Anda di halaman 1dari 31

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

1. Definisi

Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa

darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan

oksigen dan nutrisi.

2. Etiologi

Penyebab seluruh kegagalan pompa jantung

A. Kelainan Mekanik

1. Peningkatan Beban Tekanan

a. Sentral (stenisis, sistematik, dan lain-lain)

b. Perifer (hipertensi sistemik, dan lain-lain)

2. Peningkatan Beban Volume

 Regurgitasi katup

 Pirau

 Peningkatan beban awal, dan lain-lain

3. Obstruksi terhadap pengisian ventrikel (stenosis

mitral/trikuspidalis)

4. Tamponade pericardium

5. Pembatasan miokardium dan endokardium

6. Aneurisma ventrikel

7. Dissinergi ventrikel

B. Kelainan Miokardium (otot)

1. Primer
a. Kardiomiopati

b. Miokarditis

c. Kelainan metabolic

d. Toksisitas (alcohol, kobalt)

e. Presbikardia

2. Kelainan Disdinamik Sekunder (akibat kelainan mekanik)

a. Deprivasi oksigen (penyakit jantung koroner)

b. Kelainan metabolic

c. Peradangan

d. Penyakit sistemik

e. Penyakit paru obstruksi kronis

a. Perubahan Irama Jantung/Urutan Hantaran

1. Tenang (standstill)

2. Filbrilasi

3. Takikardia atau brakardia ekstrim

4. Asinkronitas listrik, gangguan konduksi

Pencetus gagal jantung

- Hipertensi

- Infark miokardial

- Aritmia

- Anemia

- Febris

- Emboli paru

- Stress

- Infeksi
3. Patosiologi
Hipertensi

Me beban kerja jantung

Me kontraktilitas jantung

Kerja jantung semakin berat/kuat

Suplai darah yang dialirkan sedikit

Pe curah jantung

Gangguan kontraktilitas jantung

Kerusakan miokard MK. Penurunan curah jantung

Gagal jantung

Tekanan atrium kanan Darah diatrium kiri tdk Suplai O2


yang kurang dipompakan secara
maksimal ke ventrikel
Darah yang dipompakan
Kompensasi tubuh thp
ke ventrikel Ventrikel kiri tdk mampu keb O2 dg me frek
memompakan darah yang
Darah diatrium keluar lagi dating dari paru pernapasan
menuju vena cava superior
/ inferior
Peningkatan tekanan dlm
sirkulasi paru Kontraksi otot-otot
Vena Kava inferior pernafasan

Cairan menumpuk di Bendungan di vena &


ekstremitas kapiler pulmo meningkat
Pe energi utk
Tekanan hidrostatika pernapasan
Edema

MK. Kelebihan vol. Cairan terdorong keluar Kelemahan &


cairan kapiler pleura Kelelahan

Cairan terdorong keluar


kapiler pleura MK; Intoleransi aktifitas

Transulat

Effusi pleura

Tdk efektifnya dalan nafas


4. Manifestais Klinik

Manifestasi klinik gagal jantung secara keseluruhan sangat bergantung

pada etiologinya. Namun demikian dapat digambarka sebagai

berikut :

a. Ortopnue yaitu sesak saat berbaring

b. Dispnoe on effort (DOE) yaitu bila melakukan

aktifitas

c. Paroxysmal Nocturnal Dispnoe (PND) yaitu sesak

nafas tiba-tiba pada malam disertai batuk

d. Dada berdebar-debar

e. Lekas capek

f. Batuk-batuk

Gagal jantung sisi kiri dan kanan

Ventrikal kanan dan kiri dapat mengalami kegagalan secara

terpisah. Gagal ventrikel kiri paling sering mendahului gagal kanan.

Gagal ventrikel kiri murni sinonim dengan edema paru akut.

Kegagalan salah stau ventrikel dapat mengakibatkan penurunan

perfusi jaringan. Manifestasi klinik dapat berbeda tergantung pada

kegagalan vntrikel mana yang terjadi.

2. Gagal jantung kiri

g. Kongesti paru pada gagal ventrikel kiri, karena

ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari

paru. Pe tekanan dalam sirkulasi paru menyebabkan

cairan terdorong kejaringan paru.

