Disusun Oleh :
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA. Atas segala Rahmat dan
karuniaNya sehingga laporan Fisiologi Hewan Air yang berjudul “Pengaruh pH air
terhadap mortalitas benih ikan kembung (Rastrelliger spp)” dapat diselesaikan. Laporan
ini merupakan salah satu tugas terstruktur dari mata kuliah Fisiologi Hewan Air.
Dalam pembuatan laporan ini, kami menyadari adanya berbagai kekurangan, baik
dalam isi materi maupun penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan merupakan
hal yang berlanjut sehingga kritik dan saran untuk penyempurnaan laporan ini sangat
kami harapkan.
penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
I. PENDAHULUAN
Ikan memiliki beberapa mekanisme fisiologi yang tidak dimiliki oleh hewan darat.
Perbedaan habitat menyebabkan perkembangan organ-organ ikan disesuaikan dengan kondisi
lingkungan. Ikan memiliki kemampuan adaptasi yang beragam, ini bisa saja terkait ekosistem
ataupun terkait fungsi tubuh hewan itu sendiri. Maka dari itu dilakukan suatu pengamatan agar
bisa mengetahui bagaimana ikan beradaptasi, maupun bertahan hidup diberbagai kondisi.
Tubuh ikan dapat merespon perubahan lingkungan karena dilengkapi alat penerima
rangsangan (indera), baik fisik maupun kimia. Misalnya mata, bertugas untuk menentukan
perubahan cahaya, linea lateral merekam perubahan arus dan gelombang, telinga dalam
merekam perubahan arah dan gravitasi, indera pembau dan pengecap. Perubahan lingkungan
yang direkam alat indra tersebut dilaporkan ke otak untuk selanjutnya dilakukan penyesuaian
dengan cara perubahan tingkah laku atau metabolisme untuk mengatasi gangguan
keseimbangan ( Fujaya, 2005 ).
Derajat keasaman (pH) merupakan salah satu faktor penting dalam ekosistem perairan.
Perubahan pH dapat mempengaruhi siklus kehidupan biota yang ada diperairan termaksud ikan.
Tidak semua biota persairan bisa bertahan terhadap perubahan nilai pH, untuk itu alam telah
menyediakan mekanisme yang unik agar perubahan tidak terjadi ataupun terjadi, tetapi terjadi
dengan cara perlahan ( Sary, 2006 ).
1
1.2. Batasan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dibatasi sebagai
berikut :
1. Hewan uji yang digunakan dalam pengamatan ini adalah benih ikan kembung
(Rastrelliger spp), berukuran panjang 3.5 cm.
2. Bahan uji yang digunakan adalah deterjen bubuk ( powder )
3. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap mortalitas benih
ikan kembung.
4. Pengukuran kualitas air dilakukan dua kali, yaitu sebelum dan sesudah dalam waktu
pengamatan, menggunakan derajat keasaman ( pH ).
1.4. Tujuan
Tujuan dari pengamatan ini, untuk mengetahui pengaruh pH air terhadap mortalitas benih
ikan kembung (Rastrelliger spp).
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Fisiologi
Fisiologi dapat didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi , mekanisme, dan cara
kerja dari organ, jaringan dan sel-sel organisme. Fisiologi mencoba menerangkan factor-fakto
fisik, kimia yang mempengaruhi seluruh proses kehidupan dari organisme.
Menurut Ewusie (1990), organime yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup,
sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
Dalam beradaptasi, hewan memiiki toleransi dan resistensi pada kisaran :
Zona Lethal
Kiasaran ekstrim dari variabel lingkungan yang menyebabkan kematian organisme
Zona Organisme
Kisaran intermedier dimana suatu organisme dapat hidup
3
Adaptsi Fisiologi
Berupa penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan
adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik.
Adaptasi Tingkah Laku
Berupa penyesuaian mahluk hidup pada tingkah laku/ perilaku terhadap
lingkungan
4
lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya
dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung
basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan
seperti natrium, kalium, barium, kalsium, dan lain-lain. Larutan penyangga yang sedangkan pH
yang tinggi mengindikasikan perairan basa. Larutan penyangga yang bersifat basa Larutan ini
mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat
dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu
dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya
dicampurkan berlebihi. Secara pH parameter ntuk kehidupan ikan-ikan tersebut adalah 6,5-8,4
(Asdak, 2007).
2.7. Mortalitas
Kondisi perairan yang tidak cocok akan dapat menyebabkan kematian ikan. Kematian ikan
dapat sisebabkan oleh beberapa faktor diantaranya karena faktor lingkungan yang tercemar, umur,
kondisi abiotic, predator, parasite. Sedangkan kematian ikan pada beniih dapat disebabkan oleh
kenaikan suhu, hama ikan, perubahan sifat kimia dan fisik air pada lingkungan yang baru.
5
III. METODOLOGI
b. Bahan
1 ekor Ikan kembung
1 sendok teh deterjen
200 ml Air laut
100 ml Air tawar
6
Ukur pH air deterjen menggunakan kertas lakmus dan amati berapa ph air
deterjen,
Campurkan air deterjen kedalam air laut sebanyak 200 ml yang terdapat ikan,
dan lihatlah mortalitas pada ikan selama 2 menit.
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1.Hasil respon ikan terhadap perlakuan pH setiap dalam wadah mangkok
4.2. Pembahasan
Pengaruh pH terhadap molaritas ikan
Pada percobaan penambaha pH air deterjen dengan air laut sebagai pH awal.
Pengaruh lingkungan terhadap ikan menjelaskan bahwa banyaknya ikan menutup
dan membuka operculum memberi gambaran bahwa perubahan pH tidak
mempengaruhi gerakan operculum ikan secara nyata. Namun, berdasarkan data
secara kasar dapat dikatakan juga bahwa perubahan pH membuat ikan semakin lama
melemah aktivitasnya, lebih banyak menggerakan operculum dan stress.
Pada percobaan pengamatan respon ikan terhadap perubahan pH ini ada beberapa
langkah yang digunakan yaitu dengan menambahkan larutan air deterjen yang
murapakan basah kuat. Pada percobaan ini, ikan diberikan respon dengan kondisi
yang dinaikkan yaitu mulai dari pH 7-10. Bisa kita lihat dari tabel hasil bahwa ikan
mampu bertahan pada kisaran pH 7, itu menunjukkan bahwa kisaran pH yang bisa
menjadi tempat hidup ikan berkisar 7. Semakin tinggi pH yang diberikan, akan
membawa dampak buruk bagi ikan. Hal yang terjadi biasanya ikan mengalami stres
sampai mati.
Hal ini menunjukkan bahwa respirasi berjalan degan cepat seiring degan
perubahan lingkungan. Ini merupakan adaptasi tingkah laku ikan terhadap perubahan
lingkungan, selain itu juga karena perubahan pH menyebabkan ikan lebih pasif dalam
bergerak.
8
Dari hasil analisa table pengamatan diketahui bahwa ikan menunjukkan respon
yang berbeda terhadap perubahan pH. Keadaan pH sangat dipengaruhi oleh beberapa
factor yaitu umur,aktivitas, serta kondisi perairan.
9
V. PENUTUP
5.1. Kesimpuan
Berdasrkan hasil praktikum dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
a. Faktor yang berperan dalam perairan meliputi factor fisik,kimiawi, dan biologis.
Factor-faktor ini merupakan factor yang mempengaruhi baik buruknya kondisi
perairan, bila salah satu terganggu maka akan berdampak/ berpengaru terhadap
factor yang lain. Factor pembatas dalam praktikum ini adalah pH.
b. Adaptasi tingkah laku ikan terhadap pH sangat besar adalah pengaruh fisiologis
terhadap tekanan osmosi (osmoregulasi),
c. pH sangat berpengaruh terhadap kehidupan ikan,
d. Jika pH terlalu tinggi ikan akan mengalami stress dan mati.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/muhammadsangquite/laporan-ekologi-hewan-fisiologi-ikan
http://herisantoso89.blogspot.com/2011/04/laporan-pengaruh-lingkungan-terhadap.html
http://asharfpik.blogspot.com/2012/06/laporan-fisiologi-hewan-air.html
https://elfianpermana010.wordpress.com/2016/06/06/laporan-pengaruh-ph-terhadap-kehidupan-ikan/
E.wulansari & Ardiansyah. Pengaruh Detergen Terhadap Moertalitas Ikan Patin Sebagai Bahan
Pembelajaran Kimia Lingkungan. EduSains Volume 1 Nomor 2. STAIN Palangka Raya.
Fidi_wu@ymail.com
Odum E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga. Yogayakarta. Gajah Mada University press.
Pescod, M. B. 1973. Investigation of Rational Effluent and Stream Standard for Tropical Countries. AIT,
London.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_kembung
11
LAMPIRAN GAMBAR
Alat dan bahan yang digunakan
12
Perubahan yang terjadi pada ikan sebelum dan sesudah perubahan pH
13