Anda di halaman 1dari 11

TANAMAN HIAS LIDAH BUAYA DAN MELATI CINA

PAPER

Ananda Kelaba Kinanti Pakpahan 150301125


Maratondhy Al Fahmi 170301143
Deni Andani 180301156
Melsa Susnalim 180301157
Muhammad Syahputra 180301158
Ahmad Syarief 180301160
Olivia Lucky F. Barus 180301162
Landong Simarmata 180301163
Agroteknologi 3

DASAR HORTIKULTURA

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga paper “Pemeliharaan Tanaman Hortikultura”

dapat selesai tepat pada waktunya.

Paper ini berisi tentang langkah- langkah dalam pemeliharaan tanaman

hortikultura seperti tanaman hias. Paper ini diharapkan dapat memberikan dan

meningkatkan wawasan pembaca tentang ternak kambing dan budidayanya

sehingga makalah ini dapat digunakan sebagai sumber bacaan bagi pembaca.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

makalah ini sehingga penulis berharap ada kritik dan saran dari pembaca untuk

perbaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, September 2019

Penulis
PENDAHULUAN

Usaha agribisnis mampu memberikan pendapatan tunai bagi masyarakat

dengan nilai jualnya yang tinggi, tersedianya sumberdaya lahan dan teknologi, serta

potensi serapan pasar dalam negeri dan internasional yang meningkat. Ketersediaan

sumberdaya hayati berupa jenis tanaman dan sumberdaya lahan, apabila dikelola

optimal akan menjadi kegiatan ekonomi yang bermanfaat untuk penanggulangan

kemiskinan (Winarti, 2007).

Dalam pengembangan agribisnis hortikultura secara keseluruhan, usaha

produksi yang berkaitan dengan pilihan varietas dan pilihan jenis komoditas

masing-masing memiliki peluang ekonomi yang besar, tergantung dari lokasi,

segmen target konsumen, ketersediaan sumberdaya dan kemampuan modal dari

pelaku usaha. Salah satu komoditi yang berprospek (Zulfita, 2012).

Lidah buaya merupakan sejenis tumbuhan yang telah dikenal sejak beberapa

ribu tahun yang lalu dan dipakai sebagai obat penyubur rambut, penyembuh luka,

dan juga sebagai perawatan kulit. tumbuhan ini bisa kita ditemukan dengan

gampang di lokasi kering di afrika. lidah buaya memiliki nama latin aloe vera atau

aloe barbadensis milleer (Pullet, 2006)

Melati dikenal dengan beberapa nama di berbagai daerah antara lain yaitu

Jasminum sambac Ait. sebagai nama ilmiah, malati (Sunda); melati, menur

(Jawa); malur, merul (Batak); puti, bunga manor (Ambon); maluru (Makasar)

dan nama asing yaitu jasmine (Inggris); mo li hua (Cina) (Hieronymus, 2013).

Melati (Jasminum sambac Ait.) diduga berasal dari India, melati putih

pertama kali dibudidayakan di Inggris pada tahun 1665. Terdapat 200 jenis melati

yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani dan baru sekitar 9 jenis melati yang
umum dibudidayakan yaitu melati hutan (J. multiflorum), melati raja (J. rex),

melati cablanca (J. officinale), J. revotulum, J. mensy, J. parkery, melati australia

(J. simplicifolium), melati hibrida dan melati (J. sambac) (Rukmana, 1997).

TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik Lidah Buaya

Lidah buaya ciri-cirinya biasa hidup di tempat yang memiliki suhu panas

atau baiasa di tanam di dalam pot ataupun di pekarang rumah untuk dijadikan

tanaman hias. daunnya agak runcing berupa taji, tidak tipis, getas, pinggirnya

bergerigi/ berduri kecil, permukaannya berbintik-bintik, panjangnya mencapai 15-

36 cm, lebar 2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya mencapai 60-90 cm, bunga

berwarna kuning kemerahan ( jingga ), banyak di afrika sisi utara, hindia barat.

Batang tanaman aloe vera berbatang pendek. Batangnya tak terlihat di

karenakan tertutup oleh daun-daun yang rapat dan beberapa terbenam dlm tanah.

melewati batang ini dapat nampak tunas-tunas yang setelah itu jadikan anakan. aloe

vera yang bertangkai panjang juga nampak dari batang melewati celah-celah atau

ketiak daun. Batang aloe vera juga bisa disetek utk perbanyakan tanaman.

peremajaan tanaman ini dikerjakan memangkas habis daun dan batangnya.daun

tanaman aloe vera berupa pita dengan helaian yang memanjang.

Daunnya berdaging tidak tipis, tak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan,

bersifaat sukulen ( banyak memiliki kandungan air ) dan banyak memiliki

kandungan getah atau lendir ( gel ) sbg bahan baku obat. tanaman lidah buaya tahan

pada kekeringan di karenakan didalam daun banyak tersimpan cadangan air yang
bisa digunakan pada saat kekurangan air. wujud daunnya mirip pedang dengan

ujungnya meruncing, permukaan daunnya dilapisi oleh lilin, dengan duri lemas

dipinggirnya. panjang daun bisa meraih 50 – 75 cm, dengan berat 0, 5 kg – 1 kg,

daun melingkar rapat di sekitar batang bersaf-saf.

Bunga bunga aloe vera berwarna kuning atau kemerahan berbentuk pipa

yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. bunga memiliki ukuran kecil, tersusun

dalam rencanaian berupa tandan, dan panjangnya dapat meraih 1 mtr.. bunga

umumnya nampak apabila ditanam di pegunungan. d. akar akar tanaman aloe vera

berbentuk akar serabut yang pendek dan ada di permukaan tanah. panjang akar

berkisar pada 50 – 100 cm. untuk pertumbuhannya tanaman menginginkan tanah

yang subur dan gembur dibagian atasnya.

Karakteristik Melati Cina

Melati merupakan tanaman perdu, berbatang tegak merayap, hidup

menahun. Melati tumbuh baik di iklim panas tropik, kondisi tanah ringan, porus,

berpasir sampai agak liat. Bunga melati berukuran kecil, umumnya berwarna putih,

petala (mahkota bunga) selapis atau bertumpuk. Daun bentuk membulat.

Batangnya masih digolongkan sebagai semak karena batang yang berkayu

dan tingginya tak lebih dari 5 meter. Di bagian daunya, melati termasuk jenis
majemuk menirip, artinya bahwa anak daunya terbagi dalam dua sisi yaitu kanan

dan kiri ibu tangkai (mirip seperti sirip ikan). Umumnya daun tersebut hanya

memiliki satu tangkai maupun satu helai saja, berbentuk setengah lingkaran serta

bagian ujung sedikit meruncing. Permuakaan daunya juga tampak mengerut

layaknya daun jambu biji dimana mengikuti banguan daun sehingga terkesan agak

melengkung.

Beralih ke bagian paling penting yaitu bunganya, seperti yang kamu lihat

walau berukuran kecil tapi susunannya begitu indah. Berhadap – hadapan satu sama

lain, bagian tersebut seolah menjadi tak terpisahkan. Apalagi adanya daun

pelindung pada ujung anak bunga akan selalu mempertahankan keelokan bunga

melati.

Komponen – kompenen di dalam Bunga Melati pastinya kamu sudah

mengetahuinya bukan? terdiri dari kepala sari, tangkai, kotak sari, dan sebuk sari

serta alat kelamin betina di area kepala putik. Namun alat itu tidak mampu

produktif, oleh karenanya tak bisa menghasilkan buah.

Pemeliharaan Lidah Buaya

1. Pembibitan dan Penanaman

Pembibitan tanaman lidah buaya dapat dilakukan dengan cara vegetatif

yakni dengan cara mengambil anakan yang masih melekat pada induk. Cara

mengambilnya bisa dilakukan dengan cara mencongkel dan memisahkan anak

tanaman tersebut dari induknya. Ketika memisahkan bibit ambil sampai akarnya

dan jangan sampai akarnya putus. Tanaman tersebut kemudian di tanam pada media

tanam pot/polybag.
2. Perawatan Lidah Buaya

3. Pemupukan

4. Pemupukan tanaman ini biasanya dilakukan saat tanaman berimur 3-4 bulan dan

setelah selesai masa panen. Kamu bisa menggunakan pupuk jenis urea, TSP dan

KCL dengan dosis 1:1:1/2. Untuk banyaknya pupuk menyesuaikan besarnya

pot/polybag.

5. Pembumbunan dan Penyobekan

Ketika tanaman lidah buaya berumur 3 bulan lakukan pembumbunan

dengan cara meninggikan pemadatan tanah yang ada di sekeliling batang tanaman.

Hal ini dilakukan untuk memperkokoh tanaman dan juga menggemburkan tanah

sehingga tanaman bisa dengan mudah menyerap makanan. Untuk lidah buaya yang

ditanam di lahan pada saat proses ini biasanya dilakukan juga pengendalian gulma.

Pada proses ini harus melakukan penyobekan pada tanaman yakni

memisahkan tanaman lidah buaya yang memiliki banyak anakan, selain untuk

memastikan tanaman lidah buaya mendapatkan asupan makanan yang cukup.

Selain itu anakan yang dipisahkan bisa dijadikan bibit untuk ditanam kembali di

lahan yang berbeda.

6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama yang menyerang tanaman lidah buaya yang ditanam di dalam polybag

adalah hama ulat. Kamu bisa mengendalikan hama ini dengan cara menyemprotkan

insektisida. Sedangkan untuk penyakit yang menyerang seperti golongan jamur


seperti Fusarium Sp yang bisa membusukan pangkal batang dan pangkal

daun.menggunakan fungisida dengan bahan aktif captafol, dazomete atau benomyl.

B. Pemeliharaan Melati Cina

1. Pembibitan dan Penanaman

Sebelum penanaman, bibit diadaptasikan disekitar area kebun. Siram bibit

melati cina pada media tanam dan akar akarnya. Penentuan jarak tanam yang pada

umumnya 1m x 1,5m. Dalam satu lubang tanam,diletakkan satu bibit melati cina.

Tanah pada pangkal bibit dipadatkan agar tidak terjadi kontak langsung antara air

tanah dan akar melati cina.

2. Pemupukan

Dilakukan pemupukan dengan menggunkan 2 gr pupuk KCl dan 3 gr pupuk TSP.

Pengendalian Hama dan Penyakit, Penyemprotan dilakukan dengan sprayer untuk

areal yang tidak terlalu luas dan menggunakan mesin bertenaga diesel bila luas

lahan ribuan hektar. Penyemprotan dilakukan pagi dan sore hari tergantung

kebutuhan dan kondisi cuaca.

KESIMPULAN

1. Usaha agribisnis mampu memberikan pendapatan tunai bagi masyarakat dengan

nilai jualnya yang tinggi, tersedianya sumberdaya lahan dan teknologi, serta

potensi serapan pasar dalam negeri dan internasional yang meningkat.


2. Lidah buaya ciri-cirinya biasa hidup di tempat yang memiliki suhu panas atau

baiasa di tanam di dalam pot ataupun di pekarang rumah untuk dijadikan tanaman

hias.

3. Melati merupakan tanaman perdu, berbatang tegak merayap, hidup menahun.

Melati tumbuh baik di iklim panas tropik, kondisi tanah ringan, porus, berpasir

sampai agak liat. Bunga melati berukuran kecil, umumnya berwarna putih, petala

(mahkota bunga) selapis atau bertumpuk. Daun bentuk membulat.

4. Pemeliharaan Lidah Buaya dan Melati Cina Pembibitan dan Penanaman,

Perawatan Lidah Buaya, Pemupukan, Pembumbunan dan Penyobekan,

Pengendalian Hama dan Penyakit

DAFTAR PUSTAKA.

Hieronymus, M. 2013. Tanaman Hortikultura. Yogyakarta : Kanisius.

Rukmana. 1997. Budidaya Tanaman Melati Cina. Jakarta : Universitas Indonesia.

Pullet. 2006. Biologi. New York : CRC Press.


Winarti,A. 2007. Pemeliharaan Tanaman Hias Secara Terpadu. Bogor:IPB Press.

Zulfita,D. 2012. Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Lidah

Buaya. Malang : Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai