Anda di halaman 1dari 4

Bahan galian industri

1. 1. BAHAN GALIAN INDUSTRI MULYADI, ST.


2. 2. PERTEMUAN I A. DEFINISI BAHAN GALIAN INDUSTRI Bahan Galian
Industri Merupakan Semua Mineral dan Batuan kecuali mineral logam dan
energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan akhir industri dan
konstruksi termasuk juga mineral logam yang bukan untuk dilebur seperti
bauksit, kromit, ilmenit, bijih, mangan, zircon dan lainnya.
3. 3. Penggolongan bahan galian berdasarkan Pemanfaatannya Bahan galian
menurut pemanfaatannya dikelompokkan atas tiga golongan : • # Bahan
galian Logam / Bijih (Ore); merupakan bahan galian yang bila dioleh dengan
teknologi tertentu akan dapat diambil dan dimanfaatkan logamnya, seperti
timah, besi, tembaga, nikel, emas, perak, seng, dll • # Bahan galian Energi;
merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk energi, misalnya batubara
dan minyak bumi. • # Bahan galian Industri; merupakan bahan galian yang
dimanfaatkan untuk industri, seperti asbes, aspal, bentonit, batugamping,
dolomit, diatomae, gipsum, halit, talk, kaolin, zeolit, tras.
4. 4. 1. Penggolongan bahan galian industri berdasarkan cara terbentuknya :
Penggolongan bahan galian industri berdasarkan atas asosiasi dengan
batuan tempat terdapatnya, dengan mengacu pada Tushadi dkk [1990,
dalam Sukandarumidi, 1999] adalah sebagai berikut : a. Kelompok I : BGI
yang berkaitan dengan Batuan Sedimen, kelompok ini dapat dibagi menjadi :
Sub Kelompok A : BGI yang berkaitan dengan batugamping : Batugamping,
dolomit, kalsit, marmer, oniks, Posfat, rijang, dan gipsum. Sub Kelompok B :
BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya : bentonit, ballclay dan
bondclay, fireclay, zeolit, diatomea, yodium, mangan, felspar. b. Kelompok II,
BGI yang berkaitan dengan batuan gunung api : obsidian, perlit, pumice, tras,
belerang, trakhit, kayu terkersikkan, opal, kalsedon, andesit dan basalt, paris
gunung api, dan breksi pumice. c. Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan
intrusi plutonik batuan asam & ultra basa : granit dan granodiorit, gabro dan
peridotit, alkali felspar, bauksit, mika, dan asbes d. Kelompok IV, BGI yang
berkaitan dengan batuan endapan residu & endapan letakan : lempung, pasir
kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korundum, kelompok kalsedon, kuarsa kristal,
dan sirtu e. Kelompok V, BGI yang berkaitan dengan proses ubahan
hidrotermal : barit, gipsum, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan
tawas. f. Kelompok VI, BGI yang berkaitan dengan batuan metamorf : kalsit,
marmer, batusabak, kuarsit, grafit, mika dan wolastonit.
5. 5. Menurut peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1980 bahan galian dibagi
menjadi 3 golongan yaitu : 1. Bahan galian strategis disebut pula bahan
galian golongan A terdiri dari : Minyak bumi, bitumen cair, lilin beku, gas
alam, bitumen padat, aspal, antrasit, batubara, batubara muda, uranium
radium, thorium bahan galian radioaktif lainnya, nikel, kobalt, timah. 2. Bahan
galian vital disebut pula bahan galian golongan B terdiri dari : Besi, mangan,
molibden, khrom, wolfram, vanidium, titan, bauksit, tembaga, timbal, seng,
emas, platina, perak, air raksa, arsen, antimon, bismut, yteium, rhutenium,
cerium, dan logam-logam langka lainnya, berillium, korundum, zirkon, kristal
kuarsa, kriolit, flouspar, barit, yodium, brom, khlor, belerang. 3. Bahan galian
non strategis dan non vital disebut pula bahan galian golongan C terdiri dari :
Nitrat, nitrit, fosfat, garam batu (halit), asbes, talk, mika, grafit, magnesit,
yarosit, leusit, tawas, oker, batu permata, batu setengah permata, pasir
kuarsa, kaolin, feldspar, gipsum, bentonit, tanah diatomea, tanah serap, batu
apung, trass, obsidian, marmer, batutulis, batu kapur, dolomit, kalsit, granit,
andesit, basalt, trakhit, tanah liat, pasir, sepanjang tidak mengandung unsur-
unsur mineral golongan A maupun B dalam skala yang berarti dari segi
ekonomi pertambangan. Bahan galian industri sebagian besar termasuk
bahan galian golongan C, walaupun beberapa jenis termasuk dalam bahan
galian golongan lain.
6. 6. Penggolongan bahan galian industri berdasarkan pemanfaatannya : •
Sebagaimana telah dituliskan pada bagian sebelumnya, bahan galian industri
adalah bahan galian tambang bukan bijih yang digunakan sebagai bahan
baku industri; penggunaan dalam industri banyak ditentukan oleh sifat fisika
seperti warna, ukuran partikel, kekerasan, plastisitas, daya serap, dan lain-
lain. Adapun bahan bangunan / bahan galian kontruksi tidak lain adalah
bahan galian industri yang belum disebtuh rekayasa teknik. Oleh sebab itu,
dengan semakin majunya rekayasa teknik tidak tertutup kemungkinan jenis
bahan galian industri akan bertambah jenisnya. • Berbagai klasifikasi bahan
galian industri telah dipublikasikan oleh para ahli, namun sampai saat ini
masih terus didiskusikan. Para ahli tersebut umumnya, mengelompokkan
Bahan Galian Industri berdasarkan pemanfaatannya, misalnya Noetsaller
(1988) "Profile of Industrial Minerals by End-uses Classes", dan lain-lain.
7. 7. Berdasarkan Teknologi Pengolahan : 1. Bahan Balian siap pakai : Bahan
Galian yang dapat langsung dijual tanpa teknik pengolahan (pasir kali) 2.
Bahan galian teknologi sedang : Bahan Galian yang dijual melalui teknologi
pengolahan seperti peremukan, penggilingan, sizing, slucing, (pasir kwarsa,
batu gamping, bentonit) 3. Bahan Galian teknologi maju : Bahan Galian yang
diolah dengan cara flotasi, magnetic sparation, pelarutan kaolin & feldspar
untuk keramik, phospat untuk pupuk).
8. 8. Ciri Umum Bahan Galian 1. Pengolahan dan penambangan menggunakan
alat sederhana, bila produksi besar dapat digunakan peralatan canggih.
Serta padat karya 2. Deposit menyebar skala kecil, namunada juga yang
besar cadangannya (batu gamping) 3. Produk dipasarkan local akan mudah,
sering pasar menjadi sempit 4. Resiko pengusahaan kecil karena modal kecil
5. Perijinan relative lebih mudah 6. Masalah lingkungan kurang diperhatikan
7. Masalah utama pada modal manajemen, teknik pengolahan, pasar 8.
Harga relatiF murah (kecuali dibentuk seni)
9. 9. Perbedaan Bahan Galian Industri Dengan Bijih 1. Bahan Gal
Dimanfaatkan sifat fisiknya Dapat langsung dipasarkan Sifat fisik : ukuran,
warna, kadar, derajat keputihan Sederhana, canggih, murah Modal dapat
kecil, perusahaan murah 2. Bijih Dimanfaatkan logamnya Tidak dapat
langsungdijual Persyaratan konsumen biasanya kadar Penambangan,
pengolahan, canggih/mahal Modal besar, pengusahaan sulit/rumit
10. 10. Karakteristik bahan galian industri diantaranya: • Multiguna Jika
dibandingkan dengan bahan galian lain, bahan galian industri ini memiliki
banyak kegunaan, misalnya batu gamping, yang merupakan salah satu
contoh bahan galian industri. Batu gamping memiliki banyak kegunaan
diantaranya untuk industri semen. Selain itu ternyata batu gamping ini juga
memiliki kegunaan sebagai pemutih kertas. Disini terlihat jelas, bahwa bahan
galian industri ini memiliki banyak kegunaan. • Digunakan langsung
Karakteristik BGI yang nyata yaitu dapat digunakan langsung, khususnya
untuk keperluan industri. Contohnya batu pasir yang tanpa melalui proses
pengolahan lebih lanjut, dapat langsung digunakan untuk keperluan bahan
bangunan dan lainnya. • Tidak melalui pemasaran internasional Tidak seperti
bahan galian lainnya, pemasaran bahan galian industri tidak memerlukan
pemasaran internasional.
