DISUSUN OLEH:
NAMA : ELVIRA PURNAMASARI
NIM : 14/368732/KG/9964
PEMBIMBING : NORMALITA SULISTYANAWATI
LATAR BELAKANG
Plak merupakan penyebab utama peradangan, bila dibiarkan akan
menyebabkan kerusakan lebih lanjut hingga tanggalnya gigi. Kecenderungan
untuk terjadinya plak ini ada pada setiap individu pada segala umur (Budiharto,
1998). Penyakit periodontal umumnya disebabkan kebersihan mulut yang buruk,
sehingga terjadilah akumulasi plak yang mengandung berbagai macam bakteri
(Carranza, 2006).
Kalkulus adalah endapan keras hasil mineralisasi dari plak gigi, melekat
erat mengelilingi mahkota dan akar gigi (Carranza, 2006). Kalkulus dental adalah
plak dental terkalsifikasi yang melekat ke permukaan gigi asli maupun gigi tiruan.
Biasanya kalkulus terdiri dari plak bakteri yang telah mengalami mineralisasi
(Carranza, 2006).
Terbentuknya kalkulus dapat terjadi pada semua orang dan proses
terbentuknya tidak dapat kita hindari, tetapi dapat dikurangi dengan cara rajin
menjaga kebersihan gigi, dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari secara
benar, dan semua bagian gigi tersikat dengan bersih, serta kontrol ke dokter gigi
minimal enam bulan sekali, terutama untuk membersihkan kalkulus, karena
kalkulus tidak dapat dibersihkan dengan cara menggosok gigi dan berkumur
dengan obat kumur, tetapi harus dengan alat kedokteran gigi khusus (Mulyawati,
2008).
Berdasarkan lokasinya kalkulus terdapat pada permukaan gigi di atas gusi
(kalkulus supragingiva) dan kalkulus di bawah gusi (kalkulus subgingiva). Warna
dari kalkulus supragingiva adalah kekuning-kuningan atau tercemar faktor lain,
seperti tembakau, anggur, dan pinang. Kondisi tersebut cukup keras dan rapuh dan
mudah dilepas dari gigi dengan alat khusus. Sedangkan kalkulus subgingiva
melekat pada permukaan akar, ada inflamasi gingival, pembentukan poket, warna
2
hijau tua atau hitam, dan lebih keras dari kalkulus supragingiva dan melekat erat
pada permukaan gigi (Carranza, 2006).
Scaling merupakan tindakan menghilangkan plak, kalkulus, dan stain pada
permukaan mahkota dan akar gigi. Pada periodontitis, tindakan scaling harus
dilanjutkan dengan root planing dengan tujuan menghaluskan permukaan akar
gigi sehingga menghambat akumulasi plak dan perlekatan kalkulus (Krismariono,
2009).
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Nama : DH
b. Usia : 21 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
2. Data Subjektif : Gigi terasa kotor terlebih di bagian posterior
3. Data Objektif : Terdapat kalkulus pada
a. Gambaran kalkulus pada gigi 35 permukaan
lingual
4
d. Gambaran kalkulus pada gigi 45 permukaan
lingual
2. Explorer
a. Fungsi : mendeteksi ada tidaknya kalkulus, karies, plak,
mendeteksi kedalaman karies, mengecek tepi tumpatan yang
berlebih, menghilangkan debris (Gehrig, 2008)
b. Cara memegang : modified pens grasp
c. Rasional : ujung sonde tajam, tipis, memliki desain bentuk
yang dapat digunakan untuk mendeteksi kalkulus supragingiva,
subgingiva, karies, dekalsifikasi, abnormalitas dari morfologi gigi
(Gehrig, 2008)
5
B. Perencanaan
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan, akan dilakukan tindakan (a).
skaling manual pada gigi 35, 34, 31 dan 45 pada permukaan lingual.
Setelah dilakukan tindakan (a). skaling manual akan diakhiri dengan
tindakan (b). finishing dan polishing.