Manifestasi klinik :

1. Dispone
2. Batuk

3. Mudah lelah

4. Denyut jantung cepat (tachhcardia) dengan bunyi jantung S3

5. Bunyi jantung dan kegelisahan

6. Ortopnoe saat berbaring

3. Gagal jantung kanan

h. Bila ventrikel gagal, yang menonjol adalah

kongesti visera dan jaringan perifer. Hal ini terjadi karena sisi

kanan jantung tidak mampu mengosongkan volume darah

adeluat sehingga tidak dapat mengakomogasi semua darah

yang secara normal kembali dari sirkulasi vena.

Manifestasi klinis :

 Edema ekstemitas bawah (edema dependen) yang biasanya

merupakan pitting edema

 Pertambahan berat badan

 Hepatomegali (Pembesaran hepar)

 Distensi vera leher

 Asites

 Anoreksia

 Mual

 Nokturia

 Lemah

Data dasar pengkajian pasien

1. Aktiftas/istirahat

Gejala :

 Keletihan/kelelahan terus menerus sepanjang hari


 Insomnia

 Nyeri dada dengan aktifitas

 Dispnea pada istirahan atau pada pengerahan tenaga

Tanda :

 Gelisah, perubahan status mental, misal : letargi

 Pada vital berubah pada aktifitas

2. Sirkulasi

Gejala :

 Riwayat hipertensi, IM baru/akut, episode GJK

sebelumnya. Penyakit katup jantung, bedah jantung,

endokorditis

 Bengkok pada kaki, telapak kaki, abdomen.

Tanda :

 TD : Mungkin rendah (gagal pemompaan),

normal (GJK ringan/kronis)/tinggi (kelebihan beban

cairan)

 Tekanan nadi : mungkin sempit, menunjukkan

penurunan volume sekuncup

 Frekuensi jantung : tachycardia (gagal jantung kiri)

 Irama jantung : Disritmia misalnya : fibrilasi atrium

 Nadi apical : PMI mugkin menyebar dan berubah posisi

secara interior ke kiri

 Nadi : nadi perifer berkurang perubahan dalam

kekuatan denyutan dapat terjadi, nadi sentral mungkin

kuat misalnya : nadi jugularis, karotes.


 Bunyi jantung S3 (gallop) adlah diagnostic, S4 dapat

terjadi, S1 x S2 mungkin melemah.

 Warna : Kebiruan, pucat, abu-abu, sianotik

 Punggung kuku : pucat/sianotik dengan pengisian

kapiler lambat

 Hepar : Pembesaran/dapat teraba

 Bunyi nafas : Krebels, ronki

 Edema : Mungkin dependen, umum, atau pitting edema

3. Integritas Ego

Gejala :

 Ansietas, khawatir, takut

 Stress yang berhubungan dengan penyakit/keprihatinan

financial (pekerjaan/biaya perawatan medis)

Tanda :

 Berbagai manifestasi perilaku, mislanya : ansietas, marah,

ketakutan, mudah tersinggung

4. Eliminais

Gejala :

 Penurunan berkemih, urine berwarna gelap

 Berkermin malam hari (nokturia)

 Diare/konstipasi

5. Makanan/Cairan

Gejala :

 Kehialngan nafsu makan

 Mual/muntah

 Penambahan BB signifikan
 Pembengkakan pada ekstremitas bawah

 Penggunaan dioretik

 Diet (Rendah garam)

6. Higiene

Gejala :

 Keletihan/kelemahan, kelelahan selama aktifitas

perawatan diri

Tanda :

 Penampilan menandakan kelalaian perawatan personel

7. Nyeri/Kenyamanan

Gejala :

 Nyeri dada, argina akut/kronis

 Nyeri abdomen kanan atas

 Sakit pada otot

Tanda :

 Tidak tenang, gelisah

 Fokus menyempit (menarik diri)

 Perilaku melindungi diri

8. Pernafasan

Gejala :

 Dispnes saat aktifitas, tidur sambil duduk, atau beberapa

bantal

 Batuk dengan/tanpa pembentukan spuntun

 Riwayat penyakit paru kronis

 Penggunaan bantuan pernafasan

Tanda :
 Pernafasan : Takipnea, nafas dongkol, pernafasan

lambat/cepat penggunaan otot aksesori pernafasan, nasal

faring.

