Anda di halaman 1dari 5

Taufiq Dwi Permana

240210150001

IV. HASIL PENGAMATAN


Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Medium dan Sterilisasi
NaCl
PCA NA PDA EMB
1,75 g (100 mL) 2,8 g (50 mL) 3,9 g (100 mL) 3,74 g (100 mL)
fisiologis
1,7 g (200 mL)
Saat Putih
Kuning Keruh Putih Kuning Ungu Putih
bubuk kekuningan
Saat
Warna

Kuning Kuning
dilarutkan kuning Keruh Ungu Tua Bening
aquades Keruh Bening
Setelah
Kuning
dimasukan Putih Keruh Putih Keruh Hitam Bening
autoklaf Keruh
Saat
Susu Bubuk Pakan Ikan Pakan Ikan Pakan Ikan Tidak ada
bubuk
Aroma

Saat
Sereal
dilarutkan Susu Bubuk Sereal Coklat Kentang Garam
aquades Coklat
Pertumbuhan Mengem- Mengiden-
Mengiden- Medium
mayoritas bangbiakkan tifikasi
Fungsi tifikasi khusus E.
mikroorganisme Jamur dan bakteri
Yeast Coli
heterotrof Khamir Coliform
Peptone,
Lactose, Di-
Tripton 5g/L
Peptone meal 5g/L Potato Extract potassium
Yeast ekstrak
Ekstrak daging 20 4g/L hydrogen
Komposisi 2,5g/L
g/L Dextrose 20g/L phosphate,
Sodium klorida
Glukosa 19g/L
Agar 12g/L Agar 5g/L Eosyn,
Agar 9g/L
Methylene,
Agar

Sebelum
dimasukan
autoklaf
Gambar

Sumber: Dokumentasi Pribadi Sumber: Dokumentasi Pribadi Sumber: Dokumentasi Pribadi Sumber: Dokumentasi Pribadi Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sesudah
dimasukan
autoklaf

Sumber: Dokumentasi Pribadi Sumber: Dokumentasi Pribadi Sumber: Dokumentasi Pribadi Sumber: Dokumentasi Pribadi Sumber: Dokumentasi Pribadi

1
Taufiq Dwi Permana
240210150001

V. PEMBAHASAN
A. Plate Count Agar (PCA)
Plate Count Agar (PCA) atau sering disebut Standard Methods Agar
merupakan sebuah media pertumbuhan mikroorganisme untuk menghitung jumlah
mikroorganisme total yang terdapat pada setiap sampel makanan, produk susu, air
limbah dan sampel-sampel lainnya yang biasanya menggunakan metode Total Plate
Count.
Plate Count Agar (PCA) terdiri dari casein, yeast extract, dextrose dan juga
agar. Komposisi PCA untuk setiap liter yaitu Casein 5 gram, yeast extract 2.5 gram,
dextrose 1 gram, dan agar 15 gram.
Dibutuhkan 17,5 gram PCA untuk membuat 1 Liter larutan media. Pada
praktikum kali ini dibuat 100 mL media PCA sehingga didapat gram PDA yang
harus dilarutkan yaitu :
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
=
𝑚𝐿 𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 𝑚𝐿 𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
17,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100𝑚𝐿
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑃𝐶𝐴 = = 1,75 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000𝑚𝐿
B. Nutrient Agar (NA)
Nutrient Agar merupakan suatu medium yang mengandung sumber nitrogen
dalam jumlah cukup yang dapat digunakan untuk budidaya bakteri dan untuk
penghitungan organisme dalam air, limbah, kotoran dan bahan lainnya. Komposisi
dari nutrient agar yaitu 0,5% Peptone, 0,3% ekstrak daging sapi / ekstrak ragi, 1,5%
agar, dan 0,5% NaCl dari berat yang dibutuhkan.
Dibutuhkan 28 gram NA untuk membuat 1 Liter larutan media. Pada
praktikum kali ini dibuat 50 ml media NA sehingga didapat gram NA yang harus
dilarutkan yaitu :
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
=
𝑚𝐿 𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 𝑚𝐿 𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
28 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100𝑚𝐿
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑁𝐴 = = 2,8 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000𝑚𝐿
Pada praktikum, hanya 2,8 gram NA yang dibutuhkan. Setelah 2,8 gram NA
dilarutkan dengan aquades menghasilkan larutan yang berwarna kuning keruh
karena larutan belum steril. Kemudian labu Erlenmeyer ditutup dengan sumbat
yang dilapisi aluminium foil, Tujuannya agar proses sterilisasi media berjalan
lancar dan menghasilkan media yang benar benar steril. Lalu media dimasukkan ke
dalam autoklaf dengan suhu 121ᵒC selama 15 menit. Setelah disterilisasi dihasilkan
perubahan tekstur dari cairan menjadi padatan, ini dikarenakan NA mengandung
agar.
C. Potato Dextrose Agar (PDA)
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang digunakan untuk
mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir. Komposisi Potato
Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan juga agar. Sumber nutrisi
untuk menunjang pertumbuhan bakteri dalam media PDA adalah kentang (ekstrak),
agar-agar dan gula.
Berdasarkan bentuknya, PDA digolongkan menjadi medium padat karena
medium ini menggunakan bahan pemadat. Berdasarkan komposisinya termasuk
dalam medium semi-sintetik.

2
Taufiq Dwi Permana
240210150001

Fungsi bahan yang digunakan pada medium PDA :


1. Kentang : sumber karbon (karbohidrat), vitamin dan energi.
2. Dextrose : sebagai sumber gula dan energi.
3. Agar : untuk memadatkan medium PDA.
4. Aquades : untuk melarutkan agar, dextrose, dan kentang.
Dibutuhkan 39 gram PDA untuk membuat 1 Liter larutan media. Pada
praktikum kali ini dibuat 100 mL media PDA sehingga didapat gram PDA yang
harus dilarutkan yaitu :
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
=
𝑚𝐿 𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 𝑚𝐿 𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
39𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100𝑚𝐿
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑃𝐷𝐴 = = 3,9 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000𝑚𝐿
D. Eosin Methylene Blue (EMB)
Secara umum media EMB agar adalah media isolasi untuk
membedakan bakteri Enterobacteriaceae. EMB Agar adalah media yang
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri coliform di dalam suatu
sample. Media Eosin Methylene Blue Agar ini mempunyai keistimewaan
mengandung laktosa dan berfungsi untuk membedakan mikroba yang
memfermentasikan laktosa. Komposisi EMB ini antara lain Peptone, Lactose,
Dipotassium hydrogen phosphate, Eosin, Methylene blue dan Agar.
Sebanyak 15 ml media Eosin Methylene Blue (EMB) dimasukkan ke dalam
cawan petri untuk disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.
Setelah sterilisasi media diambil dari strerilisator untuk selanjutnya didiamkan pada
suhu kamar agar media menjadi padat. Dari pengenceran sampel yang dikehendaki,
sebanyak 0,1 ml larutan tersebut dimasukkan ke dalam cawan petri dengan metode
sebar menggunakan gelas bengkok. Inkubasi selama 18-24 jam. Setelah dilakukan
pada suhu 37oC akhir inkubasi, koloni yang tumbuh dan berwarna hijau metalik
dengan titik hitam pada bagian tengahnya dihitung sebagai koloni E. coli.
Dibutuhkan 37,4 gram EMB untuk membuat 1 Liter larutan media. Pada
praktikum kali ini dibuat 100 mL media EMB sehingga didapat gram EMB yang
harus dilarutkan yaitu :
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
=
𝑚𝐿 𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 𝑚𝐿 𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
37,4 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100𝑚𝐿
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐸𝑀𝐵 = = 3,74 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000𝑚𝐿
E. NaCl Fisiologis
Pada praktikum kali ini, larutan pengencer yang dipakai adalah natrium
klorida fisiologis 0,85%. Komposisi dari NaCl fisiologis ini hanya dengan
mencampur natrium klorida dengan aquades.
Larutan pengencer merupakan larutan tambahan yang berfungsi untuk
mengencerkan sampel sehingga mendapatkan tingkat pengenceran yang diinginkan
untuk mengetahui jumlah mikroba yang terdapat dipengenceran paling tinggi.
Larutan pengencer yang sering digunakan yaitu NaCl fisiologis 0,85 %, buffer
fosfat (KH2PO4, dan K2PO4). Dalam pembuatan NaCl fisiologis kita harus berhati-
hati karena serbuk NaCl sangat berbahaya apabila terhirup, dapat menyebabkan
paru-paru mengecil dan apabila terkena tangan mengakibatkan gatal.
Pada awalnya, NaCl fisiologis 0,85% ini berbentuk serbuk-serbuk kecil dan
berwarna putih. Pada saat dicampurkan dengan aquades, warna larutan bening,

