Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

Halaman judul

Lembar Persetujuan

Kata pengantar ..........................................................................................

Daftar Isi ....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................

1.1. Latar Belakang ..................................................................

1.2. Tujuan ...............................................................................

1.3. Manfaat .............................................................................

1.4. Waktu dan Tempat ............................................................

BAB II TINJAUAN TEORI ...............................................................

2.1. Definisi .............................................................................

2.2. Etiologi ..............................................................................

2.3. Patofisiologi ......................................................................

2.4. Diagnosis ...........................................................................

2.5. Penatalaksanaan ................................................................

BAB III TINJAUAN KASUS ...............................................................

BAB IV PENUTUP ...............................................................................

4.1. Kesimpulan .......................................................................


iii

4.2. Saran ..................................................................................

Daftar Pustaka

Lampiran

iii
16

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. R USIA 9 TAHUN Dengan DEMAM

TIPOID DI RSIA MUTIARA AINI

Tanggal Masuk : 21-05-2019 Jam : 10.00

Tanggal Pengkajian : 21-05-2019 Jam : 11.05

No. Rekam Medik : 02-02-92

I. PENGUMPULAN DATA

a. Identitas/ Biodata

Klien Keluarga

Nama : An. R Ny. S

Umur : 9 Tahun 33 Tahun

Suku/Bangsa : Batak Batak

Agama : Kristen Kristen

Pendidikan : SD SMA

Pekerjaan : Pelajar Ibu Rumah Tangga

Alamat : Perum Fanindo Blok N Perum Fanindo Blok

No. 9 N No.9

No. Telp : 081270276820

Hubungan Dengan Klien : Ibu Kandung

16
17

b. Anamnesa (Data Subjektif)

1. Alasan Datang

Ibu mengatakan anaknya demam sudah 3 hari dan muntah 2 kali

2. Riwayat Kesehatan

a) Riwayat Kesehatan saat ini :

1) Keluhan utama : ibu mengatakan anaknya demam

sudah 5 hari, anak tampak lesu, sering mengeluh pusing,

dan muntah dengan frekuensi ±10 kali dalam sehari. Isi

muntahan berupa apa yang dimakan dan diminum anak.

Nafsu makan menurun. Buang air kecil seperti biasa tidak

ada rasa sakit saat buang air kecil, berwarna kuning jernih.

Sudah 3 hari anak tidak buang air besar.

2) Timbulnya Keluhan : ( ) mendadak () bertahap

3) Lamanya : 3 hari

4) Upaya Mengatasi : Pasien dipasangkan infus dengan

cairan RL (Ringer Laktat) 15 tpm untuk mengganti cairan

hilang karena dehidrasi dan untuk diberikan obat melalui

bolus. Dilakukan skin test antibiotik ceftriaxone IC pada an.R

untuk mengetahui apakah ada alergi terhadap antibiotik yang

diberikan. Kemudian diberikan obat ondancentron 2 mg

melalui bolus untuk mencegah mual dan muntah.


18

b) Riwayat kesehatan masa lalu

1) Riwayat imunisasi : Ibu tidak ingat

2) Riwayat alergi (obat, makanan,binatang, lingkungan) :

Tidak ada

3) Riwayat dirumah sakit (waktu, tempat, alasan, dan

lamanya) : Tidak pernah masuk RS

4) Riwayat pemakaian obat : Tidak ada

c) Riwayat Kesehatan Keluraga

Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga

3. Riwayat Sosial

a) Yang mengasuh ( Jika Klien Anak-anak ) : Ny. S

b) Hubungan dengan anggota keluarga : Ibu kandung

c) Hubungan dengan teman sebaya : Bermain dengan teman-

temannya sepulang sekolah

d) Kondisi lingkungan rumah : Sebuah rumah yang terbuat dari

batu bata, ventilasi dan pencahayaan cukup.

4. Pola Kebiasaan Sehari-hari

a) Pola Nutrisi

Sebelum Sakit Saat Sakit


Makan 3 x sehari 2 x sehari
Menu Nasi dan Lauk Bubur
Minum 7-8 gelas sehari 5-4 gelas sehari
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada
19

b) Pola Istirahat

Sebelum Sakit Saat Sakit


Tidur Siang 2 Jam 1 Jam
Keluhan Tidak ada Susah tidur
Tidur Malam 8 Jam 5 Jam
Keluhan Tidak ada Susah tidur

c) Pola Kebersihan Diri/ Personal Hygiene

Sebelum Sakit Saat Sakit


Mandi 2 x sehari 1 x sehari
Keramas 3 x seminggu 2 x seminggu
Gosok Gigi 2 x sehari 2 x sehari
Setiap kali basah
Ganti Baju Sehabis mandi
atau kotor
Ganti Pakaian Setiap kali basah
Sehabis mandi
Dalam atau kotor

d) Pola Eliminasi

Sebelum Sakit Saat Sakit


Konsistensi Lunak Belum ada BAB
Frekuensi 1 x sehari Belum ada BAB
B.A.B
Warna Kuning Belum ada BAB
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Frekuensi 3-4 x sehari 2-3 x sehari
B.A.K Warna Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada

5. Perilaku Kesehatan

a) Merokok : ( ) Ya () Tidak

Frekuensi :-

Jumlah :-

Lama Pemakaian : -
20

b) Minuman keras : ( ) Ya () Tidak

Frekuensi :-

Jumlah :-

Lama Pemakaian : -

c) Ketergantungn obat : ( ) Ya () Tidak

Frekuensi :-

Jumlah :-

Lama Pemakaian :-

c. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)

1. Kesadaran Umum : composmentis,

GCS ( E:4, V:5, M:6)

Keadaan Emosional : pasien tampak lemah

2. Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 100/60 mmHg

Suhu : 39,6 °C, Aksila

Nadi : 114 x/menit, Teratur

Pernapasan : 23 x/menit, Teratur

3. Antropometri

Berat Badan : 27 Kg

Tinggi Badan : 114 Cm


21

4. Pemeriksaan Fisik

Kepala : Inspeksi : rambut berwarna hitam, tidak ada

kotorn atau ketombe, tidak ada lesi.

Palpasi : tidak ada lesi, tidak ada benjolan.

Muka : Inspeksi : pucat

Palpasi : tidak dilakukan

Hidung : Inspeksi : tidak ada polip, bersih.

Palpasi : tidak dilakukan

Mulut : Inspeksi : mukosa bibir kering, gigi kotor dan

terdapat caries gigi, lidah kotor.

Palpasi : tidak ada stomatitis

Telinga : Inspeksi : tidak ada serumen

Palpasi : tidak terasa nyeri

Leher : Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar

thyroid

Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada lesi.

Dada : Inspeksi : simetris

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Auskutasi : bunyi napas vesikuler

Abdomen : Inspeksi : bentuk simetris, ukuran normal,

tidak ada lesi tidak ada terdapat

luka bekas operasi tidak tampak

ascites.
22

Palpasi : terdapat nyeri tekan skala 3

Auskultasi : peristaltik usus > 30 kali/menit

Perkusi : timpani

Kandung Kemih : Inspeksi : tidak ada kelainan

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Genitalia Luar : Inspeksi : tidak dilakukan

Palpasi : tidak dilakukan

Anus : Inspeksi : tidak dilakukan

Ekstremitas :

 Atas : akral terasa hangat, tangan kiri terpasang infus

(kaen 3B 15 tpm mikro)

 Bawah: telapak kaki terasa dingin

5. Pemeriksaan Penunjang :

Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal


1. Laboratorium (Spesimen) a. Darah
a. Darah -Leukosi : 34.100 /ul 5000-11000 /ul

b. Urine -Trombosit : 732.000 150.000-500.000 /ul


21-05-2019 /ul
c. Feses -Eritrosit : 3,1 juta/ul 4-5 juta/ul
-Paratyphi : Titer
d. Sputum
1/160 Titer 0-1/80
e. Dll
2. Radiologi
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
3. USG
4. Lain-lain Tidak dilakukan Tidak dilakukan
23

II. INTERPRETASI DATA DASAR

Diagnosa : An. R usia 9 tahun dengan demam thypoid

Dasar : -Demam ± 5 hari panas naik turun, sakit perut,

muntah, dan uji widal : 1/160

Masalah : 1. Suhu tubuh meningkat

2. Muntah ± 10 kali dalam sehari

3. Defisit volume cairan/ kekurangan cairan dalam tubuh

4. Perut terasa nyeri

5. Berkurangnya nafsu makan

6. Tidak BAB ± 5 hari

7. Sulit tidur

Kebutuhan : 1. Memasang infus IVFD 15 tts/i makrodrip dan

memberi obat paracetamol untuk menurunkan

suhutubuh anak kemudian anjurkan orangtua atau

keluarga untuk memberikan kompres hangat dan

menggunakan baju yang tipis dan selimut.

2. Memberikan obat ondancentrone 2 mg untuk

mencegah mual dan muntah serta anjurkan orangtua

memberikan makan dengan teknik porsi kecil tetapi

sering kolaborasi tim gizi.

3. Memberikan cairan infus kaen 3B 15 tts/i makrodrip

untuk indikasi kehilangan cairan tubuh dan anjurkan

anak banyak minum air putih.


24

4. Memberikan obat ranitidine 2 mg untuk mengobati

sakit perut pada anak.

5. Anjurkan orangtua atau keluarga untuk memberikan

makanan yang disukai oleh anak yang tidak

melanggar aturan atau kontraindikasi dengan

penyakit.

6. Berikan makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein

serta makanan dan minuman yang tidak pedas juga

tidak mengandung zat-zat yang dapat merangsang

nyeri usus.

7. Atur posisi pasien senyaman mungkin dan lingkungan

yang tenang.

8. Anjurkan dan ajarkan pasien untuk teknik distraksi

nyeri (misal : dengan main games atau nonton

youtube) dan teknik relaksasi nyeri.

III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

 Thypoid Toksik sampai ke cerebral

 Syok hipovolemik

IV. TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI

Merawat dan mengobati penderita dengan kegiatan-kegiatan; pemberian

antibiotik, perawatan umum, pemberian nutrisi serta pengobatan dan

tindakan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk komplikasi yang

terjadi.
25

V. PERENCANAAN

1. Memasang infus IVFD 15 tts/i makrodrip dan memberi

obat paracetamol untuk menurunkan suhu tubuh anak

kemudian anjurkan orangtua atau keluarga untuk memberikan

kompres hangat dan menggunakan baju yang tipis.

2. Memberikan obat ondancentrone 2 mg untuk mencegah mual dan

muntah serta anjurkan orangtua memberikan makan dengan teknik

porsi kecil tetapi sering.

3. Memberikan cairan infus kaen 3B 15 tts/i makrodrip untuk indikasi

kehilangan cairan tubuh dan anjurkan anak banyak minum air putih.

4. Memberikan obat ranitidine 20 mg untuk mengobati sakit perut pada

anak.

5. Anjurkan orangtua atau keluarga untuk memberikan makanan yang

disukai oleh anak yang tidak melanggar aturan.

6. Berikan makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein serta makanan

dan minuman yang tidak pedas juga tidak mengandung zat-zat yang

dapat merangsang nyeri usus.

7. Atur posisi pasien senyaman mungkin dan lingkungan yang tenang.

8. Anjurkan dan ajarkan pasien untuk teknik distraksi nyeri (misal :

dengan main games atau nonton youtube) dan teknik relaksasi nyeri.
26

VI. PELAKSANAAN

1. Memonitor pemberian cairan melalui intravena setiap jam.

Tanggal : 21/05/2019

Jam : 11.30 WIB : memberikan cairan infus kaen 3B 15 tts/i

makrodrip.

Tanggal : 22/05/2019

Jam : 20.30 WIB : mengganti cairan infus kaen 3B 15 tts/i

makrodrip.

Tanggal : 23/05/2019

Jam : 18.30 WIB : mengganti cairan infus kaen 3B 15 tts/i

makrodrip.

1. Monitoring makan dan minum peroral

Tanggal : 22/05/2019

Jam : 17.00 WIB : memberikan makanan nasi+lauk (sayur,

ikan, dan tempe) + buah pisang , habis 3

sendok makan dan 1 gelas air putih, habis

½ gelas.

Tanggal : 23/05/2019

Jam : 17.00 WIB : memberikan makanan nasi+lauk (sayur,

ikan, dan tahu)+buah pisang , habis ½

porsi dan 1 gelas air putih, habis 1 gelas.


27

2. Mengobservasi tanda-tanda vital (suhu tubuh, nadi, dan pernafasan)

paling sedikit setiap dua jam disertai meninjau keluhan pasien.

Tanggal : 21/05/2019

Jam : 11.15 WIB : Suhu = 39,6 °C, Aksila

Nadi = 114 x/menit, Teratur

Pernapasan = 23 x/menit, Teratur


Tanggal : 22/05/2019

Jam : 19.00 WIB : Suhu = 37,8 °C, Aksila

Nadi = 110 x/menit, Teratur

Pernapasan = 20 x/menit, Teratur

Tanggal : 23/05/2019

Jam : 19.00 WIB : Suhu = 37,3 °C, Aksila

Nadi = 115 x/menit, Teratur

Pernapasan = 22 x/menit, Teratur


3. Memberikan obat antibiotik ceftriaxone 500 mg/iv

Tanggal : 21/05/2019

Jam : 11.45 WIB : memberikan antibiotik ceftriaxone 500

mg/iv

4. Melibatkan peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar anak,

seperti memberikan makan porsi kecil tetapi sering.

Tanggal : 22/05/2019

Jam : 18.00 WIB : pasien sering makan buah.


28

Tanggal : 23/05/2019

Jam : 20.00 WIB : pasien sering makan buah.

5. Menganjurkan anak banyak minum air putih.

Tanggal : 22/05/2019

Jam : 18.05 WIB : pasien minum ± 200 cc

Tanggal : 23/05/2019

Jam : 20.05 WIB : pasien minum ± 300 cc

6. Menjaga kebersihan pribadi, seperti kebersihan mulut.

Tanggal : 22/05/2019

Jam : 16.00 WIB : pasien mengganti baju bila kotor

Tanggal : 23/05/2019

Jam : 16.00 WIB : pasien mengganti baju bila kotor

7. Memberikan kompres air hangat kepada anak dan memakaikan baju

yang tipis dan menyerap keringat.

Tanggal : 22/05/2019

Jam : 20.00 WIB : memberitahu orangtua/keluarga untuk

memberikan kompres hangat pada

dahi,axilla, dan leher pasien.

Tanggal : 23/05/2019

Jam : 19.00 WIB : memberitahu orangtua/keluarga untuk

memberikan kompres hangat pada

dahi,axilla, dan leher pasien.


29

VII. EVALUASI

Sesuai dengan intervensi yang telah dilakukan pada hari ke-4 hasil

pengkajian pada An. R adalah sebagai berikut :

S : An. R mengatakan tidak muntah lagi, sakit perut berkurang,

sudah ada BAB dan nafsu makan meningkat.

O : 1. Kesadaran Umum : composmentis,

GCS ( E:4, V:5, M:6)

2. Tanda-tanda Vital :
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg

 Suhu : 36,5°C, Aksila

 Nadi : 112 x/menit, Teratur

 Pernapasan : 22 x/menit, Teratur

3. Antropometri

Berat Badan : 27 Kg

Tinggi Badan : 114 Cm

4. Pemeriksaan Fisik

Mulut : Inspeksi : mukosa bibir tidak kering

Palpasi : tidak ada stomatitis

Abdomen : Inspeksi : bentuk simetris, ukuran normal,

tidak ada lesi.

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan skala 0

Auskultasi : peristaltik usus 20 kali/menit


30

Perkusi : timpani

Ekstremitas :

- Atas : akral tidak terasa hangat, infus pada tangan kiri

dilepas

- Bawah : telapak kaki tidak terasa dingin

5. Pemeriksaan Penunjang

Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal


1. Laboratorium (Spesimen) a. Darah
a. Darah -Leukosi : 9000 /ul 5000-11000 /ul

b. Urine -Trombosit : 450.000 150.000-500.000 /ul


21-05-2019 /ul
c. Feses -Eritrosit : 3,0 juta/ul 4-5 juta/ul
-Paratyphi : Titer
d. Sputum
1/60 Titer 0-1/80
e. Dll
2. Radiologi
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
3. USG
4. Lain-lain Tidak dilakukan Tidak dilakukan

A : An. R usia 9 tahun dengan deman thypoid berdasarkan data objektif

masalah sudah teratasi.

P : dokter mengatakan kepada orangtua pasien, bahwa anaknya

diperbolehkan pulang dan beristirahat dirumah karena keadaan

pasien sudah membaik namun tetap melakukan pengobatan rawat

jalan atau kontrol, diberikan obat terapi oral untuk dirumah. Sebelum

pulang, infus pada An. R dilepas kemudian meminta

orangtua/keluarga untuk mengurus administrasi dan mengambil obat

di apotek.
31

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1) Pada pengkajian secara umum ditemukan kendala yang berarti, pada An.

R usia 9 tahun dengan demam suhu tubuh 39,6°C, akral hangat, muntah,

sakit perut dan tidak BAB ±5 hari.

2) Setelah dilakukan pemeriksaan objektif dan pemeriksaan penunjang

diagnosa pada An. R adalah demam thypoid berhubungan dengan uji

widal positif titer 1/160.

3) Intervensi yang diberikan kepada pasien yaitu anjurkan untuk

menggunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat, mengkaji pola

makan pasien yaitu memberikan makanan yang tinggi kalori dan tinggi

protein serta makanan dan minuman yang tidak pedas juga tidak

mengandung zat-zat yang dapat merangsang nyeri usus, anjurkan pasien

makan sedikit tapi sering, beri pengetahuan tentang personal hygine, atur

posisi pasien yang nyaman.

4) Melakukan implementasi selama 4x24 jam penulis bekerjasama dengan

melibatkan keluarga dan perawat rawat inap serta dokter spesialis anak.

Implementasi yang penulis lakukan secara langsung pada pasien yaitu

membantu perawat memasang infus kepada pasien, memantau TTV (suhu

tubuh, nadi, dan pernafasan) minimal setiap dua jam, dan memberikan

terapi antibiotik.
32

5) Pada evaluasi didapatkan perkembangan kondisi pasien mengingat

penyakit pasien yang membutuhkan perawatan yang optimal. Pada hari ke

empat masalah demam thypoid sudah teratasi.

1.2 Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada An. R dengan demam

thypoid di ruang jamrud 1 RSIA Mutiara Aini, ada beberapa saran yang

penulis berikan dengan harapan saran tersebut dapat menjadi masukan yag

baik diantaranya kepada :

1. Rumah Sakit

Agar RSIA Mutiara Aini lebih memaksimalkan lagi obat-obatan dan alat-

alat kesehatan dengan selalu mengadakan pembaharuan dan penambahan

sarana dan pra sarana untuk menunjang kualitas rumah sakit.

2. Pasien dan keluarga

Diharapkan keluarga selalu berpaparan langsung dengan pasien untuk

mengawasi dan memantau menghindari faktor – faktor pencetus yang

dapat membuat penyakit demam typhoid pada pasien kambuh dan

keluarga diharapkan mampu mampu melanjutkan perawatan dirumah

dengan baik.

3. Tenaga Kesehatan

Agar dapat mempertimbangkan pemberian antibiotik yang rasional pada

pasien demam tifoid.

4. Penulis
33

Diharapkan penulis lebih baik lagi dalam memberikan asuhan walau dari

tindakan dapat terlaksana semua tetapi dalam melakukan tindakan

mungkin masih ada yang kurang.


34

DAFTAR PUSTAKA

Butler T., 2011, Treatment of Typhoid Fever in the 21st Century:

Promises and Shortcomings, Department of Microbiology and

Immunology, 17 (7), 959963.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006, Pedoman

Pengendalian Demam Tifoid. Menteri Kesehatan Repubik

Indonesia, Jakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Pedoman

penggunaan antibiotik, Kemenkes RI, Jakarta

Komite Medik RSUD Sukoharjo, 2014, Clinical Pathways,

Sukoharjo. Departemen Kesehatan RI.

Lucida H., Trisnawati R., Suardi M., 2011, Analisis Aspek

Farmakokinetika Klinik Pasien Gagal Ginjal Pada Irna Penyakit

Dalam RSUP DR M. Djamil Padang, Jurnal Sains dan Teknologi

Farmasi, Vol. 16, No.2, halaman 144155.

Medita AN., 2015, Studi penggunaan antibiotik pada penderita

demam tifoid di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji


35

Makassar periode Januari-Agustus 2015, Skripsi. Fakultas

Kedokteran Universitas Hassanudin, Makassar

Nelwan R.H.H., 2012, Tata Laksana Terkini Demam Tifoid,

Continuing Medical Education, CDK-192/Vol. 39, no 4, halaman

248-249.

Rampengan N.H., 2013, Antibiotik Terapi Demam Tifoid Tanpa

Komplikasi pada Anak, Sari Pediatri, Vol. 14, No. 5, halaman

271-272.

Saputri, Ika S.P.A, 2015, Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien

demam tifoid anak di instalasi rawat inap RSAU Adi Soemarmo,

Skripsi , Fakultas Farmasi,Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Wicaksono, B., 2015, Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien

Anak Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr.

Sayidiman Magetan tahun 2014, Skripsi , Fakultas

Farmasi,Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widagdo, 2011, Masalah Dan Tata Laksana Penyakit Infeksi Pada

Anak, Sagung Seto, Jakarta


36

Widoyono, 2012, Penyakit Tropis, Jakarta, Erlangga, hal 14-17.

WHO, 2003. Background document : The diagnosis, treatment and

prevention of typhoid fever. World Health Organization. Volume

3.7.

World Health Organization, 2015, Typhoid Fever, terdapat di :

http://www.who.int/topics/typhoid_fever/en/ [diakses pada 9 Juni

2016

Anda mungkin juga menyukai