C. Tindakan
Dari hasil rencana tindakan yang telah disusun, maka telah dilakukan
tindakan (a). skaling pada gigi 35, 34, 31 dan 45. Setelah dilakukan
tindakan (a). skaling manual diakhiri dengan tindakan (b). finishing dan
polishing. Rincian prosedur tindakan tersebut dapat dilihat dalam tabel 2.
6
dari tiga sisi) yang akan mencegah
terputarnya alat secara tak terkontrol pada
waktu tekanan dilepaskan sewaktu
instrumentasi. Selain adanya efek tripod,
keuntungan kedua dengan modifikasi
pemegangan pena ini adalah
dimungkinkannya sensasi taktil oleh jari
tengah yang diletakkan di atas leher alat
(Carranza, 1996).
3. Teknik finger rest yang Rasional
digunakan
a. Teknik intraoral- Jari manis bersandar pada permukaan gigi
konvensional tetangga dari gigi yang diinstrumentasikan.
Cara demikian adalah cara sandaran jari yang
paling sering digunakan (Carranza, 1996).
4. Stroke yang digunakan Rasional
a. Stroke vertikal Sapuan vertikal dilakukan dengan tekanan
lateral yang kuat yang berangsur-angsur
dikurangi sampai yang sedang. Gerakannya
adalah berupa gerak menarik, yang dilakukan
pendek saja agar terkontrol baik dan untuk
mencegah tergelincirnya alat yang dapat
mencederai jaringan. Tujuannya adalah untuk
menyingkirkan kalkulus dari permukaan akar
gigi atau mahkota gigi (Carranza, 1996).
5. Posisi operator Rasional
a. Area mendekati Posisi dapat dimodifikasi tergantung situasi
operator: pukul 08.00- dengan tujuan agar posisi punggung, leher
09.00 dan bahu operator yang baik tercapai. Posisi
08.00-09.00 disarankan untuk gigi mandibula
7
sisi lingual kiri (Carranza, 1996).
8
3. Teknik finger rest yang Rasional
digunakan
a. teknik ekstraoral- Telapak menghadap ke atas, tumpuan dicapai
palm-up dengan menempatkan punggung jari tengah
dan jari manis tangan yang bekerja pada sisi
lateral mandibula (Carranza, 1996)
4. Stroke yang digunakan Rasional
a. stroke vertikal Sapuan vertikal dilakukan dengan tekanan
lateral yang kuat yang berangsur-angsur
dikurangi sampai yang sedang. Gerakannya
adalah berupa gerak menarik, yang dilakukan
pendek saja agar terkontrol baik dan untuk
mencegah tergelincirnya alat yang dapat
mencederai jaringan. Tujuannya adalah untuk
menyingkirkan kalkulus dari permukaan akar
gigi atau mahkota gigi (Carranza, 1996).
5. Posisi operator Rasional
a. Area mendekati Posisi dapat dimodifikasi tergantung situasi
operator: pukul dengan tujuan agar posisi punggung, leher
08.00-09.00 dan bahu operator yang baik tercapai. Posisi
08.00-09.00 disarankan untuk gigi mandibula
sisi lingual kiri (Carranza, 1996).
9
1. Jenis scaler yang digunakan Fungsi Rasional
a. Instrumen : Berfungsi Gracey curette no 3-
Gracey curette no 3-4 menghilangkan 4 mempunyai sudut
kalkulus pada gigi 70o dengan satu
anterior bagian lingual cutting edge dan
atau palatal (Gehrig, digunakan untuk
2008). menghilangkan
kalkulus pada gigi
anterior permukaan
palatal dan lingual
(Gehrig, 2008)
2. Teknik memegang instrumen Rasional
a. modified pens grasp Posisi ketiga jari yang demikian (modified
pens grasp) didapatkan efek tripod (dukungan
dari tiga sisi) yang akan mencegah
terputarnya alat secara tak terkontrol pada
waktu tekanan dilepaskan sewaktu
instrumentasi. Selain adanya efek tripod,
keuntungan kedua dengan modifikasi
pemegangan pena ini adalah
dimungkinkannya sensasi taktil oleh jari
tengah yang diletakkan di atas leher alat
(Carranza, 1996).
3. Teknik finger rest yang Rasional
digunakan
a. teknik intraoral- Jari manis bersandar pada permukaan gigi
konvensional tetangga dari gigi yang diinstrumentasikan.
Cara demikian adalah cara sandaran jari yang
paling sering digunakan (Carranza, 1996).
10
4. Stroke yang digunakan Rasional
a. stroke vertikal Sapuan vertikal dilakukan dengan tekanan
lateral yang kuat yang berangsur-angsur
dikurangi sampai yang sedang. Gerakannya
adalah berupa gerak menarik, yang dilakukan
pendek saja agar terkontrol baik dan untuk
mencegah tergelincirnya alat yang dapat
mencederai jaringan. Tujuannya adalah untuk
menyingkirkan kalkulus dari permukaan akar
gigi atau mahkota gigi (Carranza, 1996).
11
seluruh permukaan digunakan untuk
(Gehrig, 2008). menghilangkan
kalkulus pada gigi
anterior dan
premolar seluruh
permukaan (Gehrig,
2008)
2. Teknik memegang instrumen Rasional
a. modified pens grasp Posisi ketiga jari yang demikian (modified
pens grasp) didapatkan efek tripod (dukungan
dari tiga sisi) yang akan mencegah
terputarnya alat secara tak terkontrol pada
waktu tekanan dilepaskan sewaktu
instrumentasi. Selain adanya efek tripod,
keuntungan kedua dengan modifikasi
pemegangan pena ini adalah
dimungkinkannya sensasi taktil oleh jari
tengah yang diletakkan di atas leher alat
(Carranza, 1996).
3. Teknik finger rest yang Rasional
digunakan
a. Teknik extraoral- Telapak menghadap ke atas, tumpuan dicapai
palm-up dengan menempatkan punggung jari tengah
dan jari manis tangan yang bekerja pada sisi
lateral mandibula (Carranza, 1996).
4. Stroke yang digunakan Rasional
a. Stroke vertikal Sapuan vertikal dilakukan dengan tekanan
lateral yang kuat yang berangsur-angsur
dikurangi sampai yang sedang. Gerakannya
adalah berupa gerak menarik, yang dilakukan
12
pendek saja agar terkontrol baik dan untuk
mencegah tergelincirnya alat yang dapat
mencederai jaringan. Tujuannya adalah untuk
menyingkirkan kalkulus dari permukaan akar
gigi atau mahkota gigi (Carranza, 1996).
5. Posisi operator Rasional
a. Area menjauhi Posisi dapat dimodifikasi tergantung situasi
operator untuk gigi dengan tujuan agar posisi punggung, leher
posterior: pukul dan bahu operator yang baik tercapai. Posisi
09.00-11.00 09.00-11.00 disarankan untuk gigi mandibula
sisi lingual kanan (Carranza, 1996).
13
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Budiharto. 1998. Kontribusi Perilaku Ibu dan Plak Gigi Anak Terhadap Radang
Gusi Anak. Jakarta: FKG UI.
Carranza, F.A. 2006. Glickman’s Clinical Periodontology 10th edition.
Philadelphia: WB Saunders.
Krismariono, Agung. 2009. Prinsip-Prinsip Dasar Scaling dan Root Planing dalam
Perawatan Periodontal. Periodontic Journal, 1 (1): 1-5.
Mitchell L, Mitchell DA. 2012. Oxford Handbook of Clinical Dentistry 5th ed.
Oxford: Oxford University Press.
Mulyawati, Y. 2008. Kalkulus Dan Cara Mengatasinya. Jakarta: Direktorat Gizi
Masyarakat.
Nield-Gehrig, JS. 2008. Foundation of Periodontal for Dental Hygienist.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
15