11. 11. Bahan galian di dalam kerak bumi itu beraneka ragam jenisnya. Akan
tetapi jika ditinjau menurut cara terjadinya maka bahan galian dapat
dibedakan menjadi 4 golongan ialah : a. Bahan galian primer Bahan galian
primer terjadi dari hasil pembekuan magma. Magma adalah sejenis leburan
silikat panas, alamiah, terdapat di dalam bumi; dan merupakan sumber dari
semua unsur kimia dalam mineral. Proses pembekuan berlangsung apabila
magma tersebut mengalami penurunan suhu, misalnya ketika menerobos ke
dalam lapisan kulit bumi atau bersentuhan dengan atmosfer. Akibatnya
terjadilah tubuh batuan beku, yang membentuk di dalam kerak bumi.
Demikian pula proses terjadinya bahan galian ,tergantung mineral- mineral
apa yang banyak dikandung oleh magma yang membeku tersebut. Jika
banyak mineral-mineral mengandung emas dan perak maka terjadilah
endapan bahan galian emas dan perak, jika banyak mineral-mineral
mengandung nikel maka terjadilah endapan bahan galian nikel, jika banyak
mineral-mineral mengandung tembaga maka terjadilah endapan bahan
galian tembaga; jika banyak timah terjadi endapan bahan galian timah dan
sebagainya.
12. 12. b. Bahan galian sekunder (Secondary ore Deposits) terbentuk karena
adanya perombakan (pelapukan dan erosi) singkapan dari batuan yang telah
ada karena berhubungan langsung dengan atmosfera, hidrosfera dan
biosfera. Biasanya untuk pembentukan endapan bahan galian sekunder ini
diperlukan batuan sumber (source rock) di daerah daratan. Batuan
sumbernya dapat berupa batuan beku, malihan dan batuan sedimen. Proses
perombakan terjadi karena proses fisika, kimia dank arena hasil kerja jasad
hidup.Hasil perombakannya berbentuk padat dan lepas-lepas seterusnya
akan mengalami proses pengangkutan ke tempat lain; biasanya di tempat
cekungan yang lebih rendah letaknya akan terendapkan, misalnya di dasar
sungai, danau dan pantai. Endapan bahan galian jenis ini terkenal pula
disebut dengan endapat letakan (placer) atau endapan alluvial. Misalnya
endapan timah putih di pulau Bangka dan Belitung dan Singkep; intan di
Martapura dan lain-lain.
13. 13. c. Bahan galian malihan ialah bahan galian yang terjadi karena
perubahan bentuk, akibatnya adanya perubahan suhu, dan tekanan. Faktor
ini dapat bekerja sendiri-sendiri atau gabungan. Misalnya karbon dapat
berubah menjadi grafit atau intan; batu gamping berubah menjadi marmer;
dan contoh bahan galian malihan yang lain, kwarsit, batu sabak, mika, talk,
asbes dan lain-lain. d. Bahan galian sedimenter ini adalah bahan galian yang
terjadi benar- benar ada pengertian pengendapan dari atas ke bawah di
dalam larutan. Misalnya batu bara, oil shale, minyak bumi, garam-garam dan
sebagainya.
14. 14. Permasalahan Dan Pemecahan Pada Bahan Galian : 1. Modal umumnya
Bahan Galian dikelola oleh masyarakat yang mempunyai modal kecil
sehingga untuk pengembangan sulit. mengatasinya ada mitra kerja binaan
seperti BUMN/BUMD yang mempunyai dana dipinjamkan dengan bunga
rendah (6/ tahun jangka waktu angsuran lama). 2. Teknologi dan manajemen
setiap orang yang mempunyai modal meskipun pendidikan rendah dapat
mengusahakan Bahan Galian. Pengetahuan teknologi kurang mengatasinya
dilaksanakan Sibermas (sinergi pemberdayaan masyarakat) dari PT, LSM,
pemerintah, mitra kerja dapat membantunya. 3. Sempitnya pasar, pengusaha
tidak tahu manfaat Bahan Galian secara pasti banyak yang ikut-ikutan,
kualitas produk tidak diperhatikan, asosiasi yang merupakan pusat informasi
tidak berjalan, kalah bersaing dengan Bahan Galian impor. mengatasinya
penelitian perlu ditingkatkan, memvariasikan produk, kualitas produk dijaga,
disiplin waktu, mengaktifkan asosias, ada aturan/perangkat lunak tentang
impor, tingkatkan kerjasama, ikut pameran baik diluar/ dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai