TINJAUAN PUSTAKA
Mendel, dikatakan bahwa gen dari anak merupakan perpaduan (persilangan) dari
gen-gen dari kedua orang tuanya. Beberapa jenis penyakit atau kelainan akan
menunjukkan adanya kejadian berulang yang dialami oleh lebih dari satu orang
yang memiliki hubungan saudara satu sama lain. Berdasarkan pola yang
ditunjukkan dari catatan silsilah keluarga, kita dapat memperkirakan sifat suatu
penyakit, apakah penyakit tersebut bersifat diturunkan dari orang tua atau tidak.
Dari pola yang tampak pada bagan riwayat keluarga (pedigree) dapat kita ketahui
sebagai kasus pewarisan secara genetis, maka kasus tersebut dapat dipelajari
dengan menelusuri silsilah dari pembawa kasus tersebut. Misalnya suatu ketika
dijumpai kasus anak yang albino dalam suatu perkawinan antara bapak normal
dengan ibu yang normal, maka asal usul kelainan genetis ini dapat ditemukan
guna mendapatkan informasi genetik yang jelas disebut sebagai analisis silsilah
atau pedigree analisis, sedang individu yang mula-mula dijumpai atau dicurigai
merupakan suatu kasus pewarisan genetik ataukah sekedar kasus kebetulan saja.
autosomal kromosom dan satu pasang X dan Y seks kromosom, dan diperkirakan
mempunyai gen yang sama, walaupun pada umumnya gen homolog dari setiap
yang khas mungkin pada gen tunggalnya yaitu alel. Pada gen tunggal warna mata
misalnya, ada alel mata biru, alel mata coklat dan alel mata hitam. Sehingga dari
masing-masing orang tuanya, yaitu alel mata biru dari ayahnya dan alel mata
coklat dari ibunya. Hubungan dominan diantara alel yang diturunkan mungkin
Pewarisan sifat pada setiap proses perkawinan, tidak semua sifat yang ada
pada induk atau orang tua diwariskan kepada anak-anaknya. Apabila salah satu
orang tua memilki rambut ikal (kriting) maka tidak semua anak akan memiliki
rambut kriting. Hal ini karena sifat yang diwariskan berasal dari kedua orang tua,
bukan hanya satu. Pada kasus rambut kriting, sifat rambut kriting lebih berkuasa
dibandingkan dengan sifat rambut lurus sehingga anak akan lebih banyak
memiliki rambut kriting dibandingkan dengan rambut lurus. Sifat lebih berkuasa
rambut kriting ini dinamakan dengan dominan dan sifat rambut lurus dinamakan
II.2 Kebakaan
sekalipun ide dasarnya tetap berlaku. Upaya evaluasi yang dilakukan ini akan
memungkinkan kita untuk memahami berbagai hal tentang genetika Mendel lebih
Dewasa ini sudah jelas diketahui bahwa semua faktor (berapa pun
jumlahnya) yang terdapat pada satu kromosom yang sama akan cenderung terpaut
satu sama lain selama pembelahan reduksi pada meiosis dan faktor-faktor itu
satu kromosom memang terangkai satu sama lain (melalui ikatan kimia). Dalam
hubungan ini pula jelas terlihat bahwa jumah pautan pada makhluk hidup diploid
ciri, tabiat, atau sifat- sifat genetika tertua kepada keturunannya (Natsir, 2013).
ditentukan oleh gen pada Autosom, sehingga dapat dijumpai pada jantan maupun
betina karena keduanya mempunyai Autosom yang sama. Tata cara pewarisan
genotip tipe ini adalah bahwa satu individu mewariskan satu gen dari tiap
induknya untuk membentuk pasangan gen tersendiri. Jika induk yang satu
memiliki 2 gen yang berbeda, maka keturunan akan menerima salah satu dari
kedua gen itu dengan probabilitas yang sama. Macam keturunan yang dihasilkan
pada suatu persilangan dapat dijelaskan dengan menggunakan kuadrat yang
mempunyai dua kopi gen pada genom mereka, yang diturunkan masing-masing
dari kedua orang tua mereka. Perbedaan variasi dari gen yang spesifik (misalnya
pada cuping telinga) disebut alel. Bila suatu organisme menurunkan dua alel
terlihat hanya dari salah satu orangtuanya atau dari satu alel saja, maka alel
nampak, maka disebut alel resesif. Misalnya pada orang tua yang memberi
keturunan pada bentuk cuping telinga bebas dari salah satu orangtuanya,
sedangkan satu alel lainnya dari orangtua yang mempunyai cuping telinga
melekat. Anak yang diturunkan mempunyai bentuk cuping telinga bebas, maka
bentuk cuping telinga bebas tersebut adalah alel yang dominan terhadap cuping
cuping telinga bebas tetapi membawa karier cuping telinga melekat, maka salah
satu anaknya akan mempunyai bentuk cuping telinga melekat. Pada kebanyakan
kasus hubungan dominan dan resesif tersebut terdapat pada gen yang terkode
fungsi normal dapat dipelihara oleh hanya satu bagian (separuh) dari sejumlah
enzim tersebut. Dalam hal ini satu kopi alel dominan memproduksi cukup enzim
untuk kebutuhan pasangan alelnya normal (Arumingtyas, 2016).
memperkenalkan huruf besar untuk alele dominan dan huruf kecil untuk alele
huruf E untuk alele cuping telinga bebas dan huruf e untuk alele cuping telinga
sebenarnya tidak terlalu tepat, karena dominan bukan milik dari satu alele saja,
dengan dominan inkomplit atau dominan sebagian (partial dominan) adalah lebih
mudah dimengerti, karena pengaruh hubungan diantara dua alele sangat jelas.
contoh fenotipe dari suatu keturunan. Golongan darah A adalah dominan pada
seseorang yang mempunyai genotipe dua alel AA sebagai homozigot dan dua
menutupi alel lainnya yang resesif. Misalnya seseorang mempunyai alel golongan
darah A dan alele golongan darah O, Orang tersebut golongan darahnya adalah A.
suatu perkawinan dihubungkan oleh suatu garis vertikal pada garis perkawinan.
Bayang-bayang atau warna yang berbeda yang ditambahkan pada simbol dapat
menyatakan berbagai fenotip. Tiap generasi ditempatkan pada suatu baris terpisah
yang diberi label angka Romawi. Individu dalam satu generasi diberi nomor
probabilitas seseorang anak yang memiliki genotip dan fenotip tertentu. Silsilah
merupakan hal yang lebih serius ketika alel-alel yang dipertanyakan menyebabkan
manusia yang tidak berbahaya seperti garis rambut atau konfigurasi lobus telinga.
Akan tetapi untuk kelainan yang diwariskan sebagai sifat mendelian sederhana
berlaku teknik yang sama untuk analisis silsilah (Campbell, dkk., 2010).
membuat suatu uji perkawinan, dan kita tidak dapat menghasilkan generasi f1, f2
dan seterusnya dari orang tua yang diketahui secara pasti bergenotip homozigot
dengan nilai keagamaan, moral dan etika juga karena daur generasi yang lama dan
jumlah keturunan relatif sedikit. Salah satu cara yang dipakai untuk mempelajari
karakter (sifat) menurun pada manusia adalah dengan membuat suatu daftar
silsilah keluarga (pedigree) yang menyangkut sebanyak mungkin generasi dan
hendak diteliti. Seorang ahli genetika adalah manusia biasa yang memiliki jangka
waktu tertentu untuk hidup sehingga akan sangat tidak praktis untuk menunggu
sampai tiga generasi atau lebih untuk mempelajari sifat menurun (Arsal, 2012).
Bila kita tidak dapat menunggu untuk melihat generasi selanjutnya dengan
Kemudian menggambarkannya dalam suatu bagan atau silsilah keluarga, hal ini
untuk membuat kesimpulan tentang mekanisme pewarisan gen atau gen-gen yang
terdahulu dan memuat data-data tentang sifat atau keadaan yang akan dipelajari.
Individu yang ada kelainan herediter menjadi sumber informasi bagi penyusunan
keluarga yang sedang dipelajari. Mulai dari generasi tertua sampai generasi
resesif atau terkait sex atau lainnya. Melalui daftar silsilah keluarga akan
diperoleh dugaan yang baik dan pasti bahwa sifat tersebut adalah dipengaruhi oleh
faktor keturunan, untuk itu dilakukanlah penelitian analisis pedigree atau silsilah