Diterima
(adopsi) Ditolak
Mula-mula individu menerima informasi dan pengetahuan berkaitan dengan suatu ide
baru (knowledge). Pengetahuan ini menimbulkan minatnya untuk mengenal lebih jauh
tentang objek/topik tersebut dan fase ini dipergunakan oleh petugas kesehatan untuk
membujuk atau meningkatkan inovasinya guna bersedia menerima objek/topik yang
dianjurkan tersebut (persuasion). Tergantung kepada hasil persuasi petugas dan
pertimbangan pribadi individu, maka dalam tahap decision dibuatlah keputusan untuk
menerima atau justru menolak ide baru tersebut. Namun, sebaiknya petugas/pendidik
kesehatan tidak cepat merasa puas jika suatu ide telah diterima, sebab kini individu
mulai memasuki tahap penguatan (confirmation), dimana dia meminta dukungan dari
lingkungannya atas keputusan yang telah diambilnya itu. Bila lingkungan memberikan
dukungan positif maka perilaku yang baru itu (adopsi) tetap dipertahankan, sedangkan
bila ada keberatan dan kritik dari lingkungan, terutama dari kelompok acuannya, maka
adopsi itu tidak jadi dipertahankan dan individu kembali lagi ke perilakunya yang
semula. Sebaliknya, suatu penolakan pundapat berubah menjadi adopsi apabila
lingkungannya justru memberikan dukungan agar individu menerima ide baru tersebut
(Sarwono, 1997; Irwan, 2017).
Faktor Internal
Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang
ada dalam dirinya.
a) Jenis Ras/Keturunan
Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang khas. Tingkah laku
khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Tingkah laku ini
akan mempengaruhi kebutuhan dari tiap-tiap individu, sehingga aka nada
pengaruhnya terhadap perilaku seseorang.
b) Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara berpakaian, melakukan
pekerjaan sehari-hari, dan pembagian tugas pekerjaan, sehingga sangat berpengaruh
terhadap perilaku. Perbedaan ini bisa dimungkinkan karena faktor hormonal, struktur
fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku berdasarkan
perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderug berperilaku atau bertindak atas
pertimbangan rasional.
c) Umur
Umur sangat mempengaruhi kebutuhan seseorang dalam kehidupannya, karena
setiap tahapan kehidupan memiliki sifat yang berbeda, kebutuhan yang berbeda pula,
juga akan mempengaruhi kemampuan fisik, mental, maupun kesehatan seseorang.
Hal-hal tersebut akan mempengaruhi perilaku seseorang.
d) Bentuk Fisik
e) Kepribadian
Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya
yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang
baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan
kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu.
Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap
perilaku sehari-harinya.
f) Intelegensi
g) Bakat
Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu
latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus,
misalnya berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya.
Faktor Ekstrinsik
Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang
berasal dari luar diri seseorang.
a) Pendidikan
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses
belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian
pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang.
b) Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai
yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.
c) Kebudayaan
d) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan
fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan
perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi
individu untuk mengatasinya. Individu terus berusaha menaklukkan lingkungan
sehingga menjadi jinak dan dapat dikuasainya.
e) Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang
diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mempengaruhi perilaku seseorang.
Menurut Modul Kerangka Perubahan Perilaku oleh Desak Putu Yuli Kurniati (2016),
perubahan perilaku kesehatan membutuhkan tiga komponen utama, yaitu:
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Aksi (Perilaku)
Untuk mengamati dan menilai perubahan perilaku, akan diuji atau diamati melalui
aspek:
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, SW. 1997. Psikologi Sosial: Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Balai Pustaka.
Jakarta: Balai Pustaka.
Rogers, M. Everett. 2003. Diffusion of Innovation 5th Edition. New York: Free Press.
Irwan. 2017. Etika dan Perilaku Kesehatan. Bantul: CV. Absolute Media.