KARAKTERISTIK UV-VIS
Disusun oleh
NIM : F1C316012
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2019
A. Pengertian
Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber
cahaya UV dan sumber cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar
ultra violet atau sinar tampaknya. Konsentrasi larutan yang dianalisis akan
sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan
tersebut. Spektrofotometri uv-Vis mengacu pada hukum Lambert-Beer.
Deviasi koefisien ekstingsi pada konsentrasi tinggi (>0,01 M), yang disebabkan
oleh interaksi elektrostatik antara molekul karena jaraknya yang terlalu dekat.
Cara kerja spektrofotometer UV- VIS yaitu sinar dari sumber radiasi diteruskan
menuju monokromator, cahaya dari monokromator diarahkan terpisah melalui
sampel dengan sebuah cermin berotasi. Detector menerima cahaya dari sampel secara
bergantian dan berulang-ulang. Sinyal listrik dari detector diproses, diubah ke digital
dan dilihat hasilnya, perhitungan dilakukan dengan computer yang sudah
terprogram. Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk
menghitung banyaknya cahaya yang hamburkan:
C. Instrumen UV-VIS
2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis menjadi cahaya
tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang gelombang tertentu.
Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah
cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis.
Ada 2 macam monokromator yaitu :
a. Prisma
b. Grating (kisi difraksi)
Keuntungan menggunakan kisi difraksi :
a) Dispersi sinar merata
b) Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama
c) Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spectrum
Radiasi dari sumber difokuskan ke celah masuk, kemudian di sejajarkan oleh sebuah
lensa atau cermin sehingga suatu berkas sejajar jatuh ke unsur pendispersi, yang
berupa prisma atau suatu kisi difraksi. Dengan memutar prisma atau kisi itu secara
mekanis, aneka porsi spectrum yang dihasilkan oleh unsur dispersi dipusatkan pada
celah keluar, dari situ, lewat jalan optis lebih jauh , porsi- porsi itu akan menjumpai
sampel.
Adapun bagian-bagian dari Monokromator serta fungsinya antara lain:
a. Prisma, berfungsi mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin
supaya di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
b. Kisi difraksi, berfungsi menghasilkan penyebaran dispersi sinar secara
merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain
itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
c. Celah optis, berfungsi untuk mengarahkan sinar monokromatis yang
diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang
tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh
panjang gelombang yang diharapkan.
3. Detector
Detector dapat memberikan respons terhadap radiasi pada berbagai panjang
gelombang Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati
kolom. Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan
serapan ultra-violet. Banyak senyawa-senyawa organik menyerap sinar UV dari
beberapa panjang gelombang. Jumlah cahaya yang diserap akan bergantung pada
jumlah senyawa tertentu yang melewati melalui berkas pada waktu
2. Double-beam instrument
Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750 nm.
Double-beam instrument dimana mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan
cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati
larutan blangko dan sinar kedua secara serentak melewati sampel, mencocokkan foto
detektor yang keluar menjelaskan perbandingan yang ditetapkan secara elektronik
dan ditunjukkan oleh alat pembaca