Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

PERSETUJUAN SUBSTANSI DAN REKOMENDASI GUBERNUR RANPERDA RTRW


KOTA SAWAHLUNTO 2012 - 2032

Kegiatan : Persetujuan Substansi dan Rekomendasi Gubernur


Ranperda Kota Sawahlunto 2012 - 2032
Tahun Anggaran : 2019
Lokasi : Kota Sawahlunto
Jangka Waktu Pelaksanaan : 150 (seratus lima puluh) Hari Kalender

1. LATAR BELAKANG
Persetujuan Substansi adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penataan ruang yang menyatakan
bahwa materi rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang telah mengacu
pada ketentuan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang, kebijakan
nasional, dan mengacu pada rencana tata ruang secara hierarki.

Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata/BPN No 8 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pemberian Persetujuan Substansi dalam rangka penetapan penetapan peraturan daerah
tentang rencana tata ruang provinsi dan rencana tata ruang kabupaten/kota, bahwa
rencana tata ruang yang disusun oleh pemerintah kabupaten/kota perlu mendapatkan
persetujuan substansi dalam penetepan rancangan perda.

Rencana Tata Ruang Kota Sawahlunto Tahun 2012 – 2032, pada tahun 2017 telah
melakukan peninjauan kembali (PK) berdasarkan perda No. 8 Tahun 2012 tentang RTRW
Kota Sawahlunto. Berdasarkan hasil PK tersebut direkomendasikan perlu dilakukan revisi
untuk terhadap muatan RTRW tahun 2012, revisi yang dilakukan berdasarkan dinamika
pembangunan yang ada di Kota Sawahlunto. Berdasarkan PK tersebut penilaian
terhadap perda RTRW juga telah dilakukan dengan hasil bahwa perlu dilakukan
amandemen terhadap perda RTRW.

Atas dasar hal tersebut pada tahun 2018, pemerintah Kota Sawahlunto telah melakukan
penyusunan revisi RTRW Kota Sawahlunto berdasarkan dengan materi yang diatur
dalam Permen ATR no 1 Tahun 2018. Hasil dari kegiatan ini adalah materi teknis revisi
dan ranperda revisi RTRW Kota Sawahlunto. Untuk menghasilkan rancangan peraturan
daerah yang baru perlu mendapatkan persetujuan substansi terhadap muatan RTRW,
sebelumnya mendapatkan persetujuan substansi beberapa langkah yang harus
dilakukan adalah : kesepakatan bersama dengan DPRD dan rekomendasi gubernur.

Tahap penyusunan Revisi RTRW yang telah dilalui oleh Kota Sawahlunto adalah :
penyusunan materi revisi rtrw, penyusunan ranperda revisi, penyusunan peta dasar
(rekomendasi BIG). Untuk itu pada tahun 2019 dilakukan proses untuk mendapatkan
rekomendasi gubernur dan dan persetujuan substansi.

2. MAKSUD, TUJUAN
Maksud dari kegiatan melakukan pendampingan untuk memdapatkan rekomendasi
gubernur dan persetujuan substansi kementerian ATR.

Adapun tujuan dari pekerjaan rencana induk drainase Kota Sawahlunto adalah :
a. Mendampingi dalam memperoleh rekomendasi gubernur
b. Mendampingi dalam proses asistensi persetujuaan substansi
c. Mendamping dalam proses pembahasan persetujuan substansi

3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
1. Memperoleh rekomendasi gubernur dalam substansi RTRW;
2. Memperoleh kesepakatan substansi;
3. Mendapatkan persetujuan substansi dari kementerian ATR.

4. RUANG LINGKUP
a. Lingkup Lokasi
Lokasi kegiatan ini adalah Kota Sawahlunto.

b. Lingkup Kegiatan
Untuk lingkup pelaksanaan kegiatan ini adalah :
a. Pembahasan di tingkat provinsi untuk mendapatkan rekomendasi gubernur
b. Pembahasan dengan DPRD kota mengenai kesepakatan substansi dalam
revisi RTRW
c. Pemeriksanaan mandiri terhadap substansi dengan TKPRD
d. Asistensi dengan kementerian ATR dalam memperoleh persetujuaan substnasi
5. SUMBER PEMBIAYAAN
Pekerjaan ini dilakukan secara kontraktual dan dibiayai dari APBD Kota Sawahlunto
Tahun Anggaran 2019.

6. JANGKA WAKTU
Jangka waktu pelaksanan pekerjaan Penyusunan Pengembangan Penerangan Jalan
Umum selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan.

7. KEBUTUHAN PERSONIL
Dalam pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan tenaga ahli sebagai berikut:
A. Tenaga Profesional
1. Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota/Planologi
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah S1 Sarjana Planologi/Perencanaan Wilayah dan
Kota, lulusan universitas/perguruan tinggi atau perguruan tinggi swasta yang telah
terakreditasi dan memiliki SKA, pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam bidangnya dan
pernah melaksanakan pekerjaan perencanaan tata ruang dan proses pendampingan
rencana tata ruang. Tenaga ini dibutuhkan sebanyak 2 orang.
2. Ahli GIS
Tenaga ahli GIS yang disyaratkan adalah S1 Sarjana Geograf/Geodesi, lulusan
universitas/perguruan tinggi atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi,
pengalaman minimal 4 (enam) tahun dalam bidangnya dan pernah melaksanakan
pekerjaan perencanaan tata ruang dan proses pendampingan rencana tata ruang. Tenaga
ini dibutuhkan sebanyak 1 orang.

3. Ahli Hukum
Tenaga ahli Hukum yang disyaratkan adalah S1 hukum, lulusan universitas/perguruan
tinggi atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi, pengalaman minimal 4
(enam) tahun dalam bidangnya dan pernah melaksanakan pekerjaan perencanaan tata
ruang dan proses pendampingan rencana tata ruang. Tenaga ini dibutuhkan sebanyak 1
orang.

8. PELAPORAN
Laporan dan kelengkapan yang harus diserahkan sesuai dengan tahapan pekerjaan
adalah :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini memuat tentanta tabel persandingan ranperda sebelum dan sesudah revisi.
Dalam laporan pendahuluan ini juga telah mempersiapkan untuk pembahasan dengan
provinsi dalam rangka mendapatkan rekomendasi gubernur.

2. Laporan Akhir
Laporan akhir ini akan berisikan hasil pelaksanaan kegiatan pendampingan yang dimulai
dari rekomendasi gubernur sampai dengan persetujuaan substansi kementerian agraria
dan tata ruang.

Seluruh laporan diserahkan dalam bentuk softcopy didalam hardisk external 1 TB


sebanyak 1 unit.

Anda mungkin juga menyukai