1. Jelaskan karakteristik siswa SMP dan SMA di Indonesia
Suatu pembelajaran terjadi apabila terdapat interaksi anatara guru dan siswa. Dalam berinteraksi guru perlu memahami karakter siswa untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan efektif dalam pembelajaran. Siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) merupakan individu yang tergolong pada periode remaja. Remaja merupakan masa transisi dari periode anak- anak menuju dewasa, dimana individu mengalami perkembangan biologis, psikologis, moral dan agama. Menurut Stanley Hall, masa remaja adalah masa “stress and strain” (masa kegoncangan dan kebimbangan). Oleh karena itu, seorang guru perlu memahami karakter siswa dengan baik untuk membantu perkembangan siswa ke arah yang positif. Meskipun siswa SMA dan siswa SMP tergolong remaja, tetapi terdapat batasan umur yang membedakan tahap perkembangannya. WHO membagi dua tahap usia remaja, yaitu tahap remaja awal (10 – 14 tahun) dan tahap remaja akhir (15 – 20 tahun). Jadi, siswa SMP tergolong remaja awal, sedangkan siswa SMA tergolong remaja akhir. Perbedaan batasan umur ini menyebabkan karakter yang dimilikinya pun berbeda, meliputi aspek fisik, psikomotor, bahasa, kognitif, konatif, emosi afektif dan kepribadian. Berikut ini adalah tabel perbandingan karakter remaja yang dikemukakan Abin Samsuddin (2003): Siswa SMP Siswa SMA Tahap Remaja Awal (10 – 14 Tahap Remaja Akhir (15 – 20 tahun) tahun) Fisik Laju perkembangan secara Laju perkembangan secara umum kembali umum berlangsung pesat. menurun, sangat lambat. Proporsi ukuran tinggi dan Proporsi ukuran tinggi dan berat badan berat badan sering- kali kurang lebih seimbang mendekati kekuatan orang seimbang. dewasa. Munculnya ciri-ciri sekunder Siap berfungsinya organ-organ reproduktif (tumbul bulu pada pubic seperti pada orang dewasa. region, otot mengembang pada bagian – bagian tertentu), disertai mulai aktifnya sekresi kelenjar jenis kelamin (menstruasi pada wanita dan day dreaming pada laki-laki. Psikomotor Gerak – gerik tampak Gerak gerik mulai mantap. canggung dan kurang terkoordinasikan. Aktif dalam berbagai jenis Jenis dan jumlah cabang permainan lebih cabang permainan. selektif dan terbatas pada keterampilan yang menunjang kepada persiapan kerja. Bahasa Berkembangnya penggunaan Lebih memantapkan diri pada bahasa asing bahasa sandi dan mulai tertarik tertentu yang dipilihnya. mempelajari bahasa asing. Menggemari literatur yang Menggemari literatur yang bernafaskan bernafaskan dan mengandung dan mengandung nilai-nilai filosofis, ethis, segi erotik, fantastik, dan religius. estetik. Perilaku Kognitif Proses berfikir sudah mampu Sudah mampu meng-operasikan kaidah- mengoperasikan kaidah-kaidah kaidah logika formal disertai kemampuan logika formal (asosiasi, membuat generalisasi yang lebih bersifat diferen-siasi, komparasi, konklusif dan komprehensif. kausalitas) yang bersifat abstrak, meskipun relatif terbatas. Kecakapan dasar intelektual Tercapainya titik puncak kedewasaan menjalani laju perkembangan bahkan mungkin mapan (plateau) yang yang terpesat. suatu saat (usia 50-60) menjadi deklinasi. Kecakapan dasar khusus Kecenderungan bakat tertentu mencapai (bakat) mulai menujukkan titik puncak dan kemantapannya. kecenderungan-kecende- rungan yang lebih jelas. Konatif, Emosi, Afektif dan Kepribadian Lima kebutuhan dasar Sudah menunjukkan arah kecenderungan (fisiologis, rasa aman, kasih tertentu yang akan mewarnai pola dasar sayang, harga diri dan kepribadiannya. aktualisasi diri) mulai menunjukkan arah kecenderungannya. Reaksi-reaksi dan ekspresi Reaksi-reaksi dan ekspresi emosinalnya emosionalnya masih labil dan tampak mulai terkendali dan dapat belum terkendali seperti menguasai dirinya. pernya-taan marah, gembira atau kesedihannya masih dapat berubah-ubah dan silih berganti dalam yang cepat. Kecenderungan-kecenderungan Kecenderungan titik berat ke arah sikap arah sikap nilai mulai tampak nilai tertentu sudah mulai jelas seperti (teoritis, ekonomis, estetis, yang akan ditunjukkan oleh sosial, politis, dan religius), kecenderungan minat dan pilihan karier meski masih dalam taraf atau pendidikan lanjutannya; yang juga eksplorasi dan mencoba-coba. akan memberi warna kepada tipe kepribadiannya. Merupakan masa kritis dalam Kalau kondisi psikososialnya menunjang rangka meng-hadapi krisis secara positif maka mulai tampak dan identitasnya yang sangat ditemukan identitas kepriba-diannya yang dipengaruhi oleh kondisi psiko- relatif definitif yang akan mewarnai sosialnya, yang akan hidupnya sampai masa dewasa. membentuk kepribadiannnya.