Anda di halaman 1dari 16

TUGAS TJLW.

(dea)

1.LAYANAN WAN
Ada banyak penerapan teknologi jaringan WAN pada layanan WAN oleh ISP atau jasa
layanan koneksi WAN yaitu sebagai berikut:
1. PSTN
PSTN adalah public switched telephone network, adalah merupakan teknologi tertua
dan diapakai secara luas diseluruh dunia dalam komunikasi WAN. PSTN adalah
teknologi Jaringan WAN dalam jaringan circuit-switched. Teknologi ini berbasis dial-up
atau leased line (always-on) menggunakan line telephone dimana data dari digital
(komputer) diubah menjadi data analog oleh modem, dan kemudian data tersebut
menjelajah dengan kecepatan terbatas sampai 56 Kbps saja.
2. Leased lines
Leased line adalah jenis dedicated dari teknologi jaringan WAN menggunakan suatu
koneksi langsung yang bersifat permanen antara piranti yang berkomunikasi dan
memberikan suatu koneksi konstan dengan kualitas layanan koneksi (QoS). Akan tetapi
leased line adalah lebih mahal dibanding dengan sambungan sesuai kebutuhan (dial-
on-demand) PSTN.
3. X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T – adalah suatu teknologi jaringan WAN paket
switching melalui jaringan PSTN. X.25 dibangun dengan merujuk pada layer Data Link
dan Physical layer pada referensi model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog
untuk membentuk jaringan paket switched, walaupun X.25 bisa juga dibentuk
menggunakan jaringan digital. Protocol X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antara
DTE dan DCE di setup dan dipelihara dalam Public Data Network (PDN)
a.Anda perlu berlangganan layanan X.25 yang bisa menggunakan line dedicated kepada
PDN untuk membentuk koneksi WAN.
b.X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 Kbps pada line analog.
c.X.25 menggunakan frame sebagai ukuran variable paket
d.Disediakan deteksi dan koreksi error untuk menjamin keandalan melalui kualitas line
analog yang rendah.
4. Frame relay
Frame relay telah dibahas panjang lebar secara terpisah, artikel yang termasuk juga
jaringan frame relay dan juga koneksi frame relay. Frame relay adalah salah satu
teknologi jaringan WAN dalam paket switching – suatu komunikasi WAN melalui line
digital berkualitas tinggi.
5. ISDN
ISDN secara rinci juga dibahas terpisah, lihat jaringan ISDN disini baik untuk jaringan
ISDN BRI maupun jaringan ISDN PRI. ISDN (Integrated services digital network)
mendefinisikan standards pada penggunaan line telephone untuk kedua transmisi
analog maupun digital.
6. ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan WAN dengan koneksi
kecepatan tinggi dengan menggunakan paket switched system dari kecepatan 155 Mbps
sampai 622 Mbps. Ia dapat mentransmisikan data secara simultan, voice yang digitize,
dan sinyal digitize video melalui kedua jaringan LAN dan WAN. Karakteristik ATM
meliputi berikut ini:
a.Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih muda diproses
dibandingkan X.25 maupun frame relay yang menggunakan cell dengan panjang
bervariable
b.Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits
c.Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-
