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatn
6) Meningkatkankemampuan justifikasi
7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
4. Kriteria pasien
a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
b. Pasien dengan kasus baru atau langka
5. Metode
Diskusi
6. Peralatan
a. Sarana diskusi: buku, pulpen
b. Status/dokumentasi keperawatan
c. Materi yang disampaikan secara lisan

7. Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan

PP
Tahap Praronde

1. Penetapan
pasien

2. Persiapan pasien :
 Informed consent
 Hasil pengkajian/validasi
data

5
Tahap 3. Penyajian masalah - Apa diagnosis
Pelaksanaan di keperawatan?
Nurse Station - Apa data yang
mendukung?
- Bagaimana intervensi
yang sudah dilakukan?
- Apa hambatan yang
ditemukan?

Tahap Ronde di kamar 4. Validasi data di bed pasien


pasien

PP, konselor, KARU

5. Lanjutan diskusi di nurse station

Tahap Pasca Ronde

(Nurse Station)
6. kesimpulan dan rekomendasi
solusi masalah
Keterangan :
1. Praronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka).
b. Menentukan tim ronde.
c. Mencari sumber atau literature.
d. Membuat proposal.
e. Mempersiapkan pasien : inform consent dan pengkajian.
f. Diskusi: tentang diagnosis keperawatan? Apa data yang mendukung?
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan? Apa hambatan yang ditemukan
selama perawatan?
2. Pelaksanaan ronde

6
a. Penjelasan tentang pasien tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan
atau telah dilaksanankan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan
tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
3. Pascaronde
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan
b. Kesimpulan dan rekomndasi penegak diagnosis, intervensi keperawatan
selanjutnya.
8. Peran masing-masing anggota tim
Kegiatan ronde merupakan kegiatan menyelesaikan masalah pasien oleh
perawat dengan melibatkan keluarga pasien, berbagai tim kesehatan lainya. Perawat
memiliki perannya masing-masing agar kegiatan ronde ini berjalan lancar.

Table 2.1 Peran anggota tim


No Perawat Peran
1 Perawat primer 1 Menjelaskan data pasien yang mendukung
masalah pasien
2 Menjelaskan diagnosis keperawatan
3 Menjelaskan intervensi yang dilakukan
4 Menjelaskan hasil yang didapat
5 Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan
yang diambil
6 Menggali masalah-masalah pasien yang
belum terkaji
2 Perawat konselor 1 Memberi justifikasi
2 Memberi reinforcement
3 Memvalidasi kebenaran dari masalah dan
intervensi keperawatan serta rasional
tindakan

7
4 Mengarahkan dan koreksi
5 Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah
dipelajari.

9. Kriteria evaluasi
a. Struktur :
1) Persyaratan administrative (informd consent, alat dan lainya)
2) Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan
3) Persiapan dilakukan sebelumnya.
b. Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditetapkan

c. Hasil
1) Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
2) Masalah pasien daapt teratasi
3) Perawat dapat:
a) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
b) Meningkatkan cara berpikir yang sitematis
c) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
d) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
e) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
f) Meningkatkan kemampuan memodifikasi asuhan keperawatan
g) Meningkatkan kemampuan justifikasi
h) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja (Nursalam, 2014)

8
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.L
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DI RUANG MELATI RS MORO
SEHAT
Topik : Diabetes melitus (DM)

Sasaran : Ny. L

Hari/tanggal : Rabu, 26 Agustus 2019

Waktu : 60 menit (09.00-10.00)

Tujuan

1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi yaitu kelebihan volume
cairan dan kerusakan integritas kulit
2. Tujuan Khusus
a. Menjastifikasi masalah yang belum teratasi
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lain
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien

Sasaran

Ny. L beserta keluarga

Materi (Masalah Ronde)

9
Diskusi mengenai kondisi klien yang masih bengkak seluruh tubuh dengan GDS 300
mg/dl dan terdapat luka pada dorsalis pedis dekstra warna dasar luka kuning, eksudat
purulent, area sekitar luka merah, luas luka 5x6 dan kedalaman 2 cm. Klien telah
dirawat selama 3 hari dan tidak mengalami perbaikan hingga diangkat masalah
keperawata kelebihan volume cairan dan kerusakan integritas kulit.

10
Pengkajian

Nama pasien Ny. L, perempuan, 60 tahun dengan diagnose medis DM. Keluhan
utama saat ini pasien mengeluh seluruh badannya bengkak dan lukanya tidak sembuh.
Pasien mengatakan bahwa badannya sudah bengkak sejak 1 minggu yang lalu dan
lukanya sudah muncul sekitar 2 minggu lalu sebelum masuk RS. Pasien memiliki
riwayat DM sejak 10 tahun yang lalu. Pasien sudah tidak pernah melakukan control
ke RS ataupun Puskesmas terkait keadaanya. Pasien berhenti melakukan suntik
insulin sejak 3 tahun yang lalu karena tidak ada yang mengantar. Selama di rumah
pasien tidak melakukan rawat luka dan hanya menutupnya dengan kain.

A. Status Kesehatan Umum


1. Kesadaran : komposmentis
2. GCS : 4-5-6
3. TD : 140/80 mmHg
4. Nadi : 80 x/menit
5. Respirasi : 24 x/menit
6. Temp : 36,5 0C
B. Pemeriksaan persistem (B1-B6)
1. Breathing :-
2. Blood :-
Inspeks : terdapat luka dengan warna dasar kuning, eksudat (+), edema (+)
Palpasi : pulsasi arteri darah pedis posterior menurun, CRT > 3 detik
3. Brain :-
4. Bowel : Mual muntah (-), BAB 2x sehari
5. Bladder :-
6. Bone :
Inspeksi :area sekitar luka merah, eksudat purulent, warna dasar
kuning, luas luka 5x6, kedalaman 2 cm.
Palpasi :Turgor kulit jelek.
C. Pemeriksaan Penunjang
GDS : 300 mg/dl
Hb : 7 g/dl
HCT : 36 %
Kultur : Enterobacter aerogenes
Leukosit : 12.000/mm3
PLT : 200.000/ mm3
Ureum : 233 mg/dl
Kreatinin : 24 mg/dl
Albumin : 3,0 mg/dl
SGOT : 19 U/L
SGPT : 28 U/L
Metode

11
Diskusi

Media

1. Dokumen/status pasien
2. Sarana diskusi:kertas dan pulpen
3. Materi yang disampaikan secara lisan

Kegiatan Ronde Keperawatan

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Tempat


pasien
1 hari Pra- Praronde. Perawat - Ruang
sebelum ronde 1. Menetukan kasus Primer, Melati
Ronde dan topic KARU
2. Menentukan tim
ronde
3. Menentukan
literature
4. Membuat
proposal
5. Mempersiapkan
pasien
6. Diskusi
pelakasanaan
5 menit Ronde Pembukaan. Kepala - Nurse
(Nurse 1. Salam pembuka ruangan Station
Station) 2. Memperkenalkan
tim ronde
3. Menyampaikan
identitas dan
masalah pasien
4. Menjelaskan
tujuan ronde
30 menit Penyajian masalah. PP - Nurse
1. Memberikan station
salam dan
memperkenalkan
pasien kepada
tim ronde
2. Menjelaskan
riwayat penyakit
dan keperawatan
pasien
3. Menjelaskan

12
masalah pasien,
tindakan yang
telah dilakukan,
serta menetapkan
prioritas untuk
didiskusikan dan
mendiskusikan
masukan atau
tambahan dari PP
lain atau dari tim
medis.
Validasi data.
4. Mencocokkan Karu, PP, Memberikan Ruang
dan menjelaskan Perawat respon dan Perawatan
kembali data Konselor menjawab
yang telah pertanyaan
disampaikan
5. Diskusi antar
anggota tim dan
pasien tentang
masalah
keperawatan
tersebut.
6. Pemberian Karu
justifikasi oleh
perawat primer
atau konselor atau
kepala ruangan
tentang masalah
pasien serta
rencana tindakan
yang akan
dilakukan
7. Menentukan
tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas
yang telah
ditetapkan
10 menit Pasca- 1. Evaluasi dan Karu, - Nurse
ronde rekomendasi Supervisor, station
(Nurse intervensi Perawat
Station keperawatan dan Konselor
disiplin terkait

13
2. Penutup

Kriteria Evaluasi

1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilakasanakan di ruang
b. Peserta perawat ronde keperawatan hadir ditempat keperawatan hadir
ditempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses.
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menetukan diagnose keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada pemasalah pasien
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

Pengorganisasian

1. Kepala ruangan : Ulfah S.Kep.Ns


2. PP I : Asti S.Kep.Ns
PP II : Nisa S.Kep,Ns
3. PA I : Pur Amd.Kep
PA II : Dilla Amd.Kep
4. Konselor : dr. Aris

: Ahli gizi Dwi

: Farmasis Zarotul

14
BAB 3
PENUTUP

3.1 Simpulan
Ronde keperawatan berguna untuk menggali dan membahas lebih mendetail
mengenai masalah keperawatan bersama tim medis lainya dengan melibatkan pasien
dan kelurga dalam memecahkan masalah pasien. Ronde keperawatan memiliki ciri-
ciri
1. Pasien dilibatkan
2. Keluarga pasien dilibatkan
3. Pasien adalah focus kegiatan
4. PA,PP dan konselor melakukan diskusi bersama
5. Konselor memfasilitasi kreatifitas
6. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA,PP dalam meningkatkan
kemampuan mengatasi masalah.

Ronde keperawatan memiliki beberapa manfaat yaitu :

1. Masalah pasien dapat teratasi


2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
4. Terciptanya kerjasama antar tim kesehatan
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar

3.2 Saran
Ronde keperawatan merupakan proses pemecahan masalah yang bisa
diandalkan. Bila perawat menemui kesulitan memecahkan masalah atau kemajuan
kesehatan pasien yang kurang memuaskan, ronde keperawatan ini merupakan
langkah yang tepat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L. J. (2009). Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis (9 ed.).


Jakarta: EGC.

Elizabeth J. Corwin. 2008. Buku Saku Patofisiologi. EGC. Jakarta

Greenspan&Baxter. (2000). Endokrinologi Dasar Dan Klinik (4ed.). Jakarta: EGC.

nursalam. (2014). manajemen keperawatan. jakarta: salemba medika.

Silvia, Price & Lorraine M (2003). Patofisiologi : Konsep klinis Proses-Proses


Penyakit, EGC, Jakarta

16
LAMPIRAN

B. Asuhan Keperawatan
kasus

Nama pasien Ny. L, perempuan, 60 tahun dengan diagnosa medis DM. Keluhan
utama saat ini pasien mengeluh seluruh badannya bengkak dan lukanya tidak sembuh.
Pasien mengatakan bahwa badannya sudah bengkak sejak 1 minggu yang lalu dan
lukanya sudah muncul sekitar 2 minggu lalu sebelum masuk RS. Pasien memiliki
riwayat DM sejak 10 tahun yang lalu. Pasien sudah tidak pernah melakukan control
ke RS ataupun Puskesmas terkait keadaanya. Pasien berhenti melakukan suntik
insulin sejak 3 tahun yang lalu karena tidak ada yang mengantar. Selama di rumah
pasien tidak melakukan rawat luka dan hanya menutupnya dengan kain. Sudah
dirawat di Ruang Melati RS Moro Sehat selama seminggu namun tak kunjung ada
perbaikan pada kondisi pasien.

1. Pengkajian Keperawatan
a. Anamnesa
1) Nama : Ny. L
2) Jenis Kelamin : Perempuan
3) Umur : 60 tahun
4) Alamat : Malang
5) Pekerjaan : IRT
6) Diagnosa Medis : DM
7) Keluhan Utama : Pasien mengeluh badannya bengkak, adanya luka dan
lukanya tidak sembuh-sembuh
8) Keluhan Penyakit Sekarang :
Pasien mengungkapkan badannya bengkak dan luka terjadi sejak 2
minggu yang lalu.
9) Keluhan Penyakit Dahulu
Pasien mengungkapkan ia menderita DM sejak 10 tahun yang lalu.
Pasien berhenti melakukan suntik insulin dan tidak pernah kontrol.
10) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengungkapkan ibu pasien juga menderita DM.
11) Riwayat Psikososial : -
b. Pemeriksaan Fisik
D. Status Kesehatan Umum
7. Kesadaran : komposmentis

17
8. GCS : 4-5-6
9. TD : 140/80 mmHg
10. Nadi : 80 x/menit
11. Respirasi : 24 x/menit
12. Temp : 36,5 0C
E. Pemeriksaan persistem (B1-B6)
i. Breathing :-
ii. Blood : -
Inspeks : terdapat luka dengan warna dasar kuning, eksudat (+), edema (+)
Palpasi : pulsasi arteri darah pedis posterior menurun, CRT > 3 detik
iii. Brain :-
iv. Bowel : Mual muntah (-), BAB 2x sehari
v. Bladder : -
vi. Bone :
Inspeksi : Area sekitar luka merah, eksudat purulent, warna dasar kuning, luas
luka 5x6, kedalaman 2 cm.
Palpas : Turgor kulit jelek.
F. Pemeriksaan Penunjang
GDS : 300 mg/dl
Hb : 7 g/dl
HCT : 36 %
Kultur : Enterobacter aerogenes
Leukosit : 12.000/mm3
PLT : 200.000/ mm3
Ureum : 233 mg/dl
Kreatinin : 24 mg/dl
Albumin : 3,0 mg/dl
SGOT : 19 U/L
SGPT : 28 U/L
c. Analisa Data
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH

18
1. Ds : pasien mengungkapkan - Kerusakan
terdapat luka pada kaki kanan integritas jaringan
(Masalah Ronde
sejak 2 minggu SMRS
Do : Keperawatan)
- terdapat luka dengan warna
dasar kuning, eksudat (+)
- Luas luka 5x6 cm
- Kulit disekitar luka merah
- GDA 300 mg/dl

Enterobacter aerogLeukosit
:
Enterobacter aerogenesLeukosit
:
15,5 x 10 9
2. Ds : pasien mengeluh badannya Kelebihan Volume
bengkak seluruh tubuh Cairan
Do :
-

2. Diagnosa keperawatan
a. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik (robekan,
tekanan) ditandai dengan Ada luka pada dorsalis pedis dekstra area sekitar luka
merah, eksudat purulent, warna dasar kuning (Masalah ronde Keperawatan)
b. Kelebihan Volume Cairan
3. Intervensi Keperawatan
a. Kerusakan integritas jaringan berhubungan
dengan faktor mekanik (robekan, tekanan) ditandai dengan Ada luka pada
dorsalis pedis dekstra area sekitar luka merah, eksudat purulent, warna dasar
kuning. (Masalah ronde Keperawatan)
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam, menunjukan
perbaikan integritas jaringan
Kriteria hasil:
1. Keutuhan kulit

19
2. Tidak ada lesi
3. Tidak terjadi nekrosis
4. Tidak ada tanda infeksi
5. Perfusi jaringan baik
Intervensi:
1) Kaji keadaan luka, catat perubahan ukuran, warna, dan drainage.
2) Lakukan perawatan luka menggunakan modern dressing yang sesuai.
3) Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan debridemen dan nekrotomi.
4) Lakukan kolaborasi pemberian insulin dan antibiotik

b. Kelebihan Volume Cairan


Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam, menunjukkan
keadekuatan perfusi jaringan perifer.
Kriteria hasil:
a. Denyut nadi perifer teraba kuat
b. Warna kulit sekitar luka tak pucat/sianosis
c. Kulit sekitar luka teraba hangat
d. Oedema tidak terjadi, luka tidak bertambah parah
e. Sensorik dan motorik membaik

Intervensi:
1) Kaji status sirkulasi dan sensasi perifer, seperti kaji nadi perifer, adanya
edema, pengisian ulang perifer, warna dan suhu ekstremitas, adanya tanda
parastesia (kebas, kesemutan).
2) Anjurkan pasien untuk tidak mengelevasikan ekstremitas yang terkena.
3) Anjurkan pasien untuk mengimobilisasikan kaki pasien .
4) Kurangi atau hilangkan kompresi vena eksternal seperti menyilangkan kaki
dan letakkan bantal dibawah lutut.
5) Edukasi ke pasien untuk menerapkan membatasi asupan cairan dan diet
TKTP.

20
Lampiran 2

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Adalah suami/istri/orangtua/anak dari pasien :

Nama :

Umur :

Alamat :

Ruangan :

No. RM :

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Malang,

Perawat yang menerangkan Penanggungjawab

Saksi – saksi tanda tangan

1.
2.

21
Lampiran 3
SKENARIO ROLE PLAY
Assalamualaikum wr,wr..
Ronde keperawatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilakukan oleh perawat selain itu melibatkan pasien dalam
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Tahapan ronde ini terdiri beberapa
tahapan yang akan digambarkan pada roleplay kali ini.
1 hari sebelum ronde
(Tempat Nurse station)
Dalam Tahapan ini
a. Menetukan kasus dan topic
b. Menentukan tim ronde
c. Menentukan literature
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien
f. Diskusi pelakasanaan

(NERS STATION)
PA : Buk, Ny. L bed no. 5 hari ini masih mengeluh lukanya belum sembuh dan
badannya masih bengkak. Tadi saat saya melakukan rawat luka, kondisinya masih
sama yang kayak kemarin, masih ada eksudatnya.
PP : Baiklah, besok kita lakukan saja ronde keperawatan, saya akan mengundang
dokter, ahli gizi dan farmasi untuk membantu mengatasi masalah Ny. L
PA : baik Bu, saya akan menyiapkan pasien dan inform consent

(PP menemui Karu)


PP : Assalamualaikum Bu
KARU : Waalaikumsalam Mbak, bagaimana?
PP : begini bu, saya ingin menyampaikan mengenai kondisi Ny. L. pasien masih
mengeluh badannya bengkak dan lukanya belum sembuh
KARU : Baik, kita adakan saja ronde keperawatan. Nanti saya hubungi tim yang lain.

22
Hari H ronde keperawatan
(Tempat Nurse station)
KARU : Assalamualaikum Wr. Wb., selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita
semua. Terima kasih atas waktunya sehingga dapat mengikuti ronde keperawatan
pada pagi hari ini. Baik, pada hari ini kita akan berdiskusi mengenai masalah
kesehatan yang dialami Ny. L, perempuan, 60 tahun, didiagnosa medis DM dengan
keluhan utama bengkak pada seluruh tubuh dan luka tidak sembuh. Untuk selanjutnya
saya akan serahkan kepada PP untuk menjelaskan lebih lanjut terkait kondisi pasien.
PP 1 : assalamualaikum wr, wb…selamat pagi… saya akan menyampaikan secara
singkat riwayat kesehatan Ny. L (membaca riwayat penyakit dan keperawatan,
menjelaskan masalah pasien dan rencana tindakan yang telah dilakukan dan
menetapkan prioritas yang perlu didiskusikan)
Dokter : saya menyarankan untuk memberikan terapi insulin 3x10 UI dan pemberian
diuretik Furosemide

Terapi farmako : baik, untuk persediaan furosemide di apotik masih ada

Dokter : baik kalau begitu. Untuk selanjutnya kita akan berfokus pada masalah
pembengkakakn ditubuh , tetap di monitor untuk TTVnya dan rawat luka gunakan
dressing.

Perawat: Ya dokter, saya sarankan untuk rawat luka gunakan AquacelAG


Karu : bagaimana dengan ahli gizi, untuk diet pasien ?

Gizi : saya menyarankan diet TKTP dan membatasi input cairan

Karu : bagaimana dengan hasil lab pasien ?

Analis : dari hasil laboraturium…

Hb : 7 mg/dl

Hct: 36%

Leukosit: 12.000/mm3

Plt: 200.000/mm3

Ureum: 233 mg/dl

23
Kreatinin: 24 mg/dl

Albumin: 3,0 g/dl

GDS : 280 mg/dl (70-110)

SGOT : 19 U/l (<38)

SGPT : 28 U/l (<41)

KARU : terimakasih PP, sekarang ayo kita langsung menuju bed pasien

(memasuki keruangan pasien)


Dokter: Assalamulaikum Ibu, bagaimana kabarnya hari ini?

Pasien: Waalaikumsalam DOkter, Alhamdulillah baik

Dokter: bagaimana bu kondisinya? Apa ibu ada keluhan?

Pasien: ini dokter kenapa ya badan saya masih bengkak dan lukanya kok belum
sembuh yaa

Dokter: baik ibu, saya dan tim sudah mendiskukan terkait tindakan yang akan
selanutnya dialkukan untuk mengatasi masalah tersebut. Nanti akan dijelaskan
Perawat B

Ners B: baik, ibu untuk mengatasi bengkaknya kami akan berikan tambahan obat dan
akan diberikan suntuk insulin sehari 3 kali.

Nutrisi: Juga ibu akan ada pembatasan cairan dan diet TKTP

Pasien: Oh iya baik terimakasih dokter

Dokter: Ya, sama-sama. Kami tim kembali ke ruangan. Selamat beristirahat ya BU

PASCA RONDE

Perawat: baik sesuai dengan diskusi tadi kita akan melakukan pemberian insulin dengan
dosis 3x10, furosemide 3x1, rawat luka gunakan AquacellAG dan pembatasan cairan
dan diet TKTP apakah masih ada tambahan lain lagi?

24
Dokter: untuk sementara cukup itu saja

Perawat: baik, mungkin dari farmasi dengan ahli gizi ada tambahan lagi?

Farmasi&ahli gizi: sudah, tidak ada lagi.

25

Anda mungkin juga menyukai