Anda di halaman 1dari 7

Nama: Hanum P.

Mahu, Nim: 201663024, Tugas Ekotoksikologi Perairan, Program Studi


Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura Ambon 2019

1. Apa isi agenda 21 yang terkait ekosistem dan sumberdaya lingkungan laut ?

Pada tahun 1992 konferensi tingkat tinggi bumi di Rio de janeiro telah menghasilkan
konsep pembangunan yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan manusia sendiri agar
dapat memenuhi kebutuhan manusia masa kini tanpa mengurangi kebutuhan masa depan,
salah satunya agena 21 yang akan dibahas mengenai lingkungan hidup yang menjadi tonggak
kebangkitan manusia untuk pembangunan berkelanjutan.

Pembahasan pertama pada isi agenda 21 mengenai Bab 17 “Perlindungan Lautan,


Semua Jenis Laut, Termasuk Laut Tertutup Dan Setengah Tertutup, Dan Wilayah Pesisir
Serta Perlindungan, Penggunaan Rasional Dan Pengembangan Sumber Daya Hidup Mereka”.
Lingkungan laut yang termasuk dengan pesisir dan berdekatan membentuk suatu keseluruhan
yang utuh dimana seluruh komponen penting dalam kehidupan global system pendukung dan
aspek positif dapat menyajikan peluang pembangunan berkelanjutan.

Hukum laut ½ yang dimaksud dalam bab ini Agenda 21, menetapkan hak dan
kewajiban Negara dalam menyediakan dan mengejar perlindungan di dalam pengembangan
berkelanjutan terhadap lingkungan hidup laut dan pesisir. Pembangunan yang didalmnya
tertuju secara tingkat nasional, subregional, regional, dan tingkat global merupakan
pendekatan-pendekatan yang terpadu dalam isi dan kehati-hatian dan antisipasi dalam isi
agenda 21 ini, sebagaimana tercermin dalam bidang-bidang program sebagai berikut :

a. Pengelolaan terpadu dan pembangunan berkelanjutan wilayah pesisir,


termasuk zona ekonomi ekslusif. Pengelolaan ini bertujuan untuk memelihara
wilayah pesisir yang terdapat habitat beragam dan produkif penting bagi
pemukiman manusia, dengan pembangunan dan subsisten local. Pengelolaan
Zona Ekonimo Eksklusif untuk pengembangan dan konservasi sumberdaya
alam, yang terfokuskan terhadap pulau kecil serikat atau Negara yan
gmerupakan daerah yang paling tersedia untuk kegiatan pembangunan.
b. Perlindungan lingkungan laut. Tindakan ini dilakukan dikarenkan lingkungan
laut yang mengalami degradasi dari berbagai sumber dalam rentang waktu
yang luas. Sumber yang berbasis dari darat sebesar 70% sementara aktivitas
pembuangan di laut (Dumping at sea) menyumbang 10%. Penyumbang
degradasi yan banyak dan belum adanya skema global untuk mengatasi
pencemaran di laut sendiri yang menerapkan beberpa terapan salahsatunya
memadukan perlindungan laut lingkungan laut ke ligkungan umum yang
relevan, social dan kebijakan pembangunan ekonomi.
c. Pemanfaatan berkelanjutan dan konservasi sumberdaya kehidupan laut dari
laut lepas, seperti yang dilihat perikanan dilaut lepat telah mengalami
pengelolaan perikanan laut yang tinggi sekitar 5% sehingga ketentuan dalam
Konvensi PBB menetapkan hak dan kewajiban Negara yan berkaitan dengan
konservasi dan pemanfaatan sumberdaya tersebut. Tujuannya
mengembangkan dan meningkatkan potensi sumberdaya kehidupan laut,
mempertahankan atau mengembalikan populasi spesies laut, menggalangkan
pengembangan dan penggunaan peralatan memancing. Memastikan
pengawasan, dan menggalangkan penelitian ilmiah yang berkaitan dengan
sumberdaya kehidupan laut lepas.
d. Pemanfaatan berkelanjutan dan konservasi sumberdaya kehidupan laut di
bawah yuridiksi nasional, bertujuan menyediakan suatu kebijakan yang
terpadu dalam suatu proses pengambilan keputusan, Identifikasi suatu
proyeksi wilayah pesisir melalui interaksi, konsentrasi pada masalah-masalah
yang akan ditentukan, melakukan pendekatan preventif dan kehati-hatian
dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu proyek, mendorong pembangunan
dan penerapan metode,dan meyediakan akses kepada individu, kelompok dan
organisasi untuk informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan di
tingkat yang tepat.
e. Menyikapi ketidakpastian kritis untuk pengelolaan lingkungan laut dan
perubahan iklim, lingkungan laut yang rentan dan peka terhadap perubahan
iklim dan atmosfer untuk memprediksi kondisi dan ketidakpastian dalam
menyajikan informasi manajemen yang efektif dapat menghambat dan
membatasi kemapuan. Pendekatan pengelolaan terpadu dan memprediksi efek
dari perubahan iklim global dan fenomena atmosfer yang dapat meramalkan
alam dan manusia yang terkena perubahan lingkungan laut dan pesisir dengan
penyebar luasan informasi sesuai penelitian dan kegiatan pengamatan
sistemaris perlu direstrukturisasi dan diperkuat.
f. Penguatan internasional, termasuk regional, kerjasama dan koordinasi.
Diartikan bahwa peran kerjasama internasional dapat mendukung dan
melengkapi upaya nasional. Pelaksanaan strategi dan kegiatan di bawah
wilayah program yang relatif terhadap laut dan wilayah pesisir dan laut
memerlukan pengaturan kelembagaan yang efektif di tingkat nasional.
Peningkatan koordinasi dan memperkuat hubungan antara Negara juga penting
dalam pendekatan terpadu dan multisektoral untuk isu-isu kelautan dikejar
pada semua tingkatan.
g. Pembangunan berkelanjutan dari pulau-pulau kecil. Pulau-pulau kecil yang
sedang berkembang dengan mendukung masyarakat adalah kasus yang
penting secara ekologis yang rapuh. Keterbatasan sumberdaya, disepersi
geografis dan isolasi dari pasar menetapkan masyarkatnya pada posisi yang
kurang menguntungkan. Pentingnya strategis dan pengembangan sumberdaya
adalah suatu yang penting dan berharga bagi masyarakat pada daerah pulau-
pulau kecil.
1. Jelaskan alur pikir dari gambar satu.

Zat Pencemaran

Masuk ke dalam ekosistem laut

Diencerkan dan Dipekatkan oleh Dibawah oleh


disebarkan oleh

Arus laut Biota yang


Adukan beruaya
Arus laut
Turbelensi

Proses biologi Proses fisik kimia

Diperkirakan oleh

Diserap oleh Diserap oleh rumput laut


absorbsi Pertukaran
ikan dan tumbuhan laut lainnya
ION

Pengendapan
Diserap fitoplankton

Avertebrata Plankton hewan


Plankton hewan

Ikan dan
mamalia

Gambar.1. Pencemaran Berbagai Suatu Proses


Penjelasan gambar 1, zat pencemaran merupakan zat yang berbahaya bagi ekosistem
laut. Pencemaran laut merupakan peristiwa yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup
ekosistem yang berada di laut itu sendiri maupun di pesisir. Zat-zat kimia, limbah insdustri,
limbah perumahan, penyebaran organisme asing ke dalam lautan yang merupakan dampak
paling berbahaya bagi kehidupan biota laut bahkan manusia.

Masuknya zat pencemaran kedalam ekosistem laut dapat melalui tiga proses yaitu:

1. Diencerkan dan disebarkan oleh adukan/turbulensi di perairan dapat juga melalui arus
laut, bahan pencemar yang masuk ke dalam ekosistem laut dapat diencerkan dan
disebarkan ke seluruh wilayah laut melalui adukan turbulensi dan arus laut. Untuk
wilayah-wilayah laut yang luas dan terbuka dengan pola arus dan turbulensi yang aktif,
bahan-bahan pencemar akan terurai dan terbuang ke perairan laut yang lebih luas
sehingga dapat meminimalkan konsentrasi akumulasinya dalam suatu badan perairan.
Akan tetapi pada wilayah-wilayah laut yang sempit dan tertutup, bahan pencemar akan
mudah sekali terakumulasi di dalam suatu badan perairan.
2. Dipekatkan melalui proses biologi yang diserap oleh ikan, fitioplankton, dan rumputlaut
yang akan di serap kembali oleh avertebrata maupun zooplankton itu sendiri, kemudian
dimakan oleh ikan dan mamalia. Proses fisik dan kimiapun tak lepas dari proses ke-2 ini
melalui absorpsi, pengendapan oleh zooplankton, dan pertukaran ion yang terjadi di
lingkungan perairan. Proses inilah yang menyebabkan bahan kimia yang masuk ke
perairan mengalami pengendapan di dasar laut.
3. Zat pencemaran ini sering dibawah oleh arus laut adapun melalui biota yang
bermigrasi/beruaya, dan akan lebih menguntungkan apabila terbawa ke perairan laut
terbuka.

3. Apakah agenda 21 masih relevan dengan kondisi sekarang ini ?

Agenda 21 merupakan rencana untuk mengatasi kerusakan lingkungan di dunia.


Komitmen bersama antara berbagai Negara. Agenda 21 juga disiapkan untuk menghadapi
tantang abad ke-21 agar kualitas dan kesejahteraan manusoa terus meningkat dan
pembangunan tetap berlanjut. Agenda 21 juga merupakan transformasi konsep pembangunan
berkelanjutan menjadi komitmen dan arahan untuk melakukan tindakan yang nyata dengan
memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Masyarakat global menilai bahwa operasional dari prinsip-prinsip agenda 21 masih
jauh dari harapan, dan banyaknya kendala dalam pelaksanaan agenda 21, namun beberapa
masyarakat masih menganggap agenda 21 tetap relevan, hanya saja masih terdapat
kelemahannya yang terletak pada aspek implementasinya. Oleh karena itu Majelis Umum
PBB memutuskan adanya World Summit On Sustainable Development (WSSD) di
Johannesburg, Afrika selatan pada bulan September 2002 dengan penambahan 3 tujuan
utama.

4. Menurut saudara apakah evolusi hijau/revolusi industry memberikan dampak


lebih besar terhadap kerusakan lingkungan ?

Menurut saya revolusi industry sangat menguntungkan bagai manusia, dikarenakan


pemenuhan bahan pokok, pangan dan penggunan cybernetic dalam penggantian tenaga
dan kemapuan manusia dalam mengimbangi laju pertumbuhan penduduk dengan
penggunaan bahan kimia yang besar-besaran. Namun revolusi industry yang terus
berkembang malah menyebabkan kerusakan yang lebih berat terhadap lingkungan
dengan pembangunan pabrik dan penggunaan bahan kimia seperti pestisida yang
berlebihan.
Pada tahun 1850-1950 industri racun dipacu secara besar-besaran dengan diikuti
pembangunan irigasi, produksi daging dengan tertilisasi yang tinggi. Inilah yang menjadi
kerusakan lingkungan pada saat ini. Adapun tahap kepedulian terhadap kerusakan yang
disebabkan oleh revolusi industry ini, dalam buku Rachel Carson Tahun 1968 yang
berjudul “The Silent Spring” yang menggambarkan sepinya musim semi karena, kulit
telur burung menjadi lemah oleh pengaruh pestisida, sehingga canggakang telur burung
pecah sebelum menetas.

5. Jelaskan dampak ekologi social dan ekonomi yang berpotensi terjadi ?

Dampak ekologi social yang dapat terjadi dikarenakan revolusi industry ini yaitu
pembangunan limbah pabrik yang berlebihan sehingga pembuangan limbah industry
yang besar-besaran menyebabkan tercemarnya lingkungan perairan tercemar dengan
bahan kimia yang dibuang dan membuat ekosistem pada suatu perairan dapat terganggu,
selain itu pencemaran lingkungan yang terjadi dapat berdampak kepada manusia, dimana
manusia mengonsumsi hasil sumberdaya yang tercemar seperti (ikan dan keranga-
kerangan) yang menyebakan manusia keracunan.
Ekonomi yang terlihat dari perkembangan revolusi industry ini semakin tinggi pada
Negara maju yan gmemiliki tingkat pendapat yang lebih tinggi melalui pembangunan
yang besar-besaran. Namun, pada daewrah berkembang malah menjadi masalah besar
karena penangan perekonomian yang kurang terkendali dan inflasi yang terus meningkat.
Masyarakat berkembang pada daerah pesisir lebih merasakan dampa kerugian dari
revolisi industry ini, dimana masyarakat maju dapat melakukan penangkapan yang lebih
besar dengan tekhnologi yang memadai, masyarakat peisisir pada Negara berkembang
malah menjadi masalah yang harus diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA

I.W.Rizki. 2018. (Perencanaan Lingkungan) World Summit On Sustainable Development,


Johannesburg Declaration On Sustainable Development. Institut Teknologi Bandung.

P. Andreas. 2016. Dari Kyoto Protocol 1997 Hingga Paris Agreement 2015: Dinamika
Diplomasi Perubahan Iklim Global Dan Asean Menuju 2020. Universitas Indonesia.
Global Vol.18 No.1
http://rennasavitri.blogspot.com/2009/05/agenda-21-ku.html. Diakses, 8 Maret 2019
http://orienttaking86.blogspot.com/2012/12/pencemaran-lingkungan-laut.html. Diakses, 8
Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai