FISIKA KLASIK & MODERN

D10H.2201 (2 SKS) – 2019

PENGUKURAN

DR. BUDI ADIPERDANA

DEPARTEMEN FISIKA UNPAD
FISIKA KLASIK & MODERN
UNIT/SATUAN STANDAR
Matematika
𝑦 𝑦 = 𝒂𝑥 + 𝑏
𝑦 = 𝒂𝑥 + 𝑏
𝑎 𝑦 = 𝒂𝑥 + 𝑏

𝑏
𝑥
PENGUKURAN
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN

1. Pengukuran & Ketertelusuran

2. Kalibrasi & Reset
3. Sumber Kesalahan
4. Ketidakpastian
5. Presisi & Akurasi
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
1. Pengukuran & Ketertelusuran (Traceability)

Pengukuran adalah proses Ketertelusuran adalah

membandingkan objek yang proses membandingkan alat
belum kita ketahui nilai ukur dengan unit standar
ukurnya dengan alat ukur. terdekat.

Objek yang Standar

diukur Panjang

10 10
0 5 5 0 5 5
0 0
45 45
40 40

Berapa nilainya? Apakah alat ukurnya dapat dipercaya?

FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
1. Pengukuran & Ketertelusuran (Traceability)
Ketertelusuran
Primary LASER
Source

LASER
Interferometer

Gauge Block
Grade K

Gauge Block
Grade 0/1

Mikrometer
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
2. Kalibrasi & Reset
Kalibrasi
Penyimpangan penunjukan:
Selisih antara nilai penunjukan 𝑬 = 𝑹 − 𝑺
alat ukur dan nilai acuan
(standar) 𝑲 = −𝑬
E : penyimpangan alat ukur
Koreksi penunjukan K : koreksi penyimpangan
Nilai yang ditambahkan pada S : nilai standar
R : nilai penunjukan alat ukur
penunjukan alat, untuk
mendapatkan nilai besaran yang
sesungguhnya
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
2. Kalibrasi & Reset
Kalibrasi
Standar Ukur
Nilai nominal 10 mm,
koreksi 0,000 2 mm
10
0 5 5
0
45
40

Alat Ukur yang Dikalibrasi

(UUT – unit under test)
Penunjukan 10,001 mm
Penyimpangan alat =
10,001 – (10 + 0,000 2)
= 0,000 8 mm ≅ 0,001 mm
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
2. Kalibrasi & Reset
Kalibrasi
Benda Ukur Data Kalibrasi:
Ukuran belum Penyimpangan
diketahui alat 0,001 mm
10
→ Koreksi alat
0 5 5
0 -0,001 mm
45
40

Penunjukan 11,031 mm
Hasil ukur = 11,031 + (–0,001)
= 11,030 mm Walaupun Menyimpang tapi masih
dapat digunakan (depangan
penambahan nilai Koreksi)
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
2. Kalibrasi & Reset
Reset
Menggeser titik awal
acuan suatu alat ukur ke
suatu nilai (biasanya ke
titik NOL).

Multimeter

Timbangan

Jam Alat Ukur yang Menggunakan

Hari dalam 1 tahun
(365.25 hari) Jarum (Alat Ukur Analog)
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
3. Sumber Kesalahan Pengukuran
i. Kesalahan Geometris: Cosinus
Sumbu acuan dan sumbu pengukuran harus sejajar

a=b c≠d

a
b c
d
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
3. Sumber Kesalahan Pengukuran
ii. Kesalahan Deformasi Benda
Gaya tekan alat ukur harus dibatasi.

 
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
3. Sumber Kesalahan Pengukuran
iii. Kesalahan Deformasi Perubahan Suhu
Perubahan suhu menyebabkan perubahan dimensi
benda.
𝐿 𝑇 = 𝐿0 1 + 𝛼Δ𝑇
𝐿𝑇 = panjang pada suhu 𝑇
𝐿0 = panjang pada suhu acuan
𝛼 = koefsiein muai thermal
Δ𝑇 = selisih antara suhu 𝑇 dengan suhu acuan

Material Koefisien muai termal (𝜶)

Steel (Fe) (11.5 ± 1.0)x10-6 /°C
TC (WC-Co) (5.5 ± 1.0)x10-6 /°C
Cera (ZrO2) (8.0 ± 1.0)x10-6 /°C
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
3. Sumber Kesalahan Pengukuran
iv. Kesalahan Paralax
Kesalahan yang disebabkan oleh adanya kesaahan
pembacaan karena posisi skala pengukuran tidak tegak
lurus terhadap mata.
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
3. Sumber Kesalahan Pengukuran
v. Kesalahan Acak (Random)
Kesalahan yang berubah-ubah besarnya jika
pengukuran dilakukan berulang (Repeatability).

Nilai Sebenarnya
Nilai Pengukuran
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
4. Ketidakpastian (Uncertainty)
Keraguan akan hasil pengukuran yang diakibatkan oleh
beberapa sumber kesalahan.

−𝑈 𝑋0 +𝑈
Nilai
Terbaik

𝑋 = 𝑋0 ± 𝑈
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
4. Ketidakpastian (Uncertainty)
Keraguan akan hasil pengukuran yang diakibatkan oleh
beberapa sumber kesalahan.

𝑋 = 𝑋0 ± 𝑈

𝑋 = 𝑋 ± Δ𝑋
Nilai Rata-rata Penyimpangan Standar
(Standar Deviasi)
𝑁
1 𝑁
𝑋= 𝑋𝑖 − 𝑋)2
𝑖=1(𝑋i
𝑁 Δ𝑋 =
𝑖=1 𝑁−1
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
5. Akurasi & Presisi
Akurasi
Kedekatan nilai yang diukur terhadap nilai sebenarnya

Presisi
Kedekatan nilai tiap pengukuran pada kondisi yang
sama
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
5. Akurasi & Presisi Nilai Sebenarnya
Nilai Pengukuran

Kesalahan
Sistematik
Akurasi Rendah
Presisi Tinggi
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
5. Akurasi & Presisi Nilai Sebenarnya
Nilai Pengukuran

Kesalahan
Acak
Akurasi Tinggi
Presisi Rendah
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
5. Akurasi & Presisi Nilai Sebenarnya
Nilai Pengukuran

Akurasi Rendah
Presisi Rendah
FISIKA KLASIK & MODERN
PENGUKURAN
5. Akurasi & Presisi Nilai Sebenarnya
Nilai Pengukuran

Akurasi Tinggi
Presisi Tinggi
NILAI HASIL PENGUKURAN
SKALAR DAN VEKTOR
FISIKA KLASIK & MODERN
SKALAR & VEKTOR
Skalar
Kuantitas fisik yang hanya memiliki nilai/besarnya.

Vektor
Kuantitas fisik yang memiliki nilai/besar dan arah.

Contoh Skalar Nilai Contoh Vektor Nilai

Laju 20 m/s Kecepatan 20 m/s, Utara
Jarak 10 m Perpindahan 10 m, Utara
Umur 10 tahun Percepatan 1 m/s2, Barat
Suhu 30 oC Gaya 10 N, Timur
FISIKA KLASIK & MODERN
SKALAR & VEKTOR
Skalar
Kuantitas fisik yang hanya memiliki nilai/besarnya.

𝑦=𝑎

Vektor
Kuantitas fisik yang memiliki nilai/besar dan arah.
𝑦=𝒚
Notasi: Panah atau Tebal
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Menggambar Vektor

𝑎 𝑏
−2𝑐
−2𝑎

−2𝑏 𝑐
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Vektor Unit/Satuan

𝑥 • Satuan dari vektor

𝒙 • Menunjukkan arah
𝑥 = 7𝒙
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Vektor 1D dan Besarnya
𝑖 Besar

𝑥 = 7𝑖 𝒙 = 𝑥2

Skalar

𝑦 = 4𝑗 𝒚 = 𝑦2
𝑗 Skalar
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Vektor 2D dan Besarnya
𝑖 Besar
𝑥 = 𝑥2 + 𝑦2
𝑥 = 7𝑖 + 0𝑗
𝑥 = 𝑥2 = 𝑥

𝑦 = 0𝑖 + 4𝑗 𝑦 = 𝑥2 + 𝑦2
𝑦 = 𝑦2 = 𝑦
𝑗
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Vektor 2D dan Besarnya
𝑦
𝑟𝑥 = 𝑟 cos 𝜃
𝑟𝑦 = 𝑟 sin 𝜃
𝑟
𝒋 𝜃 𝒓 =𝑟= 𝑟𝑥2 + 𝑟𝑦2
𝑥
𝒊
𝜃 = tan−1 𝑟𝑦 /𝑟𝑥
𝑟 = 𝑟𝑥 𝑖 + 𝑟𝑦 𝑗
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Vektor 3D dan Besarnya
𝑧 𝑟𝑥 = 𝑟 sin 𝜃 cos 𝜙
𝑟𝑦 = 𝑟 sin 𝜃 sin 𝜙
𝒓 𝑟𝑧 = 𝑟 cos 𝜃
𝒌
𝒊
𝒋 𝜃 𝑦
𝜙 𝒓 =𝑟= 𝑟𝑥2 + 𝑟𝑦2 + 𝑟𝑧2
𝑥
𝒓 = 2𝑖 + 3𝑗 + 3𝑘
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Vektor N-D

𝑦 = 𝑎1 𝑒1 + 𝑎2 𝑒2 + 𝑎3 𝑒3 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑒𝑛

𝑦 = 𝑎1 𝑖 + 𝑎2 𝑗 + 𝑎3 𝑘
FISIKA KLASIK & MODERN
KOORDINAT
3-Macam Penguraian Koordinat:
• Kartesian (𝑥, 𝑦, 𝑧)
• Bola (𝑟, 𝜃, 𝜙)
• Silinder (𝑟, 𝜃, 𝑥), (𝑟, 𝜃, 𝑦) atau (𝑟, 𝜃, 𝑧)
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Operasi Vektor: Penjumlahan
𝐵
𝐴 𝐴

𝐴
𝐵 𝐵

𝐴+𝐵 =𝐵+𝐴
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Operasi Vektor: Pengurangan
−𝐵 𝐵
𝐴
𝐴 −𝐴
𝐵

𝐴−𝐵 ≠𝐵−𝐴
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Penjumlahan

𝐴
𝐴 = 3𝑖 + 3𝑗
𝐵 = 2𝑖 − 1𝑗
𝐶 = 3𝑖 + 3𝑗 + 2𝑖 − 1𝑗
𝐶 = 5𝑖 − 2𝑗
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Besar Penjumlahan

𝐴
𝐶 = 5𝑖 − 2𝑗
𝐶 = 52 + −2 2
𝐶 = 29 = 5,3851
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Besar Penjumlahan
𝐴 dan 𝐵 adalah Skalar
𝐵
𝜃
𝐴

𝐶= 𝐴2 + 𝐵2 − 2𝐴𝐵 𝑐𝑜𝑠𝜃
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Besar Sudut
𝜃 = ⋯?
𝐵
𝜃
𝐴
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Besar Sudut
𝜃 = ⋯?
𝜃𝐵
𝜃
𝐴 𝐵
𝜃𝐴 = tan−1 𝑎𝑦 /𝑎𝑥
𝜃𝐴 𝜃𝐵 = tan−1 𝑏𝑦 /𝑏𝑥

𝜃 = 90𝑜 − 𝜃𝐴 + (90𝑜 + 𝜃𝐵 )
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Operasi Vektor: Perkalian Dot (⋅)
Perkalian yang menghasilkan Skalar

𝑨 ⋅ 𝑩 = 𝑨 𝑩 cos 𝜃

𝑨 𝑨
𝜃
𝑩 𝑩
FISIKA KLASIK & MODERN
VEKTOR
Operasi Vektor: Perkalian Cross (×)
Perkalian yang menghasilkan Vektor

𝑨 × 𝑩 = 𝑨 𝑩 sin 𝜃

𝑨 𝑨
𝜃
𝑩 𝑩
May Peace be Upon You All

TERIMA KASIH
phys.unpad.ac.id/dosen/budi