3
Taufiq Dwi Permana
240210150001

terlarut sempurna. Dalam praktikum larutan pengencer NaCl fis yang akan dibuat
sebanyak 200 ml maka penghitungan banyaknya NaCl yang akan dipakai adalah
sebagai berikut:
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
=
𝑚𝐿 𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 𝑚𝐿 𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
0,85 × 200𝑚𝐿
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑁𝑎𝐶𝑙 𝐹𝑖𝑠 = = 1,7 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
F. Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikan semua
bentuk organisme. Suatu benda yang steril, dipandang dari sudut mikrobiologi,
artinya bebas dari mikroorganisme hidup yang diinginkan. Suatu benda atau
substansi hanya dapat ssteril atau tidak steril tidak akan mungkin setengah steril
atau hamper steril (Pelczar, 1998).
Autoklaf berfungsi mensterilisasikan alat-alat bersekala menggunakan uap air
panas. Dimana uap air panas akan merusak protein mikroba hingga mengalami
koagulasi, pada saat itu protein akan mengendap (denaturasi) dan menyebabkan
kematian pada mikroba. Saat penggunaan autoklaf penutupan harus benar-benar
rapat agar uap air yang bertekanan tinggi masuk ke dalam atau berinduksi ke alat.
Pada praktikum ini dilakukan sterilisasi basah, yaitu dilakukan di dalam
autoklaf atau sterilisator uap yang mudah diangkat (portable) dengan menggunakan
uap air jenuh bertekanan pada suhu 121 oC selama 15 menit. Karena titik didih air
menjadi 121 oC itu disebabkan oleh tekanan 1 atmosfer pada ketinggian permukaan
laut, maka daur sterilisasi tersebut seringkali juga dinyatakan sebagai : 1 atm 15
menit. Pada tempat-tempat yang lebih tingginya diperlukan tekanan lebih besar
untuk mencapai suhu 121 oC. Karena itu daripada menyatakan besarnya tekanan,
lebih baik menyatakan bahwa keadaan steril dicapai dengan cara mempertahankan
suhu 121 oC selama 15 menit.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
1. Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan
(nutrien) yang digunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
mikroorganisme.
2. Praktikum kali ini membahas beberapa medium pertumbuhan, antara
lain; Plate Count Agar (PCA), Nutrient Agar (NA), Potato Dextrose
Agar (PDA), Eosin Methylene Blue (EMB) dan NaCl Fisiologis.
3. Medium pertumbuhan mikroorganisme dapat dibedakan berdasarkan
bentuknya, komposisinya, dan fungsinya.
4. Terdapat berbagai macam medium berdasarkan bentuknya, komposisi,
dan fungsinya.
5. Kehidupan mikroorganisme bergantung kepada nutrisi dalam medium
tumbuh.
6. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua
mikroorganisme yang dapat menjadi kontaminan.
7. Sterilisasi terdapat 2 macam yaitu sterilisasi basah dan sterilisasi kering.
8. Sterilisasi dilakukan sebelum menumbuhkan suatu mikroorganisme
dalam medium.

4
Taufiq Dwi Permana
240210150001

5.2 Saran
1. Dalam penimbangan bahan sebaiknya dilakukan lebih teliti.
2. Berhati-hati dalam menggunakan bahan kimia yang tersedia,

5.3 Pertanyaan
1. Setelah saudara pelajari dan dipraktikan, jelaskan fungsi penambahan
beef extract pada pembuatan media NA dan fungsi penambahan
kentang pada pembuatan media PDA!Mengapa berbeda?
Jawab :
Fungsi beef extract untuk menumbuhkan atau mengembangkan
mikroorganisme yang tumbuh pada media tersebut yaitu menumbuhkan
bakteri, kapang, dan khamir. Sedaangkan penambahan kentang untuk
menumbuhkan mikroorganisme namun hanya pada khamir.
2. Jelaskan fungsi dari larutan pengencer! mengapa harus menggunakan
KH2PO4? Dapatkah digantikan dengan senyawa kimia lain?
Jawab :
Larutan pengencer digunakan untuk membuat media/ substrat
pertumbuhan bakteri agar konsentrasinya tidak terlalu pekat dan
memudahkan mikroorganisme tumbuh. KH2PO4 dapat diganti dengan
senyawa lain, tetapi memiliki sifat yang sama yaitu sebagai larutan
penyangga (buffer) asam yang dapat mempertahankan Ph pada daerah
asamnya (Ph = 7)

DAFTAR PUSTAKA

Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Teknik dan Prosedur Dasar


Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Merta, dkk. 2013. Penuntun Praktikum Pembuatan Media dan Reagensia.
Kementerian Kesehatan republik Indonesia Politeknik Kesehatan Denpasar
Jurusan Analis Kesehatan: Denpasar.
Pelczar, M.J. dan E.C.S. Chan. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press: Jakarta.
Sumanti, Debby M., dkk. 2013. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.
Universitas Padjadjaran: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai