Anda di halaman 1dari 6

Administrasi HAK MERK

( HKI )
PROSES ADMINISTRATF HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
( HKI ) HAK MEREK

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dengan


kebutuhan akan barang dan atau jasa yang dihasilkan
dari suatu hasil kreatifitas intelektual, olah pikir
manusia yang merupakan kekayaan intelektual yang
dapat dinikmati secara ekonomi. Pada
perkembangannya dituntut adanya suatu pengaturan
tentang kekayaan intelektual. sehingga didapatkan
adanya suatu jaminan atas suatu kepemilikan dan
perlindungan dalam penegakan hak kekayaan
intelektual baik untuk dipercayakan kepada orang lain
yang berupa lisensi maupun untuk penguasaan
usahanya.

Hak Kekayaan Intelektual ( HKI ) adalah hak yang timbul


atas hasil olah pikir manusia yang menghasilkan suatu
produk atau proses yang berguna bagi manusia. Inti hak
kekayaan intelektual adalah untuk menikmati secara
ekonomis hasil dari suatu kreatifitas intelektual
seseorang, obyek yang diatur dalam HKI adalah karya-
karya yang lahir dari kreatifitas kemampuan intelektual
manusia.HKI secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian
yaitu :

1. Hak cipta
2. Hak kekayaan industri yang meliputi paten, desain
industri, merek, desain tata letak sirkuit terpadu,
rahasia dagang, penanggulangan praktek
persaingan curang

HAK MEREK

Merek merupakan suatu tanda berupa gambar, nama,


kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan dipergunakan dalam kegiatan
perdagangan barang dan jasa. Sebagaimana diatur
dalam UU No 15 Tahun 2001 tentang merek dengan
tegas menyatakan bahwa hak atas merek adalah hak
eksklusif yang diberikan negara kepada pemilik merek
yang terdaftar. Hak eksklusif ini memberikan jaminan
perlindungan hukum kepada pemilik merek, karena
hanya pemilik merek yang berhak memakai dan
mempergunakan merk serta melarang pihak lain untuk
memiliki dan mempergunakannya. Titik sentral
perlindungan hukum atas merek adalah mencegah
peniruan dan memberantas pemalsuan merek dalam arti
seluas-luasnya. Peniru merek biasanya bersifat
menyerupai sehingga membingungkan yang dalam UU
tersebut disebutkan sebagai persamaan pada pokoknya
sehingga menimbulkan kesan yang sama mengenai
persamaan bentuk, cara penempatan / layout, cara
penulisan, kombinasi antar unsur-unsur dan persamaan
bunyi. Pemalsuan merek merupakan perbuatan meniru
secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara
mengcopy merek lain, mereproduksi merek pihak lain,
merobek merek pihak lain dan memasang pada barang
sendiri. Untuk memberikan perlindungan terhadap
pemalsuan ini, maka oleh UU merek atas merek yang
didaftarkan kepada Ditjen Hak Kekayaan Intelektual
Departemen Hukum dan HAM diberikan perlindungan
hukum meliputi segala sesuatu yang terkandung dan
melekat pada merek yaitu unsur merek, karakter merek,
figur dan perlengkapan, bunyi, warna atau kombinasi
warna dan asal geografis yang mempunyai jangka waktu
10 tahun dan dapat diperpanjang.

PERMOHONAN MEREK

1. Mengisi surat pernyataan kepemilikan merek diatas


kertas bermaterai
2. Melampirkan Surat Kuasa apabila permohonan
diajukan melalui kuasa
3. Fotocopy KTP pemohon rangkap 2
4. Melampirkan salinan akte pendirian badan hukum
yang dilegalisir oleh notaris apabila pemohon
adalah merupakan suatu badan hukum rangkap 2
5. Melampirkan etiket merek sebanyak 25 lembar
dengan ukuran maks 9 x 9 cm dan ukuran minimal 2
x 2 cm
6. Membayar biaya permohonan sesuai dengan PP
Nomor 19 tahun 2007 sebesar :

a. Permintaan pendaftaran
1. kelas barang / jasa Rp 450.000,-
2. kelas barang / jasa Rp 950.000,-
3. kelas barang / jasa Rp 1.500.000,-
b. Permintaan perpanjangan merek
UKM Rp 750.000,-
Non UKM Rp 1.500.000,-
c. Penelusuran persamaan pada pokoknya Rp 150.000,-
d. Pencatatan perubahan nama dan alamat pemilik
merek
Dibayarkan melalui Bank BNI cabang Tangerang no
rekening 19718067 atas nama Ditjen HKI

Untuk permohonan pendaftaran HKI yang diajukan


melalui kuasa sesuai dengan peraturan dilakukan oleh
konsultan yang terdaftar pada Ditjen HKI

MEREK TERDAFTAR DAPAT DIHAPUS KARENA

 atas permintaan dari pemilik merek


 atas prakarsa kantor merek
 atas putusan pengadilan berdasarkab gugatan
penghapusan
 tidak diperpanjang

alasan lain :
 merek terdaftar tidak digunakan selama 3 tahun
berturut-turut atau lebih sejak tanggal pendaftaran
atau pemakaian terkahir
 merek yang digunakan tidak sesuai dengan yang
didaftarkan baik bentuk, susunan maupun tata
warnanya
 merek yang digunakan untuk barang atau jasa yang
tidak sesuai dengan jenis barang atau jasa yang
didaftarkan
LISENSI

Ijin yang diberikan milik merek terdaftar kepada pihak


lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada
pemberian hak ( bukan pengalihan hak ) untuk
menggunakan merek,baik untuk keseluruhan atau
sebagian jenis barang atau jasa yang didaftarkan dalam
jangka waktu dan syarat tertentu. Berlaku di wilayah
Indonesia kecuali diperjanjikan lain. Jangka waktu tidak
lebih lama dari jangka waktu perlindungan merek.

MEREK YANG DITOLAK DIDAFTARKAN

mempunyai persamaan pada pokoknya kemiripan dari


unsur-unsur yang menonjol bentuk, cara penulisan, cara
penempatan, persamaan bunyi. Akibatnya kebingungan
konsumen / penyesatan masyarakat konsumen seolah-
olah merek yang bersangkutan berasal dari sumber yang
sama.
 persamaan bentuk
 persamaan komposisi

 persamaan kombinasi
 persamaan unsur-unsur
 persamaan bunyi
 persamaan ucapan
 persamaan konotasi
 persamaan penampilan
 persamaan jalur perdagangan

SANKSI PELAKU TINDAK PIDANA MEREK


1. Pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda
paling banyak Rp 1 Milyar bagi barangsiapa dengan
sengaja dan tanpa hak menggunakan merek
terdaftar milik pihak lain untuk barang atau jasa
sejenis yang diproduksi dan atau diperdagangkan
2. Pidana penjara paling lama 4 tahun dan atau denda
paling banyak Rp 800 juta bagi barangsiapa dengan
sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang
sama pada pokoknya dengan merek terdaftar milik
pihak lain untuk barang atau jasa sejenis yang
diproduksi dan atau diperdagangkan
3. Pidana penjara paling lama 4 tahun dan atau denda
paling banyak Rp 800 juta bagi barangsiapa dengan
sengaja dan tanpa hak menggunakan tanda yang
dilindungi berdasarkan indikasi asal pada barang
atau jasa sehingga dapat memperdaya atau
menyesatkan masyarakat mengenai asal barang
atau asal jasa tersebut

Anda mungkin juga menyukai