 Batuk : Kering/nyaring/non produktif

 Sputum : mungkin bertemu darah, merah muda/berbuih

(edema pulmonal)

 Bunyi nafas : Mungkin bertemu darah, merah

muda/berbuih (edema pulmonal)

 Bunyi nafas : mungkin tidak terdengar, dengan klekels

bersilar dan mengi

 Fungsi mental : mungkin menurun, tetargi, kegelisahan

 Warna kulit : pucat/sianosis.

9. Keamanan

Gejala :

1. Perubahan dalam fungsi otot

2. Kehilangan kekuaran / tonus otot

3. Kulit lecet

10. Interaksi Sosial

Gejala : penurunan keikursertaan dalam aktifitas social yang

biasa dilakukan.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. EKG : untuk melihat hipertropiatrial, penyimpangan aksis, fibrilasi

atrial
2. Rontgen dada : dapat menunjukkan pembesaran jantung

3. Keteterisasi jantung

4. Eokardiogram : dapat menunjukkan dimensi perbesaran bilik,

perubahan dalam fungsi/ struktur katup

5. Pemeriksaan laboratorium

- Enzim hepar

- Elebatrolit

- BUN, kreatinin

- Albumin

- Kecepatan sedimentasi (ESR)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan

kontraktilitas miobardial

Intervensi :

- Auskultasi nadi apical : kaji prekuensi, irama jantung

Rasional : Biasanya terjadi tacycordia (meskipun pada saat

istirahat, untuk mengkompensasi penurunan kontraktilitas

ventrikuler.

- Catat bunyi jantung

Rasional : S1 dan S2 mungkin lemah karena menurunnya kerja

pompa.

- Palpasi nadi perifer

Rasional : Penurunan curah jantung dapat menunjukkan

menurunnya nadi radial, popliteal, dorsalis fedis dan posttibial.

- Pantau TD
Rasional : Pada GJK, sedang/kronis TD dapat meningkat

sehubungan dengan SVR.

- Kaji kulit terhadap pucat dan sionasis

Rasional : Pusat menunjukkan menurunnya perfusi perifer

sekunder terhadap tidak adekuatnya curah jantung,

vasokonstruksi, dan anemia.

- Pantau keluaran urine, catat penurunan haluan dan kepekatan

Rasional : Ginjal berespon untuk menurunkan curah jantung

dengan memakan cairan/natrium.

- Berikan oksigen tambahan dengan kanula/masker

Rasional : Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan

miokard untuk melawan efek hipoksia/iskemia.

- Berikan posisi seni fowler

Rasional : Istirahat fisik harus dipertahankan/rafraktori untuk

memperbaiki efisiensi kontraksi jantung dan menurunkan

kebutuhan/konsumsi oksigen miokard.

- Berikan obat sesuai indikasi

Rasional : Banyalnya obat dapat digunakan untuk meningkatkan

volume sekurap, memperbaiki kontraktilitas dan menurunkan

kongesti.

- Berikan pispot disamping tempat tidur

Rasional : pispot digunakan untuk menurunkan kerja ke kamar

mandi

2. Intoleransi aktifitas badan ketidakseimbangan suplai

oksigen/kebutuhan
Intervensi :

- Periksa ttu sebelum dan setelah aktifitas, khususnya bila pasien

menggunakan vasoditator & ructik

Rasional : hipertensi ostatik dapat terjadi dengan aktifitas karena

efek obat (vasulastasi).

- Catat respon kardiopulmonal terhadap aktifitas

Rasional : penurunan/ketidakmampuan miodardium untuk

meningkatkan volume sekuncup selama aktifitas.

- Evaluasi peningkatan intoleran aktifitas

Rasional : Dapat menunjukkan peningkatan dikompensasi jantung

daripada kelebihan aktifitas.

- Berikan bantuan dalam aktifitas perawatan diri sesuai indikasi

Rasional : pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasien tanpa

pengaruhi stress miokard/kebutuhan oksigen berlebihan.

- Kaji presipitasi/penyebab kelemahan contoh : pengobatan, nyeri,

obat

Rasional : kelemahan adalah efek samping beberapa obat

(getaglokar)

3. Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas badan perubahan membrane

kapiler alucolus contoh : pengumpulan/perpindahan cairan ke dalam

area interstisial/alucoli

Intervensi :

- Auskultasi bunyi nafas, catat krekolis, mengi :

Rasional : menyatakan adanya kongesti paru/pengumpulan secret

menunjukkan kebutuhan untuk intervensi lanjut.


- Anjurkan pasien untuk batuk efektif, nafas dalam

Rasional : Membersihkan jalan nafas dan memudahkan aliran

oksigen.

- Dorong perubahan posisi sering

Rasional : Untuk membantu mencegah ateletaksis dan pneumonia.

- Pertahankan tirah baring dengan kepala tempat tidur 20-30 o, posisi

semi fowler.

Rasional : Menurunkan konsumsi oksigen/kebutuhan dan

meningkatkan inflamasi paru maksmal.

- Berikan O2 tambahan sesuai indikasi

Rasional : meningkatkan konsentrasi oksigen alreolar yang dapat

memperbaiki/menurunkan hipoksemia jaringan.

- Berikan obat sesuai indikasi

Rasional : menurunkan kongesti alkolar, meningkatkan pertukaran

gas.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

I. Identitas Pasien

Nama : Tn. S

Umur : 71 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SD

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal Masuk : 3 April 2008

Dari/Rujukan

Diagnosa Media : CHF + HHD + EFUSI PLEUM

II. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Sebelum dirawat di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, pasien sudah

pernah mendertita penyakit ini juga dan sempat dirawat. Pasien

menderita penyakit hupertensi sejak 8 tahun yang lalu. Pasien sudah

3 x dirawat di rumah sakit dengan masalah yang sama. Yakni : sesak

nafas disertai dengan tekanan darah yang tinggi.

Riwayat Penyakit Sekarang

Pada tanggal 03 April 2008, klien masuk IGD dengan keluhan sesak

nafas, TD : 190/ mmHg N : 158 x/mt S : 36,5o C RR : 25 x/mt.

Saat masuk keadaan umum : sedang kepala terasa kebas, mata dan

konjungtiva (tidak anemis) leher : JVP  , thorax, pernafasan :

verkuler, ranch - , ronshi basah basal - , ekstremitas : tungkai

cedema -
Riwayat yang ditemukan saat pengkajian :

Pada saat pengkajian dilakukan tanggal 07 April 2008 di ruang Nuri I

kamar III, didapatkan : keadaan umum pasien lemah, tingkat

kesadaran : compas mentis, TD : 120/50mmHg, N : 82x/mt S : 36,5 oC

RR : 20 x/mt, HR : 98x/mt. pasien terpasang inful dektrose 5 %, 12

Hg/mt. O2 terpasang : 2-3 lt/oksigen. Kadang-kadang dilepas kalau

pasien merasa sudah tidak sesak lagi. Pasien mengeluh leher sampai

kepala terasa kebas, badan terasa panas dan sesak timbulnya setelah

melakukan aktifitas (ke kamar mandi) pada saat berjalan : oyong

karena kepala terasa sakit.

Pemeriksaan Fisik :
Mata : - Kongjungtipa :
- Sklera : tidak ikterik

Leher : - Distensi vena jigularis : 12


- Tidak terdapat pembesaran
kelenjar
Paru :
- Pernafasan :
- Frekuensi : 20x/mt
- Irama : tidak teratur
- Suara nafas : Ronchi
- Suara tambahan : tidak ada
Jantung :
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 84x/mt
- Irama : tidak teratur (irregular)
- Kekuatan : lemah
- Suara jantung Bj
- Apeks jantung :
- Bising jantung :
Abdomen :
- Ascite -
- Bising usus
Ekstremitas :
- Temperatur : 36, 5o C
- Kelembaban : lembab
- Edema -

III. Aktifitas / Istirahat

Gejala (subjektif)

Pasien bekerja sebagai wiraswasta. Aktifitas pasien waktu senggang

di rumah berkumpul bersama keluarga. Klien mempunyai 9 orang

anak. Klien sudah  8 tahun tidak pernah lagi melakukan aktifitas

yang berat-berat. Klien sering sesak nafas bila melakukan aktifitas.

Keterbatasan karena kondisi : ada karena klien sering cepat lelah dan

sesak nafas bila melakukan aktifitas sehingga klien lebih banyak

istirahat di tempat tidur daripada beraktifitas.

Tanda (Objektif)

Respon terhadap aktifitas yang teramati :

Koordiomaskuler :

- Nadi radialis terada : 84x/mt

- Pulsasi arteri +

- Irama : tidak teratur

- Pernafasan : 20x/mt

- Irama : tidak teratur

Pengkajian Neuromuskuler

- Suara pernafasan : ROnchi

- Tonus otot : teraba


5 5
- Kekuatan otot :
5 5

- Postur tubuh : normal

- Tremor : tidak ada

- Rentang gerak : aktif

- Deformitas : tidak ada

C. Sirkulasi

Gejala (data subjektif)

- Riwayat tentang nyeri ada : ada

- Riwayat hipertensi : ada

- Ekstremitas, kesemutan dan kebas : tidak ada

- Edema lower ekstremitas : tidak ada

Tanda (data objektif)

- Tekanan darah : 120/80 mmHg

- Nadi : 84x/mt

- Suhu : 36,5oC

- RR : 20 x/mt

- Distensi irena jugularis : +2 cm

- Bunyi jantung : Gallop

- Pengisian kapiler : + 3 detik

- Sionasis : tidak ada

- Abnormalitas kuku : tidak ada

- Heart Rate : 98x/mt

- Irama jantung : disritmia

- Bunyi nafas : Ronchi


- Edema : Tidak ada

- Tactil fremitus : - Teraba kuat pada dada kanan

- Agak susah teraba pada dada kiri

3. Integritas Ego

- Faktur stress : ada, karena penyakitnya sudah  8

tahun belum sembuh-sembuh

- Cara menangani stress : klien membicarakan bersama keluarga

dan anak-anak

- Agama : Islam

Tanda (objektif)

- Status emosional : Tenang

- Respon fisiologis yang teramati :

 Klien tampak tenang dengan kondisinya saat ini

 Keluarga mengatakan penyakit bapak sudah lama tidak

sembuh  8 tahun

F. Eliminasi

- Pola BAB : tidak teratur

- Penggunaan laksatif : tidak ada

- Riwayat pendarahan : tidak ada

- Hemoroid : tidak ada

- Pola BAK : 10 – 15 x/hari

- Inkontinensia : tidak ada

- Kesulitan dalam BAK : tidak ada


- Riwayat penyakit ginjal: tidak ada

- Penggunaan duuretik : ada (furosemia)

Tanda (objektif)

- Abdomen : Nyeri tekan tidak ada

- Massa : tidak ada

- Perubahan kandung kemih : tidak ada

- Bising usus : 7 x/mt

G. Makanan / Cairan

Gejala (subjektif)

- Diit : makanan lunak

- Pola makan : 3 x 1 /hari habis ½ porsi

- Anoreksia : tidak ada

- Nyeri ulu hati : tidak ada

- Masalah mengunyah dan

Menelan : tidak ada

- BB

Penggunaan diuretic : ada (furesemid)

Tanda (objektif)

- Turgor : elastis

- Membrane mukosa : lembab

- Edema : tidak ada

- Pembesaran tiroid : tidak ada

- Penampilan lidah : simetris


H. Hygiene

Gejala (data subjektif)

- Aktifitas sehari-hari : dibantu semuanya oleh

utri (total core)

- Mobilitas : dibatasi

- Toileting : jika BAB pasien baru ke

kamar mandi

- Berpakaian : Klien jarang memakai

baju karena klien

merasa badannya terasa

panas

- Waktu mandi yang diinginkan : pagi

- Bantuan diberikan oleh : isteri

Tanda (data objektif)

- Penampilan umum

- Cara berpakaian : tidak pernah memakai baju karena

badan terasa panas

- Bau badan : ada

- Kondisi kulit kepala : bersih

I. Nyeri / ketidaknyamanan

Gejala (data subjektif)


-
Lokasi: pada daerah leher kea rah kepala
-
Intensitas : kadang-kadang
-
Skala nyeri : 4
-
Kualitas : ringan
-
Faktor pencetus : kalau duduk terlalu lama dan sewaktu

habis beraktifitas

Cara menghilangkan, faktor-faktor yang berhubungan dengan

istirahat/tidur.

Data objektif
-
Mengkerutkan muka : tidak ada
-
Menjaga area yang sakit : ya
-
Respon emosional : tenang

J. Pernafasan

Gejala (data subjektif)


-
Dispnea berhubungan dengan batuk : tidak ada
-
Sputum : tidak ada
-
Riwayat :
-
Bronchitis : tidak ada
-
Tuberkuloris : tidak ada
-
Asma : tidak ada
-
Emfisema : tidak ada
-
Perokok : ya, 1 pak/hari, lama dalam tahun :  30 tahun
-
Penggunaan alat Bantu pernafasan : ya, tetapi kadang-kadang,

Oksigen : 2-3 lt

Tanda (data objektif)


-
Pernafasan : Ronchi
-
Frekuensi : 20x/mt
-
Kedalaman : dangkal
-
Simetris : ya
-
Nafas cuping hidung : tidak
-
Taktil premitus :
-
Terasa kuat pada daerah dada kanan
-
Teraba lemah pada daerah dada kiri
-
Bunyi nafas : Ronchi
-
Sianosis : tidak ada
-
Jari tubuh : normal
-
Karakteristik sputum : tidak ada
-
Fungsi mental / gelisah : tidak ada

K. Keamanan

Gejala (data subjektif)


-
Alergi : tidak ada
-
Perubahan sistem imun sebelumnya : tidak ada
-
Transfusi darah : pernah
-
Jumlah :
-
Riwayat cedera/kecelakaan : tidak ada
-
Fraktus/dislokasi : tidak ada
-
Authritis/sendi tak stabil : tidak ada
-
Masalah punggung : tidak ada
-
Kerusakan penglihatan : tidak ada
-
Pendengaran : normal
Tanda (data objektif)
-
Suhu : 36,5oC
-
Diaforesis : tidak ada
-
Integritas kulit utuh : kulit utuh
-
Jaringan perut : tidak ada
-
Variasi : tidak ada
-
Ulserasi : tidak ada
-
Kekuatan umum : sedang
-
Tonus otot : teraba
-
Cara berjalan : agak sempoyongan
-
ROM : aktif
-
Rorusthesia ; tidak

L. Interaksi saosial

Gejala (subjektif)
-
Status perkawainan : kawin
-
Hidup dengan : isteri dan anak-anak
-
Masalah-masalah :
-
Keluarga besar : 9 orang
-
Orang pendukung lain : anak dan menantu
-
Peran dalam struktur keluarga : kepala keluarga
-
Masalah-masalah yang berhubungan dengan

penyakit/kondisi: terdapat penurunan kekuatan dalam

beraktifitas sejak  8 tahun sampai sekarang


Tanda (objektif)
-
Bicara : jelas
-
Kemunikasi verbal/non verbal : baik
-
Pola interaksi keluarga (perilaku) : klien membicarakannya

secara bersama-sama

Pemeriksaan Diagnostik

1. Tanggal 03 April 3008 : dilakukan roentgen thorax

2. Tanggal 03 April 3008 : EKG

3. Tanggal 04 April 3008

Pemeriksaan Laboratorium
-
HB : 10,0 gr %
-
Leoca : 6800/mm3
-
Trombocyte : 171.000/m3
-
BSR : 9/20 m
-
BT : 2’
-
CT : 4’
-
Diff codunt : eos : 15, bas : 0, seg : 57, Mon : 8, lim : 19
-
Glukosa : 147 mg/dl
-
Cholestrol : 108 mg/dl
-
D. Bil : 0,6 mg/dl
-
T. Bil : 1,9 mg/dl
-
Bun : 11 mg/dl
-
Creahnin : 1,2 mg/dl
-
Uric : 7,3 mg/dl
-
AST : 7,3 mg/dl
-
ACT : 17 Iu/l
-
ALB : 2,7 g/dl

Terapi Obat-obatan :
-
Gtonal 1 x 25 gr
-
Gdocard 1 x 5 gr
-
Aspilet 2x1
-
Ranitidin 2x1
-
OZP 1x1
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn.A


Diagnosa Medis : CHF
Ruangan : Nuri I

No Diagnosa Tujuan/Sasaran Intervensi Rasional


1. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan 1. A 1. Biasanya terjadi
berhubungan dengan tindakan keperawatan uskultasi nadi apical tachycardia (meskipun pada saat
perubahan kontraktilitas penurunan curah 2. C istirahat, untuk mengkompensasi
miokardial jantung dapat diatasi. ata bunyi jantung penurunan kontraktilitas ventrikel
DS : KH : 3. P 2. S1 dan S2 mungkin lemah
- -
Klien Menu alpasi nadi perifer karena menurunnya kerja pompa
mengatakan nafasnya njukkan tanda vital 4. P jantung
kadang-kadang sesak dalam batas yang antau TTV 3. Penurunan curah jantung
-
Klien dapat diterima 5. B dapat menunjukkan menurunnya
mengatakan sesaknya -
Disrit erikan posisi semi fowler nadi radial, popliteal, darsolirpedi
sering terjadi pada mia terkontrol/hilang 6. K dan port tibial
malam hari -
Haluar aji kulit pucat/sianosis 4. Pda GJK sedang/kronis
an urin adekuat 7. B TD dapat meningkat sehubungan
DS : -
Klien erikan oksigen tambahan dengan dengan SVR
-
HR : melaporkan kanula 5. Istirahat fisik harus
98x/mt penurunan episode 8. P dipertahankan/refraktori untuk
-
TD : dispread, angina antau haluaran urin catat memperbaiki efisiensi kontraksi
120/80 mmHg penurunan haluaran jantung dan menurunkan kebutuhan
N : 84x/mt, S: 36,5oC O2
-
RR : 20x/mt Berikan pispot 6. Pucat menunjukkan
-
Terdapat disamping tempat tidur pasien menurunnya perfusi perifer sekunder
bunyi jantung ekstra -
Berikan obat terhadap tidak adekuatnya curah
S3, S4 sesuai indikasi jantung, vasokonstriksi
-
Haluara 7. Meningkatkan sediaan
n urin  200cc oksigen untuk kebutuhan miokard
Selama 6 jam untuk melawan hipoksial
-
Kulit 8. Ginjal berespon terhadap
dingin, kusam menurunkan curah jantung dan
-
O2 menaikkan cairan/natrium
-
terpasang 2-3 lt Pispot digunakan
-
Iktur untuk menurunkan kerja ke kamar
cordis : tidak terlihat mandi
-
-
Kapilari Banyaknya obat dapat
2. filling time :  3 dtk digunakan untuk meningkatkan
-
Ekstremi volume sekuncup
tas : dingin Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 1. Hipertensi ortantik dapat terjadi
pasien dapat dengan aktifitas karena efek obat
bertoleransi terhadap
aktifitas 2. Penurunan/ketidakmampuan
KH : miokardium untuk meningkatkan
Intoleransi aktifitas volume sekuncup selama aktifitas
berhubungan dengan 1. P dapat meningkatkan frekuensi
kelelahan eriksa tanda vital sebelum dan jantung
segera setelah aktifitas 3. Dapat menunjukkan peningkatan
DS : dekompensasi jantung daripada
-
Klien 2. C kelebihan aktifitas
mengatakan kalau atat responskardiopulmonal 4. Pemenuhan kebutuhan
beraktifitas nafasnya terhadap aktifitas, catat tacikordi, perawatan diri pasien tanpa
terasa sesak disritmia, disproe berkeringat, mempengaruhi stress
-
Klien pucat miokard/kebutuhan oksigen
mengatakan berlebihan
pemenuhan 3. E
kebutuhannya dibantu valuasi peningkatan intileran
orang /anak aktifitas

DO : 4. B
-
K/u erikan bantuan dalam aktifitas
pasien lemah perawatan diri sesuai indikasi,
-
TD : selingi periode aktifitas dengan
120/80 mmHg periode istirahat
N : 84x/mt
Heart Rate : 98x/mt
-
O2
terpasang 2-3 lt
-
Aktifitas
dibantu oleh anak
(total core)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn.S


Diagnosa Medis : CHF + HHD Refusi Pleora
Ruangan : Nuri I

No Tanggal Jam Implementasi SOAP


00
1. 8-4-2008 08. - Mengukur tanda-tanda vital S:
08.00 TP : 130/90 mmHg N=84x/mt - Klien mengatakan sesak sudah mulai
12.00 S = 36,30C berkurang
12.15 - Mengukur Heart Rate. HR : 105x/mt - Klien mengatakan kalau ke kamar mandi
10.00 - Mengauskultasi bunyi jantung sebentar, nafas terasa agak sesak
10.15  Bunyi jantung : murmur
10.30  Irama : tidak teratur O = O2 sudah tidak terpasang
 Bunyi tambahan : tidak ada - Bunyi jantung masih gallop
- TTV : TD 150/90 mmHg
- Melakukan pemeriksaan : (Kapiler Refill Time) S = 36,50C N = 104 x/mt
= 3 dtk - Heart Rate = 115 x/mt
- Memberikan posisi semi fowler dengan - Kapilari filling time : +3 dtk
diganjal bantal - Iktus kurdis : tidak terlihat
- Mengkaji ada sionosis / tidak
- Terdapat pembesaran jantung 87,6%
- Inspeksi iktus cordis : tidak terlihat
- Pada saat diperkusi daerah IC2 sp IC6 bunyi
- Mempalpasi tactil fremitus
Teraba kuat pada dada kanan redup

Teraba lemah pada dada kiri - Taktil fremitus masih tidak sama antara kanan

dan kiri
- Mengukur / perkusi batas-batas jantung
 Terdapat hasil perkusi : suara redup A : Masalah belum teratasi
sp IC6 P : Tindakan dilanjutkan
 Terdapat pembesaran jantung + 8,6%
- Mengukur TTV sebelum dan sesudah
melakukan aktifitas
2. 8-4-2008 - Mencatat respon kordiopulmonal terhadap S:
aktiftas - Klien mengatakan pada saat geraktifitas (ke
- Memberikan bantuan dalam aktifitas kamar mandi) nafas masih terasa sesak
perawatan & pemenuhan kebutuhan ps - Pemenuhan kebutuhan masih dibantu oleh
- Mengevaluasi peningkatan infoleran aktifitas isteri & perawat
ps
O:
- K/U ps sedang
- TD : 150/90 mmHg, N = 104x/mt
S : 36,50C RR : 20 x/mt
- Heart Rate : 115 x/mt
- O2 sudah tidak terpasang
- Aktifitas masih dibantu oleh isteri

A : Masalah belum teratasi


P : Tindakan perawatan dilanjutkan
- - Mengukur tanda-tanda vital TD : 150/90
mmHg N : 68 S : 36,50C S:
RR : 16 x/mt - Klien mengatakan sesaknya sudah mulai
1. 9-4-2008 - Mengukur heart rate : 88 x/mt
berkurang
- Mengauskultasi bunyi jantung : murmur
- Mengatur posisi semi fawler O:
- Menganjurkan ps untuk banyak beristirahat - TD : 30/90 N : 68 x/mt
- Menganjurkan pada ps untuk memakai O 2 S : 36,50C
bila terasa sesak RR = 16 x/mt
- Menganjurkan / memberikan obat
 Furosemid 1 tab - HR : 88 x/mt
 Captropil 1 tab - Kapilasi Refill Time : + 3 detik
- Iktus kordis tidak terlihat
- Mengukur kapilasi refill time - Urine yang keluar + 200 cc
- Mengobservasi iktus cordis
A : Masalah teratasi sebahagian
P : Tindakan dilanjutkan
- Mengukur TTV sebelum & sesudah
melakukan aktifitas ke kamar mandi
- Mencatat respon kardiopulmonal terhadap
aktifitas S:
2. 8-4-2008 - Membantu ps dalam memenuhi - Klien mengatakan sesaknya sudah mulai
kebutuhannya berkurang setelah melakukan aktifitas
- Mengevaluasi terhadap peningkatan toleransi
aktifitas O:
- klien tampak tidak sesak lagi
- O2 tidak terpasang
- Aktifitas & pemenuhan kebutuhan sehari-hari
masih dibantu oleh keluarga

A : Masalah teratasi sebagian


P : Tindakan dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai

  • Format Fix
    Format Fix
    Dokumen110 halaman
    Format Fix
    Mega Apriwinarty
    Belum ada peringkat
  • MEGA
    MEGA
    Dokumen8 halaman
    MEGA
    Mega Apriwinarty
    Belum ada peringkat
  • Terapi Mata Ibu 2
    Terapi Mata Ibu 2
    Dokumen1 halaman
    Terapi Mata Ibu 2
    Mega Apriwinarty
    Belum ada peringkat
  • JURNAL1
    JURNAL1
    Dokumen30 halaman
    JURNAL1
    Mega Apriwinarty
    Belum ada peringkat