Anda di halaman 1dari 26

STASE KEPERAWATAN ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN An. R DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH


DI RUANG CENDANA RSUD SLEMAN

Disusun Oleh:
Haqqul Mubin
3217058

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN An. R DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH


DI RUANG CENDANA RSUD SLEMAN

Telah disetujui pada


Hari :
Tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Mahasiswa

( ) ( ) ( )
FORMAT PENGKAJIAN DATA
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Haqqul Mubin


Tempat Praktek : Ruang Cendana RSUD Sleman
Tanggal Praktek :

I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal :
Oleh :
Jam :
Sumber data :.
A. IDENTITAS
1. Pasien
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku/Kebangsaan :
Tgl. Masuk RS :
Diagnosa Medis :
No. CM :
Alamat :
2. Penanggung Jawab (Diisi lengkap)
Nama :
Jenis Kelamin :
Agama :
Peerjaan :
Alamat :
Hub. dgn Pasien :
Keadaan Umum: (√) sakit ringan ( - ) Lemah ( - ) sakit berat
Kesadaran :
Alergi :

Berat Badan : kg TB: cm LLA: cm


0
Tanda-Tanda Vital: Suhu C Nadi : x/menit, RR: x/m

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
 Keluhan utama

 Lama Keluhan
 Berapa lama klien merasakan sakit/kurang sehat?

 Tanyakan alasan yang membuat klien tidak segera pergi


ke pelayanan kesehatan

 Faktor pencetus
 Sifat serangan
 Faktor yang memperberat

 Pengobatan yang telah diperoleh

b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


 Penyakit yang pernah dialami
a) Kanak kanak :

b) Kecelakaan : (tidak ada)


c) Pernah dirawat: (tidak ada)
d) Operasi : (tidak ada)
 Alergi:

 Kebiasaan :

 Obat obatan:

2. Riwayat Immunisasi
Hepatitis B: I II III
Polio : I II III
DPT : I II III
BCG : I II III
Campak : I
Keterangan:
3. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
 BB: kg
 TB: cm
 LLA: cm

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

GENOGRAM

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal serumah
C. PENGKAJIAN PERSISTEM
1. PERNAPASAN
Spontan : ( ) ya ( ) tidak
R.R : x/menit ( ) teratur ( ) tidak teratur
Sesak : (-) ya (√) tidak ( - ) retraksi
( ) batuk ( ) lendir, Konsistensi:
Oksigen: (-)
Pemeriksaan fisik
I =

P=

P=
A=
2. KARDIOVASKULER
Bunyi jantung : (√) normal ( - ) tidak normal
Nadi : x/menit
Pengisian kembali kapiler < 2 detik
Denyut arteri femoralis:
- Kanan : (√) kuat ( - ) lemah
- Kiri : (√) kuat ( - ) lemah
- Ekstremitas : (√) hangat ( - ) dingin ( - ) sianosis
( - ) edema (√ ) lemah (√) pucat
Pemasangan infus :
( -) sentral (-) long line
Perifer : Intravena : ( ) ya ( - ) tidak
Jenis cairan :
Jumlah tetesan :
Hasil Laboratorium:
( ) Anemia ( ) Trombositopenia
( ) Lekositosis ( ) Hipoproteinemia
Masalah Keperawatan:

3. GASTROINTESTINAL
BB saat ini : kg
Diit :

( - ) ASI (-) susu formula


Puasa : ( ) ya ( ) tidak
Cara minum: ( ) oral ( ) NGT/OGT/Gastrostomi
Jumlah minum : cc/hari
Cara makan : ( ) disuapi ( - ) makan sendiri
Frekuensi makan : ( ) kurang ( ) cukup
( ) baik ( - ) anoreksia
Mukosa bibir : ( ) lembab ( ) kering
(-) kotor
Lidah : ( ) lembab ( - ) kering ( - ) kotor
Abdomen :
Inspeksi:

Auskultasi:
Palpasi:
Perkusi:
(-) mual (-) muntah ( ) NGT
Turgor : ( ) elastis (-) tidak elastis < 2 detik.

4. NEUROSENSORI
Tingkat kesadaran :
Respon terhadap nyeri : ( ) ya ( ) tidak
Tangisan : ( ) merintih ( ) kurang kuat
( - ) kuat ( - ) melengking
Glasgow coma scale : E = 4, V = 5, M = 6
Kepala : Mesocephal
Ubun-ubun : (√) datar ( - ) cekung ( - ) cembung
Pupil : (√) isokor ( - ) anisokor ( - ) dilatasi
Reaksi terhadap cahaya : (√) ada ( - ) tidak ada
Gerakan : (√) aktif ( - ) lemah ( - ) paralise
Kejang : (√) tidak ( - ) ada. Subtle/tonik klonik
Lain-lain :-

5. INTEGUMEN
Warna kulit : (√) Sawo matang (-) kemerahan (√) pucat
(-) ikterus
Suhu : (√) panas (-) hangat ( - ) dingin
Turgor : (√) elastis (-) tidak elastis
Kebersihan : (√) bersih ( - ) kotor
Integritas : (√) utuh ( - ) kering ( - ) rash
( - ) bullae ( - ) pustula ( - ) ptechiae
( - ) plebitis ( - ) lesi ( - ) nekrosis
( - ) dekubitus
Kepala : (√) bersih ( - ) kotor ( - ) bau
Mata : Sekret ( - ) ya (√) tidak

6. REPRODUKSI
Pemasangan kateter : ( - ) ya (√) tidak
Jenis kelamin : Laki-laki
Preputium : (√) bersih ( - ) kotor
Hipospadia : Tidak
Scrotum : Testis (√) ada ( - ) tidak ada

D. PENGKAJIAN ASPEK FISIK-BIOLOGIS


 Pola Nutrisi
Frekwensi makan :
Sebelum sakit :
Selama sakit :
Berat badan/tinggi badan:
BB dalam 1 bln terakhir:
Jenis makanan :
Makanan yang disukai:
Makanan pantangan :
Alergi makanan :

Nafsu makan : (√) baik


( - ) Kurang, alasan :
Masalah pencernaan : ( - ) mual
( - ) muntah darah
( - ) kesulitan menelan
( - ) sariawan
Riwayat Operasi/trauma gastrointestinal :
Diit RS :
(√ ) habis
( - ) ½ porsi
( - ) ¾ porsi
( - ) tidak habis
Kebutuhan pemenuhan ADL makan : Mandiri / Tergantung/ dg
bantuan
 Pola Eliminasi
a. Eliminasi Bowel
Frekuensi : Penggunaan pencahar : -
Waktu : pagi
Warna : kuning Darah : - Konsistensi : padat
Gangguan eliminasi bowel : ( - ) Konstipasi
(-) Diare
(-) Inkontinensia Bowel
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bowel : Mandiri/ Tergantung / dg
bantuan.
b. Eliminasi Bladder
Frekuensi : 2-3 kali sehari
Warna : kuning Darah : -
Ggn. Eliminasi Bladder : ( ) Nyeri saat BAK
( ) Burning sensation
( ) Bladder terasa penuh setelah BAK
( ) Inkontinensia Bladder
Riwayat dahulu : (-) Penyakit ginjal
(-) Batu Ginjal
(-) Injury/trauma
Penggunaan kateter : ya / Tidak
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bladder : Mandiri/ Tergantung /
Dg Bantuan
 Pola Aktifitas dan latihan
Pekerjaan :
Olah raga rutin :
Alat bantu : (-) walker
(-) krek
(-) kursi roda
(-) tongkat
Terapi : (-) traksi
(-) gips
Kemampuan melakukan ROM : Pasif/ Aktif
Kemampuan Ambulasi : Mandiri / tergantung/ dengan bantuan
 Pola Tidur dan istirahat
Lama tidur : .Tidur siang : Ya ( )
Kesulitan tidur di RS : Ya / Tidak
Kesulitan tidur : (-) Menjelang tidur
(-) Mudah sering terbangun
(-) Merasa tidak segar saat bangun.
 Pola Kebersihan Diri
 Sebelum sakit
 Selama sakit

1. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
 Aspek mental

 Aspek Intelektual

 Aspek Sosial

 Aspek Spiritual

.
2. Aspek Lingkungan Fisik

3. Dukungan Keluarga terhadap Klien


Hasil Lab:

Laboratorium:
Tanggal dan jenis
Hasil dan nilai normal Interpretasi
pemeriksaan
15 januari 2018
Hemoglobin (11,7-15,5) gr/dl
Hematokrit (32-47) %
Leukosit (3,6-11) ribu/µl
Eritrosit (2-5,2) juta/µl
Trombosit (150-440) ribu/µl
Index Eritrosit
MCV (80-100) fl
MCH (26-34) pg
MCHC (32-36) %
Hitung Jenis
Leukosit
Basofil (0-1) %
Monosit (2-8) %
Eosinofil (1-3) %
Limfosit (20-40) %
Neutrofil (50-70) %

Terapi
Tanggal Nama Dosis Pemberian Indikasi
ANALISA DATA
No. Data Fokus Masalah Etiologi
1. DS: Hipertermia Penyakit
- Keluarga mengatakan anak
demam
DO:
- Akral teraba panas
- Klien tidak berkeringat
- TTV:
Suhu: 380C
Nadi: 124 x/m
RR: 26 x/m

2 DS : Ketidakefektifan Sekresi yang


- Keluarga klien
bersihan jalan tertahan
mengatakan An. R kadang sesak
napas
nafas dan nafasnya cepat.
- Keluarga klien
mengatakan An. R saat bernafas
kadang terdengar suara
“mendengkur” serta batuk yang
disertai dengan dahak
DO:
- Keadaan umum:
klien tampak sesak nafas dan
nafas cepat
- Suara Ronchi
pada Auskultasi paru
- Batuk berdahak
- Suhu : 38, 0C
- Nadi : 124
x/menit
- Respirasi : 26
x/menit
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan dengan penyakit
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
berhubungan dengan Sekresi yang tertahan
RENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan NOC NIC
Hupertermia Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Temprature Regulation
berhubungan dengan 1x8 jam, masalah hipertermia teratasi dengan  Monitor tempratur kulit stiap 2 jam sekali
penyakit kriteria hasil:  Monitor TTV
Thermoregulation  Monitor tanda dan gejala hipertermia
 Klien dapat berkeringatsaat  Monitor intake cairan
suhu panas  Berikan kompres hangat
 Kolaborasi pemberian antipiretik: paracetamol syr (1
 Tidak ada peningkatan suhu
½ cth)
kulit
 Kolaborasi pemberian antibiotic (cefotaxim 450 mg)
 Tidak gelisah
 Tidak ada hipertermia
Vital sign Status
 Tanda Tanda vital dalam
rentang normal (N: 120-160 x/m, Suhu:
36,5-37,50C, RR: 40-60x/m)
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama  Airway Management
bersihan jalan napas 1. Monitor vital sign setiap 6-8 jam
3 x 8 jam, bersihan jalan nafas pasien efektif
berhubungan dengan 2. Monitor saturasi iksigen, AGD
dengan kriteria hasil: 3. Buka jalan napas, menggunakan chin lift atau
Sekresi yang tertahan
 Respiratory status: Ventilation jaw thrust
 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara 4. Atur posisi klien semi fowler, ekstensi kepala
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan atau miringkan kepala bila muntah untuk
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mencegah aspirasi
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada 5. Pasang NGT atau OGT untuk mencegah aspirasi
6. Lakukan fisio terapi dada, fibrasi
pursed lips)
7. Keluarkan secret dengan batuk efektif
 Respiratory status: Airway patency
8. Lakukan suction sesuai dengan protap
 Menunjukkan jalan nafas yang paten 9. Auskultasi dan catat adanya suara napas
(klien tidak merasa tercekik, irama tambahan
nafas, frekuensi pernafasan dalam 10. Kolaborasi pemberian bronkodilator, terapi
rentang normal, tidak ada suara nafas inhalasi
abnormal)
 Mampu mengidentifikasikan dan  Terapi Oksigen
mencegah faktor yang dapat 1. Beriakan O2 nasal 1-3 l/mnt, head box 5-10
menghambat jalan nafas l/mnt sesuai indikasi
 Patency airway 2. Cek secara periodic selang oksigen. Air
 Suara napas bersih, tidak ada sianosis humidifier, dan aliran O2
 Vital sign dalam batas normal (S: 36.5- 3. Observasi tanda kekurangan dan keracunan O2
37.5°C, TD:115-68, Nadi:65-140,
Respirasi:15-30x/mnt)
 Tidak dispneu, apneu, bradipneu dan
takipneu
 Irama napas dan frekuensi napas
normal
 Tidak ada napas cepat: ≥ 60x/menit
pada bayi <2bulan, ≥ 50 x/menit pada
anak 2bln-1 thn, ≥ 40 x/menit pada
anak 1-5 tahun
 Klien tidak merasa gelisah
 Sputum berkurang
 Tidak ada retraksi dada
 Tidak ada ronki, wheezing, stridor dan
krepitasi
 AGD dalam batas normal (7.35-7.45)
 Saturasi 02 95-99%
IMPLEMENTASI
Tgl/
Waktu Implementasi Evaluasi Paraf
Diagnosa
15/01/201 10.00 1. Mengukur TTV S:
2. Memonitor tanda dan gejala hipertermi
8 10.10 - Keluarga mengatakan suhu tubuh anak
3. Memberikan kompres hangat
Diagnosa 1 10.30 4. Memberikan antipiretik (paracetamol 3x4 per sudah menurun
10.00 oral) O: Haqqul
- Akral teraba hangat
- RR : 36 x/m
11.00
- Nadi: 124 x/m
- Suhu: 38 0C
A: Masalah belum teratasi
- TTV dalam renang normal
- Tidak hipertermia
P: Lanjutkan Intervensi
- Monitor TTV
- Monitor tanda gejala hipertermi
- Berikan kompres hangat
- Kolaborasi pemberian antipiretik (Pct
3x4 tab)
15/01/201 10.30 S:
8 10.35 Keluarga mengatakan dahak klien belum keluar,
10.40 masih terdengar adanya dahak saat klien batuk
Diagnosa 2

O:

1. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya - Thorak : vesikuler +/+, simetris, retraksi

suara tambahan dada tidak ada, wheezing -/-, ronkhi +/+


- RR : 26 x / menit
2. Memonitor respirasi
3. Keluarkan secret dengan batuk efektif
A : Bersihan jalan napas belum teratasi
4. Monitor vital sign
1. Sputum masih ada
2. Suara napas masih terdengar ronchi
P : Lanjutkan intervensi
1. Memposisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
2. Mengeluarkan sekret dengan batuk
3. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
4. Memonitor respirasi
16/01/201 20.00 1. Mengukur TTV S:
2. Memonitor tanda dan gejala hipertermi
8 20.15 - Keluarga mengatakan suhu tubuh anak
3. Memberikan antipiretik (paracetamol 3x4 tab
Diagnosa 1 20.00 sudah menurun
per oral)
O:
20.00 - Akral teraba hangat
- RR : 25 x/m
- Nadi: 100 x/m
- Suhu: 36,8 0C
A: Masalah teratasi sebagian
- TTV dalam renang normal
- Tidak hipertermia
P: Lanjutkan Intervensi
- Monitor TTV
- Monitor tanda gejala hipertermi
- Berikan kompres hangat
- Kolaborasi pemberian antipiretik (Pct
3x4 tab)
16/01/201 20.15 1. Mengauskultasi suara nafas, catat S:
8 20.20 adanya suara tambahan Keluarga mengatakan dahak klien sudah keluar,
20.25 2. Memonitor respirasi masih terdengar adanya dahak saat klien batuk
3. Keluarkan secret dengan batuk
Diagnosa 2 20.30 efektif
4. Monitor vital sign
O:
- Thorak : vesikuler +/+, simetris, retraksi
dada tidak ada, wheezing -/-, ronkhi +/+
- RR : 25 x / menit

A : Bersihan jalan napas teratasi sebagian


1. Sputum masih ada
2. Suara napas belum bersih sputum masih
ada

P : Lanjutkan intervensi
1. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
2. Memonitor respirasi
17/01/201 08.00 1. Mengukur TTV S:
2. Memonitor tanda dan gejala hipertermi
7 08.15 - Keluarga mengatakan suhu tubuh anak
Diagnosa 1 08.00 stabil, sudah tidak demam lagi
O:
- Akral teraba hangat
- RR : 24 x/m
- Nadi: 67 x/m
- Suhu: 36,4 0C
A: Masalah teratasi sebagian
- TTV dalam renang normal
- Tidak hipertermia
P: Lanjutkan Intervensi
- Monitor TTV
- Monitor tanda gejala hipertermi
- Berikan kompres hangat
- Kolaborasi pemberian antipiretik (Pct
3x4 tab) k/p

17/12/201 08.00 1. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara S :


6 08.15 tambahan Keluarga mengatakan dahak klien sudah keluar,
Diagnosa 2 08.20 2. Memonitor respirasi masih terdengar adanya dahak saat klien batuk
3. Keluarkan secret dengan batuk efektif
08.20
4. Monitor vital sign
O:
- Thorak : vesikuler +/+, simetris, retraksi
dada tidak ada, wheezing -/-, ronkhi +/+
- RR : 25x / menit

A : Bersihan jalan napas teratasi sebagian


1. Sputum masih ada
2. Suara napas belum bersih sputum masih
ada
P : Lanjutkan intervensi
1. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
2. Memonitor respirasi

Anda mungkin juga menyukai