checking.
d.Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber
optic.
e.Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.
Tidak ada perbedaan yang jelas antara layanan WAN seperti frame relay dan ISDN.
Misalkan saja anda bisa menggunakan protocol frame relay melalui line ISDN. Begitu
piranti terhubung dengan WAN cloud, protocol internal dapat mengkonvert data traffic
kedalam format seperlunya kemudian mengkonvert data itu kembali disisi ujung
lainnya.
Sumber : http://www.sysneta.com/teknologi-wan
DESKRIPSI LAIN
Pengertian Wide Area Network
Wide Area Network terdiri dari berbagai macam koneksi jaringan antara beberapa site.
Koneksi jaringan wide area network menghubungkan remote site dengan kecepatan
yang sangat jauh lebih lambat dari kecepatan koneksi jaringan local area
network. tersedia banyak sekali opsi teknologi dan konektifitas yang bisa
menghubungkan beberapa remote site.
Perangkat modem yang akan digunakan haruslah bisa mendukung kebutuhan lebar
bandwidth dan kebutuhan aplikasi jaringan untuk yang sekarang maupun untuk
rencana kedepannya. Banyak aplikasi jaringan yang baru seperti Voice oer IP (VoIP)
dan kolaborasi messaging memerlukan aktifasi services khusus dari jaringan.
Untuk router-2 yang canggihfitur-2 tersebut malah sudah tersedia dan tinggal
mengaktifkannya. Dengan demikian kita bisa memanfaatkan untuk keperluan layanan
seperti keamanan jaringan, qualitas services (QoS), system redundansi link dan juga IP
multicasting.
Layanan Wide Area Network
Layanan Wide Area Network normalnya beroperasi pada layer Physical dan Data link
pada model OSI. Layanan Wide area network seperti
Frame Relay, ATM, dan ISDN adalah merupakan teknologi yang sudah mapan
dikarenakan kemampuannya memberikan layanan digital kecepatan tinggi. Sementara
untuk koneksi remote site dengan kecepatan rendah bisa menggunakan X.25 dan PSTN.
Solusi broadband seperti xDSL dan modem kabel bisa memberikan konektifitas melalui
suatu iVPN (tunnel berinkripsi) melalui Internet. PT Telkom juga menyediakan layanan
VPN-IP yang murah dan
handal untuk konektifitas antar cabang di seluruh wilayah Indonesia. Sementara untuk
teknologi Wireless dan Satelite bisa digunakan untuk koneksi beberapa tempat remote
yang sangat extreme dimana tidak tersedia layanan WAN dan infrastruktur jaringan
public lainnya.
Ada banyak tersedia layanan wide area network seperti yang berikut ini:
1. Frame relay yang bisa memberikan layanan WAN dengan kecepatan sampai
2,048Mbps.
2. Layanan leased line yang bisa memberikan kecepatan lebih dari 2,048Mbps
3. ISDN BRI dengan kecepatan sampai 128Kbps
4. ISDN PRI dengan kecepatan sampai 2,04 8 Mbps
5. ATM dengan kecepatan sampai 155Mbps b ahkan lebih
6. X25 merupakan system lama yang hanya sampai 56Kbps
7. Modem analog (PSTN) bisa memberikan kecepatan sampai 56Kbps dengan
kompresi
8. Broadband xDSL dan modem kabel
9. Wireless (Microwave dan Satelite)
Layanan WAN ISDN dan Frame relay lebih disukai daripada X25 sementara ISDN juga
lebih disukai daripada layanan analog PSTN.

2. Komunikasi WAN

Teknologi WAN tegantung pada fihak penyelenggara layanan seperti Telkom,


Indosat untuk koneksi jarak jauh. Tidak seperti pada jaringan local LAN yang
mentransmisikan data melalui koneksi fisik digital antar komputer, teknologi
WAN menggunakan kombinasi signal analog dan digital dalam
mentranmisikan data.

Berikut ini adalah diagram yang menjelaskan elemen2 dan fungsi2 konsep
teknologi WAN.
Penjelasan masing-masing elemen bisa dilihat pada artikel Koneksi WAN.

Message berjalan dari point ke point secara berbeda tergantung pada koneksi
fisik dan protocol yang digunakan yang meliputi:

- Dedicated connections
- Circuit-switched networks
- Packet-switched networks

Jaringan2 Dedicated dan Switched mempunyai sifat koneksi yang selalu


tersedia pada jaringan sementara Circuit Swithed perlu membangun koneksi
terlebih dahulu melalui mekanisme dial-up antar perangkat yang
berkomunikasi. Pada routing Dial-on-Demand router membuka koneksi secara
automatis jika ada data yang perlu dikirim, dan akan menutup secara
automatis jika line idle alias tidak ada lagi data yang dikirim.

3. Enkapsulasi WAN
Posted by: Unknown Posted date: 18.29 / comment : 2
Enkapsulasi merupakan suatu proses yang membuat satu jenis paket data jaringan menjadi enis
data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protocol yang berada pada lapisan yang lebih rendah
menerima data dari protocol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data yang di pahami
oleh prorocol tersebut.

Enkapsulasi pada WAN ada 2 yaitu :

o Enkapsulasi DLHC ( High Level Dataling Control )


o Enkapsulasi PPP ( Point To Point Protocol )

A. The High Level Data Link Control protocol (HDLC)


Adalah enkapsulasi default yang digunakan pada antarmuka serial sinkron dari router Cisco. Anda
akan ingat bahwa antarmuka serial sinkron memerlukan perangkat clocking eksternal (seperti CSU / DSU)
dalam rangka sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data. HDLC merupakan superset dari Synchronous
Data Link Control (SDLC) protokol yang awalnya dikembangkan oleh IBM untuk digunakan dalam
lingkungan SNA. SNA SDLC dan akan melihat lebih rinci nanti dalam bab ini.

HDLC adalah protokol lapisan Data Link digunakan untuk membungkus dan mengirimkan paket-
paket di atas link point-to-point. Ini menangani transfer data di full duplex, serta fungsi-fungsi manajemen
link. Sebagai standar OSI, banyak vendor mengimplementasikan protokol HDLC dalam peralatan mereka.
Sayangnya, implementasi ini biasanya tidak interoperable. Alasannya adalah bahwa ketika format frame
HDLC didefinisikan, tidak termasuk lapangan untuk mengidentifikasi protokol lapisan jaringan itu framing.
Dengan demikian, versi OSI dari HDLC mengasumsikan bahwa link menggunakan HDLC hanya
menjalankan protokol jaringan single layer seperti IP. Tentu saja, banyak jaringan menjalankan IP, IPX,
dan lainnya Layer 3 protokol secara simultan. Hal ini telah membuat vendor (termasuk Cisco) untuk
mengimplementasikan HDLC menggunakan frame format proprietary yang meliputi bidang kode jenis,
sehingga memungkinkan jaringan lapisan protokol dalam bingkai untuk diidentifikasi.

Karena sifat milik vendor HDLC implementasi, Anda hanya harus menggunakan framing HDLC
pada link point-to-point ketika router di setiap akhir link dari vendor yang sama. Dalam kasus di mana Anda
ingin menghubungkan peralatan dari vendor yang berbeda melalui leased line, Point-to-Point Protocol
(PPP) harus digunakan. Selalu ingat bahwa router di kedua sisi link point-to-point harus menggunakan data
yang sama pembingkaian metode untuk berkomunikasi.

Karena enkapsulasi HDLC adalah metode standar untuk antarmuka serial sinkron pada router
Cisco, tidak memerlukan konfigurasi eksplisit. Untuk melihat jenis penampungan saat digunakan pada
interface router serial, gunakan perintah show interface. Contoh di bawah menunjukkan router
menggunakan enkapsulasi HDLC pada interface S0

B. Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP)


Adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network
(WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan
pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line
Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya.
Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat,
menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna.
Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan.

Point-to-Point Protocol (PPP) awalnya muncul sebagai sebuah protokol enkapsulasi untuk
mengangkut lalu lintas IP over-to-point link titik. PPP juga mendirikan sebuah standar untuk tugas dan
pengelolaan alamat IP, asinkron (start / stop) dan enkapsulasi sinkron bit-oriented, protokol jaringan
multiplexing, konfigurasi link, link pengujian kualitas, deteksi kesalahan, dan pilihan negosiasi untuk
kemampuan seperti layer jaringan alamat negosiasi dan negosiasi data-kompresi. PPP mendukung fungsi
tersebut dengan menyediakan extensible Link Control Protocol (LCP) dan keluarga Jaringan Control
Protokol (NCPs) untuk menegosiasikan parameter konfigurasi opsional dan fasilitas. Selain IP, PPP
mendukung protokol lainnya, termasuk Novell's IPX (IPX) dan DECnet.

Komponen PPP
PPP menyediakan metode untuk transmisi datagram lebih link point-to-point serial. PPP terdiri dari
tiga komponen utama:Sebuah metode untuk encapsulating datagrams atas link serial. PPP menggunakan
Tingkat Tinggi Data Link Control (HDLC) protokol sebagai dasar untuk encapsulating datagrams lebih
link point-to-point.(Lihat Bab 16, "Synchronous Data Link Control dan Derivatif," untuk informasi lebih
lanjut tentang HDLC.)

· Sebuah LCP extensible untuk membangun, mengkonfigurasi, dan menguji koneksi data link. Sebuah
keluarga NCPs untuk menetapkan dan mengkonfigurasi protokol jaringan lapisan yang berbeda. PPP ini
dirancang untuk memungkinkan penggunaan secara simultan beberapa protokol lapisan jaringan..

4. PROTOKOL YANG DIGUNAKAN WAN

1. ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah standar iInternational


Telecommunication Union Telecommunication Standar Section (ITU-T) untuk cell relay
informasi untuk beberapa layanan seperti voice, video, atau data. Jaringan ATM bersifat
connection-oriented.

2. HDLC (High Level Data Link Control), merupakan suatu protokol WAN yang bekerja
pada data link layer dimana protokol HDLC berfungsi untuk menetapkan metode
enkapsulasi paket data pada synchronous serial. HDLC keluaran ISO memiliki
kelemahan, yakni masih bersifat single protocol yang berarti hanya untuk komunikasi
pada satu protokol, sedangkan untuk HDLC keluaran CISCO multiprotocol, dimana
dapat melakukan komunikasi data dengan banyak protokol (misal IP, IPX dsb) dan
protokol ini terdapat pada layer tiga secara simultan.
3. PPP (Point to Point) merupakan protokol pada data link layer yang dapat digunakan
untuk komunikasi asynchronous serial maupun synchronous serial. PPP dapat
melakukan autentikasi dan bersifat multiprotocol. Protokol ini merupakan
pengembangan dari protokol SLIP (Serial Line Interface Protocol) yaitu suatu protokol
standar yang menggunakan protokol TCP/IP.

4. X.25 merupakan protokol standar yang mendefinisikan hubungan antar sebuah


terminal dengan jaringan packet switching. Untuk protokol ini dibuat untuk komunikasi
data secara analog yang berarti proses pengiriman data harus mengikuti algoritma
algoritma yang ada pada protokol x.25. Protokol ini melakukan suatu koneksi dengan
membuat suatu circuis virtual dimana suatu jalus khusus pada jaringan public yang
dipakan untuk komunikasi data antar protokol x.25.
5. Frame Relay, merupakan protokol untuk pengiriman data pada jaringan publik adalah
sebuah protokol WAN high-performance yang beroperasi pada physical layer dan data
link layer dari model referensi OSI. Frame Relay awalnya dirancang untuk digunakan di
jaringan interface ISDN, tetapi untuk sekarang frame relay digunakan melalui berbagai
interface jaringan lainnya juga. Sama halnya dengan protokol x.25, frame relay juga
memakai circuit virtual sebagai jalur komunikasi data khusus tetapi frame relay masih
lebi baik dari x.25 dengan berbagai kelengkapan yang ada pada protokol frame relay.
Enkapsulasi paket pada frame relay menggunakan identitas koneksi yang disebut
sebagai DLCI (Data Link Connection Identifier) yang mana pembuatan jalur virtual
circuit akan ditandai dengan DLCI untuk koneksi antar komputer pelanggan dengan
switch atau router sebagai node frame relay.

6. ISDN (Integrated Services Digital Network), merupakan suatu layanan digital yang
berjalan melalui jaringan telepon ISDN juga protokol komunikasi data yang dapat
membawa paket data baik dalam bentuk text, gambar, suara, video secara simultan.
Protokol ISDN beroperasi pada layer physical, data link, dan network.

7. DSL
Digital subscriber line (disingkat DSL) adalah teknologi yang menyediakan
penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari
jaringan telepon setempat. Biasanya kecepatan unduh dari DSL berkisar dari 128 kb/d
sampai 24.000 kb/d tergantung dari teknologi DSL tersebut. Kecepatan unggah DSL
lebih ren dah dari unduh versi ADSL dan sama cepat untuk SDSL.

ROUTING

Pengertian Routing
Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket
data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.

Macam-macam routing
Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan
routing tidak langsung.
Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat
tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2
mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat
host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat
192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi
sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu
melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.

tabel perbedaan yang spesifik untuk routing statik dan routing dinamik:
Routing Statik Routing Dinamik
Berfungsi pada protocol IP Berfungsi pada inter-routing protocol

Router tidak dapat membagi informasi Router membagi informasi routing secara
routing otomatis

Routing table dibuat dan dihapus Routing table dibuat dan dihapus secara
secara manual otomatis

Tidak menggunakan routig protocol Terdapat routing protocol, seperti RIP


atau OSPF

Microsoft mendukung multihomed Microsoft mendukung RIP untuk IP dan


system seperti router IPX/SPX

Pengertian

1. Routing Information Protocol (RIP)


Adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local
Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini
diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan
algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988).
Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC
2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara
teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open
Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk
digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next
Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).

2. Open Short Path First (OSPF)


OSPF merupakan sebuah routing protokol yang hanya dapat bekerja dala
m jaringan internal di mana masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan
tersebut. OSPF juga merupakan routing protokol yang
berstandar terbuka, yaitu routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun.
Dengan demikian,
siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengann
ya, dan dimanapun
routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF menggunakan protokol routing
link-state, yang memiliki titik berat pada kinerja processor, kebutuhan memori dan
konsumsi bandwidth.
Setiap protokol routing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Routing Information Protocol (RIP) dan OSPF salah satu dari dynamic routing.
Namun OSPF lebih baik daripada RIP, karena RIP dapat menimbulkan routing loop dan
menggunakan bandwith yang lebih besar (Syafrizal, 2008).
3. Exterior Gateway Protocol (EGP)
digunakan untuk routing antar sistem otonom – routing antara sistem otonom.

4. ARP (Address Resolution Protokol)


ARP merupakan suatu bentuk protokol untuk lapisan transfer data yang bekerja pada
Lapisan OSI ke 2. Dalam pemakaiannya ARP akan menghubungkan antara lapisan
transfer dengan Interface dari hardware sambil menjalankan/melayani lapisan yang
lebih tinggi (Network Layer).
5. DTE ( Data Terminal Equipment )
DTE adalah sebuah perangkat komunikasi yang berfungsi untuk menerima sinyal dari pusat &
melanjutkannya ke user. DTE merupaka sebuah peralatan atau subsistem yang saling
berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang diperlukan untuk
memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi. Biasanya, perangkat DTE adalah terminal (atau
komputer meniru terminal), dan DCE adalah sebuah modem atau perangkat lain milik operator
dan Merupakan perangkat terakhir yang mengubah sinyal digital contoh : PC, Laptop

6. DCE ( Data Circuit Equipment )


Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal Equipment
dan Data Circuit Transmisi . Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan operator
peralatan data. DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garis clocking dan
dapat menjadi bagian dari peralatan DTE. Meskipun istilah yang paling sering digunakan adalah
RS-232 , nammun DTE dan DCE merupakan standar dari Peralatan Komunikasi Data yang
kedua peralatan tersebut saling berkomunikasi. Nama peralatan yang menggunakan peralatan
standar ini adalah sbb: • Federal Standard 1037C , MIL-STD-188 • RS-232 • Beberapa ITU-T
standar dalam seri V (terutama V.24 dan V.35) • Beberapa ITU-T standar dalam seri X (terutama
X.21 dan X.25) Ketika dua perangkat, DTE dan DCE harus dihubungkan bersama tanpa modem
atau media penerjemah, maka harus digunakan kabel crossover, seperti modem null untuk RS-
232 atau Ethernet dan Merupakan perangkat yang berada diantara DTE ( Data terminal
Equipment ) dan Data Circuit Transmisi contoh : Switch, Hub
Pengertian Router
Pengertian router. Router merupakan perangkat keras jaringan komputer yang dapat digunakan
untuk menghubungkan beberapa jaringan yang sama atau berbeda. Router adalah sebuah alat
untuk mengirimkan paket data melalui jaringan atau internet untuk dapat menuju tujuannya,
proses tersebut dinamakan routing. Proses routing itu sendiri terjadi pada lapisan 3 dari stack
protokol tujuh-lapis OSI. Router terkadang digunakan untuk mengoneksikan 2 buah jaringan
yang menggunakan media berbeda, seperti halnya dari Ethernet menuju ke Token Ring. Itulah
pengertian router.

PENGERTIAN MODEM

Modem yaitu singkatan dari modulator dan demodulator. Modulator berfungsi untuk
melakukan proses menumpangkan data pada sinyal informasi ke sinyal pembawa agar
dapat dikirim ke pengguna melalui media tertentu, proses ini biasa disebut dengan
proses modulasi. pada proses ini data dari komputer yang berbentuk sinyal digital
akan diubah menjadi sinyal analog. Sedangkan Demodulator berfungsi sebagai proses
mendapatkan kembali data yang dikirim oleh pengirim. Pada proses ini data akan
dipisahkan dari frekuensi tinggi dan data yang berupa sinyal analog akan diubah
kembali menjadi sinyal digital agar bisa dibaca oleh komputer

MACAM-MACAM JENIS KONEKSI WIDE AREA


5.
NETWORK(WAN)

Sedangkan pada implementasinya dapat digunakan konsep Point to Point


Protocol (PPP), Frame Relay dan Digital Subscriber Line (DSL).

MACAM-MACAM JENIS KONEKSI WIDE AREA NETWORK(WAN)

Teknologi WAN terdiri dari beberapa jenis koneksi, antara lain :


1. Leased Line (dedicated point –to-point)
2. Circuit Switched
3. Packet Switched

1. Dedicated Point to Point

Merupakan link point to point atau koneksi dedicated. Koneksi ini tidak
memerlukan proses call setup terlebih dahulu ketika hendak mengirimkan data
antar DTE. Mekanisme pengiriman pada koneksi leased line dilakukan secara
synchronous serial.Koneksi ini dapat terjadi pada jaringan switching sederhana,
jaringan yang dibangun mempunyai banyak koneksi secara fisik, namun untuk
operasi dalam satu waktu hanya ada satu fungsi koneksi. Jalur untuk koneksi ini
biasanya di-multiplexing-kan, baik dengan menggunakan teknik Frequency
Division Multiplexing (FDM) maupun Time Division Multiplexing (TDM).
Penerapan di lapangan diimplementasikan dengan menggunakan konsep HDLC
dan PPP.

2. Circuit Switching

Pada teknik ini, sebelum pengiriman data dilakukan, terlebih dahulu harus
dilakukan proses pembentukan koneksi dengan melakukan prosedur call setup.
PSTN dan ISDN merupakan sistem yang menerapkan koneksi circuit switching
ini.

