JUDUL
2. Menentukan titik beku zat pelarut (air) dan pengaruh zat terlarut terhadap titik
beku larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutanyang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Sifat
koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat
koligatif larutan nonelektrolit
Titik beku merupakan suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan
uap padatnya, atau dengan kata lain titik beku adalah suhu dimana pada suhu
tersebut, zat cair berubah menjadi padat. Sebagai contoh, suhu air ketika air tersebut
berubah menjadi es disebut titik beku air. Titik beku suatu pelarut dalam larutannya
juga bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan sifat pelarut tersebut. Pada
tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0°C karena pada suhu itu tekanan uap air
sama dengan tekanan uap es. Keberadaan zat terlarut dalam suatu larutan
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan uap jenuh pelarutnya dalam larutan
tersebut dan hal ini menyebabkan titik beku larutan berkurang. Besarnya
pengurangan titik beku suatu pelarut dalam larutannya tersebut kemudian dikenal
dengan sebagai penurunan titik beku (êTf). Jika zat telarutnya merupakan zat non
elektrolit, maka penurunan titik bekunya sebanding dengan molalitas larutan (m).
Titik beku (Tf) pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan.
Ini diakibatkan karena sebagian partikel air dan sebagian partikel – partikel
terlarut membentuk ikatan baru. Sehingga ketika membeku, yang memiliki titik beku
paling tinggi yaitu air akan membeku terlebih dahulu kemudian diikuti oleh
molekullarutan. Penambahan zat terlarut dalam pelarut akan mengakibatkan
peningkatan konsentrasi yang mengakibatkan semakin rendah titik bekunya.
Jadi, makin besar molaritas larutan, makin tinggi kenaikan titik didih larutan dan
makin tinggi pula penurunan titik beku larutan. Jumlah partikel yang lebih banyak,
akan membuat larutan elektrolit lebih sukar membeku, sehingga membutuhkan suhu
yang lebih rendah, dan waktu yang lama. Hal inilah yang membuat titik beku larutan
elektrolit lebih rendah.
∆Tf = Tf⁰-Tf
Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan
Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl
diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama
yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep
vitalisme. Natrium klorida, juga dikenal sebagai garam, garam dapur yang merupakan
senyawa ionik dengan rumus NaCl.
Garam yang biasa dimakan itu biasanya digunakan sebagai bumbu dan pengawet
makanan. Adapun sifat fisika dan kimia dari Natrium Klorida adalah sebagai berikut:
berbentuk kristal, tidak berwarna, higroskopis, sedikit larut dalam alkohol dan larut
dalam air dan gliserol, memiliki berat molekul 58,44 g/mol, berbentuk padatan putih
dengan struktur bongkahan kristal, titik lelehnya 801oC, titik didihnya 1,413oC.
Alat
Gelas kimia
2 Tabung Reaksi
Pengaduk
Termometer
Bahan
Es Batu
Aqudes
Garam
Urea
Glukosa
V. Cara Kerja:
A. Glukosa
B. Urea
VII. PERTANYAAN
1. Tentukan titik beku larutan glukosa dan urea serta nilai penurunan titik
beku larutan tersebut!
Jawab :
http://r.search.yahoo.com/_ylt=A2oKmM8PX.BVmDwAly73RQx.;_ylu=X3oDMTByN2R
nanRxBHNlYwNzcgRwb3MDMQRjb2xvA3NnMwR2dGlkAw--/RV=2/RE=1440796560/R
O=10/RU=https%3a%2f%2fml.scribd.com%2fdoc%2f109063454%2fPenurunan-Titik-
Beku-Larutan/RK=0/RS=EPeGNSYEjk432oEi6eZW9t0Bfn8-
http://ndhaarlinda.blogspot.com/2012/10/penurunan-titik-beku-larutan.html
http://www.academia.edu/8053475/LAPORAN_PENENTUAN_TITIK_BEKU_LARUTAN