Anda di halaman 1dari 2

‫اب عوعمنن يعأنعبىَّ ؟‬‫ عياَ عرهسوُعل ن‬: ‫ عقاَهلوُا‬، َّ‫ هكلُل أهنمبتيِ يعندهخهلوُعن انلعجننةع إبنل عمنن

أععبى‬: ‫اه ععلعنيبه عوعسلنعم عقاَعل‬


‫صنلىَّ ن‬ ‫ضعيِ اه ععننهه أعنن عرهسوُعل ن‬
‫اب ع‬ ‫ععنن أعببيِ ههعرنيعرةع عر ب‬
‫ع‬ ‫ع‬ ‫ع‬
َّ‫صاَبنيِ فقند أعبى‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ع‬
‫ عمنن أطاَععبنيِ عدعخعل العجنة عوعمنن عع ع‬: ‫قاَعل‬ ‫ع‬

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semua
umatku akan masuk surga kecuali yang enggan, para Sahabat bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Siapakah
yang enggan?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Barangsiapa yang mentaatiku niscaya ia
akan masuk surga, dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia enggan (untuk masuk surga).”

TAKHRIJ HADITS

Hadits ini diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari dalam shahihnya Kitab al-I’tisham Bil Kitab Wa as-
Sunnah, Bab al-Iqtida’ Bi Sunani Rasûlillâh no. 7280, al-Imam Ahmad dalam musnadnya no. 8728, dan al-
Imam al-Hakim dalam al- Mustadrak, Kitab al-Iman no. 182. Dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu
anhu .

PERAWI HADITS

Pada masa jahiliyah ia bernama Abdus Syamsi (hamba matahari), ketika masuk Islam dan berjumpa
dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam merubah namanya
menjadi Abdurrahman. Karena seseorang tidak boleh diberi nama dengan penghambaan kepada
makhluk, seperti Abdus Syamsi (hamba matahari), Abdur Rasul (hamba Rasul), Abdul Husein (hamba
Husein). Tetapi sebaik-baik nama adalah yang berarti penghambaan kepada Allâh, seperti Abdullah,
Abdurrahman, Abdurrahim, Abdul Khaliq. Akan tetapi ia lebih di kenal dengan kunyah (panggilan) yaitu
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , sehingga kebanyakan orang tidak mengenal atau tahu namanya. Nama
lengkapnya adalah Abdurrahman bin Shakhr dari keturunan Tsa’labah bin Salim bin Fahm bin Ghanam
bin Daus al-Yamani. Dia lebih dikenal dengan panggilan “Abu Hurairah”, karena beliau memiliki kucing
kecil yang sangat disukai.

Pada tahun ketujuh Hijriyah Abu Hurairah hijrah ke Madinah. Sesampainya di Madinah, beliau
Radhiyallahu anhu terus mulazamah (mendampingi) dan mengikuti Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
sampai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia. Itu berlangsung selama empat tahun, baik
ketika di Madinah atau sedang safar. Abu Hurairah Radhiyallahu anhu terus mendampingi dan
menghadiri majelis-majelis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , bahkan beliau tinggal di masjid Nabi, oleh
karena itu beliau termasuk golongan ahlus shuffah (yang tidak memiliki tempat tinggal).
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu sangat dikenal dengan kecepatan dan kekuatan hafalannya, bahkan
beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk Sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Ketika sedang sakit sebelum meninggal Abu Hurairah Radhiyallahu anhu
menangis, lalu ditanya, “Apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Abu Hurairah?” Beliau
menjawab, “Sesungguhnya aku tidak menangisi dunia ini, tetapi aku menangis karena jauhnya
perjalanan dan sedikitnya bekal, karena aku nanti akan berhenti di akhir jalan yang akan menghantarkan
ke surga atau neraka, sedangkan aku tidak tahu dimana nanti berada!”, maka tidak lama kemudian beliau
Radhiyallahu anhu meninggal dunia.

Beliau meninggal tepatnya pada tahun 57 H, pada usia 78 tahun. Beliau hidup setelah Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam selama 47 tahun, menghabiskan umurnya untuk beribadah, berda’wah di jalan Allâh,
mengajarkan al-Qur’an dan menyebarkan hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam .

Read more https://almanhaj.or.id/11307-yang-enggan-masuk-surga.html

Anda mungkin juga menyukai