OLEH :
“FRAMBUSIA”
PENDAHULUAN FRAMBUSIA
Zaman dulu penyakit ini amat populer karena penderitanya sangat mudah ditemukan di
kalangan penduduk. Penyakit frambusia (patek) pertama kali ditemukan oleh Castellani pada
tahun 1905 yang berasal dari bakteri besar (spirocheta) bentuk spiral dan motil dari famili
(spirochaetaceae) dari ordo spirochaetales yang terdiri dari 3 genus yang patogen pada
manusia (treponema, boreliam dan leptospira). Di dunia, pada awal tahun 1950-an
diperkirakan banyak kasus frambusia terjadi di Afrika (seperti Ghana, Togo, Benin), Asia
(seperti Indonesia, Papua, dan Pulau Solomon), Amerika Selatan (seperti Colombia, Guyana,
Peru, Ekuador dan Brazil) dan Amerika Tengah serta Kepulauan Pasifik.
Frambusia biasanya dikenal dengan yaws (dalam bahasa inggris), patek (dalam bahasa
jawa), puru dan pian (Prancis) merupakan suatu penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh
Spesies Treponema pallidum subsp pertenue (secara morfologis & serologis identik dengan T.
pallidum penyebab Sifilis). Penyebaran frambusia tidak melalui hubungan seksual namun
dapat mudah tersebar melalui kontak langsung antara kulit penderita dengan kulit sehat. Pada
umumnya menyerang anak–anak berusia di bawah 15 tahun.
Penyakit ini merupakan penyakit yang berkaitan dengan kemiskinan dan menyerang
mereka yang berasal dari kaum termiskin serta masyarakat kesukuan yang terdapat di daerah-
daerah terpencil yang sulit dijangkau. Frambusia merupakan penyakit kulit menular dan
menahun yang mudah disembuhkan apabila ditemukan secara dini. Bila ditemukan sedini
mungkin dan diobati dengan baik maka dapat mencegah penderita dari kecacatan tetap dan
sembuh dalam waktu 6 bulan. Oleh karena itu, peran serta masyarakat sangat penting dalam
menemukan penderita dan melaporkan ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan dan
pengobatan.
EPIDEMIOLOGI FRAMBUSIA
c. Environment
1. Lingkungan Fisik:
Di daerah tropis di pedesaan yang panas dan lembab. Di daerah endemik
frambusia prevalensi infeksi meningkat selama musim hujan.
2. Temperatur
Umumnya penyakit frambusia terdapat di daerah dengan temperatur rata-rata
270C dan curah hujan tinggi.
3. Lingkungan social ekonomi:
Kepadatan penduduk, kurangnya persediaan air bersih, dan keadaan sanitasi
serta kebersihan yang buruk, baik perorangan maupun pemukiman. Kurangnya
fasilitas kesehatan umum yang memadai dan kontak langsung dengan kulit
penderita penyakit Frambusia. Pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini
masih kurang.
Gambar lingkungan yang kumuh
Faktor Determinan frambusia adalah segala faktor yang ada pada lingkungan
maupun yang ada pada host yang dapat mempengaruhi penularan penyakit kepada
orang lain dalam hal ini penyakit frambusia. Faktor penyebab penyakit Frambusia
adalah Treponema pallidum sub spesies pertenue. Namun bukan hanya Agen saja tetapi
lingkungan si penjamu juga dapat mempengaruhi timbulnya penyakit Frambusia seperti
sanitasi lingkungan yang buruk, kurangnya kesadaran masyrakat akan kebersihan diri,
kurangnya fasilitas air bersih, lingkungan yang padat penduduk, kurangnya fasilitas
kesehatan umum yang memadai dan kontak langsung dengan kulit penderita penyakit
frambusia dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini masih kurang karena ada
anggapan salah bahwa penyakit ini merupakan hal biasa dialami karena sifatnya yang
tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita dan status ekonomi penduduk yang sangat
rendah.
Sumber :