Anda di halaman 1dari 3

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM DAN EKSPERIMEN

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA


MATA PELAJARAN FISIKA
LEARNING MEDIA BASED ON PRACTICUM AND EXPERIMENT AS AN
EFFORTS TO IMPROVE UNDERSTANDING OF CONCEPT IN PHYSICAL
LEARNING

Achmad Ramadhan

Jurusan pendidikan fisika, STKIP AL HIKMAH , Jl. Kebonsari Elveka 5 Surabaya.

ABSTRAK
Pembelajaran fisika merupakan suatu proses pembelajaran yang menekankan pada gejala-gejala alam
beserta hubungannya antar gejala tersebut, sehingga dalam proses pembelajaran fisika tidak hanya
menekankan pada segi kognitif saja, melainkan juga meliputi sikap, proses, produk dan aplikasi yang
harus dilakukan secara menyeluruh. Pembelajaran fisika memerlukan suatu keterampilan dalam
mengkaitkan antar konsep dan penggalian bukti. Perlunya media pembelajaran berbasis praktikum dan
eksperimen sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar diperlukan guru untuk membantu penyampaian
materi secara mendalam agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan dengan baik dan benar.
Disamping kebutuhan akan penanaman konsep melalui media pembelajaran berbasis praktikum dan
eksperimen, seorang guru juga memiliki tantangan berupa ketersediaan waktum target materi yang harus
diselesaikan, serta ketersediaan media yang diperlukan.
Kata kunci: media pembelajaran fisika; praktikum; laboratorium fisika

ABSTRACT
Physics learning is a learning process that emphasizes natural phenomena and their relationship between
phenomena, so that the physics learning process does not only emphasize cognitive aspects, but also
includes attitudes, processes, products and applications that must be carried out as a whole. Physics
learning requires a skill in linking concepts and exploring evidence. The need for practical and
experimental-based learning media to support teaching and learning activities is needed by the teacher to
help deliver the material in depth so that students can understand the material presented properly and
correctly. In addition to the need for inculcation of concepts through practical and experimental-based
learning media, a teacher also has challenges in the form of the availability of time target material that
must be completed, as well as the availability of the required media.
Keywords: physics learning media, practicum, physics laboratory

1. Pendahuluan dari 65 Negara yang disurvey, Indonesia


Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat menempati peringkat ke 60. Skor yang dinilai
dari kualitas pendidikannya. Pendidikan indonesia dalam kemampuan sains sebesar
merupakan barometer peradaban dan 383 untuk kemampuan sains, sedangkan skor
keberhasilan suatu bangsa dalam bernegara. rata-rata adalah 501. Artinya kemampuan
Saat ini, Indonesia masih menempati penguasaan sains siswa Indonesia masih
klasemen rendah dalam hal pendidikan. dibawa rata-rata. Berdasarkan hasil survey
Pendapat tersebut merujuk kepada hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas
penelitian yang dilakukan oleh Programme siswa di Indonesia dalam hal kemampuan
for International Student Assesment yang sains masih sangat kurang. Dalam jurnal
menyatakan bahwa untuk kemampuan sains Trends in Internasional Mathematics and
Science Study. Reading, Mathematics juga kegiatan belajar mengajar. Kesulitan tersebut
dinyatakan bahwa rendahnya hasil belajar dapat dirasakan apabila pengajaran dikelas
sains disebabkan oleh materi dari buku tidak disertai media pembelajaran yang tepat
pelajaran yang sulit untuk diikuti, media sasaran. Sebagai contoh, untuk pembelajaran
pembelajaran yang tidak tepat, factor fisika pokok bahasan atom, konsep tersebut
kurikulum yang padat, laboratorium yang lebih ideal disampaikan apabila terdapat
tidak memadai serta kurangnya siswa media kongkrit yang dibawa dalam
tersebut dalam hal minat belajar sains. pembelajaran.
Diantara faktor-faktor yang telah Permasalahan yang sering muncul berkenaan
disebutkan, ternyata faktor utama yang dengan penggunaan media pembelajaran,
menyebabkan mutu pembelajaran sains yakni ketersediaan dan pemanfaatan.
rendah adalah kurang tepatnya pemilihan Ketersediaan media, masih belum lengkap
media pembelajaran oleh guru. Untuk mata sehingga para guru menggunakan media
pelajaran fisika, peran media begitu sentral. pembelajaran secara minimal. Saat ini,
Karena ilmu fisika merupakan konsep alam walaupun sudah memasuki abad 21, para
yang pengajarannya wajib melalui metode pengajar masih menggunakan Media klasik
praktikum dan eksperimen. Hal tersebut seperti media cetak (diktat, modul, hand out,
dikarenakan, segala sesuatu yang dipelajari buku teks, majalah, surat kabar, dan
dalam ilmu fisika tidak bisa di pelajari sebagainya), dan didukung dengan alat bantu
dengan sekilas pandang, Tetapi, perlu sederhana yang masih tetap digunakan
dibuktikan melalui pengamatan dan seperti papan tulis/white board dan
penelitian mendalam. Pembelajaran berbasis kapur/spidol. Sedangkan media audio dan
praktikum diartikan sebagai metode visual (kaset audio, siaran TV/Radio,
pembelajaran yang berfungsi memperjelas suatu overhead transparency, video/film,animasi
konsep yang dalam pelaksanaannya melibatkan flash), dan media elektronik (komputer,
alat, bahan, atau peristiwa alam secara langsung. internet) masih belum secara intensif
Pembelajaran berbasis praktikum juga dimanfaatkan. Dalam kasus ini, pelajaran
meningkatkan keterampilan intelektual siswa
fisika yang erat kaitannya dengan
melaluui observasi yang mendukung pemecahan
masalah dalam praktikum, pengetahuan dan laboratorium menuntut seorang pengajar
keterampilan terhadap situasi yang dihadapi. untuk lebih creative dan inovatif. Pengajar
(legimin, LPMP). Oleh karena itu, media harus merubah media pembelajaran tersebut
pembelajaran berbasis praktikum dan diatas dengan pola eksperimen dan
eksperimen sangat dibutuhkan untuk praktikum untuk materi yang dirasa perlu
pembelajaran fisika dikelas. Praktikum melakukan praktikum dan eksperimen.
merupakan kegiatan pembelajaran yang Masalah kedua yang perlu diperhatikan ialah
bertujuan agar siswa mendapat kesempatan factor eksternal, yaitu tuntuan kurikulum
untuk menguji dan mengaplikasikan teori yang padat sehingga, apabila setiap materi
dengan menggunakan fasilitas laboratorium dalam pelajaran fisika dilaksanakan dengan
maupun di luar laboratorium. Praktikum praktikum dan eksperimen, maka waktu yang
dalam pembelajaran fisika merupakan disediakan tidak akan cukup untuk para guru
metode yang efektif untuk mencapai tujuan menyampaikan semua materi dalam mata
pembelajaran (Rustaman, 2005:135) pelajaran fisika. hal ini juga menjadi masalah
utama mengapa pembelajaran fisika saat ini
belum dapat berjalan dengan maksimal.
2. Isu 3. Metodologi Penelitian
Fisika merupakan suatu mata Jenis penelitian ini adalah literature
pelajaran yang di dalamnya memuat banyak review yang merupakan penelitian kualitatif.
konsep dan persamaan matematis, sehingga Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji teks,
banyak siswa yang merasa sulit untuk buku-buku, dan naskah publikasi mengenai
memahami kedua aspek tersebut dalam media pembelajaran fisika berbasis
praktikum dan eksperimen yang bersumber
dari naskah-naskah kepustakaan relevan yang
di angkat sebagai permasalahan dalam topik
penelitian ini. fokus penelitian ini adalah
kepustakaan atau library research Sumber
data yang digunakan adalah data-data hasil
penelitian terdahulu yang relevan dengan
penelitian penulis. Media pembelajaran
berbasis praktikum dan eksperimen pada
mata pelajaran fisika menggunakan Langkah-
langkah yang dilakukan diantaranya
pengumpulan data pustaka, membaca,
mencatat, serta membandingkan literature
untuk kemudian diolah dan menghasilkan
kesimpulan. Data yang digunakan merupakan
data sekunder yang berasal dari textbook,
jurnal, artikel ilmiah, dan literature review
yang berisikan tentang konsep yang sedang
dikaji.

4. hasil dan pembahasan


gmai

5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey dan penelitian
membuktikan bahwa pembelajaran fisika saat ini
masih belum berjalan dengan maksimal.
Ketersediaan waktu dan media yang tepat masih
menjadi isu utama yang belum terselesaikan.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai