Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KARAKTERISTIK UV-VIS

Disusun oleh

Nama : Nazla Aulia Hisran

NIM : F1C316012

MATKUL : Metode Pemrosesan Bahan

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

JAMBI

2019
A. Pengertian

Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan


Visible. Menggunakan yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber
sinar sebagai sumber UV dan VIS, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan
monokromator. dua sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya
Visible. Spektrofotometri Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur
transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang serta untuk pengukuran didaerah ultraviolet dan didaerah tampak.
Spektrofotometri Uv-Vis (Ultra Violet-Visibel) adalah salah satu dari sekian banyak
instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia. Sinar
ultraviolet (UV) mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm, dan sinar tampak
(visible) mempunyai panjang gelombang 400-750 nm.

Pengukuran spektrofotometri menggunakan alat spektrofotometer yang


melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis,
sehingga spektrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
dibandingkan kualitatif. Spektrum UV-Vis sangat berguna untuk pengukuran secara
kuantitatif. Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan
mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum
Lambert-Beer.

Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya dalam


menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal preparasi
sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa. Spektrofotometri Uv-
Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisa,
sehingga Spektrofotometri Uv-Vis lebih banyak digunakan untuk analisis kuantitatif
dibanding kualitatif. Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia
dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik
untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna.

Spektroskopi ultraviolet-visible atau spektrofotometri ultraviolet-visible (UV-Vis


atau UV / Vis melibatkan spektroskopi dari foton dalam daerah UV-terlihat. Ini berarti
menggunakan cahaya dalam terlihat dan berdekatan (dekat ultraviolet (UV) dan dekat
dengan inframerah (NIR)) kisaran. Penyerapan dalam rentang yang terlihat secara
langsung mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat. Di wilayah ini dari
spektrum elektromagnetik, molekul mengalami transisi elektronik. Teknik ini
melengkapi fluoresensi spektroskopi, di fluoresensi berkaitan dengan transisi dari
ground state ke eksited state.
Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul, melalui 3 proses yaitu :
a. Penyerapan oleh transisi electron ikatan dan electron anti ikatan.
b. Penyerapan oleh transisi electron d dan f dari molekul kompleks
c. Penyerapan oleh perpindahan muatan.
Jadi spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi
secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Kelebihan spektrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang
dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti
prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang
gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang
mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada
fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar
monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan
pada spektrometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh
dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer
tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur
perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding.

Prinsip dari spektrofotometer UV-Vis adalah penyerapan sinar tampak untuk


ultra violet dengan suatu molekul dapat menyebabkan terjadinya eksitasi molekul
dari tingkat energi dasar (ground state) ketingkat energi yang paling tinggi (excited
stated). Pengabsorbsian sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu molekul
umumnya menghasilkan eksitasi elektron bonding, akibatnya panjang absorbsi
maksimum dapat dikolerasikan dengan jenis ikatan yang ada didalam molekul.
B. Prinsip Kerja

Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber
cahaya UV dan sumber cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar
ultra violet atau sinar tampaknya. Konsentrasi larutan yang dianalisis akan
sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan
tersebut. Spektrofotometri uv-Vis mengacu pada hukum Lambert-Beer.

Hukum Lambert-Beer (Beer`s law) adalah hubungan linearitas antara absorban


dengan konsentrasi larutan sampel. Konsentrasi dari sampel di dalam larutan bisa
ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan
menggunakan hukum Lambert-Beer.

Hukum Lambert-Beer terbatas karena sifat kimia dan faktor instrumen.


Penyebab non linearitas. Hukum Lambert- Beer berbunyi “jumlah radiasi cahaya
tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan
oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal
larutan”

Deviasi koefisien ekstingsi pada konsentrasi tinggi (>0,01 M), yang disebabkan
oleh interaksi elektrostatik antara molekul karena jaraknya yang terlalu dekat.

 Hamburan cahaya karena adanya partikel dalam sampel.


 Flouresensi atau fosforesensi sampel.
 Berubahnya indeks bias pada konsentrasi yang tinggi.
 Pergeseran kesetimbangan kimia sebagai fungsi dari konsentrasi.
 Radiasi non-monokromatik; deviasi bisa digunakan dengan menggunakan
bagian datar pada absorban yaitu pada panjang gelombang maksimum.
 Kehilangan cahaya.
Apabila cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian
cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan
dipancarkan.

Spektroskopi UV-VIS digunakan untuk cairan berwarna. Sehingga sampel yang


akan diidentifikasi harus diubah dalam senyawa kompleks. Analisis unsur berasal
dari jaringan tanaman, hewan, manusia harus diubah dalam bentuk larutan
misalnya destruksi campuran asam (H2SO4 + HNO3 + HCLO4)pada suhu tinggi.
Larutan sampel diperoleh, dilakukan preparasi tahap berikutnya dengan pereaksi
tertentu untuk memisahkan unsure satu dengan lainnya, misalnya analisis Pb
dengan ekstraksi dithizon pada pH tertentu. Sampel Pb direaksikan dengan
ammonium sitrat dan natrium fosfit, pH disesuaikan dengan penambahan
ammonium hidroksida kemudian ditambah KCN dan NH2OH, HCL dan ekstraksi
dengan dithizon.

Cara kerja spektrofotometer UV- VIS yaitu sinar dari sumber radiasi diteruskan
menuju monokromator, cahaya dari monokromator diarahkan terpisah melalui
sampel dengan sebuah cermin berotasi. Detector menerima cahaya dari sampel secara
bergantian dan berulang-ulang. Sinyal listrik dari detector diproses, diubah ke digital
dan dilihat hasilnya, perhitungan dilakukan dengan computer yang sudah
terprogram. Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk
menghitung banyaknya cahaya yang hamburkan:

Penyerapan sinar uv-vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional/gugus


kromofor (gugus dengan ikatan tidak jenuh) yang mengandung electron valensi
dengan tingkat eksitasi yang rendah. Dengan melibatkan 3 jenis electron yaitu :
sigma, phi dan non bonding electron. Kromofor-kromofor organic seperti karbonil,
alken, azo, nitrat dan karboksil mampu menyerap sinar ultraviolet dan sinar tampak.
Panjang gelombang maksimalnya dapat berubah sesuai dengan pelarut yang
digunakan. Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elekron bebas,
seperti hidroksil, metoksi dan amina. Terikatnya gugus auksokrom pada gugus
kromofor akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang
gelombang yang lebih besar (bathokromik) yang disertai dengan peningkatan
intensitas (hyperkromik).
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat
polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada
spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan
mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-
berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel yang
mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya
yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini
kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan menghitung cahaya yang
diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap
sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan
diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.

C. Instrumen UV-VIS

Spektrofotometer menghasilkam sinar dari spektrum dengan panjang


gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau yang diarbsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk
mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau
diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.

Spektrofotometer terdiri dari :


1. Sumber cahaya
Sumber energy cahaya yang biasa untuk daerah tampak dari spectrum itu maupun daerah
ultraviolet dekat dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat ranbut terbuat
dari wolfram. Sumber cahaya pada spektrofotometer UV-Vis ada dua macam :
 Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (λ) adalah
350 – 2200 nm. Di bawah kira-kira 350 nm, keluaran lampu wolfram itu tidak
memadai untuk spektrofotometer dan harus digunakan sumber yang berbeda.

 Lampu DeuteriumLampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm.


Spektrum energy radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel
yang terletak pada daerah uv. Memiliki waktu 500 jam pemakaian.

2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis menjadi cahaya
tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang gelombang tertentu.
Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah
cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis.
Ada 2 macam monokromator yaitu :
a. Prisma
b. Grating (kisi difraksi)
Keuntungan menggunakan kisi difraksi :
a) Dispersi sinar merata
b) Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama
c) Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spectrum
Radiasi dari sumber difokuskan ke celah masuk, kemudian di sejajarkan oleh sebuah
lensa atau cermin sehingga suatu berkas sejajar jatuh ke unsur pendispersi, yang
berupa prisma atau suatu kisi difraksi. Dengan memutar prisma atau kisi itu secara
mekanis, aneka porsi spectrum yang dihasilkan oleh unsur dispersi dipusatkan pada
celah keluar, dari situ, lewat jalan optis lebih jauh , porsi- porsi itu akan menjumpai
sampel.
Adapun bagian-bagian dari Monokromator serta fungsinya antara lain:
a. Prisma, berfungsi mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin
supaya di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
b. Kisi difraksi, berfungsi menghasilkan penyebaran dispersi sinar secara
merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain
itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
c. Celah optis, berfungsi untuk mengarahkan sinar monokromatis yang
diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang
tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh
panjang gelombang yang diharapkan.
3. Detector
Detector dapat memberikan respons terhadap radiasi pada berbagai panjang
gelombang Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati
kolom. Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan
serapan ultra-violet. Banyak senyawa-senyawa organik menyerap sinar UV dari
beberapa panjang gelombang. Jumlah cahaya yang diserap akan bergantung pada
jumlah senyawa tertentu yang melewati melalui berkas pada waktu

Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan


mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :
a. Kepekaan yang tinggi
b. Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
c. Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
d. Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
Macam-macam detector:
a. Detektor foto (Photo detector)
b. Photocell
c. Phototube
d. Hantara Foto
e. Dioda Foto
f. Detektor Panas
D. Tipe – Tipe UV-VIS

Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer,


yaitu single-beam dan double-beam.

1. Single-beam instrument(berkas tunggal)


Pada spektrofotometer ini hanya terdapat satu berkas sinar yang dilewatkan melalui
cuvet. Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur
absorbansi pada panjang gelombang tunggal. Single-beam instrument mempunyai
beberapa keuntungan yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang
ada merupakan keuntungan yang nyata. Beberapa instrumen menghasilkan single-
beam instrument untuk pengukuran sinar ultra violet dan sinar tampak. Panjang
gelombang paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800
sampai 1000 nm

2. Double-beam instrument
Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750 nm.
Double-beam instrument dimana mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan
cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati
larutan blangko dan sinar kedua secara serentak melewati sampel, mencocokkan foto
detektor yang keluar menjelaskan perbandingan yang ditetapkan secara elektronik
dan ditunjukkan oleh alat pembaca

Anda mungkin juga menyukai