3. Packet Switching.
Teknik ini adalah metode
WAN switching yang mengijinkan user untuk membagi bandwidth dengan
pengguna lain untuk menghemat biaya. Teknologi ini merupakan
pengembangan dari teknologi Leased Line. Mekanisme pengiriman data di
lakukan secara Synchrounous Serial.
Pada beberapa konsep, teknik ini dikenal dengan konsep Store and Forward,
dengan teknis penyampaian data dari host pengirim ke host penerima akan dapat
terjadi apabila terjadi hubungan antara keduanya baik secara langsung sesuai
dengan urutan hop yang direncanakan dalam konsep routingnya, maupun secara
tidak langsung dengan mengirimkan data ke tujuan melalui router lain sebagai
perantaranya, yang jelas target penyampaian data pada host tujuan harus terja

6. Perangkat yang Dibutuhkan untuk


Membangun Jaringan WAN
Dalam membangun sebuah Jaringan WAN tentulah kita memerlukan sejumlah
Perangkat, perangkat ini antara lain sebagai antar muka, sebagai penghubung jaringan,
maupun sebagai penghantar sinyal WI-FI.
1. PersonalComputer / Laptop

Fungsi dari PC / Laptop disini dapat dijadikan server maupun Client pada Jaringan WAN nantinya,
namun PC tak semena” bisa berdiri sendiri untuk dapat bergabung kedalam jaringan.
2. NIC ( Network Interface Card )

Fungsi dari NIC menghubungkan / sebagai jembatan antara PC / Laptop agar dapat terhubung
ke jaringan, sekalius menerima Konfigurasi dari Server.

3. Wireless Adapter

Fungsi dari Wireless Adapter sendiri untuk menangkap Sinyal Wi-Fi agar computer dapat
terhubung ke Jaringan, atau sederhananya seperti ini :

Wireless Adapter – NIC – PC / Laptop – Connect.

4. Access Point

Fungsi dari Access Point dalam membangun sebuah Jaringan WAN adalah memancarkan
Koneksi Data melalui Gelombang Radio (Wi-Fi) ke Client, sekaligus sebagai pengatur Jaringan
nantinya.
5. Kabel TP ( Twisted Pair )
Kenapa hanya TP? Sebab ada dua Jenis kabel yaitu : UTP (Unshielded Twisted
Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair) , disini admin kita mencondongkan ke salah satu kabel,
jd mau menggunakna UTP maupun STP tak masalah, Fungsi dari Kabel TP sendiri, untuk
menghubungkan Access Point dengan Komputer Server.

Jika kita hanya ingin membangun Jaringan WAN tanpa Koneksi Internet dan berskala
kecil maka Perangkat diatas sudah cukup, namun kita ingin membuat Jaringan WAN dengan
Koneksi Internet dan Berskala Luas diperlukan beberapa perangkat berikut :

6. Modem

Fungsi dari modem disini untuk menyediakan Akses Internet ke Jaringan WAN, namun Modem
jg memerlukan ISP ( Internet Service Provider) agar dapat terhubungan ke Jaringan Internet
(Global).
7. Antena Omni

Fungsi dari peralatan ini adalah memperluas area Coverage Sinyal dari WAN sejatinya di Access
Point sudah terdapat Antena Omni namun kekuatan coveragenya cenderung kecil. Makanya
dibutuhkan perangkat Extend untuk Sinyal. Dan dalam melakukan Coverage Antena Omni
mengcovernya secara 360o (dari arah mana saja).

8. Antena Grid

Antena Grid cenderung digunakan untuk mengarahkan Sinyal Wireless, sekaligus sarana untuk
melakukan koneksi point to point maupun point to multipoint.

9. Kabel Pigtail
Kabel ini digunakan untuk menghubungkan Access Point dengan Antena Grid maupun Antena
Omni.

10. POE ( Power Over Ethernet)

Mengalirkan Arus Listrik melalui Kabel Ethernet atau Kabel UTP/STP

Anda mungkin juga menyukai