Anda di halaman 1dari 10

A.

Pengertian Etika
Etika adalah suatu pedoman berperilaku baik dan benar (perilaku etis dan tidak etis) yang
berlaku di masyarakat. (Ricky W.Grifin, RONALD J. EBERT,2006:58)

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti : kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta)
etika adalah “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Menurut Drs. O.P.
SIMORANGKIR "etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran
dan nilai yang baik.
Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan
yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya.
Etika adalah suatu study mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang
dilakukan seseorang. Keputusan etik adalah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika
bisnis kadang-kadang disebut pula etika manajemen ialah penerapan standar moral kedalam
kegiatan bisnis.

 Macam-Macam Etika

a. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta
apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika
deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku
manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat
disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu
masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara
etis.
b. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh
manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam
hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia
bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma
yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
B. Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan suatu aturan yang melandasi perilaku para pelaku bisnis dalam
berbisnis. Banyak perusahaan yang kurang sukses dalam berusaha dikarenakan kurang
mengindahkan etika bisnis terhadap pelaku-pelaku yang terkait.
C. Etika Dalam Berinteraksi
a. Interaksi dengan konsumen / pelanggan
Dalam aktifitasnya perusahaan harus memberikan layanan yang maksimal dan
menghindari kesalahan serta kecurangan. Sehingga antara produsen dan konsumen dapat
berhubungan dengan baik.
b. Interaksi dengan pesaing
Sebagai seorang pengusaha dalam kegiatan sehari-hari harus menjaga baik hubungannnya
dengan produsen lain. Diharapakan antar produsen tidak terjadi benturan-benturan
kepentingan antar keduanya. Contohnya, perebutan tenaga kerja atau manager professional oleh
pengusaha.
c. Interaksi dengan Lembaga-lembaga Keuangan
Hubungan ini berkaitan dengan penyusunan Laporan Finansial. Laporan ini harus disusun
secara baik dan benar sehingga tidak terjadi kecenderungan kearah penggelapan.
d. Interaksi dengan karyawan
Di dalam kegiatan sehari-hari perusahaan harus menjalin hubungan dengan karyawanya dengan
baik. Perusahaan memeberlakukan karyawanya dengan etika yang baik. Dalam memajukan
bisnisnya jangan sampai karyawan dijadikan sasaran dalam mencari keuntungan yang maksimal.
e. Interaksi dengan investor
Perusahaan harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para
investor. Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para investornya untuk mengambil
keputusan yang keliru. Oleh karena itu calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberi
informasi secar lengkap dan benar terhadap prospek perusahaan. Janganlah sampai terjadi adanya
manipulasi atau penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.
C. Manfaat Etika Bisnis
Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis adalah:
a) Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat dari
steakholder
b) Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan sewaktu berhadapan
dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin komplek
c) Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan reputasi
d) Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab soial dapat menambah
uang dalam bisnis mereka.
D. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
Menurut salah satu sumber yang penulis kutip ada lima prinsip etika bisnis menurut Keraf
(1994:71-75) diantaranya adalah :
a. Prinsip Otonomi.
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan kesadarannya
sendiri. Bertindak secara otonom mengandaikan adanya kebebasan mengambil keputusan dan
bertindak menurut keputusan itu. Otonomi juga mengandaikan adanya tanggung jawab. Dalam
dunia bisnis, tanggung jawab seseorang meliputi tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pemilik
perusahaan, konsumen, pemerintah, dan masyarakat.
b. Prinsip Kejujuran.
Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau kontrak, mutu barang atau
jasa yang ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena
masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.
c. Prinsip Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik.
Prinsip ini mengarahkan agar kita secara aktif dan maksimal berbuat baik atau
menguntungkan orang lain, dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal tidak melakukan
sesuatu yang merugikan orang lain atau mitra bisnis.
d. Prinsip Keadilan.
Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak seseorang di mana prestasi
dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya.
e. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri.
Prinsip ini mengarahkan agar kita memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin
diperlakukan dan tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin
diperlakukan.
E. Benturan dengan Kepentingan Masyarakat
Proses produksi suatu bisnis seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat
dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil).
Benturan ini kerap kali terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi( udara, air, limbah, suara
bahkan mental kejiwaan ), hal-hal bersifat normatif dilanggar, ketertiban yang kurang dan berbagai
hal lainnya.
Berikut adalah contoh dari tindakan tidak etis atau tidak legal dalam sebuah manajemen
perusahaan :

 Penggunaan obat-obatan terlarang


 Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
 Konflik Kepentingan
 Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
 Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
 Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
 Pemecatan tenaga kerja
 Polusi Lingkungan
 Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
 Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
 Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemegang kebijakan.
Untuk menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika
bisnis.

Berikut adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :


a) Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala berupa
adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan biaya
tambahan untung-rugi usaha.
b) Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanism pebisnis yang melibatkan
rasa,karsa,karya yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan
prinsip manejemen terbuka hubungan industrial pancasila, pengendalian mutu terpadu dengan
gugus kendali mutunya merupakan contoh penerapan manejemen yang berorientasi hubungan
kemanusian.

F. Pengertian Tanggung Jawab Sosial


Tanggung jawab sosial suatu bisnis atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
komitmen usaha untuk beroperasi secara legal dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan kualitas
kehidupan karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas dalam kerangka
mmewujudkan pembangunan berkelanjutan. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate social
responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya)
perusahaan adalah memilki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas, dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. (Afwan Hariri, Pengantar
Bisnis, 2009 : 34). Tanggung jawab sosial (Social Responbility) merupakan usaha suatu bisnis
menyeimbangkankan komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya yang
meliputi, bisnis lain, karyawan, investor, dan komunitas lokal. (Ricky W.Griffin, Bisnis, 2006 : 68)

G. Bentuk-Bentuk Tanggung Sosial


Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab social suatu bisnis yang dapat atau telah
dilakukan oleh beberapa pengusaha khususnya di Indonesia dapat kita sebutkan disini yaitu:

a. Pelaksanaan Hubungan Industrial (HI)


Kebanyakan pengusaha telah melaksanakan HIP dalam bentuk Kesempatan Kerja Bersama
(KKB). KKB merupakan sebuah pedoman tentang hubungan antara pengusaha dengan para
pekerja atau karyawan perusahaan yang biasanya dituangkan dalam sebuah buku. Dalam KKB
diadakan berbagai ketentuan tentang hak-hak serta kewajiban karyawan. Kewajiban karyawan
tentu saja sudah jelas yaitu melaksanakan tugas pekerjaan yang ditugaskannya bagi masing-masing
karyawan sesuai dengan jabatannya. Sedangkan hak-hak karyawan, meliputi: cuti, tunjangan hari
raya, dan pakaian kerja.

b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)


AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Dasar hukum AMDAL adalah PP No.27/ 1999
yang didukung oleh paket keputusan menteri lingkungan hidup tentang jenis usaha dan/ atau
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dan keputusan kepala BAPEDAL (Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan) tentang pedoman penentuan dampak besar dan penting.

Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan
pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Dengan
melalui studi AMDAL diharapkan usah dan / atau kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan
dan mengelola sumber daya alam secara efisien, meminimumkan dampak negatip dan
memaksimalkan dampak positip terhadap lingkungan hidup.

c. Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


Penerapan prinsip K3 telah banyak dilaksanakan oleh pengusaha. Guna menjalankan
praktik K3 tentu saja memerlukan banyak peralatan pelindung bagi para pekerja dalam
menjalankan pekerjaannya baik berupa topi pengaman, masker, dan sebagainya. Biasanya
perusahaan yang telah berhasil menjalankan proses produksinya dengan prinsip K3 akan
memperoleh penghargaan yang berupa ”ZEK3RO ACCIDENT”.

d. Sistem Bapak Angkut- Anak angkut


Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil atau menengah
sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada
pengusaha besar, oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.

Sebagian besar perusahaan berusaha untuk bertanggung jawab kepada pihak yang ber
kepentingan atas mereka, pertama-tama berfokus pada 5 kelompok utama, yaitu pelanggan,
karyawan, investor, pemasok, dan komunitas lokal. Kemudian mereka dapat memilih pihak
berkepentingan lainnya yang relevan atau penting bagi organisasinya dan mencoba memenuhi
kebutuhan dan pengharapan mereka. Di bawah ini beberapa bentuk tanggung jawab perusahaan
yaitu :

a. Tanggung jawab terhadap pelanggan


Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan mereka berusaha melayani pelanggannya
secara wajar dan jujur. Mereka juga mencari cara untuk menetapkan harga secara wajar,
menghargai garansi, memenuhi komitmen pengiriman pesanan dan mempertahankan kualitas
produk yang mereka jual.
b. Tanggung jawab terhadap karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab secara sosial terhadap pekerjaannya memperlakukan karyawan
dengan adil, menganggap pekerja sebagai tim, dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi mereka.
c. Tanggung jawab terhadap investor
Untuk mempertahankan sikap mental dan tanggung jawab sosial terhadap para investor, para
manager harus mengikuti prosedur akuntansi yang pantas, memberikan informasi yang tepat
kepada pihak berkepentingan mengenai kinerja keuangan perusahaan dan mengelola perusahaan
untuk melindungi hak-hak dan investasi para pemegang saham.
d. Tanggung jawab terhadap pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati, terkadang perusahaan besar
mudah untuk memanfaatkan pemasok dengan menentukan jadwal pengantaran yang tidak realistis
dan mengurangi margin laba denagan cara menekan harga serendah mungkin. Namun banyak
perusahaan yang mengakui pentingnya perjanjian persekutuan yang saling menguntungkan
dengan pemasoknya. Sehingga antara perusahaan dengan pemasok memiliki hubungan yang baik.
e. Tanggung jawab terhadap komunitas lokal atau masyarakat
Apabila lingkungan sekitar perusahaan tercemar dan tidak sehat, perusahaan dengan
sendirinya akan terkena dampaknya. Dampak tersebut bisa beruapa turunnya kondisi kesehatan
karyawan, ketidak hadiran karyawan yang akan mempengaruhi koperasi perusahaan dan
mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.
KESIMPULAN

a. Etika adalah suatu pedoman berperilaku baik dan benar (perilaku etis dan tidak etis) yang berlaku
di masyarakat.
b. Manfaat dari etika bisnis adalah
- Mendapatkan rasa hormat dari stakeholder,
- Memandu perusahaan suatu berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja
yang semakin kompleks,
- Terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan reputasi,
- Dapat menambah uang dalam bisnis.
c. Prinsip-prinsip etika bisnis terdiri dari:
- Prinsip Otonomi, sikap dan kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri.
- Prinsip Kejujuran, meliputi syarat-syarat perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang
ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena masih
banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.
- Prinsip Keadilan, Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak seseorang di
mana prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya.
- Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri, prinsip ini mengarahkan agar kita memperlakukan seseorang
sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita
tidak ingin diperlakukan.
d. Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis adalah sebagai berikut:
- Pelaksanaan hubungan industrial (HI),
- Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL),
- Penerapan Prinsip Kesehatan dan Penerapan Keselamatan Kerja (K3),
- Sistem Bapak Angkut-anak angkut,
e. Beberapa bentuk tanggung jawab perusahaan yaitu, tanggung jawab terhadap pelanggan, terhadap
karyawan, terhadap investor, terhadap pemasok, dan terhadap komunitas lokal atau masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

(https://masrinbnk.blogspot.com/2017/03/makalah-tanggung-jawab-sosial-suatu.html)
Diakses 24 September 2019
Griffin, W. Ricky dan Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis edisi Kedelapan.
ETIKA BISNIS
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

Oleh:
A.A. Rika Prahastiwi 1807511128
Putu Gede Eka Putra Sesana 1807511129
Made Bagus Suryadinata 1807511130

PROGRAM S1 EKONOMI PEMBANGUNAN REGULER DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019

Anda mungkin juga menyukai